Bolehkah ibu hamil makan nasi goreng seafood?

Apakah ibu hamil boleh makan cumi? Mungkin pertanyaan ini sering terbersit di benak para calon ibu yang juga penggemar seafood. Sebab, di balik rasanya yang lezat, cumi disebut sebagai salah satu makanan berkolesterol tinggi, dan berisiko menimbulkan alergi.

Cumi, dan makanan laut lainnya juga sering dihindari ibu hamil karena khawatir akan bakteri yang mungkin terkandung di dalamnya. Lantas, apakah memang cumi sebenarnya perlu dihindari ibu hamil?

Baca Juga

  • Inilah Pentingnya Mengonsumsi Asam Folat untuk Ibu Hamil
  • Berat Badan Ideal Sebelum Hamil Perlu Dijaga, Apa Alasannya?
  • Manfaat Omega-3 untuk Ibu Hamil dan Perkembangan Bayi

Bolehkah ibu hamil makan cumi?

Menurut medical editor dari sehatQ, dr. Anandika Pawitri, ibu hamil boleh makan cumi, ikan, atau aman untuk mengonsumsi seafood yang lain, asalkan makanan tersebut dimasak sampai matang secara sempurna. Sebaliknya, ibu hamil tidak disarankan makan seafood yang setengah matang.

Selain itu, Anda juga tidak disarankan makan cumi secara berlebihan. Pasalnya, saat makan seafood, selalu ada risiko paparan merkuri yang berbahaya untuk kesehatan ibu dan janin.

Pastikan juga Anda mencuci cumi hingga benar-benar bersih sebelum mengolahnya, untuk menghilangkan kontaminasi bakteri.

Jadi, asalkan dioleh dengan baik, ibu hamil boleh makan cumi. Ini karena seafood yang satu ini juga mengandung tinggi nutrisi, seperti protein, mineral, lemak, hingga vitamin B12 yang baik untuk ibu dan janin.

Baca juga: Ini Beragam Makanan Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

Risiko jika ibu hamil makan cumi berlebihan

Bukan hanya cumi, ibu hamil memang disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan laut secara berlebihan. Pasalnya, sejumlah makanan laut tersebut mungkin saja terpapar bahan kimia yang berbahaya untuk ibu dan janin.

Sejumlah risiko yang mungkin muncul jika berlebihan makan cumi saat hamil adalah:

1. Rentan mengalami alergi

Sebenarnya, potensi alergi akibat mengonsumsi cumi, tidak hanya muncul pada ibu hamil. Orang-orang yang sedang tidak menjalani kehamilan pun bisa mengalami alergi setelah menyantap cumi.

Dr. Anandika mengungkapkan, potensi alergi akibat mengonsumsi cumi memang ada. “Namun apabila sebelum hamil tidak memiliki alergi terhadap cumi, maka ketika hamil pun kemungkinan besar tidak alergi cumi,” ujarnya.

Meski demikian, ibu hamil sebaiknya tetap memperhatikan gejala-gejala alergi akibat cumi. Misalnya gatal-gatal, kulit kemerahan, membengkaknya bibir, serta sesak napas.

2. Dapat meningkatkan kadar kolesterol saat hamil

Pada dasarnya, cumi sendiri adalah sumber makanan yang sehat. Sebab, kandungan lemak jenuh dalam binatang laut yang satu ini, cukup rendah. Lemak jenuh merupakan komponen yang berkaitan erat dengan kenaikan kadar kolesterol.

Apabila cumi diolah dengan digoreng menggunakan tepung, maka akan menambah kadar lemak jenuhnya secara drastis. Hal inilah yang bisa menyebabkan kadar kolesterol ibu hamil naik. 

Jika sebelum hamil Anda sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi, maka dokter akan menyarankan untuk menghindari beberapa makanan, termasuk cumi goreng tepung. Selain itu, saran lain seperti perbanyak aktivitas fisik dan meningkatkan konsumsi serat juga perlu dipatuhi.

Sebenarnya, dalam sekitar 85 gram cumi mentah, kadar kolesterol yang terkandung di dalamnya hanyalah sekitar 198 mg. Sementara itu, cumi memiliki kandungan protein sekitar 13,2 gram, diikuti dengan kadar lemak jenuh sebanyak 0,3 gram.

Sehingga, saat ingin mengonsumsi olahan cumi, ibu hamil sebaiknya memilih yang dimasak secara sehat. Cumi yang direbus atau dipanggang, dianggap lebih sehat, karena tidak membutuhkan banyak minyak yang mengandung lemak jenuh saat pengolahan.

