Bukti hubungan dagang Indonesia dengan India


Bukti hubungan dagang Indonesia dengan India
Hubungan Dagang Indonesia Dengan India, Cina dan Masuknya Pengaruh India di Indonesia, blogspot.com

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puji syukur  kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami.  Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah  tentang “Hubungan Dagang Indonesia Dengan India,Cina dan Masuknya Pengaruh India Di Indonesia”.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang ini. 

 Makalah ilmiah ini telah kami buat sebagai tambahan wawasan kepada kita semua tentang “Hubungan Dagang Indonesia Dengan India,Cina dan Masuknya Pengaruh India Di Indonesia”. Dalam penyusunanya ini, kami berusaha menyusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa, dalam menyusun makalah ini ada kekurangan di dalam penyusunan atau materinya. Oleh karena itu, dengan senang hati kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca.

Yogyakarta, Minggu 4 Maret 2018

Penyusun    


Kata Pengantar............................................................................................................................... i

Daftar Isi........................................................................................................................................ ii


Bab I Pendahuluan ......................................................................................................................... 

A.              Latar Belakang ............................................................................................................... 5

B.               Rumusan Masalah .......................................................................................................... 5

C.              Tujuan Masalah ............................................................................................................. 5

Bab II Pembahasan ......................................................................................................................... 

A.              Hubungan dagang Indonesia dengan India dan Cina ................................................ 6

B.               Proses Hubungan Dagang Indonesia dengan Cina ..................................................... 6

C.              Proses Hubungan Dagang Indonesia dengan Cina ..................................................... 7

D.              Proses Masuk dan Pengaruh India ke Indonesia ........................................................ 7

Bab III Penutup............................................................................................................................... 

     A.       Kesimpulan ..................................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 10



BAB I PENDAHULUAN

            Indonesia adalah Negara yang terdiri dari beberapa pulau, beraneka ragam kebudayaan, serta menghasilkan hasil bumi yang melimpah seperti rempah-rempah, kapas, kayu dan kayu cendana. Semua itu menjadi daya tarik bagi bangsa lain. 

 Bangsa India yang memiliki jarak berdekatan dengan Indonesia melihat peluang tersebut. Hal pendukung lainnya adalah letak Indonesia yang strategis dalam wilayah perdagangan dunia. Pada awalnya, bangsa India datang ke Indonesia untuk kepentingan perdagangan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, bangsa India banyak mempengaruhi kebudayaan bangsa Indonesia. 

 Bangsa Cina juga melakukan hal yang sama. Pada saat keadaan Tiongkok sedang kacau dan jatuhnya Dinasti Ming. Rakyat Cina banyak mengalami pergolakan sosial. Akhirnya bangsa Cina melakukan perdagangan ke Indonesia. Sebagai pemakalah, kami erasa penting akan hal-hal di atas untuk dibahas sebagai bahan pembelajaran.

1.      Bagaimana Hubungan dagang Indonesia dengan India dan Cina ?

2.      Bagaimana Proses Hubungan Dagang Indonesia dengan India?

3.      Bagaimana Proses Hubungan Dagang Indonesia dengan Cina ?

4.      Bagaimna Proses Masuk dan Apa Pengaruh India ke Indonesia ?

1.      Mengetahui Hubungan dagang Indonesia dengan India dan Cina 

2.      Mengetahui Proses Hubungan Dagang Indonesia dengan Cina 

3.      Mengetahui Proses Hubungan Dagang Indonesia dengan Cina 

4.      Mengetahui Proses Masuk dan Apa Pengaruh India ke Indonesia 

BAB II PEMBAHASAN

A. Hubungan Dagang Indonesia dengan India dan Cina 

Letak Geografis kepulauan Indonesia terletak antara benua Asia dan Australia sering diumpamakan sebagai sebuah jembatan diantara kedua benua tersebut. Kemudian, ada yang mengatakan juga sebagai pemisah antara dua benua yang terlihat kembar. Penduduk Indonesia sejak zaman prasejarah terkenal sebagai bangsa yang pandai dalam mengarungi lautan lepas. Oleh karena itu, letak geografis Indonesia tidak menjadi hambatan bagi penduduk Indonesia. Namun, dari faktor inilah hubungan perdangan terwujud. Bagi penduduk  Indonesia, hubungan antara daerah pedalaman lebih sulit dibandingkan dengan antar pulau. Berdasarkan faktor inilah Indonesia berada dalam jalur perdagangan “Internasional” yang sangat besar pengaruhnya.

 Dalam abad ke-7, yaitu zaman Dinasti Tang, agama Budha telah menjadi agama resmi negara. Menurut catatan penulis Yunani, pada awal tarikh Masehi orang-orang India telah bertolak dari pelabuhan di India Selatan dan berlayar di negeri perak dan ke negeri emas serta ke jabadiou. Yang dimaksud adalah Suwarnadwipa (Sumatra) dan Jawadwipa (Pulau Jawa). Jadi, pada permulaan tarikh Masehi, telah terjadi kontak dan hubungan dengan India baik dalam bidang perdagangan dengan orang-orang India yang beragama Buddha maupun Hindu.[1]

India yang terkenal dengan barang dari gading, tenunan halus, dan barang ukiran mengalami  hubungan dagang yang pesat  dengan Cina sebagai penghasil sutra dan barang porselen. Dimulai dari jalur laut sebagai hubungan perdagangannya, dari sini Indonesia terlibat ke dalam hubungan perdagangan tersebut. Indonesia yang kaya akan rempah-rempah, kayu cendana, emas, dan perak telah menjadi daya tarik bagi India dan Cina untuk melakukan hubungan perdagangan. 

