Berikut ini penulisan alamat dalam surat dinas yang benar adalah

Dalam penulisan alamat surat yang benar, ada beberapa aturan yang berlaku.

Sama halnya dengan bagian surat resmi seperti kepala surat, kop surat, nomor, lampiran. dan sebagainya.

Meskipun terlihat mudah dan sepele, tetapi dalam penulisan surat resmi perlu memperhatikan hal yang sesuai dengan aturan supaya legalitas surat menjadi lebih kuat.

Panduan Penulisan Surat

Lalu, bagaimana tata aturan penulisan alamat surat yang benar? Mari bahas lebih lengkap pada ulasan berikut ini:

  1. Alamat yang dituju ditulis pada sebelah kiri surat dengan jarak tengah antara halaman surat dan juga salam pembuka. Sedangkan posisi alamat surat diletakkan pada sisi sebelah kiri dapat lebih menguntungkan ketimbang posisi yang di sebelah kanan. Sebab, kemungkinan pemenggalan alamat menjadi tidak ada. Sehingga, alamat yang panjang sekalipun bisa dituliskan tanpa dipenggal dikarenakan tempat yang tidak cukup leluasa.
  2. Penulisan alamat surat yang benar tidak diawali dengan kata kepada sebab kata itu memiliki fungsi sebagai penghubung intra kalimat yang menyatakan arah. Nah, hal ini juga berlaku pada penulisan alamat pengirim. Jadi, Anda tidak perlu menambahkan kata dari karena kata ‘dari’ tersebut merupakan penghubung intrakalimat yang menyatakan asal.
  3. Untuk alamat yang dituju diawali dengan kata Yth. yang diikuti dengan tanda titik atau bisa juga dengan menuliskan kata ‘Yang terhormat’ [tanpa diikuti tanda titik].
  4. Sebelum pencantuman nama orang yang dituju, penulis surat hendaknya menuliskan sapaan berupa Ibu, Bapak, Saudara, atau singkatan [Bpk, Ibu, Sdr].
  5. Apabila nama orang yang dituju memiliki gelar akademik di depannya, maka Anda tidak perlu menambahkan kata sapaan seperti Bapak, Ibu, ataupun Saudara. Gelar tersebut bisa berupa [Dr, dr, Drg, dan sebagainya]. Hal ini juga berlaku pada penerima surat yang mempunyai pangkat laiknya sersa ataupun kapten.

Apabila yang dituju adalah direktur PT atau kepala dari instansi tertentu maka kata sapaan tidak ditulis berhimpitan dengan gelar, pangkat, ataupun jabatannya.

Contoh Penulisan Nama Penerima Surat

Contoh penulisan nama penerima yang benar adalah sebagai berikut:

Yth. Bapak Syukur Puji, B. A.

Yth. Ibu Rumaisha

Yth. dr. Trining Rahayu

Yth, Kepala Dinas UPTD Dikpora Kota Malang

Yth. Letjen. Basuki Raharja

Untuk penulisan kata ‘jalan’ tidak boleh disingkat. Lalu diikuti dengan nama gang, nomor, Rt, Rw dengan huruf kapital pada awal kata.

Selanjutnya, nama kota serta provinsi ditulis dengan huruf kapital pada awal kata. Anda tidak perlu membubuhi tanda baca apapun termasuk garis bawah atau underline.

Baca Juga:

  • Contoh Surat Pengunduran Diri
  • Contoh Surat Lamaran Kerja

Contoh Penulisan Alamat Surat #1

Pada alamat pengirim dan alamat yang dituju perlu dicantumkan juga kode pos supaya lebih mudah dan lancar dalam proses penyampaian surat ke alamat yang dituju.

Untuk lebih jelasnya, silahkan kalian simak contoh penulisan alamat surat yang benar berikut ini:

Putri Hastari, M. Si.

Jalan Gading Retak No. 56

Bandung 40672

Kepada:

Yth. Ir. Dedi Setyawan, M. Si.

Direktur PT. Harapan Mandiri Semarang

Jalan Mulawarman, Semarang

Semarang 50287

Yth. Kepala Biro Umum

Departemen Penjualan

Maju Makmur Sejahtera

Jalan Raya Menteng Jati No. 10

Jakarta Pusat 16318

Contoh Penulisan Alamat Surat #2

Sering kali terjadi kasus seperti alamat yang dituju oleh penulis surat tidak terlalu jelas.

Seperti penulis tidak tahu persis kepada siapa surat ditujukan. Apakah pada direktur, sekretaris, atau pada kepala bagian personalia.

Jika seperti itu, maka penulis bisa menggunakan tujuan yang umum seperti pimpinan. Misalnya ditulis seperti ini:

Yth. Pimipinan Pabrik Kayu Mursofi

Jalan Kalasan No. 45

Padang

Apabila Anda mengirim surat ada seseorang berdasar pada iklan yang ada pada surat kabar, maka surat bisa ditujukan pada pemasang iklan.

