Berikut yang termasuk penemuan teknologi konstruksi air dibidang konversi energi adalah


Berikut yang termasuk penemuan teknologi konstruksi air dibidang konversi energi adalah

This is a List of Available Answers Options :

  1. bendunagan
  2. kincir angin
  3. panel surya
  4. ceker ayam
  5. sosrobahu

The best answer is A. bendunagan.

Reported from teachers around the world. The correct answer to ❝salah satu penemuan teknologi konstruksi air di bidang konversi energi adalah.....❞ question is A. bendunagan.
I Recommend you to read the next question and answer, Namely berikut bukan sifat komersial kemasan produk rekayasa konversi energi yaitu with very accurate answers.

Dhafi Quiz 2 Is an online learning educational site to provide assistance and insight to students who are in the learning stage. they will be able to easily find answers to questions at school.We strive to publish Encyclopedia quizzes that are useful for students. All facilities here are 100% Free. Hopefully, Our site can be very useful for you. Thank you for visiting.

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions [MCQ] Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

This is a List of Available Answers Options :

  1. Bendungan
  2. Kincir angin
  3. Panel Surya
  4. Ceker ayam
  5. Sosrobahu

The best answer is A. Bendungan.

Reported from teachers around the world. The correct answer to ❝Salah satu penemuan teknologi konstruksi air di bidang konversi energi adalah...❞ question is A. Bendungan.
I Recommend you to read the next question and answer, Namely Energi terbarukan disebut juga Sustainable Energy artinya .... with very accurate answers.

Click to See Answer

Dhafi Quiz Is an online learning educational site to provide assistance and insight to students who are in the learning stage. they will be able to easily find answers to questions at school.We strive to publish Encyclopedia quizzes that are useful for students. All facilities here are 100% Free. Hopefully, Our site can be very useful for you. Thank you for visiting.

Pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan dilokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan lingkungan, disebut

Dina sedang membuat sebuah produk uji coba berupa kerajinan lampu hias dari bahan botol plastik, proses/tahap yang sedang dilalui oleh Dina dalam Desi … gn Thinking disebut

Dalam produksi budi daya ikan hias, perlu diperhatikan salah satunya merupakan anakan ikan dari mulai menetas sampai ukuran tertentuh yang disebut den … gan

Berikut ini hasil analisa yang bisa dilakukan oleh seorang pengusaha makanan : [1] Rasa yang enak, disukai, dan punya rasa khas [2] Harga jual bersain … g [3] Bebas bahan kimia dan pengawet Hasil analisa di atas termasuk jenis analisis

Berdasarkan wujudnya, pembuatan televisi dan komputer termasuk jenis kegiatan produksi ..

Bagaimana cara mengolah bahan pandan hewani agar lebih awet dan tahan lama

Administrasi merupakan proses dan tata cara kerja yang terdapat dalam setiap usaha. Maksud dan tujuan wirausahawan melakukan pencatatan semua kegiatan … usaha yang diperlukan bagi kelancaran dan pengelolaan perusahaan yaitu

Pada prinsipnya limbah dapat dibagi menjadi 3 [tiga] bagian, yaitu: a. Berdasarkan wujudnya b. Berdasarkan sumbernya c. Berdasarkan senyawanya Berdasa … rkan pernyataan tersebut sebutkan apa saja yang termasuk kedalam limbah berdasarkan wujudnya, sumbernya, dan senyawanya dan berikan masing-masing contohnya!.

1. Bagaimana cara perawatan/pemeliharaan ? -Bearing -Seal -Gasket -Hoses 2. Sebutkan troubleshooting [hal yg sering mengalami kerusakan] pada pengguna … an bearing Gasket seal dan hoses ? Serta bagaimana cara perbaikannya.

Sebutkan jenis-jenis surat edaran !​

Video yang berhubungan

[1]

BUKU SISWA SMK

MATA PELAJARAN

KONVERSI ENERGI I

SEMESTER I

[2][3]

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB IPENDAHULUAN ………. 1

1.1. Latar belakang ……… 1

1.2. Deskripsi………. 2

1.3. Petunjuk Penggunaan ………. 2

1.4. Tujuan pembelajaran ……… 2

1.5. Kompetensi dasar dan sub kompetensi dasar ………. 3

BAB II KONVERSI ENERGI AIR KE LISTRIK DAN MEKANIK ……….... 5

2.1. Pembangkit listrik tenaga air [PLTA] ……….…. 5

2.2. Perkembangan pembangkit listrik skala kecil……….……….…10

2.3. Prinsip pembangkitan tenaga air skala kecil ………20

2.4. Komponen-komponen pembangkit listrik skala kecil. ……… 21

2.5. Kriteria pemilihan jenis turbin air skala kecil ……….. 26

2.6. Kriteria pemilihan generator ……….… 32

BAB III POTENSI DAYA AIR, DAYA TURBIN DAN DAYA GENERATOR ………. 40

3.1. Pendataan PLTMH di suatu wilayah ………..…… 40

3.2. Pengukuran potensi daya air dan daya terbangkitkan ………….… 51

3.3. Penentuan dimensi dasar komponen-komponen sipil ……….…… 59

3.4. Penentuan spesifikasi turbin air skala kecil ………..… 65

3.5. Penentuan spesifikasi generator ……….…… 70

BAB IVPERHITUNGAN HIDROLIKA DAN HIDRODINAMIKA ……..… 73

[4]

4.2. Dasar hidrodinamika ……….. 78

4.3. Prinsip-prinsip aliran air ……… 82

4.4. Pengaliran air dalam pipa ……….…..… 85

4.5. Pengaliran air dalam permukaan bebas ……….…..… 88

4.6. Energi ... 90

BAB VMODEL PERALATAN KONTROL HIDROLIKA ………….……... 92

5.1. Macam-macam Energi ... 92

5.2. Konversi Energi ... 93

5.3. Komponen [Alat] untuk konversi energi pada PLTMH ... 95

5.4. Debit air maksimum dan minimum ... 95

5.5. Debit air rata-rata pertahun ... 95

5.6. Besaran debit, ketinggian jatuh air [head] dan energi potensial air 98 BAB VIKONVERSI ENERGI SURYA KE LISTRIK DAN PANAS…… 102

6.1. Sejarah perkembangan pemanfaatan energi matahari untuk kehidupan sehari-hari ... 102

6.2. Prinsip perpindahan panas secara konduksi, konveksi dan radiasi ... 115

6.3. Prinsip konversi energi matahari menjadi panas pada peralat]an pemanas [pemanas air dan pengering] ... 119

6.4. Prinsip konversi energi matahari menjadi listrik ……….... 122

BAB VIIRADIASI DAN PANAS MATAHARI ………127

7.1. Pendataan pemanfaatan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari ... 127

7.2. Pengukuran potensi energi matahari suatu wilayah ... 131

7.3. Penentuan spesifikasi pemanas air tenaga matahari ... 139

7.4. Penentuan spesifikasi pembangkit listrik tenaga surya ……….. 140

7.5. Modul surya ……… 150

[5][6]

BAB I

1.1. Latar Belakang

Sejak tahun 2005 pemerintah mulai memfokuskan lebih sistematis pada energi terbarukan. Aplikasi energi terbarukan di Indonesia saat ini berlangsung di bidang tenaga air, energi panas bumi, bio-energi, energi angin, energi surya, dan energi pasang surut. Dalam Cetak Biru Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025 [2005] menunjukkan bahwa ada pemanfaatan yang belum jelas dari sumber energi terbarukan: kapasitas terpasang hanya sebagian kecil dari potensi sumber energi terbarukan yang berbeda. Untuk Micro Hydro Power [MHP] ini adalah 18%, tetapi untuk energi terbarukan lain bahkan jauh lebih rendah, Untuk aplikasi biomassa ini hanya 0,6%.UU Energi Nomor 30 Tahun 2007 merupakan dasar hukum energi kebijakan pasokan Indonesia untuk melayani kebutuhan energi nasional, prioritas kebijakan pengembangan energi, kebijakan pemanfaatan sumber daya energi nasional dan saham energi nasional. Hukum menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk mengakses sumber-sumber energi modern.

Dalam Visi Energi 25/25 arah kebijakan energi nasional diuraikan. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan menjadi 25% dari total pasokan energi pada tahun 2025. Visi menunjukkan pergeseran dari konsentrasi pada pasokan energi fosil ke energi terbarukan, setidaknya di mana harga biaya energi fosil yang lebih tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan konversi energi terbarukan untuk pemenuhan dan pemerataan energi di Indonesia. Modul konversi energi I ini akan memberi wawasan mengenai hal tersebut.