Pada awal abad I Masehi, India memperluas daerah-daerah perdagangannya kearah timur yang dulu dikenal dengan daerah Asia Tenggara.

Indonesia merupakan bagian dari kesatuan wilayah Asia Tenggara yang sudah lama dikenal oleh penduduk teluk Benggala (teluk yang terletak di bagian timur laut Lautan Hindia Teluk sebelah barat Semenanjung Malaya dan timur India).

Perluasan perdagangan ke arah Timur disebabkan karena diketahuinya angin musim yang baik untuk berlayar menyeberangi Samudera India ke Timur dan sebaliknya. 

Pada masa dulu Indonesia sudah terkenal kemampuannya dalam pelayaran ke berbagai negara dengan kapal yang besar. Pelayaran-pelayaran tersebut juga termasuk dalam pelayaran niaga. Karena pada masa itu jalur air merupakan jalur yang hampir semua negara melakukannya. Entah untuk berkunjung ke negara lain atau ekspedisi niaga maupun kerja sama. Pada awalnya Cina lebih memilih bekerja sama niaga dengan Asia Barat  dibanding Asia Tenggara, karena Asia Tenggara dianggap jauh dari peradaban Cina yaitu di Cina bagian Utara dan Asia Barat lebih berpotensial. Asia Barat yang mereka pilih waktu itu adalah wilayah India, dan Asia Tenggara nya yaitu Indonesia. 

Pada awal abad IV M Cina Selatan melarikan diri ke Cina Utara karena mendapat seragan dari suku-suku dari Asia Tengah. Hal ini menjadikan para bangsawan Cinta Utara mendirikan dinasti-dinasti Cina Selatan yang mendorong pertumbuhan maritim di Asia Barat ke Cina Selatan melalui kepulauan Indonesia. Peranan hasil Asia Tenggara, termasuk kepulauan Indonesia dalam perdagangan Cina, turut berkembang bersama dengan perkembangan maritim antara Asia Barat  dan Cina. Meskipun perluasan kekuasaan Cina di Tongkin sudah menanamkan kekuasaan yang tetap di Asia Tenggara, tapi mereka masih sebatas kepentingan kepada Tongkin semata. 

Uraian tertua dalam sumber Cina mengenai Asia Tenggara menjelaskan tentang suatu jalan  perdagangan daerah Cina melalui Funan, dan Semenanjung Tanah Melayu, dan berakhir di Samudra India.

Menurut Wolters, bukti pelayaran niaga antara Indonesia dan Cina berawal pada adad V M. Keadaan pelayaran itu dapat disimpulkan dari perjalanan dua orang pendeta agama Budha, yaitu Fa Hsien dan Gunavarman.  Perjalanan Gunavarman adalah sebuah contoh lain tentang pelayaran langsung dari Indonesia ke Cina. Gunavarman bertolak dari She-p’o yaitu pulau Jawa yang mulanya berencana untuk singgah, namun diputuskan untuk berlayar kembali langsung ke Cina karena cuaca yang mendukung. Contoh lain yaitu pada tahun 449, Kaisar Wen Ti (424-453) mengirimkan kapal untuk menjemput Gunavarman di She-p’o.

Kemudian ada sebuah berita yang pasti mengenai pelayaran orang Indonesia ke cina adalah berita mengenai datangnya utusan dari Ho-Lo-Tan, sebuah negeri di She-p’o (pulau Jawa) yang datang pada bulan keempat tahun 430. Ia membawa kain dari India dan Gandhara.  D. Proses Masuk dan Pengaruh India ke Indonesia 

Di Benua  Asia terdapat dua negeri besar yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas peragangan dan pelayaran berlangsung melalui jalur darat dan laut. Salah satu jalur laut yang dilewati India-Cina adalah Selat malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan:

1.      Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia

2.      Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar

3.      Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas

4.      Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha

Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia:

1.      Hipotesis Brahmana

Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para Brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.

2.      Hipotesis Ksatria

Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, dahulu di India sering terjadi peperangan antargolongan di masyarakat. para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebarab agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang yang mendukung hipotesis ksatria.

3.      Hipotesis Waisya

Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagan banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang  bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J.Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.

4.      Hipotesis SudraVon van Faber

Bahwa peperangan yang terjadi di India telah menyebabkan golongan Sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum Waisya. Dengan jumlah yang besar golongan Sudra diduga sebagai penyebar budaya Hindu ke Nusantara. 

Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Budha ke India. Di sana mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat ini disebut juga teori arus balik.[2]

BAB III PENUTUP

Hubungan dagang antara India, Cina, dan Indonesia merupakan dari jalur pelayaran yang mana pada masa itu hamper semua negara melakukannya. India merupakan negara yang dianggap acuan dari Asia Barat oleh Cina, demikian Indonesia diaggap mewakili Asia Tenggara. Selain pengaruh niaga, pengaruh budaya dan agama masuk di dalamnya.   

Pusponegoro, Marwati Juned, 1984, Sejarah Nasional Indonesia Jilid II, Jakarta:Balai pustaka.

Baca Juga: Gajah Mada | Sumpah Palapa