Bila kita mengetahui yang meninggal itu matanya dalam keadaan terbuka maka yang kita lakukan adalah

Terdapat beberapa langkah terhadap jenazah yang baru wafat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan terhadap orang yang sudah meninggal.  

Apabila seorang Muslim telah dipastikan meninggal dunia, wajib bagi orang yang berada di dekatnya untuk  melakukan beberapa perkara, di antaranya adalah sebagai berikut:  

Dikutip dari buku Sholat Jenazah karya Syekh Abdullah bin Abdurrahman al Jabarain dengan judul asli 'Sholatul Janazati', pertama, seseorang dapat menutup mata mayit. 

أن النبي صلى الله عليه وسلم دخل على أبي سلمة - وقد شق بصره - فأغمضه، ثم قال: "إن الروح إذا قبض تبعه البصر   

Rasulullah SAW menutup kedua mata Abu Salamah ketika wafat. Beliau SAW bersabda: "Sesungguhnya pandangan mata akan mengikuti ruh saat keluar." (HR Muslim).

Kedua, melemaskan seluruh persendian si mayit agar tidak mengeras, serta meletakkan sesuatu di atas perutnya agar tidak mengembung.

Ketiga, menutup sekujur jasad si mayit dengan kain. Berdasarkan hadits Aisyah RA, dia berkata:

"Ketika Rasulullah SAW wafat, jenazah, beliau ditutupi dengan kain yang bercorak" (Muttafaqun alaihi).

Keempat, menyegerakan penyelenggaraan jenazahnya, penyalatan, dan penguburannya. Berdasarkan sabda Nabi SAW yang berbunyi: "Segerakanlah (penguburan) jenazah." (Muttafaqun alaihi).

Kelima, menguburkan jenazah di kota tempatnya meninggal dunia. Sebab pada saat peperangan Uhud, Rasulullah SAW  memerintahkan para sahabat agar menguburkan para syuhada yang gugur, di tempatnya masing-masing, tidak perlu dipindah ke tempat lain. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Oase.id - Kematian adalah takdir yang pasti akan dihadapi oleh setiap manusia, hewan atau makhluk hidup lainnya. Setiap jiwa pasti akan terlepas dari raganya, karena setiap yang bernyawa pasti akan mati menemui ajalnya.

Seperti firman Allah dalam QS. Ali-Imran ayat 185 yang berbunyi:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ 

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”

Ayat di atas mengandung kabar bahwa kematian adalah akhir dari kehidupan setiap makhluk di muka bumi. Kematian tidak memandang orang itu baik, jahat, tua, muda, kaya atua pun miskin, orang sombong atau pun orang yang merendahkan dirinya. Jika kematian telah memanggil, maka yang sangat beruntung adalah bagi mereka yang menyediakan waktunya untuk bertakwa kepada Allah Swt.

Ketika seorang muslim telah dipastikan meninggal, maka wajib bagi orang yang berada di sekitarnya untuk melakukan beberapa hal. Sebagaimana dikutip dari buku "Panduan Praktis Salat Jenazah dan Perawatan Jenazah" yang ditulis oleh Ahmad Fathoni El-Kaysi, ada beberapa hal yang harus dilakukan pertama kali terhadap jenazah yang baru saja meninggal.

Inilah 9 hal yang harus dilakukan pertama kali kepada jenazah yang baru meninggal:

1. Memejamkan kelopak matanya
Pertama kali yang harus dilakukan adalah memejamkan kelopak matanya. Karena pandangan mata akan mengikuti keluarnya roh. Jadi, sangat wajar jika seseorang meninggal, mata jenazah kelihatan melotot.

2. Mengikat rahangnya
Setelah itu, mengikat rahangnya dengan kain yang lembut dan sedikit lebar serta agak panjang. Rahangnya diikat melingkar dari sisi sebelah kanan ke bawah, mencakup rahangnya hingga sisi kepala bagian kiri, kemudian diikat di atas kepala.

Mengikat rahang jenazah diperlukan karena jika tidak, mulut jenazah akan selalu terbuka. Hal ini untuk menghindari hewan-hewan kecil yang akan masuk.