[7]

Lingkup konversi energi pada teknologi energi terbarukan seperti: Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Biogas, dan Biomas. Modul ini memberi wawasan konversi energi air dan energi surya.

1.2. Deskripsi

Modul ini berisi pengetahuan tentang pengertian konversi energi yaitu energi airdan energi surya.

1.3. Petunjuk penggunaan modul

 Baca semua isi dan petunjuk pembelajaran modul mulai halaman judul hingga akhir modul ini. Ikuti semua petunjuk pembelajaran yang harus diikuti pada setiap Kegiatan Belajar

 Belajar dan bekerjalah dengan penuh tanggung jawab dan sepenuh hati, baik secara kelompok maupun individual sesuai dengan tugas yang diberikan.

 Kerjakan semua tugas yang diberikan dan kumpulkan sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman Anda terhadap modul ini.

 Jagalah keselamatan dan keamanan kerja serta peralatan baik di kelas, laboratorium maupun di lapangan.

 Kompetensi yang dipelajari di dalam modul ini merupakan kompetensi minimal. Oleh karena itu disarankan Anda mampu belajar lebih optimal.

 Laporkan semua pengelamana belajar yang Anda peroleh baik tertulis maupun lisan sesuai dengan tugas setiap modul.

[8]

Setelah menyelesaikan modul ini, Peserta diklat diharapkan dapat mengerti, memahami dan menguasai teknik konversi energi melalui pemanfaatan energi terbarukan.

1.5. Kompetensi dasar dan Sub kompetensi dasar

Kompetensi dasar dan sub kompetensidasar dalam modul ini adalah: 1. Konversi energi air ke listrik dan mekanik

a. Sejarah perkembangan pembangkit listrik skala kecil b. Prinsip pembangkitan tenaga air skala kecil

c. Komponen-komponen pembangkit listrik skala kecil. d. Kriteria pemilihan jenis turbin air skala kecil

e. Kriteria pemilihan generator

2. Potensi daya air, daya turbin dan daya generator a. Pendataan PLTMH di suatu wilayah

b. Pengukuran potensi daya air dan daya terbangkitkan c. Penentuan dimensi dasar komponen-komponen sipil d. Penentuan spesifikasi turbin air skala kecil

e. Penentuan spesifikasi generator

3. Perhitungan hidrolika dan hidrodinamika a. Dasar-dasar hidrolika

b. Dasar hidrodinamika c. Prinsip-prinsip aliran air d. Pengaliran air dalam pipa

e. Pengaliran air dlm permukaan bebas f. Energi dan power

4. Model peralatan kontrol hidrolika a. Macam-macam energi

b. Konversi energi

[9]

d. Debit air maksimum dan minimum e. Debit air rata-rata pertahun

f. Besaran debit, ketinggian jatuh air [head] dan energi potensial air

5. Konversi energi surya ke listrik dan panas

a. Sejarah perkembangan pemanfaatan energi matahari untuk kehidupan sehari-hari

b. Prinsip perpindahan panas secara konduksi, konveksi dan radiasi c. Prinsip konversi energi matahari menjadi panas pada peralat]an

pemanas [pemanas air dan pengering]

d. Prinsip konversi energi matahari menjadi listrik

6. Radiasi dan panas matahari

a. Pendataan pemanfaatan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari b. Pengukuran potensi energi matahari suatu wilayah

[10]

BAB II

KONVERSI ENERGI AIR KE LISTRIK DAN MEKANIK

2.1. Pembangkit listrik tenaga air [PLTA]

Pembangkit listrik tenaga air [PLTA] merupakan salah satu pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari pembangkit ini adalah responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya keluarannya yang paling besar diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai pembangkit listrik tenaga air serta keberadaan potensi energi air yang masih belum digunakan.

[11]

dan angin merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain energi yang dibangkitkan dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air yang mengalir kemudian berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan pada desain tenaga air yang menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles dibagian luar Paris, Prancis. Sistem tersebut memiliki kapasitas yang sepadan dengan 56 kW energi listrik.

Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal [penstock] melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-sudu yang menyebabkan kincir air ataupun turbin berputar. Ketika digunakan untuk membangkitkan energi listrik, perputaran turbin menyebabkan perputaran poros rotor pada generator. Energi yang dibangkitkan dapat digunakan secara langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik pada jaringan.

Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik tenaga air tergantung pada ketinggian [h] dimana air jatuh dan laju aliran airnya. Ketinggian [h] menentukan besarnya energi potensial [EP] pada pusat pembangkit [EP = m x g x h]. Laju aliran air adalah volume dari air [m3] yang melalui penampang kanal air per detiknya [qm3/s]. Daya teoritis kasar [P kW] yang tersedia dapat ditulis sebagai:

[12]

Gambar 1. Pembangkitan listrik tenaga air umumnya

Laju q dimana air jatuh dari ketinggian efektif h tergantung dari besarnya luas penampang kanal. Jika luas penampang kanal terlalu kecil, daya keluaran akan lebih kecil dari daya optimal karena laju air q dapat lebih besar. Di lain pihak, ukuran kanal tidak dapat dibuat besar secara sembarangan karena laju air q yang melalui kanal tergantung dari laju pengisian air pada reservoir air di belakang bendungan.

Volume air pada reservoir dan ketinggian h yang bersangkutan, tergantung dari laju air yang masuk ke dalam reservoir. Selama musim kering, ketinggian air pada reservoir dapat berkurang karena jumlah air dalam reservoir lebih sedikit. Selama musim hujan, ketinggiannya dapat naik kembali karena air yang masuk dari berbagai aliran air yang mengisi bendungan. Fasilitas pembangkit listrik tenaga air harus di desain untuk menyeimbangkan aliran air yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik dan jumlah air yang mengisi reservoir melalui sumber alami seperti curahan hujan, salju, dan aliran air lainnya.

[13]

Dalam hal ini, 27.900 MW merupakan pembangkit skala kecil yang menghasilkan listrik 115 TWh/tahun. Di eropa barat, pembangkit listrik tenaga air berkontribusi sebesar 520 TWh listrik pada tahun 1998, atau sekitar 19% dari energi listrik di Eropa [sehingga menghindari emisi dari sejumlah 70 juta ton CO2 per tahun-nya]. Pada sejumlah negara di Afrika dan Amerika Selatan, pembangkit listrik tenaga air merupakan sumber listrik yang menghasilkan lebih 90% kebutuhan energi listriknya. Gambar 2 memperlihatkan pembangkitan energi listrik dari air dunia yang meningkat secara dinamis tiap tahunnya. Di samping pembangkit listrik tenaga air yang berkapasitas besar yang telah ada, masih terdapat ruang untuk pengembangan lebih jauh dimana diperkirakan hanya sekitar 10% dari total potensi air di dunia yang telah digunakan.

Gambar 2. Pembangkitan energi listrik tenaga air dunia dalam TWh.

[14]

Tabel 1 menampilkan perbandingan antara beberapa ukuran pembangkit listrik tenaga air.

Tabel 1. Kapasitas beberapa pembangkit energi listrik tenaga air

[15]

Di Indonesia terdapat banyak sekali potensi air yang masih belum dimanfaatkan. Seperti sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau energi listrik. Pengembangan dapat dilakukan dalam bentuk mikrohidro ataupun pikohidro yang biayanya relatif kecil. Proyek ini dapat dilakukan secara mandiri, seperti yang telah dilakukan oleh tim PALAPA – HME ITB di kampung Cilutung dan Awilega, desa Jayamukti kabupaten Garut, Jawa Barat.

2.2. Perkembangan pembangkit listrik skala kecil

[16]

energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air [PLTA] dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan. Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai berikut:  Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini

cukup murah karena menggunakan energi alam.

 Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.

 Tidak menimbulkan pencemaran.

 Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.  Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan

sehingga ketersediaan air terjamin.

[17]

setempat. PLTMH adalah media dan alat untuk mengembangkan kemampuan masyarakat dalam memperbaiki kualitas dan harkat hidupnya.