Penulisan alamat surat yang benar bisa mengikuti contoh berikut ini:

Yth. Pemasang Iklan

pada CV. Munggah Langit

Kotak Pos 6427 Semarang 9197

di Bawah no. 755

Contoh Penulisan Alamat Surat #3

Di dalam alamat surat yang dituju juga bisa menggunakan singkatan u.p. yang berarti untuk perhatian.

Bentuk singkatan ini digunakan pada bagian depan nama bagian atau instansi apabila masalah surat dipandang cukup diselesaikan oleh pejabat yang tercantum.

Biasanya penambahan tanda ini menunjukkan bahwa tidak diperlukan penentuan kebijakasanaan langsung dari kepala atau pemimpin instansi tersebut.

Contohnya adalah sebagai berikut:

Yth. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

u.p. Kepala Subbagian Keuangan

Jalan Senopati Barat V

Rawamangun

Jakarta Pusat 13976

Jenis-jenis Surat

Jenis Surat

Selain penulisan alamat surat yang benar di atas, kalian juga perlu mengetahui bentuk-bentuk surat.

Hal ini penting sebagai wawasan agar kalian bisa mengetahui setiap perbedaan jenis-jenis surat yang akan kalian tulis.

Berikut pembahasannya:

  1. Surat Pribadi: Merupakan jenis surat yang isinya berkaitan dengan kepentingan pribadi. Jenis surat ini ditulis menggunakan bahasa tidka baku.
  2. Surat Dinas: Merupakan surat resmi yang dibuat serta dikeluarkan oleh instansi ataupun lembaga pemerintah yang bertujuan untuk berbagai keperluan dinas.
  3. Surat Niaga: Merupakan surat yang dibuat oleh perusahaan maupun perorangan untuk tujuan bisnis ataupun perdagangan.
  4. Surat Resmi: Merupakan surat yang dibuat serta dipergunakan untuk kepentingan yang sifatnya resmi. Penulisan surat resmi bisa dilakukan oleh instansi, perseorangan, lembaga, serta organisasi.

Jenis Pola Surat

Nah, jenis surat juga bisa dibedakan berdasarkan pola surat atau susunan letak serta bagian surat. Berikut beberapa diantaranya:

1. Surat Lurus Penuh [Full Block Style]

Bentuk ini mempunyai ciri yanitu bentuk penulisan yang semuanya dimulai dari sebelah kiri. Baik tanggal. lampiran. dan juga kata penutup.

2. Surat Lurus [Block Style]

Style surat yang satu ini tidak jauh beda dengan bentuk pertama. Perbedaan hanya ada pada penempatan nama terang, tanggal, nama jabatan. nama instansi, serta salam penutup.

3. Surat Setengah Lurus [Smei Block Style]

Bentuk ini sedikit mirip dengan bentuk sebelumnya, hanya saja penulisan isi surat memiliki posisi menjorok ke dalam pada setiap alinea baru.

Bentuk ini banyak diterapkan pada surat resmi perusahaan.

4. Surat Lekuk [Indented Style]

Ciri-ciri bentuk surat yang satu ini adalah penulisan alamt pada surat yang tidak rata atau memiliki bentuk laiknya tangga.

Pada surat lekuk, penulisan apda setiap alinea baru dimulai agak menjorok ke dalam paragraph.

5. Surat Menggantung [Hanging Paragrap]

Bentuk surat ini mempunyai kemiripan dengan bentuk lurus, letak perbedaannya ada pada penulisan alamat dengan paragrap yang menggunakan rata kiri dengan baris setelahnya agak menjorok ke dalam paragrap.

6. Surat Resmi Indonesia Lama

Bentuk surat resmi Indonesia lama ini adalah penulisan surat dengan format alamat surat yang diketik pada sebelah kanan pada bawah tanggal surat.

7. Surat Resmi Indonesia Baru

Ciri-ciri bentuk surat ini adalah kombinasi dari bentuk setengah lurus dengan bentuk resmi Indonesia lama. Pada salam penutup ada di posisi kanan sejajar dengan penulisan tembusan.

Demikian pembahasan lengkap mengenai penulisan alamat surat yang benar beserta jenis-jenis surat. Semoga bermanfaat !

Originally posted 2020-11-30 11:55:26.

Video yang berhubungan

Salah satu komponen penting yang terdapat pada sebuah surat adalah keterangan alamat surat. Cara penulisan alamat surat yang benar dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Aturan penulisan surat meliputi bagaimana penulisan penerima surat dan lokasinya. Penerima surat dapat menujuk kepada nama orang atau jabatan seseorag yang dituju. Sedangkan lokasi alamat surat ditulis pada baris setelah nama/tujuan dari penerima surat.

