Sebutkan manfaat penggunaan instrumen sistem pembayaran Real Time Gross Settlement

ketika harga bawang merah rp40.000 jumlah yang diminta 300 kg pada saat harga turun menjadi rp25.000 permintaan naik menjadi 500 kg tentukan fungsi pe … rmintaannya dalam bentuk qd dan gambar kurva permintaannya

sebutkan beberapa dampak kenaikan harga bbm bagi masa depan?​

bila harga rp 5/unit maka kuantitas yang diminta sebanyak 10 unit sedang barang yang ditawarkan sama sekali tidak ada. tetapi bila harga naik menjadi … Rp 6/unit kuantitas yang diminta turun menjadi 8 unit sedang jumlah barang yang ditawarkan 2 unit.1 tentukan fungsi demand dan supply?​2.hitung harga dan kuantitas keseimbangan pasar?​

sebutkan terhapusnya hutang pajak?!​

5. Terdapat inti masalah ekonomi yang mendorong manusia untuk mengarahkan kemampuannya agar dapat mencukupi kebutuhan. Inti masalah ekonomi tersebut a … dalah ... A. kebutuhan terus bertambah sedangkan penghasilan tetap B. manusia bekerja keras tetapi keadaan kehidupan sama saja C. terjadi ketidakseimbangan barang dan jasa dengan yang dibutuhkan D. barang pedagang menumpuk di gudang karena daya beli masyarakat menurun E. penghasilan meningkat, namun harga kebutuhan juga meningkat dan masih terjangkau ​

permintaan suatu barang di tunjukan dengan persamaan Q = 60 -10p dan penawaran barang di tunjukan dengan persamaan Q = 5p + 15 buatlah kurva permintaa … n​

tolong dikerjakan besok mau dikumpulkan Ekonomi No 4 tolong ya pliss ​

2. Salah satu manfaat mempelajari ilmu ekonomi adalah .. A. membuat masyarakat mudah menjadi makmur agar kita dapat mendirikan usaha bisnis dengan mud … ah dan dapat mengelolanya C. mengajarkan pada masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang tersedia dengan efektif dan efisien B. D. mengajarkan cara berpikir yang dapat digunakan setiap hari ketika kita perlu mengambil keputusan E. agar individu cepat mencapai kemakmuran ​

tugas ekonomi kegiatan siswa 4 yang di table 6 soal​

beriku ini dasar dasar yang perlu diperharikan dalam prioritas perancangan sistem menurut barry E. cushing adalah​

ketika harga bawang merah rp40.000 jumlah yang diminta 300 kg pada saat harga turun menjadi rp25.000 permintaan naik menjadi 500 kg tentukan fungsi pe … rmintaannya dalam bentuk qd dan gambar kurva permintaannya

sebutkan beberapa dampak kenaikan harga bbm bagi masa depan?​

bila harga rp 5/unit maka kuantitas yang diminta sebanyak 10 unit sedang barang yang ditawarkan sama sekali tidak ada. tetapi bila harga naik menjadi … Rp 6/unit kuantitas yang diminta turun menjadi 8 unit sedang jumlah barang yang ditawarkan 2 unit.1 tentukan fungsi demand dan supply?​2.hitung harga dan kuantitas keseimbangan pasar?​

sebutkan terhapusnya hutang pajak?!​

5. Terdapat inti masalah ekonomi yang mendorong manusia untuk mengarahkan kemampuannya agar dapat mencukupi kebutuhan. Inti masalah ekonomi tersebut a … dalah ... A. kebutuhan terus bertambah sedangkan penghasilan tetap B. manusia bekerja keras tetapi keadaan kehidupan sama saja C. terjadi ketidakseimbangan barang dan jasa dengan yang dibutuhkan D. barang pedagang menumpuk di gudang karena daya beli masyarakat menurun E. penghasilan meningkat, namun harga kebutuhan juga meningkat dan masih terjangkau ​

permintaan suatu barang di tunjukan dengan persamaan Q = 60 -10p dan penawaran barang di tunjukan dengan persamaan Q = 5p + 15 buatlah kurva permintaa … n​

tolong dikerjakan besok mau dikumpulkan Ekonomi No 4 tolong ya pliss ​

2. Salah satu manfaat mempelajari ilmu ekonomi adalah .. A. membuat masyarakat mudah menjadi makmur agar kita dapat mendirikan usaha bisnis dengan mud … ah dan dapat mengelolanya C. mengajarkan pada masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang tersedia dengan efektif dan efisien B. D. mengajarkan cara berpikir yang dapat digunakan setiap hari ketika kita perlu mengambil keputusan E. agar individu cepat mencapai kemakmuran ​

tugas ekonomi kegiatan siswa 4 yang di table 6 soal​

beriku ini dasar dasar yang perlu diperharikan dalam prioritas perancangan sistem menurut barry E. cushing adalah​