Dengan demikian PLTMH bukan sekedar ukuran kapasitas sebuah pembangkit daya, tetapi lebih pada sebuah gerakan sosial, sebagai bagian dari pemahaman teknologi tepat guna [approprite technology] dalam kerangka pengembangan masyarakat [community development]. Oleh karena itu pembangunan PLTMH yang tidak memberdayakan penduduk lokal, apalagi tidak melibatkan pastisipasi aktif masyarakat bukanlah pembangunan PLTMH [Hydro Power for Empowering People]

Pada awal tahun 70-an, PLTMH mulai dikenalkan di berbagai negara di Asia, seperti Srilangka, Bangladesh, dan juga Indonesia. Setelah terpasang beberapa instalasi PLTMH, ternyata secara statistik kapasitas pembangkitan dengan skema PLTMH berkisar antara 1 kW hingga 100 kW, dan dari data ini maka PLTMH diklasifikasikan sebagai PLTA dengan kapasitas daya listrik tidak lebih dari 100 kW. Tetapi kebanyakan penggiat PLTMH sepakat bahwa kapasitas pembangkit bukan batasan penggunaan PLTMH, jika prinsip-prinsip dasar PLTMH dapat dipenuhi maka istilah PLTMH masih dapat digunakan walaupun kapasitas pembangkit lebih dari 100 kW.

Pada kenyatannya memang persyaratan teknis PLTMH bergantung pada kapasitas daya pembangkit. PLTMH dengan daya lebih dari 100 kW membutuhkan perencanaan yang lebih mendalam, menuntut pembutan turbin yang lebih presisi, menggunakan kontroler yang lebih baik sehingga kehandalan instalsi PLTMH dapat beroperasi kontinyu, dengan kualitas listrik lebih baik.

[18]

Gambar 3.4

Poros turbin dikopel langsung dengan mesin penggilingan tepung [Tanzania]

Pembangkit listrik tenaga mikrohidro telah digunakan secara luas sebagai salah satu sumber energi alternatif, khususnya di daerah terpencil dimana sumber energi lain tidak tersedia. Tenaga air dalam skala kecil dapat dipasang dalam sungai atau aliran air yang kecil dengan hanya sedikit atau bahkan tidak ada efek negatif terhadap lingkungan, seperti perpindahan ikan misalnya. Kebanyakan pemanfaatan tenaga air dalam skala kecil tidak memerlukan dam atau sistem penampung air musiman, tetapi menggunakan sistem penghentian aliran sungai “run off the river”. Mikrohidro dapat digunakan langsung sebagai tenaga poros untuk kebanyakan aplikasi industri kecil. PLTMH biasanya diaplikasikan untuk penyediaan energi dengan mengkonversikan daya poros menjadi energi listrik dengan menggunakan generator biasa atau motor listrik.

[19]

Banyak organisasi internasional dan pemerintah mendukung bentuk pengembangan seperti ini dengan cara pembiayaan proyek, kebijakan perundangan yang mendukung, dan transfer teknologi. Pemerintah Indonesai sendiri terus menggalakan penggunaan energi terbarukan khususnya mikrohidro

melalui departemen dan instansi terkait seperti PLN, Dinas Pertambangan dan Energi [pusat dan daerah], Departemen Kimpraswil dan pemerintah daerah melalui APBD. Pemerintah mengaplikasikan hal ini melalui berbagai bentuk program seperti listrik pedesaaan, padat karya, dll. Selain itu banyak organisasi dunia baik berupa program pemerintah ke pemerintah [Government to Government/ G to G] maupun melalui lembaga independen [Non Government Organitation/ NGO]. Banyak

Gambar 3.5

Lokasi PLTMH Salido Kecil di Desa Salido Sari Bulan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat merupakan PLTMH peninggalan jaman Belanda yang hingga sekarang masih beroperasi, dan bahkan setelah

[20]

informasi berharga dalam pembahasan ini telah dirangkum dalam laporan DFID tahun 2002 [tersedia dalam manual ini sebagai “public domain source”]. Tabel berikut ini dapat memberikan gambaran mengenai keterkaitan energi terhadap upaya pengentasan kemiskinan.

Energi Untuk Pengentasan Kemisikinan a. Mitos Dan Fakta

Ada sejumlah mitos tentang energi yang harus diluruskan sebagai upaya mendorong masyarakat untuk berfikir lebih serius tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyediaan energi, akses energi dan penggunaan energi.

MITOS FAKTA

orang miskin tidak mempertimbangkan

penyediaan energi sebagai sebuah prioritas

Orang miskin mungkin tidak menggunakan istilah energi, tetapi mereka dapat menghabiskan waktu dan usaha yang lebih banyak untuk memperoleh energi dibandingkan orang yang mampu. Mereka menghabiskan porsi yang besar dari pendapatan keluarga untuk kebutuhan dasar hidup seperti memasak, penghangat ruangan, dll. Ketersediaan listrik, baik dari

jaringan PLN atau sumber energi terbarukan akan memecahkan semua kebutuhan energi bagi orang miskin

[21]

transportasi dan komunikasi. Orang miskin tidak dapat

membayar pelayanan energi

Banyak orang miskin sering membayar lebih mahal per unit energi dibandingkan orang mampu, sebagian karena teknologi konversi yang tidak efisien dan sebagian karena korupsi.

Teknologi baru terbarukan-seperti photovoltaic dan solarcell akan meningkatkan akses orang miskin terhadap pelayanan energi.

Teknologi jarang menjadi batasan, tetapi sistem kelembagaan, masalah politik dan sosial sering menghambat keberlanjutan mata pencaharian. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan merupakan hal yang lebih penting untuk diatasi.

Hanya orang-orang didaerah terpencil menderita karena kekurangan energi

Penduduk miskin didaerah perkotaan juga menderita karena kekurangan energi dan jumlahnya terus meningkat karena diperkirakan bahwa 61% populasi dunia akan tinggal didaerah perkotaan pada tahun 20254

[22]

4 UNHCR [1999], „An Urbanising World, Global Report on Human Settlements‟ Introduction of Renewable Energy Lesson Modules at Technical Schools in Indonesia

b. Energi dan Tujuan Pembangunan di Millenium Ketiga

Pelayanan energi dapat memainkan peranan langsung dan tidak langsung dalam membantu pencapaian tujuan pembangunan di milenium ketiga, dimana Energi dapat:

- membantu mengatasi kemisikinan – Akses terhadap pelayanan energi memfasilitasi perkembangan ekonomi masyarakat kecil, misalnya: aktifitas usaha dapat dilakukan baik siang maupun malam; berkembangnya industri kecil di pedesaan, sehingga membuka lapangan pekerjaan. Perkembangan ekonomi pedesaan ini dapat menjembatani perbedaan antara orang miskin dan kaya.

- mengurangi kelaparan dan meningkatkan akses terhadap air minum yang bersih --Ketersediaan energi dapat meningkatkan sistem penyediaan air bersih melalui pompa, baik untuk mencuci maupun memasak, dimana 95% makanan pokok perlu dimasak sebelum dapat dimakan.

- mengurangi angka kelahiran, kehamilan dan penyakit -- Energi adalah komponen kunci dalam fungsi sistem kesehatan, sebagai contoh mesin dan cahaya untuk operasi, sistem pendinginan obat-obatan dan vaksin, peralatan sterilisasi, sistem transportasi kesehatan, dll.

[23]

- menjaga lingkungan secara berkelanjutan - Peningkatan efisiensi energi dan penggunaan energi alternatif yang lebih bersih dapat membantu pemanfaatan sumber alam secara berkelanjutan. Selain itu juga pengurangan emisi dan polusi akan melindungi lingkungan lokal maupun global. Pemerintah Indonesia berniat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi pedesaan menjadi 45%, yang berarti menyediakan listrik bagi hampir 50.000 desa, yang sumber utamanya kebanyakan dari pembangkit listrik tenaga air skala kecil dan mikro [Hydropower and Dams World Atlas, 2005]

.

c. Mikrohidro: suatu sumber energi yang tepat

Pembangkit listrik tenaga mikro hidro [PLTMH] memiliki banyak keuntungan dibanding sumber energi konvensional. Keuntungan tersebut utama antra lain:

- Menggunakan sumber energi terbarukan, dimana air di daerah tangkapan tidak dihabiskan, melainkan terus digantikan sesuai dengan siklus hidrologi.

- Air merupakan sumber energi non polusi.

- Dapat menggantikan sistem pembangkit listrik berbahan bakar minyak [BBM], dimana bahan bakunya diimpor.