3. Keracunan makanan

Ibu hamil boleh makan cumi asalkan diolah hingga matang sempurna. Pasalnya, jika dikonsumsi mentah atau kurang matang, makanan laut dapat berisiko menyebabkan infeksi cacing pita yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan menghambat penyerapan nutrisi.

Mengonsumsi seafood mentah termasuk cumi juga bisa menyebabkan keracunan makanan yang bisa membuat ibu hamil tidak sehat dan kehilangan nafsu makan. Ini diakibatkan karena makanan tersebut rentan terpapar bahan kimia, seperti mengandung merkuri.

Cara aman mengonsumsi seafood untuk ibu hamil

Dilansi dari Baby Center, Ibu hamil tidak dilarang sepenuhnya untuk mengonsumsi makanan laut, namun Anda harus memastikan hal-hal berikut demi kesehatan Ibu dan bayi yang sedang Anda kandung:

  • Pastikan hewan apapun yang Anda beli tidak berubah warna dan tidak berbau.
  • Saat Anda mengeluarkan ikan dari oven ataupun wajan, diamkan selama beberapa menit agar tingkat kematangan bisa lebih maksimal.
  • Untuk kerang dan tiram, pastikan cangkangnya terbuka untuk menunjukkan bahwa kerang sudah matang. Buang semua yang tetap tertutup setelah dimasak.
  • Saat memasak makanan laut dengan microwave, periksa setiap sisi dari hasil olahan untuk memastikan bahwa olahan telah benar-benar matang.
  • Anda bisa menggunakan termometer makanan untuk memastikan bahwa makanan laut Anda telah mencapai suhu minimal 63 derajat Celcius.

Selain itu, karena cumi merupakan makanan laut yang memiliki kadar kolesterol tinggi, Anda yang mempunyai riwayat kolesterol haruslah melakukan pemeriksaan kolesterol tubuh secara berkala.

Baca juga: Makanan yang Dilarang saat Hamil Lengkap dengan Mitos dan Fakta di Baliknya

Catatan dari SehatQ

Ibu hamil boleh mengonsumsi cumi selama pengolahannya dilakukan dengan bersih dan sehat, serta konsumsinya tidak berlebihan.

Cumi juga mengandung kolesterol, namun kadarnya tidak terlalu tinggi sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan selama cara pengolahannya tidak dilakukan dengan menggoreng atau cara lain yang tidak sehat. Pastikan juga cumi yang Anda olah masih segar.

Namun, ada satu hal yang perlu ibu hamil perhatikan saat mengonsumsi makanan dari laut, termasuk cumi-cumi, yaitu kadar merkuri. Sebab, komponen tersebut bisa membahayakan ibu maupun janin.

Selama hamil, pastikan Anda memenuhi semua kebutuhan nilai gizi dan nutrisi yang penting, seperti asam folat , vitamin A, vitamin C, zat besi, dan omega 3. Komponen tersebut berperan besar dalam pembentukan sel darah merah, sistem saraf, dan kekebalan tubuh janin.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar ibu hamil boleh makan cumi atau tidak, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Bolehkah bumil makan nasi goreng seafood?

Ibu hamil sangat diperbolehkan makan seafood. Walaupun tidak semua seafood aman bagi ibu hamil, tetapi seafood mengandung zat gizi yang sangat diperlukan oleh ibu hamil. Seafood, seperti ikan dan kerang, merupakan sumber protein, zat besi, dan seng yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

Seafood apa saja yang boleh dimakan ibu hamil?

Konsumsi Seafood untuk Ibu Hamil yang Aman Beberapa makanan yang memiliki kandungan tersebut adalah ikan, udang, kerang, dan makanan laut lainnya.

Bolehkah bumil makan makanan seafood?

Tips Aman Makan Seafood untuk Ibu Hamil Batasi konsumsi seafood menjadi hanya 2–3 porsi (220-340 gram) dalam seminggu. Pilih seafood yang kandungan merkurinya rendah. Pilih ikan yang berukuran kecil. Hindari makan seafood yang belum matang dengan sempurna, termasuk tiram, sushi, dan sashimi.

Seafood apa yang tidak boleh dimakan ibu hamil?

Menghindari risiko makan seafood untuk ibu hamil Hindari makan ikan hiu, ikan pedang, king mackerel, atau tilefish. Jangan makan ikan mentah untuk menghindari paparan bakteri atau virus yang berbahaya, termasuk kerang mentah, tiram, sushi, sashimi, dan makanan laut mentah yang didinginkan lainnya.