Oleh : M. Miftakhudin*

A.    Pengertian BI-RTGS “Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement, yang selanjutnya disebut Sistem BI-RTGS, adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual”. Sistem BI-RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed / gross settlement) dan bersifat real time (electronically processed), dimana rekening peserta dapat didebit/dikredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Setidaknya ada tiga alasan pokok mengapa BI memakai settlement melalui RTGS. Alasan pertama, jika membuka kembali literatur dan merujuk hasil studi empiris, ada semacam kesadaran baru dari bank-bank sentral di seantero jagad ini untuk mengelola Large Value Transfer System (LVTS). Sistem BI-RTGS dapat mengurangi risiko sistemik. Yang dimaksud dengan risiko sistemik adalah risiko kegagalan salah satu peserta dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Kegagalan bayar ini akan membuat peserta bank lain juga ikut terancam. Bahkan dalam situasi ekstrem, gagal bayar ini berpotensi memicu kesulitan finansial yang lebih luas yang dapat mengancam stabilitas sistem pembayaran.

B.    Penyelenggara BI-RTGS
Penyelenggara sistem BI-RTGS dalam hal ini adalah Bank Indonesia selaku bank sentral.

C.    Tujuan BI-RTGS 1.    Menyediakan sarana transfer dana antar peserta yang lebih cepat, efisien, andal dan aman. 2.    Kepastian settlement dapat diperoleh dengan lebih segera (irrevocable dan unconditional). 3.    Menyediakan informasi rekening peserta secara real time dan menyeluruh. 4.    Meningkatkan disiplin dan profesionalisme peserta dalam mengelola likuiditasnya.

5.    Mengurangi risiko-risiko settlement.

D.    Manfaat BI-RTGS 1.    Pengiriman transfer dana lebih aman, dengan jaminan keamanan sistem penyelenggaraan.

2.    Pengiriman transfer dana lebih cepat dengan jaminan dapat diterima oleh nasabah penerima pada hari yang sama.

E.    Mekanisme Settlement Mekanisme penyelesaian transaksi antar bank saat ini terdapat dua mekanisme yaitu melalui sistem kliring dan BI_RTGS. Sistem kliring menggunakan metode net settlement yaitu proses penyelsaian akhir transaksi-transaksi pembayaran yang dilakukan pada akhir priode dengan melakukan offsetting antara kewajiban-kewajiban pembayaran dengan hak-hak penerimaan sehingga hanya ada 1 net hak atau kewajiban yang akan disettle untuk masing-masing rekening bank.. BI-RTGS menggunakan sistem gross settlement yaitu setiap transaksi diperhitungkan secara individual. Dalam transaksi tersebut antara sistem kliring dan sistem BI-RTGS juga memiliki perbedaan dalam nominal. Jumlah nominal yang kurang dari Rp.100.000.000 maka transaksi tersebut melelui sistem kliring, untuk transaksi yang lebih dari Rp.100.000.000 maka melalui sistem BI-RTGS. Secara umum mekanisme transaksi transfer dana antara peserta BI-RTGS adalah : 1.    Peserta pengirim menginput credit transfer ke dalam terminal RTGS (RT) untuk selanjutnya ditransmisikan ke RCC di Bank Indonesia. 2.    Selanjutnya, RCC memproses credit transfer dengan mekanisme sebagai berikut : a.    Mengecek kecukupan saldo apakah saldo rekening giro peserta pengirim lebih besar dari atau sama dengan nilai nominal credit transfer. b.    Jika saldo rekening giro peserta pengirim mencukupi akan dilakukan posting secara simultan pada rekening giro peserta pengirim dan rekening giro peserta penerima. c.    Jika saldo rekening giro peserta pengirim tidak mencukupi, credit transfer tersebut akan ditempatkan dalam antrian (queue) sistem BI-RTGS.

3.    Informasi credit transfer yang telah diselesaikan (settled) akan ditransmisikan secara otomatis oleh RCC ke RT peserta pengirim dan RT peserta penerima.