- Teknologi yang telah terbukti keandalannya dengan baik,

- Dampak negatif PLTMH terhadap lingkungan [ekologi sungai] sangat rendah.

Meskipun demikian ada juga sejumlah kekurangan yang harus dipertimbangkan ketika membandingkan PLTMH dengan sumber energi lain. Pembangkit listrik air skala kecil identik dengan;

- Biaya investasi yang relatif besar untuk pembangunan PLTMH, meskipun biaya operasinya rendah.

[24]

bukan merupakan pembangkit listrik tenaga air [PLTA] yang dikecilkan, tetapi sebuah pembangkit yang memerlukan perencanaan dan pembangunan yang unik dan berbeda dengan PLTA.

- Meskipun PLTMH memerlukan perhatian yang sederhana, tetapi harus dilakukan secara terus menerus, terutama dalam operasional dan perawatannya. Kadang-kadang masyarakat desa tidak dipersiapkan untuk melakukannya, sehingga mereka kurang terorganisir, kurang sadar dan kurang rasa memiliki. Akibatnya PLTMH kurang mampu bertahan lama. Hal ini merupakan aspek yang harus diperhatikan dengan teliti dalam merencanakan sebuah PLTMH.

Dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya seperti angin, biomass, dan tenaga surya, PLTMH memiliki beberapa keunggulan lain diantaranya;

- Efisiensi PLTM lebih tinggi [70 – 90 %], sehingga lebih baik daripada teknologi energi lainnya.

- Faktor kapasitas PLTMH lebih tinggi, biasanya lebih dari 50% [tergantung aplikasi sistem], dibandingkan dengan PV yang hanya 10% dan 30% untuk angin. Oleh karena itu PLTMH lebih handal dalam sistem jaringan terpisah. [off grid].

- PLTMH lebih mudah diprediksi, biasanya berubah sesuai dengan pola curah hujan tahunan.

- Perubahan sistem kerja PLTMH lebih lambat, air sebagai sumber energi berubah secara berangsur-angsur dari hari ke hari, tidak dari menit ke menit seperti halnya angin.

[25]

- PLTMH lebih tahan lama dan handal, sehingga dapat dipakai hingga 50 tahun bahkan lebih, dan cukup mudah untuk ditangani oleh penduduk desa.

2.3. Prinsip pembangkitan tenaga air skala kecil

PLTMH bekerja ketika air dalam jumlah dan ketinggian tertentu dijatuhkan dan menggerakan kincir yang ada di dalam turbin PLTMH. Putaran turbin yang bertenaga tersebut digunakan untuk menggerakan alternator atau generator hingga menghasilkan listrik. Listrik yang dihasilkan dialirkan melalui kabel listrik ke rumah-rumah penduduk atau pabrik.

Jadi PLTMH mengubah tenaga gerak yang berasal dari air menjadi listrik. Untuk menghasilkan energi listrik tentunya harus menggunakan peralatan yang tepat dan tidak seadanya karena listrik berbahaya.

Gambar 3.6

[26]

1. Bagian-bagian PLTMH

Sebuah PLTMH mempunyai empat sistem utama, yaitu:

a. Sistem Hidrolik, terdiri dari: bendung dan intake, bak pengendap, saluran pembawa, bak penenang, saluran pelimpah, pipa pesat, turbin.

b. Sistem Pembangkitan [Generator dan Switch Gear] c. Beban/ sistem konsumen [peralatan listrik]

d. Sistem kontrol [yang mensesuaikan output sistem dengan beban konsumen

2.4. Komponen-komponen pembangkit listrik skala kecil.

Komponen pokok yang dibutuhkan dalam sebuah instalasi PLTMH terdiri dari

a. Komponen sipil

b. Peralatan elektro mekanikal c. Transmisi dan distribusi listrik

KOMPONEN SIPIL

Gambar 3.7

[27]

Bendung Pengalihan [Diversion Weir], terletak melintang aliran sungai yang berfungsi meninggikan permukaan air sungai agar aliran air yang masuk melalui intake ke dalam sistem penyaluran PLTMH lebih lancar dan sesuai dengan kebutuhannya. Pembuatan bendung ini tidak sampai menghentikan aliran air pada sungai yang dibendung untuk menjamin hak pengguna air lainnya.

1] Intake [Saluran Pemasukan], terdiri dari lubang intake [intake pintu intake biasanya terdapat perangkap sampah. Bagian dasar saluran antara lubang intake dan pintu intake dibuat lebih miring agar dapat mengendapkan pasir dan kerikil yang ikut masuk ke dalam intake.

2] Bak Pengendap [Desilting Chamber/ Sand Trap], merupakan saluran yang terletak sesudah pintu intake. Bagian dasar bak pengendap secara membujur dibuat lebih miring agar kecepatan aliran air menurun. Penurunan ini akan mengendapkan kerikil, pasir dan sedimen sehingga tidak ikut masuk ke saluran pembawa, dan yang terpenting tidak masuk ke dalam turbin. Partikel-partikel yang masuk ke dalam turbin akan mengakibatkan abrasi pada runner. Pada bagian akhir bak pengendap terdapat pintu penguras untuk membersihkan sand trap dari endapan pasie, kerikil dan sedimen. Pada PLTMH kecil bak pengendap juga berfungsi sebagai bak penenang.

3] Saluran pembawa [head race channel], adalah saluran yang

[28]

ada air yang terjebak di dalam saluran. Kemiringan dibuat sedemikian rupa agar hilangnya ketinggian [head lose] dapat dibuat seminimal mungkin. Jika saluran pembawa harus melintasi jurang atau sungai, maka dibuat saluran penyebrangan atau jembatan pipa. Meskipun saluran pembawa dibuat setelah bak penenang, namun panjang saluran pembawa diukur sejak intake hingga bak penenang.

4] Pelimpah dan saluran pelimpah [spillway dan spillway

channels], berfungsi untuk mencegah aliran air berlebih yang tidak terkontrol dengan cara mengembalikan kelebihan air dalam saluran ke sungai melalui saluran pelimpah. Kelebihan air terjadi ketika debit air di dalam saluran melebihi batas atau saringan di dalam bak penenang tersumbat sampah. Spill way kemungkinan terletak pada bak pengendap, saluran pembawa, dan bak penenang. Dengan adanya sistem pelimpah air dapat mencegah erosi dan tanah longsor pada sistem saluran air yang diakibatkan air meluber kemana-mana.

5] Bak penenang [forebay] membentuk transisi dari saluran

pembawa ke pipa pesat. Dalam beberapa kasus baknya diperbesar yang bertujuan sebagai bak penampung pada beban puncak dan bak akhir untuk mencegah pengisapan udara [air suction] oleh penstock. Bak penenang ini pun merupakan bak pengendap dan penyaring terakhir sebelum air masuk ke dalam pipa pesat [penstock].

6] Saringan, menyaring sampah dalam air agar tidak masuk ke dalam

pipa pesat. Saringan terletak pada bagian depan intake, setelah bak pengendap, dan ujung depan pipa pesat di dalam bak penenang. Saringan harus diperiksa dan dibersihkan secara teratur.

7] Pipa pesat [penstock] adalah pipa yang menghubungkan bak

[29]

jatuh ke turbin. Umumnya pipa pesat terbuat dari pipa baja yang di rol dan dilas untuk menyambungkannya. Namun demikian ada juga pipa pesat terbuat beton atau plastik [PE, PVC, HDPE]. Pipa pesat juga berfungsi mempertahankan tekanan air jatuh sehingga energi di dalam gerakan air tidak terbuang. Oleh karena itu air di dalam pipa pesat tidak boleh bocor, karena akan mengurangi tekanan air. Tinggi [head] pipa pesat di hitung secara tegak lurus [90º]. Ppa pesat didukung oleh sliding blocks dan angkor serta expansion joint [sambungan] untuk mengatasi pemuaian pipa secara memanjang akibat pengaruh temperatur.

8] Rumah pembangkit [power house] adalah bangunan tempat

semua peralatan mekanik dan elektrik PLTMH dipasang secara aman baik dari pengaruh cuaca buruk maupun akses masuk orang-orang yang tidak berkepentingan. Peralatan mekanik seperti turbin dan alternator berada di dalam rumah pembangkit, demikian pula peralatan elektrik, seperti controler.