3. Melemaskan persendian jenazah
Selanjutnya melemaskan persendian jenazah seperti pergelangan tangan, leher, lutut, jari-jari tangan dan kaki serta pinggang. Jika hal ini lambat dilakukan dan jenazah sudah mulai kaku, dapat menggunakan minyak atau yang lainnya untuk melemaskan persendian jenazah.

Melemaskan persendian ini dilakukan guna untuk memudahkan dalam memandikan dan mengafani jenazah.

4. Melepaskan pakaian yang dipakainya
Melepaskan pakaian yang digunakan dengan memakaikan kain tipis untuk menutup seluruh tubuhnya. Ujung kain yang atas diselipkan di bawah kepala, dan yang bagian bawah di kedua kaki.

Hal ini dikarenakan pakaian yang digunakan banyak keringat dan menjadikan jenazah cepat berbau busuk. Kecuali jika sedang melaksanakan ihram, maka kepala dibiarkan terbuka.

5. Memindahkan jenazah
Jenazah harus dipindahkan ke tempat yang lebih layak dan jauh dari jangkauan binatang. Tempat berbaringnya jenazah hendaknya di alas papan, kasur, atau meletakkan jenazah ke tempat yang sedikit lebih tinggi agar tidak tersentuh lembapnya tanah yang akan mempercepat badan jenazah rusak.

6. Menindih perutnya
Menindih perut jenazah dengan menggunakan benda yang memiliki berat dua puluh dirham (20x2,75 gr = 54,300 gr) atau secukupnya. Manfaatnya, agar perutnya tidak membesar.

7. Menutup badan jenazah
Setelah melakukan enam langkah di atas, maka tutuplah seluruh tubuh jenazah dengan kain sembari menunggu jenazah dimandikan.

8. Membebaskan segala tanggungan utang dan lainnya
Dari Abu Hurairah, Nabi ﷺ bersabda, “Jiwa (Ruh) seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi)

9. Segera diurusi
Mengurusi jenazah perlu dilakukan sesegera mungkin. Rasullullah ﷺ menganjurkan untuk tidak menunda-nunda agar jenazah dimandikan, dikafani, disalatkan dan dimakamkan. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ yang berbunyi:

يَا عَلِيُّ لاَ تُؤَخِّرْهُنَّ : الصَّلاةُ إِذَا أَتَتْ ، وَالْجَنَازَةُ إِذَا حَضَرَتْ ، وَالأَيِّمُ إِذَا وَجَدَتْ كُفُؤًا

Artinya: “Wahai Ali, ada tiga perkara yang tidak boleh engkau tunda, yakni salat jika telah tiba waktunya, jenazah apabila telah hadir, dan wanita apabila telah ada calon suami yang sekufu.” (HR. Tirmidzi)

(ACF)

Mengapa orang meninggal matanya terbuka?

Secara medis, mata terbuka yang sulit ditutup saat meninggal berkaitan dengan adanya masalah pada saraf dan otot di sekitar mata. Pada saat seseorang tidur, sekarat, atau meninggal, semua otot di tubuh menjadi rileks, kondisi ini disebut dengan istilah flaccidity primer.

Apa yang harus dilakukan ketika ada orang yang meninggal?

Fikih Jenazah (3) : Hal-Hal Yang Disyari'atkan Terhadap Orang Yang Baru Meninggal Dunia.
Memejamkan mata orang yang baru meninggal dunia. ... .
Mendo'akan kebaikan. ... .
Mengikat dagunya. ... .
Melemaskan persendian. ... .
Melepas pakaian yang melekat di badannya. ... .
6. Menutup seluruh jasad jenazah dengan kain. ... .
7. Menyegerakan pemakaman..

Mengapa orang meninggal harus ditutup?

Dilansir dari Elbalad, Syekh Ali Jum'ah menyebut tujuan ditutupnya jenazah dengan kain kafan saat dikuburkan adalah untuk menghormati orang yang meninggal. Penghormatan bagi jenazah agar auratnya tidak dilihat orang-orang.

Apa saja amalan yang harus dikerjakan saat mengetahui ada orang yang meninggal dunia?

Jawaban:Menutup kedua mata jenazah yang baru meninggal. •Mendo'akan dan memohon ampunan Allah terhadap jenazah. •Mengikat dagu jenazah. •Melepaskan pakaian yang di pakai jenazah.