Gambar 1. Mekanisme Transfer Dana Melalui BI-RTGS Bank Indonesia Bank Pengirim Nasabah Pengirim Bank Penerima Nasabah Penerima Level Bank

Level Nasabah

F.    Peserta BI-RTGS Peserta sistem BI-RTGS adalah seluruh bank yang dikelompokan dalam peserta langsung dan peserta tidak langsung. Peserta lansung adalah peserta yang dapat secara lansung melakukan transaksi dengan menggunakan sistem milik bank peserta sendiri. Peserta tidak langsung tidak dapat melakukan transaksi melalui sistem RTGS milik peserta melainkan melalui RTGS milik Bank Indonesia. Status peserta BI-RTGS : a.    Peserta aktif Yaitu pesrta yang dapat mengirim keluar, menerima masuk dan melakukan seluruh fungsi lainnya dalam RTGS Terminal. b.    Peserta ditangguhkan Yaitu peserta yang dapat menerima transfer masuk, melakukan seluruh fungsi laian dalam RTGS Terminal namun tidak dapat mengirim transfer keluar. Hal biasanya disebabkan karena saldo rekening tidak mencukupi sampai dengan cut off time, adanya permintaan tertulis dari pihak yang berwenang dalam melakukan pengawasan peserta. c.    Peserta dibekukan Yaitu peserta yang tidak dapat mengirim transfer keluar dan tidak dapat menerima namun dapat melakukan fasilitas enquiry. Salah satu penyebabnya adalah adanya permintaan dari pihak yang berwenang dalam pengawasan peserta. d.    Peserta ditutup

Peserta yang tidak dapat melakukan transaksi, seluruh transaksi ditolak oleh RCC. Karena permintaan dari pihak berwenang dan keputusan merger, akuisisi, konsolidasi atau pencabutan izin usaha Bank.

G.    Resiko-Resiko Sistem Pembayaran Dari sisi pengelolaan risiko dalam penyelenggaraan kliring yang bersifat multilateral netting, saat ini belum ada suatu mekanisme untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan peserta dalam memenuhi kewajibannya pada penyelesaian akhir atas hasil kliring. Secara umum terdapat dua jenis risiko dalam sistem pembayaran yakni risiko kredit dan risiko likuiditas. Risiko kredit adalah risiko dimana counterparty tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar secara penuh baik pada saat jatuh tempo maupun pada saat sesudahnya. Termasuk dalam kategori risiko ini adalah unrealized gains atas kontrak-kontrak yang gagal dilaksanakan (replacement cost risk) dan yang lebih parah lagi adalah risiko tidak terbayarnya suatu transaksi secara keseluruhan (principal risk). Sedangkan risiko likuiditas adalah risiko dimana counterparty tidak mampu membayar secara keseluruhan pada saat jatuh tempo melainkan membayar sesudah jatuh tempo. Hal ini tentu akan dapat menimbulkan kesulitas likuiditas bagi peserta penerima yang pada gilirannya nanti mungkin akan meningkatkan cost of fund dari peserta karena harus mencari dari money market dengan cepat. Selaku Bank penyelenggara, Indonesia harus mengawasi jalannya sistem BI-RTGS untuk mengantisipasi adanya resiko sebagaimana tersebut di atas. Bank Indonesia juga harus konsen terhadap Systemic risk yang mungkin terjadi dalam lalu lintas pembayaran. Systemic risk adalah risiko kegagalan salah satu peserta dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo sehingga menyebabkan peserta lain juga mengalami kesulitan likuiditas yang pada gilirannya menjadi tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya.karena dikhawatirkan hal tersebuit dapat memicu kesulitas finansial yang dapat menggangu dalam lalu lintas pembayaran. Sebagai akhir yang diharapkan dari adanya sistem BI-RTGS ini yaitu 1.    dengan adanya BI-RTGS diharapakan resiko-resiko dapat diminimalisir, dengan adanya kemampuan  melakukan transfer secara real time diharapakan mampu mengurangi resiko dalam proses settlement karena trnsaksi dilaksanakan apibila jumlah saldo mencukupi. 2.    Dengan adanya BI-RTGS diharapakan mampu mencukupi kebutuhan pihak yang dengan tersedianya mekanisme pembyaran yang relatif sangat cepat. Biasanya hal ini sangat dibutuhkan untuk transaksi jual beli saham/skuritas.

3.    Dengan implementasi BI-RTGS diharapkan mampu mengurangi systemic risk. Resiko ini dapat dikurangi dengan toiga cara: Pertama, penurunan secara signifikan intraday interbank exposure akan dapat mengurangi kemungkinan ketidakmampuan suatu peserta dalam menutup kerugian atau menutup kekurangan likuiditas karena peserta lain tidak mampu memenuhi kewajibannya. Kedua, sistem BIRTGS akan dapat mencegah kemungkinan terjadinya unwinding payment yang dapat merupakan penyebab terjadinya systemic risk dalam net settlement. Ketiga, karena peserta dapat melakukan settlement setiap saat selama window time, maka waktu settlement tidak lagi hanya terfokus pada suatu waktu tertentu saja. Hal ini akan memberikan waktu yang cukup bagi peserta untuk menyelesaikan kesulitan likuiditasnya dengan cara meminjam dari peserta lain atau menunggu incoming transfer dari peserta lain.

*Mahasiswa STEI Hamfara Yogyakarta Jurusan Keuangan dan Perbankan Syariah

0.000000 0.000000