9] Saluran pembuang [Tailrace Channel], terpasang dibagian dasar

[30]

PERALATAN ELEKTRO-MEKANIKAL

Gambar 4.3

[31]

Peralatan elektro-mekanikal adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk merubah energi air menjadi listrik. Peralatan utamanya terdiri dari:

i. Turbin, merupakan peralatan mekanik yang mengubah tenaga air menjadi mekanik [tenaga putar/ gerak]. Ada beberapa jenis turbin yang digunakan di dalam PLTMH sesuai dengan debit dan tinggi jatuh air, yaitu turbin pelton, turbin cross flow, turbin propeler turbin open plum dan pump as turbin [PAT]

ii. Alternator atau generator merupakan peralatan mekanik yang berfungsi mengubah tenaga gerak putar menjadi listrik. Alternator digerakan oleh turbin dengan bantuan sabuk pemutar. Untuk menjaga kestabilan putaran alternator, di antara turbin dan alternator sering dipasang roda gila [fly wheel].

iii. Panel atau Peralatan Pengontrol Listrik, biasanya merupakan peralatan elektrik yang berbentuk kotak dan dipasang di dinding. Panel berisi peralatan elektronik untuk mengatur listrik yang dihasilkan alternator/ generator.

iv. Jaringan kabel listrik, merupakan jaringan kabel listrik yang menyalurkan listrik dari rumah pembangkit ke pelanggan [PLN, rumah-rumah, atau pabrik].

2.5. Kriteria pemilihan jenis turbin air skala kecil Pengenalan Turbin Air

[32]

Contoh paling mudah yang dapat kita lihat adalah kincir air. Kincir air banyak digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Seluruh penjuru dunia masih menggunakan kincir air untuk penggilingan atau menggerakkan generator kecil. Dalam konstruksi mesin yang klasik, kincir air ditandai oleh poros mendatar [horisontal].

Pada dasarnya kita dapat membedakan kincir air menjadi 3 tipe:

Kincir air tipe undershot

Tipe ini adalah yang tertua. Vitruv membuat tipe kincir air ini pada abad pertama sebelum masehi. Kincir air ini dapat digunakan di sungai dengan aliran yang cepat. Efisiensinya sekitar 25%. Pada abad ke-19, tipe kincir ini menjadi lebih berkembang. Terutama yang didisain oleh Poncelet yang mencapai efisiensi sebesar 70%.

Kincir air tipe overshot

[33]

Kincir ini adalah tipe kincir yang paling terbaru, yang dikembangkan pada abad ke-16. Kincir ini adalah gabungan antara dua buah konstruksi dasar. Versi terdahulunya dapat mencapai efisiensi sebesar 45%, tipe-tipe modern dapat mencapai efisiensi sebesar 75%.

Perkembangan turbin air tidak hanya berhenti di kincir air tersebut diatas, berbagai penemuan dan penelitian dilakukan untuk mendapatkan turbin air yang lebih efisien, lebih mudah dibuat, dan dapat membangkitkan daya yang besar walaupun dengan ukuran turbin yang relatif lebih kecil [kincir air yang efisien dengan diameter 8 m dapat digantikan dengan turbin cross flow dengan diameter 0.5 m].

Saat ini terdapat beberapa jenis turbin air modern yang sangat umum dipakai, dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing, yang dapat mencakup daya sekitar mulai puluhan Watt hingga puluhan MegaWatt.

Turbin modern dapat dibagi dalam dua klasifikasi utama, yaitu: Turbin Impuls

Memanfaat energi kinetik fluida, terutama dipengaruhi tekanan air [beda tinggi]. Air yang jatuh bekerja hanya pada beberapa bagian runner. Seluruh energi hidrolis diubah menjadi energi kinetik. Tidak terjadi perubahan tekanan pada air sebelum dan sesuah melewati runner.

[34]

Gambar 2.1. Turbin Impuls

Turbin Reaksi

[35]

runner lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan air setelah melewati runner.

Gambar 2.2. Turbin Reaksi

Batasan dan Penggunaan Turbin

[36]

dibandingkan dahulu. Dalam banyak kasus, pertimbangan ekonomi cukup menentukan dalam pemilihan turbin. Penentuannya tidak selalu jelas dan mudah dan memerlukan pengetahuan mengenai karakteristik spesifik turbin.

Terdapat sumber-sumber diagram dan rekomendasi aplikasi yang

berbeda untuk memilih tipe turbin yang sesuai. Pabrikan turbin besar dan kecil menyajikan program pabrikasi turbin mereka pada diagram

pemilihan.

Gambar 2.3. Aplikasi untuk batasan umum tipe-tipe turbin air yang berbeda [sumber: MHPG Publication Vol. 11]

[37]

yang rendah dengan debit yang lebih besar [turbin reaksi]. Turbin crossflow berada di area pertengahan, dengan head yang tidak terlalu tinggi dan flow yang juga tidak terlalu besar. Sedangkan turbin Francis dapat mencakup luasan yang sangat besar, dengan catatan tiap turbin didisain untuk satu keperluan yang spesifik.

Gambar 2.4. Contoh untuk penaksiran yang cepat untuk tipe dan kecepatan turbin yang sesuai, dalam fungsi head dan debit

2.6. Kriteria pemilihan generator

Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah daya poros turbin [putaran] menjadi daya listrik. Untuk aplikasi mikro hidro dengan sistem AC ada dua tipe generator yang biasa digunakan yaitu generator sinkron dan asinkron [induksi] 1 fase maupun 3 fase.

Generator Sinkron

Generator sinkron banyak digunakan pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik besar. Secara teknis, designnya telah mengalami penyempurnaan yang meningkatkan bertujuan untuk meningkatkan performansi, efisiensi dan perwatannya.

1. Tarik garis yang menghubungkan 2. Buat garis tegak

lurus garis 1 dan

[38]

Generator Asinkron [induksi]

Generator asinkron [induksi] merupakan mesin induksi [motor] yang digunakan sebagai generator dengan bantuan eksitasi dari luar, baik dengan menggunakan kapasitor [isolated system] maupun terhubung dengan jala-jala PLN. Dari karakteristik kopel kecepatan, mesin induksi dapat dijadikan sebagai generator jika berada pada daerah rem sinkron lebih dan daerah rem arus lawan [nr>ns] dimana slip bernilai negative.

Gambar 31 Daerah operasi mesin Induksi Prinsip kerja

Perbedaan kecepatan putaran rotor dengan kecepatan medan putar stator ini disebut slip.

s r s

n n n

slip 

Dimana ns = kecepatan sinkron [kecepatan medan putar stator] nr = kecepatan rotor

[39]

akan berkisar antara 0.05 [5%]. Jadi bila beban bertambah, arus induksi pada rotor akan semakin besar, putaran rotor akan cenderung menurun sehingga slip akan semakin besar. Pada umumnya semakin besar mesin maka slipnya semakin kecil.

Output satu fasa dari generator tiga fasa [C2C Connection]

Ada cara dimana mesin induksi tiga fasa dapat digunakan sebagai generator satu fasa yaitu dengan menggunakan sambungan C2C.

 Gunakan mesin induksi 3 fasa biasa [220/380 V] dan sambungkan dalam hubungan Delta

 Hitung kapsitansi per phasa [kapasitor yang dibutuhkan]

 Sebagai ganti menyambungkan “C” pada tiap pasa; tetapi sambungkan 2xC pada salah satu fasa, C pada fasa yang lain dan fasa ketiga tanpa kapasitor [C2C]

Gambar 3.2 C2C connection

Syarat Mesin Induksi Sebagai Generator

Ada beberapa hal yang perlu dipenuhi untuk dapat menggunakan mesin induksi sebagai generator, diantaranya adalah;

1. adanya daya input dari luar untuk memutar rotor.

2. kecepatan putar rotor lebih besar dari kecepatan medan putar stator/kecepatan sinkronnya [nr>ns]

[40]

4. adanya remanensi magnet.

Contoh :Sebuah motor induksi 7.5 kW, 50 Hz, 230/400 V, full load speed 1450 rpm, 4 kutub.

