Apakah nama surah yang menyelamatkan kita dari siksa kubur?

JAKARTA, iNews.id -Kitab Suci Alquran merupakan salah satu mukjizat yang diturunkan Allah subhaanahu wa ta'aala kepada Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam. Alquran memiliki banyak keistimewaan dan orang yang membacanya mendapat pahala berlipat.

Di hari Jumat yang penuh berkah ini, Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Salah satunya dengan membaca Alquran. Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali berkata: “Disunnahkan pada Hari Jumat atau pada malamnya, untuk melakukan shalat empat rakaat dengan membaca surat-surat berikut: Surat al-An’am, al-Kahfi, Taaha, dan Yaasin. Jika tidak mampu maka bisa hanya dengan membaca Surat Yasin dan ad-Dukhan, alif laam mimm as-Sajadah dan Surat al-Mulk.”

Salah satu surat yang memiliki keistimewaan yakni Al Mulk yang artinya Kerajaan. Surat ini termasuk surah Makkiyyah dengan jumlah 30 ayat. Surat ini turun sesudah Surat ath-Thur.

Mufsair Ibnu Katsir menerangkan, Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Muhammad dan Ibnu Jafar. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syubah, dari Qatadah, dari Abbas Al-Jusyami, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam, yang bersabda:

«إِنَّ سُورَةً فِي الْقُرْآنِ ثَلَاثِينَ آيَةً شَفَعَتْ لِصَاحِبِهَا حَتَّى غُفِرَ لَهُ: تَبارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ»

Sesungguhnya di dalam Al-Quran terdapat suatu surat berisikan tiga puluh ayat dapat memberi syafaat bagi pembacanya hingga ia mendapat ampunan, yaitu Tabarakal Lazi Biyadihil Mulku (surat Al-Mulk).

Arbaah telah meriwayatkan hadis ini melalui Syubah dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.

Mengenai keutamaan surat Al Mulk ini, sahabat Anas ibnu Malik radhiyallaahu anhu mengatakan, Rasulullah pernah bersabda bahwa sesungguhnya ada seorang lelaki dari kalangan umat sebelum kalian meninggal dunia, sedangkan tiada sesuatu pun dari Kitabullah yang dihafalnya selain dari Tabaraka (Al Mulk).

Ketika lelaki itu diletakkan di dalam kuburnya, malaikat penanya datang. Maka surat Tabaraka menghalang-halanginya sehingga malaikat itu berkata: "Sesungguhnya engkau adalah salah satu dari Kitabullah, dan aku tidak suka membuatmu tidak senang, tetapi aku tidak mempunyai kuasa bagimu, bagi dia dan juga bagi diriku terhadap suatu kemudaratan dan juga suatu kemanfaatan. Jika engkau hendak membela orang ini, maka menghadaplah kepada Allah Swt dan mintalah syafaat dari-Nya buat dia."

Maka surat itu berangkat menuju kehadirat Allah Swt, lalu berkata memohon, "YaTuhanku, sesungguhnya si Fulan dengan sengaja memilihku di antara Kitab-Mu, lalu ia mempelajariku dan membacaku serta menghafalku. Maka apakah Engkau akan membakarnya dengan api, sedangkan aku berada di dalam rongganya? Jika Engkau hendak mengazabnya, maka hapuskanlah terlebih dahulu aku dari Kitab-Mu.

"Allah berfirman, "Aku lihat engkau marah." Surat itu menjawab, "Sudah seharusnya aku marah." Maka Allah berfirman, "Sekarang pergilah kamu, sesungguhnya Aku telah menyerahkannya kepadamu dan Aku memberi izin kepadamu untuk memberi syafaat buatnya."

Maka Surat itu kembali dan mengusir malaikat penanya, lalu lelaki itu bangkit dalam keadaan senang hati tanpa mengalami suatu siksaan pun dari malaikat tersebut.

Lalu surat itu meletakkan mulutnya ke mulut lelaki itu dan berkata, "Selamat datang dengan mulut ini, barangkali mulut ini sering digunakan untuk membacaku; dan selamat datang dengan dada ini, barangkali dada ini dipakai untuk memuatku; dan selamat datang dengan kedua kaki ini, barangkali ia dipakai untuk berdiri membacaku. Surat itu menghiburnya di dalam kuburnya karena merasa khawatir bila ia kesepian dan merasa takut."

