Pola-Pola Hereditas Pada Makhluk Hidup Pola-pola pewarisan sifat dari orang tua kepada anak-anaknya inilah yang dinamakan hereditas. Namun, tidak semua individu yang lahir mewarisi sifatsifat dari induknya, misal kucing kaliko (kucing dengan tiga macam warna). Kucing kaliko memiliki warna yang berbeda dari kedua induknya. Peristiwa ini terjadi karena adanya penyimpangan-penyimpangan sifat yang salah satunya mengakibatkan perubahan fenotipe suatu makhluk hidup. Penyimpangan-penyimpangan sifat ini dapat disebabkan oleh pola-pola hereditas pautan. Agar lebih memahami, kali ini kita akan mengupas tentang Pola-pola Hereditas pada Makhluk Hidup yang mencakup materi tentang Tautan Gen (Gen Linkage), Pindah Silang (Crossing over), Gagal Berpisah (Non disjunction), Determinasi sex (penentuan jenis kelamin), dan Gen Letal. A. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan dapat menjelaskan tentang penurunan sifat pada peristiwa penentuan jenis kelamin, pautan, pindah silang, gagal berpisah dan gen letal, dapat menerapkan konsep pautan, pautan seks, pindah silang, gagal berpisah, dan gen letal dalam menyelesaikan persoalan dengan latihan soal, dan dapat mengaitkan adanya perbedaan variasi dalam satu keturunan dengan pola pewarisan sifat Mendelian. 1) Penentuan Jenis Kelamin (Determinasi Seks) Sedangkan lebah madu betina (lebah ratu dan pekerja) terbentuk dari hasil perkawinan sehingga bersifat diploid (2n) yang memiliki 32 kromosom. Karena perbedaan tempat dan makanannya, lebah ratu yang dihasilkan bersifat fertile sedangkan lebah pekerja bersifat steril. Oleh karena itu, penentuan jenis kelamin pada tipe ini tidak dipengaruhi oleh kromosom kelamin, melainkan tergantung dari sifat ploidi dari makhluknya. Peristiwa ini terjadi karena adanya pautan seks. Peristiwa terdapatnya gen dalam kromosom kelamin disebut terpaut seks (sex linkage). Gen-gennya disebut gen-gen terpaut seks (sex linked genes). Oleh karena kromosom X lebih panjang dari kromosom Y, jumlah gen-gen yang terpaut kromosom X lebih banyak daripada gen-gen terpaut kromosom Y.
Perhatikan diagram persilangan berikut. Peristiwa tersebut menghasilkan kombinasi baru (rekombinan gen) dari sifat induknya. Pindah silang mengakibatkan terbentuknya empat macam gamet, dua macam gamet yang sifatnya sama dengan induknya (tipe parental) dan dua macam gamet yang merupakan hasil pindah silang (tipe rekombinan). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut. Dalam peristiwa pindah silang akan terbentuk kombinasi parental dan kombinasi rekombinan (kombinasi baru). Gen-gen yang berpautan tidak selamanya terpaut. Pindah silang menyebabkan pergantian alel di antara kromosom-kromosom homolog, menghasilkan kombinasi yang tidak ditemukan pada induknya. Pindah silang meningkatkan keanekaragaman genetik selain yang dihasilkan oleh pengelompokan gen secara bebas. Peristiwa pindah silang akan menghasilkan keturunan dengan sifat yang baru. Hal ini disebabkan karena adanya rekombinasi gen, yaitu penggabungan dari sebagian gen induk jantan dengan sebagian gen induk betina pada saat proses fertilisasi (pembuahan), sehingga menghasilkan susunan pasangan gen yang berbeda dari gen-gen induknya. Tahukah kalian ternyata kita bisa menghitung nilai persentase rekombinasi dari hasil terjadinya pindah silang, Caranya dengan menggunakan rumus: Keterangan: - RK (Rekombinan) adalah individu yang merupakan rekombinasi dari kedua induknya. - KP (Kombinasi Parental) adalah individu yang sama dengan salah satu induknya. Berapakah persentase Kombinasi Parental, Rekombinan, dan NPS pada persilangan tersebut? Pembahasan: = 382 + 353 = 735
Jumlah total keturunan = 735 + 38 = 773 Contoh gen yang menyebabkan kaki dan sayap pendek (redep) pada ayam, gen warna rambut kuning pada tikus, gen Huntington’s Disease, dan gen yang menyebabkan pemendekan ruas-ruas jari (brakidactili) pada manusia. Tikus kuning yang hidup bergenotipe Yy, sedangkan tikus YY tidak pernah ada karena letal. Tikus normal bergenotipe yy. Perkawinan dua tikus kuning akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan 2 tikus kuning : 1 tikus abu-abu. Contohnya adalah gen yang dapat menyebabkan kelainan albino pada tanaman jagung. Sifat albino ini muncul karena tidak terbentuk klorofil. Karena tidak memiliki klorofil, maka tanaman tersebut tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga akan segera mati setelah berkecambah. Sifat albino ditentukan oleh gen resesif a dan alelnya, gen A, menyebabkan tanaman dapat membuat klorofil. Tanaman albino bergenotipe aa, sedangkan tanaman normal bergenotipe homozigot AA atau heterozigot Aa. Tanaman yang bergenotipe Aa, meskipun normal, daunnya agak kekuningan. Jika tanaman normal heterozigot dibiarkan menyerbuk sendiri, keturunannya akan memiliki perbandingan 1 tanaman normal homozigot : 2 tanaman normal heterozigot. Meskipun demikian, hal itu dapat dikatakan 100% normal. Latihan Soal Essay 1. Jelaskan penentuan jenis kelamin pada lalat buah (Drosophila melanogaster) 2. Jelaskan mengapa pautan dapat terjadi! 3. Sebutkan contoh pautan pada manusia! 4. Jelaskan yang dimaksud dengan pindah silang (Crossing Over)! 5. Jelaskan perbedaan gen letal dominan dengan gen letal resesif? |