Tentukan; a. full load slip

b. pada kecepatan berapa mesin beroperasi sebagai generator

b. karena slip full load pada saat beroperasi sebagi generator adalah sama dengan nilai slip motor tetapi negative, maka s = - 0.033 dengan meyusun persamaan diatas didapatkan :

s

Perbandingan Generator Sinkron dan Asinkron

Terlepas dari karakterisitik teknis dan non teknis, masing-masing generator memiliki kelebihan dan kekurangan dalam aplikasinya sebagai mesin konversi energi. Berikut perbandingan kelebihan dan kekurangan dari mesin –mesin tersebut

Item Generator Sinkron Generator Asinkron Ketersediaan Biasanya perlu dipesan

khusus dan untuk daya kecil sulit ditemukan dipasaran

[41]

Konstruksi Cukup rumit, kadang harganya lebih mahal dibanding daya yang sama untuk generator asinkron

Harga relative murah tetapi kapasitor harus diganti setelah waktu tertentu [±2 tahun]

Perawatan Perawatan dilakukan pada field winding dan sikat arang/brush [jika ada]

Perawatan dilakukan pada stator, pendinginan, tetapi tidak diperlukan untuk rotor type squirrel cage

Sinkronisasi Diperlukan synchronizer untuk parallel ke jaringan

operasi independent tidak memungkinkan, karena dibutuhkan exsitasi dari luar [jaringan atau dengan respon load factor

Power factor ditentukan oleh output generator dan tidak dapat disesuaikan

Arus exsitasi Menggunakan exsitasi DC Diambil dari jaringan atau menggunakan kapasitor kolaps dan kehilangan remanensi magnet ]

[42]

overspeed [belitan bisa terbakar] jika terjadi lebih dari waktu tertentu

nominalnya masih tahan

Penyesuaian tegangan dan frekuensi

Memungkinkan Tidak memungkinkan. Ditentukan oleh tegangan dan frekuensi suplai [kapasitor atau jaringan] Efisiensi Efisiensi pada part maupun

full load bagus >85%

Efisiensi rendah <70%

Gambar 3.3 Analisa biaya generator sinkron dan asinkron+kapasitor

Pemilihan jenis generator dan power output

Tabel berikut dapat dijadikan sebagai acuan pemilihan generator untuk lokasi yang dipilih sesuai dengan spesfikasi teknik nya:

Daya terpasang s.d 10 kW 10 – 30 >30 kW

10 25 50 kW SPECIFIC COST

Rp/kW

[43]

kW

Perhitungan untuk menentukan ukuran generator dilakukan berdasarkan rumusan berikut :

Power Output in kW

Generator KVA = -- [generator sinkron] A x B x C x D

Power Output in kW

Generator KVA = --- [generator Asinkron] A x B

Setelah didapatkan nilai kVA generator, disarankan untuk ditambah safety factor 30% yang bertujuan untuk;

 Memungkinkan jika output turbin lebih besar dari yang direncanakan

 Jika motor besar [>10% daya generator] disuplai dari pembangkit, maka generator harus mampu menahan arus start.

 Ketika menggunakan ELC generator selalu beroperasi full load.

Kecepatan dan jumlah kutub generator

Kecepatangenerator ditentukan dengan rumusan berikut; Untuk generator sinkron

p f

ns 120

Dimana:

[44]

p = jumlah kutub

Untuk generator Asinkron

]

1[

s

n

n

r

s

Dimana : ns = kecepatan sinkron [kecepatan medan putar stator]

p f

ns 120

nr = kecepatan rotor [sebagai generator]

s = slip ,

s r s

n n n

s 

Catatan : nr yang digunakan dalam perhitungan slip adalah kecepatan

[45]

BAB III

POTENSI DAYA AIR, DAYA TURBIN DAN DAYA GENERATOR

3.1. Pendataan PLTMH di suatu wilayah Penentuan arah utara :

Penentuan arah utara peta dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Utara magnetis.

2. Utara geografis.

Utara magnetis.

Utara magnetis adalah utara yang mengarah ke kutub magnetis, atau yang mengarah ke meridian magnetis.

Perbedaan arah meridian magnetis dengan meridian geografis disebut deklinasi jarum magnit atau penyimpangan arah jarum magnit.

Dapat dimengerti bahwa deklinasi untuk tempat-tempat diatas permukaan bumi tidak akan sama.Makin dekat letak suatu titik dari kutub magnetis, maka makin besar deklinasinya.

Sebagai contoh perbedaan deklinasi antara jawa barat dengan jawa timur sekitar 1,2°, sehingga perubahan deklinasi per km untuk Indonesia yang letaknya jauh dari kutub-kutub magnetis hanya ada 0,07‟.

Perubahan arah jarum magnit yang disebabkan oleh adanya benda-benda yang terbuat dari logam disebut atraksi local.

Pada pengukuran guna pembuatan peta, arah utara bisa menggunakan utara magnit tetapi peta tersebut tidak dapat digabungkan dengan peta-peta lainnya karena utara magnitnya berbeda.

Utara geografis.

Utara geografis adalah utara yang berpatokan terhadap meridian geografis [kutub utara].

[46]

Penentuan azimuth dengan pengamatan mata hari dapat dilakukan dengan :

1. Metode tinggi mata hari. 2. Metode sudut waktu.

Keterangan :

KUg : Kutub Utara geografis. KUm : Kutub Utara magnetis. E – Q : Equator.

Ttk : Posisi titik. KS : Kutub selatan. δ : Deklinasi magnit.

Garis yang menghubungkan KUg dengan KS disebut garis bujur. Dimana bujur nol adalah garis bujur yang melalui kota greenwith di inggris.

Garis bujur dihitung mulai dari garis bujur nol kearah timur.

Sedang garis yang menghubungkan E – Q disebut garis ekuator yang sejajar dengan garis lintang.

Q

KUg KUm

KS E

Ttk

[47]

Garis equator adalah garis lintang 0°.

Garis lintang dihitung dari equator sebagai lintang nol positip kearah utara dan sebaliknya negatip kearah selatan.

PENENTUAN POSISI HORISONTAL CARA POLIGON

1. Pengertian.

Poligon adalah rangkaian titik-titik yang dihubungkan oleh suatu garis khayal

dipermukaan bumi.

Poligon merupakan salah satu metoda penentuan posisi horisontal.

2.Pengukuran Poligon.

Didalam menentukan posisi horisontal cara poligon, ada dua hal yang perlu diukur

 sudut  jarak

3. Hitungan poligon.

Penentuan Kwadran suatu arah.

Pembagian kwadran dalam ilmu geodesi berbeda dengan pembagian kwadran

didalam ilmu ukur sudut.

Geodesi Ukur sudut X negatip X positip

Y positip Y positip II I IV I

[48][49]

Contoh :

Tentukan kwadran arah dua buah titik A [ 5,8] dengan titik B [3,2] Jawab :

Prinsip Dasar Hitungan Koordinat.

Xb = Xa + dab.Sin ab Yb = Ya + dab.Cos ab

Prinsip dasar Hitungan Sudut Jurusan Sisi Poligon.

[50]

a = a1 - ap

a1 = ap +a ; ap = pa - 180° = pa + a - 180°

1a = a1 - 180° = pa + a - 2. 180° demikian seterusnya untuk jurusan berikutnya :

12 = 1a + 1 = pa + a + b1 - 2. 180° 23 = pa + a + 1 + 2 - 3. 180°

34 = pa + a + 1 + 2 +3 - 4. 180° a. Rangkuman

Kegiatan belajar membahas tentang : i. Pengertian polygon.

Poligon adalah rangkaian titik-titik yang dihubungkan oleh suatu garis khayal dipermukaan bumi.

Poligon merupakan salah satu metoda penentuan posisi horisontal. ii. Pengukuran polygon.

Dalam polygon yang diukur adalah sudut dan jarak. iii. Hitungan polygon.

1. Penentuan kwadran

2. Prinsip dasar hitungan koordinat. 3. Prinsip dasar hitungan sudut jurusan. 4. Syarat geometrik polygon.

iv. Bentuk polygon

[51]

1.7 Lembar Kerja Siswa. 1.7.1 Tujuan.

1. Peserta dapat melakukan pengukuran sudut. 2. Peserta dapat melakukan pengukuran jarak. 3. Peserta dapat melakukan perhitungan koordinat. 1.7.2 Petunjuk Umum.