Anas ibnu Malik melanjutkan, bahwa setelah Rasulullah Saw menceritakan kisah ini, maka tiada seorang pun —baik anak kecil, atau orang dewasa atau budak atau orang yang merdeka— melainkan mempelajarinya dan menghafalkannya. Dan Rasulullah Saw menamainya dengan sebutan Al-Munjiyah (surat yang menyelamatkan).

Imam Tabrani dan Al-Hafiz Ad-Diya Al-Maqdisi telah meriwayatkan melalui jalur Salam ibnu Miskin, dari Sabit, dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

«سُورَةٌ فِي الْقُرْآنِ خَاصَمَتْ عَنْ صَاحِبِهَا حَتَّى أَدْخَلَتْهُ الْجَنَّةَ: تَبارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ»

Artinya: Ada suatu surat yang membela pembacanya hingga memasukkannya ke dalam surga, yaitu Tabarakal Lazi Biyadihil Mulku.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa salah seorang sahabat Nabi Saw, membuat tenda di dekat sebuah kuburan, padahal ia tidak mengetahui bahwa tempat itu adalah kuburan. Tiba-tiba ia menyadari bahwa itu adalah kuburan seseorang, ia mendengarnya sedang membaca surat Al-Mulk hingga khatam.

Maka ia datang kepada Nabi Saw. dan bertanya, "Wahai Rasulullah, aku telah memasang tendaku di dekat sebuah kuburan, sedangkan aku tidak menyadari bahwa tempat itu adalah kuburan. Tiba-tiba kudengar dari dalamnya seseorang membaca surat Al-Mulk sampai selesai." Maka Rasulullah Saw. bersabda:

«هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ»

Itu adalah surat penangkal dan juga penyelamat, yang menyelamatkan pembacanya dari siksa kubur.

Imam Turmuzi meriwayatkan pula melalui jalur Lais ibnu Abu Salim, dari Abuz Zubair, dari Jabir, bahwa Rasulullah Saw masih belum tidur sebelum membaca Alif Lam Mim Tanzil dan Tabarakal Lazi Biyadihil Mulku. Lais telah meriwayatkan dari Tawus, bahwa kedua surat tersebut mengungguli semua surat dalam Alquran dengan tujuh puluh kebaikan.

Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:

«لَوَدِدْتُ أَنَّهَا فِي قَلْبِ كُلِّ إِنْسَانٍ مِنْ أُمَّتِي»

Sungguh aku menginginkan bila surat ini dihafal di dalam kalbu setiap umatku.
Yakni surat Al-Mulk ini.

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ia pernah berkata kepada seseorang, "Maukah aku hadiahkan kepadamu suatu hadis yang akan membuatmu gembira?" Lelaki itu menjawab, "Tentu saja mau." Ibnu Abbas mengatakan, "Bacalah surat Al-Mulk dan ajarkanlah kepada keluargamu serta semua anakmu dan semua ahli baitmu yang masih anak-anak dan juga semua tetanggamu. Karena sesungguhnya surat Al-Mulk ini adalah surat yang menyelamatkan dan yang mendebat atau membela pembacanya kelak di hari kiamat di hadapan Tuhannya, dan memohon kepada-Nya agar menyelamatkannya dari azab neraka dan juga menyelamatkan penghafalnya dari siksa kubur.

Editor : Kastolani Marzuki

Surat apa yang bisa menyelamatkan kita dari siksa kubur?

Surat Al-Mulk ialah surat ke-67 di dalam Al-Quran dan termasuk dalam golongan surat Makiyyah.

Surat Al Mulk fungsinya untuk apa?

Keutamaan surat Al Mulk tak hanya bisa menyelamatkan dari siksa kubur dan memberikan ampunan. Namun keutamaan surat Al Mulk juga bisa memberikan syafaat pada hari kiamat.

Bolehkah membaca surat Al Mulk untuk orang meninggal?

Para ulama sepakat membaca Alquran termasuk Surat Al Mulk, Yasin dan Al Fatihah baik berdoa sebelum maupun sesudah membacanya bagi orang yang meninggal pahala bacaannya tetap akan sampai sebagaimana pendapat ulama Maliki, Hanafi dan Hanbali.

Surat apa yang menjelaskan tentang siksa neraka?

Pertama, siksaan api neraka dijelaskan dalam Surat A Zumar ayat 71.