Penulisan alamat surat yang benar biasanya dibutuhkan pada saat membuat surat resmi/dinas atau lamaran pekerjaan. Surat resmi atau surat dinas memuat alamat surat yang terdapat pada tubuh surat. Selai itu, penulisan alamat surat juga terdapat pada bagian depan amplop yang membungkus surat.

Berikut ini penulisan alamat dalam surat dinas yang benar adalah

Bagaimana penulisan alamat surat yang benar? Bagaimana contoh yang salah dan yang benar? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.

Baca Juga: Bagian-Bagian Surat Resmi atau Surat Dinas

Aturan Penuliasan Alamat Surat yang Benar

Alamat surat adalah salah satu bagiandari surat yang menyajikan informasi mengenai siapa dan di mana lokasi penerima surat. Dalam sebuah surat resmi, nama dan alamat surat merupakan satu bagian yang ditempatkan dalam baris berbeda. Dituliskan kepada nama penerima surat kemudian dibaris selanjutnya diikuti lokasi penerima surat.

Alamat surat harus dicantumkan secara benar agar memudahkan penyampaian surat ke tujuan yang tepat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penulisan alamat surat yang benar. Berikut ini adalah 5 hal yang perlu diperhatikan pada cara penulisan alamat surat yang benar.

1. Penggunaan Kepada dan Yang Terhormat (Yth.)

Bagian pertama dari alamat surat dituliskan kepada siapa surta ditujukan. Pada bagian ini dapat didahului dengan kata kepada atau yang terhormat kemudian diikuti keterangan penerimanya. Sobat idschool dapat memiliki menggunakan kata kepada atau yang terhormat, tetapi tidak boleh memakai keduanya.

Frasa Kepada Yth. tidak benar untuk digunakan secara bersamaan pada penulisan alamat surat.

Penggunaan yang benar sebagai alamat dengan memiliki salah satu. Jika menggunakan Kepada langsung diikuti nama penerima tanpa tanda titik dua (:). Untuk penggunanan yang terhormat ditulis dengan singkatan Yth. (diakhiri dengan tanda titik) dan huruf kapital hanya untuk Y.

Contoh penulisan penerima surat yang salah:

  • Kepada Yth. Direktur PT Maju Makmur
  • Kepada: Direktur PT Maju Makmur
  • YTH. Direktur PT Maju Makmur

Contoh penulisan penerima surat yang benar:

  • Kepada Direktur PT Maju Makmur
  • Yth. Direktur PT Maju Makmur

2. Penulisan Jabatan/Gelar dan Sapaan

Penulisan alamat yang benar biasanya digunakan pada surat resmi. Di mana, penerima berasal dari sebuah instansi yang umumnya memiliki gelar akademis dan jabatan.

Jika penerima yang dicantumkan memuat gelar akademis atau pangkat/jabatan maka tidak perlu lagi mencamtumkan sapaan. Gelar akademis yang terketak di depan nama dituliskan tanpa koma. Sedangkan gelar akademis di belakang nama dipisah dengan tanda koma.

Jika nama penerima surat tidak diikuti gelar atau pangkat maka penambahan sapaan dalam alamat surat dibenarkan. Sapaan di sini dapat berupa Bapak, Ibu, atau Saudara.

Contoh penulisan nama surat yang salah:

  • Kepada Yth. Bapak Direktur PT Maju Makmur
  • Kepada Bapak Dr. Sudjatmiko
  • Yth. Ibu Siti Fatimah, S.Pd

Contoh penulisan nama surat yang benar:

  • Kepada Direktur PT Maju Makmur
  • Yth. Dr. Sudjatmiko
  • Kepada Ibu Siti Fatimah

Baca Juga: Teks Laporan Percobaan/Praktikum

3. Huruf Kapital pada Penulisan Jalan dan Namanya

Penulisan alamat surat menggunakan huruf kapital pada setiap setiap unsur nama.  Penggunaan huruf kapital hanya pada huruf awal setiap unsur kata bukan semua huruf ditulis kapital. Untuk penulisan nama jalan tidak boleh disingkat dengan jl. atau Jl. harus ditulis lengkap dengan Jalan yang diikuti nama jalan.

Contoh salah:

  • Jl. Angkasa Baru No. 5 Jakarta Timur
  • jalan Angkasa Baru No. 5 Jakarta Timur

Contoh benar:

  • Jalan Angkasa Baru No. 5 Jakarta Timur

4. Tanda Baca

Penulisan alamat surat tidak perlu menggunakan tanda baca seperti tanda titik pada bagian akhir. Alamat surat bukan merupakan kalimat sehingga tanda titik pada bagian akhir tidak dibutuhkan.

Contoh salah:Yth. Ibu Dewi PrabawatiJl. Cinta Damai RT 01 RW 03

Bandung.