1. Pembacaan sudut horizontal dicatat untuk penentuan sudut jurusan.

2. Pembacaan jarak dicatat untuk penentuan posisi horizontal.

1.7.3 Perlengkapan Alat.

1. Theodolit, statip dan rambu 2. Patok-patok palu dan paku. 3. Daftar ukur dan data board

1.7.4 Keselamatan kerja.

1. Hati-hati pada waktu membawa/memindahkan alat.

2. Setiap memindahkan alat sebaiknya dimasukkan kedalam tempatnya untuk keselamatan alat.

3. Lindungi pesawat dari panas dan hujan.

4. Hati-hati dalam melakukan pengukuran karena kemungkinan tanahnya licin atau curam.

1.7.5 Langkah Kerja.

Langkah Pengukuran :

1. Tempatkan dan stel alat theodolit di titik A serta rambu dititik B, dan H.

[52]

3. Ukur Jarak A-B dan A - H

4. Pindahkan theodolit ke titik B dan rambu di titik A dan C.

5. Arahkan theodolit ke rambu A kemudian baca sudut horisontalnya misalnya A. Kemudian putar theodolit ke titik C dan baca sudut horisontalnya misalnya C. 6. Ukur Jarak B – C.

7. Ulangi langkah diatas dengan memindahkan alat ke titik C.

8. Demikian seterusnya sampai semua sudut-sudut dan jaraknya selesai diukur.

Pelaksanaan kegiatan pembangunan dalam bentuk proyek-proyek pembangunan fisik diyakini menimbulkan dampak pada lingkungan mikro dari lokasi proyek tersebut. Hal ini mendorong diberlakukannya pelaksanaan studi kelayakan bagi rencana kegiatan proyek-proyek pembangunan. Studi tersebut merupakan perangkat untuk melakukan identifikasi dan evaluasi mengenai dampak yang akan terjadi akibat pelaksanaan suatu kegiatan proyek pembangunan, serta perumusan pengelolaan dan pemantauan lingkungan berkenaan dengan adanya dampak tersebut.

[53]

Sifat dan besaran dampak pada satu komponen lingkungan sangat tergantung kepada karakteristik komponen lingkungan tersebut dan karakteristik dari komponen-komponen kegiatan yang menimbulkan dampak terhadapnya. Dampak kegiatan pembangunan yang mengena kepada komponen-komponen lingkungan yang berkaitan dengan aktifitas perekonomian masyarakat di lokasi kegiatan proyek dikategorikan sebagai dampak terhadap aspek sosial ekonomi. Sedangkan dampak yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan disebut dampak terhadap aspek lingkungan.

Dampak yang terjadi pada aspek sosial ekonomi dan lingkungan akibat adanya kegiatan pembangunan proyek, disebabkan adanya perubahan pada tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar kegiatan tersebut. Perubahan tersebut merupakan refleksi dari perubahan yang terjadi pada komponen-komponen lingkungan yang terkait dengan perekonomian masyarakat, sebagai akibat dari dilaksanakannya kegiatan proyek.

[54]

pembangunan terhadap aspek sosial ekonomi perlu diidentifikasi secara jelas.

Struktur mata pencaharian dapat mengalami perubahan karena adanya pengerahan tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan pada sektor kegiatan ekonomi tertentu, sehingga terjadi pergeseran komposisi sektor-sektor di dalam struktur mata pencaharian. Misalnya pengoperasian sebuah pabrik pengolahan makanan di daerah pedesaan akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar, sehingga akan mengubah peran sektor industri menjadi mata pencaharian tetap bagi banyak rumah tangga penduduk setempat. Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang diserapnya, sektor industri menggeser sejumlah sektor lain yang semula menyerap tenaga kerja lebih banyak daripada sektor industri. Dengan demikian, terjadilah perubahan struktur mata pencaharian penduduk sebagai akibat dari keberadaan pabrik di daerah pedesaan tersebut.

Adapun sektor-sektor kegiatan ekonomi mencerminkan pola nafkah tunggal rumah tangga penduduk. Sebagian penduduk memiliki pola nafkah tunggal bagi rumah tangganya , artinya rumah tangga tersebut hanya memiliki pencari nafkah tunggal yang mengandalkan satu sektor kegiatan ekonomi saja untuk pelingkup.

Pengenalan dampak lingkungan dilakukan melalui proses identifikasi. Langkah-langkah yang ditempuh untuk identifikasi dampak yang timbul akibat kegiatan proyek pembangunan adalah :

 Mengenali komponen kegiatan proyek yang di perkirakan akan menimbulkan dampak;

[55]

 Mengenali interaksi antara komponen kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak dengan komponen lingkungan yang akan terkena dampak.

Melalui langkah-langkah tersebut di atas akan didapati bahwa kegiatan proyek pembangunan yang berbeda dapat menimbulkan dampak terhadap aspek sosial-ekonomi dan lingkungan yang berbeda pula, meskipun kegiatan-kegiatan proyek tersebut dilangsungkan pada satu lokasi yang sama. Secara umum dampak kegiatan proyek pembangunan terhadap aspek sosial-ekonomi dapat dikenali melalui identifikasi perubahan yang mengena pada :

1] Sruktur Kegiatan Ekonomi Masyarakat

Perubahan pola nafkah tunggal yang satu ke pola yang lain terjadi apabila terjadi alih profesi. Misalnya rumahtangga petani yang menggunakan uang dari kompensasi bagi lahan pertaniannya yang digunakan oleh satu proyek Pembangunan untuk modal kegiatan industri kecil di mana hanya petani, rumahtangga yang menjalankan kegiatan produksi, baik pada waktu di sektor pertanian ke sektor industri kecil.

2] Sumberdaya Kegiatan Ekonomi Masayarakat

Hal ini dapat dilihat pada perubahan pola kepemilikan dan penguasaan sumber daya, pola pemanfaatan sumber daya, nilai sumber daya, dan sumberdaya milik umum [common property].

[56]

yang umumnya merupakan lahan pertanian sebagai sumber pendapatannya.

3] Kinerja Kegiatan Ekonomi Masyarakat

Perubahan kesempatan kerja dan peluang berusaha dapat pula berarti hilangnya kesempatan kerja dan berusaha bagi sejumlah masyarakat setempat karena keberadaan proyek telah menurunkan kinerja kegiatan ekonomi yang ditekuni oleh masyarakat tersebut. Contoh yang sering kali ditemui dalam kasus ini adalah masyarakat yang semula bekerja sebagai buruh tani yang kehilangan kesempatan kerja karena lahan pertanian tempatnya bekerja dibebaskan untuk keperluan proyek dan kemudian dialihkan penggunaannya.

3.2. Pengukuran potensi daya air dan daya terbangkitkan

2.2.1. Pengukuran potensi daya air dan daya terbangkit Persamaan utama dalam proyek Mikro Hidro adalah persamaan yang menghasilkan daya listrik dalam satuan watt, yaitu :

Phydr= Q x ρ x g x Hn dimana :

Phydr = daya hidrolik dalam Watt [W], tanpa mempertimbangkan pengurangan akibat efisiensi peralatan [turbin, generator dll]

Q = debit dalam m3/detik

ρ = kekentalan air = kira-kira 1000 kg/m3 g = percepatan gravitasi = 9.81 m/m2 Hnett = tinggi jatuh bersih dalam meter [m]

Pengukuran debit air.

[57]

sebagai berikut:

[1] Observasi meteorologi di sekitar tempat kedudukan calon PLTMH, yang terdiri dari pengukuran dan pencatatan tempe-ratur, curah hujan dan intensitasnya, dan lain-lain.

[2] Pengukuran dan pencatatan temperatur air sungai dan penga-matan kwalitasnya pada beberapa lokasi tertentu di sebelah hilir calon PLTMH.

[3] Pengukuran dan pencatatan debit air sungai pada tempat kedudukan calon PLTMH.

Data-data curah hujan dan debit sungai merupakan data-data yang paling fundamental dalam merencanakan pembangunan suatu PLTMH. Dan ketepatan dalam pemilihan-pemilihan lokasi serta pemilihan type peralatannya [baik untuk curah hujan maupun untuk debit sungai] adalah merupakan faktor-faktor yang menentukan pada kwalitas data yang kelak akan diperoleh.

Khususnya dalam penempatan stasiun pencatat debit disarankan agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut: [1] Supaya diusahakan lokasi yang berdekatan dengan

calon kedudukan PLTMH, tetapi diperhatikan agar dapat. dihindarkan fluktuasi debit yang dipengaruhi oleh adanya kegiatan pelaksanaan pembangunan PLTMH yang bersangkutan.

[2] Supaya diusahakan lokasi pada bagian sungai yang lurus dengan luas penampang lintang yang hampir seragam dan dengan kemiringan yang konstan.

[58]

[current meter method] dan Salt Dullition Method. Walaupun demikian dalam kondisi-kondisi tertentu dipergunakan pula metode pelampung [floating method]

dan metode pengukuran dengan ambang pelimpah [weir method].

[1] Methode current meter

Pada hakekatnya cara ini termasuk cara yang sudah agak kuno, walaupun demikian mengingat pelaksanaannya yang tidak terlalu sukar, sedang hasilnyapun cukup dapat diandalkan sehingga metode current meter pada saat ini masih sangat luas pemakaiannya. Prinsip pelaksanaannya adalah dengan urutan sebagai berikut :

[a] Menentukan suatu penampang sungai untuk lokasi pelaksanaan pengukuran debit.

[b] Mengukur kecepatan aliran air yang melintasi penampang sungai tersebut di atas dengan current meter yang didasarkan pada prosedur-prosedur tertentu. Apabila kecepatan rata-rata tersebut dikalikan dengan luas penampang basahnya, maka debit sungai tersebut dapat dihitung dengan mudah. Fluktuasi permukaan air sungai dicatat oleh suatu alat pencatat dan secara otomatis tergambar sebuah grafik yang disebut hydrograf-elevasi permukaan air.

[59]

elevasi versus debit yang disebut kurva debit

[rating curve].

[d] Dengan menggunakan rating curve ini, maka setiap elevasi permukaan air sungai yang tercatat pada hydrograf-elevasi dapat diketahui debitnya.

PENGUKURAN BEDA TINGGI 3.1. Pengertian Sipat Datar.

Yang dimaksud dengan sipat datar adalah : cara pengukuran [proses] yang menentukan tinggi titik/evaluasi atau menentukan beda tinggi antara titik yang satu dengan titik-titik lainnya. Tinggi titik-titik itu ditentukan terhadap suatu bidang persamaan, yang umumnya disebut bidang nivo pada permukaan air laut pukul rata atau geoid [gambar 1].

3.2. Penentuan beda tinggi metode barometris.

Metode penentuan beda tinggi dengan cara barometris adalah semua cara penentuan beda tinggi yang berdasarkan terhadap tekanan udara seperti : penentuan beda tinggi dengan cara slang plastik, altimeter , pressure gauge, dan tabung gelas. Metode ini sangat tidak teliti dibanding dengan metode trigoniometris dan sipat datar, karena pengukurannya berdasarkan tekanan udara. Sedang tekanan udara disetiap tempat tidak sama.

Bidang Geoid

[60]

a. Penentuan beda tinggi dengan cara slang plastic.

Alat ukur sipat datar yang paling sederhana, murah dan mudah di dapat adalah slang plastik. Waktu dulu sebelum ada slang plastik, untuk membuat bidang datar orang mempergunakan slang karet yang ada pada kedua ujung tabung gelas ini terbuka sehingga apabila slang karet diisi dengan air, maka kedua permukaan air pada tabung gelas akan terlihat dan dalam keadaan setimbang. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan alat ini, adalah :

 Di dalam slang tidak boleh ada gelembung-gelembung udara.

 Tidak boleh ada kebocoran

 Slang jangan sampai terpuntir atau terlipat

 Jangan sampai ada kotoran yang menyumbat di dalam slang.

Pada saat sekarang ini dengan telah diketemukannya slang plastik bening, maka orang lebih suka menggunakan slang plastik. Keuntungan mempergunakan slang plastik ini adalah :

 Kedua permukaan zat cair pada slang plastik bening telah dapat terlihat sehingga tidak perlu lagi mempergunakan tabung gelas.

 Keadaan di dalam slang plastik dapat terlihat dengan jelas sehingga adanya gelembung udara atau kotoran secara cepat dapat diketahui dan dihilangkan.

 Penggunaannya lebih mudah, ringan dan harganya relatif lebih murah dibandingkan slang karet.

[61]

Untuk mengukur beda tinggi antara dua titik dengan slang plastik dapat dilakukan sebagai berikut .

Pengukuran beda tinggi dengan slang plastik

1. Pekerjaan ini dapat dilakukan oleh dua orang

2. Siapkan slang plastik diameter 10 mm dengan panjang secukupnya [antara 25 m sampai 100 m], kemudian di isi dengan air yang bersih.

3. Pasang tongkat ukur atau rambu ukur pada kedua titik A dan B yang akan di ukur beda tingginya, kemudian tempelkan ujung-ujung plastik pada kedua tongkat atau rambu di A dan di B.

4. Pastikan bahwa tongkat atau rambu dalam keadaan tegak lurus dan slang bebas dari gelembung atau terpuntir.

5. Setelah kedua permukaan dalam keadaan tenang, kemudian baca dan catat hasil bacaannya. Atau dapat dengan cara mengukur tinggi permukaan air sampai ke titik A maupun titik B.

6. Jika hasil bacaan di titik A adalah h1 dan bacaan di titik b h2, maka beda tinggi titik A dan B adalah :

h = h1 – h2

[62]

Penentuan beda tinggi dengan menggunakan altimeter sangat tidak teliti karena dipengaruhi tekanan atmosfir. Akurasi pengukurannya berkisar antara ± 5 m sampai 20 m. Untuk keperluan studi kelayakan pada suatu lokasi PLTMH maka altimeter dapat digunakan untuk mendapatkan beda tinggi kotor.

Penentuan beda tinggi dengan cara altimeter dapat dilakukan dengan menggunakan altimeter tunggal atau dua altimeter.

b.1 Penentuan beda tinggi dengan altimeter tunggal. Langkah pengukuran :

 Baca altimeter pada titik awal.

 Pindahkan altimeter pada titik yang lain [titik 2] kemudian baca.

 Lakukan pembacaan kembali di titik awal dan bandingkan dengan pembacaan awal.

 Hitung beda tinggi dengan mengurangai pembacaan altimeter di titik 2 dan di titik 1.

 Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik Ulangi langkah-langkah diatas untuk mendapatkan nilai rata-rata beda tinggi.

b.2 Penentuan beda tinggi dengan dua altimeter.  Seting kedua altimeter

 Tempatkan altimeter I pada titik awal P dengan melakukan pembacaan secara kontimu dengan interval waktu 5 sampai 10 menit.

 Tempatkan altimeter ke II pada titik yang lain Q kemudian baca dan catat waktunya.

[63]

misalnya h2 , maka beda tinggi antara titik P dan Q = h2 – h1.

 Ulangi langkah-langkah diatas untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti.

c Penentuan beda tinggi dengan cara pressure gauge.

Alat ini dihubungkan slang plastik sehingga cara bekerjanyapun hampir sama dengan pengukuran beda tinggi menggunakan slang plastik. Oleh karena itu persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi juga sama dengan persyaratan pada pengukuran beda tinggi cara slang plastik Yakni :

 Didalam slang tidak boleh ada gelembung udara.  Tidak boleh ada kebocoran.

 Slang jangan sampai terpuntir atau terlipat.

 Tidak boleh ada kotoran yang menyumbat didalam slang.

Langkah kerja :

 Masukkan slang pada nevelnya dan kunci dengan klem yang telah disediakan.

 Pastikan valve-2 dalam posisi tertutup sedang valve-1 dan valve-3 dalam posisi terbuka sebelum slang diisi dengan air.

 Isi slang dengan air dengan menggunakan jeregen.[pressure gauge diletakkan pada titik awal/titik 1 dan ujung slang yang lain diletakkan di titik 2]

[64]

valve-2, sehingga jarum pada pressure gauge akan berputar.

 Baca/catat bacaan pada pressure gauge yang merupakan beda tinggi antara kedua titik tersebut.

3.3. Penentuan dimensi dasar komponen-komponen sipil

Data-data yang diperlukan untuk dimensi dasar komponen sipil antara lain:

[a] Peta-peta topografi.

Biasanya oleh instansi-instansi tertentu baik di tingkat pusat maupun di tingkat propinsi diterbitkan peta-peta topografi dengan skala 1 : 50.000. atau 1 : 25.000. Peta-peta ini merupakan data yang paling fundamental, sebelum kegiatan-kegiatan survai dan investigasi selanjutnya dapat direncanakan.

[b] Peta-peta geologi

[65]

propinsi. Berdasarkan peta-peta tersebut beberapa kondisi geologi dari suatu daerah tertentu sudah dapat diketahui secara kasar, misalnya mengenai formasi batuan, proses pembentukannya, umur geologi suatu lapisan, struktur geologinya, dan lain-lain.

[c] Foto Udara

Dengan foto udara akan sangatlah mudah untuk mempelajari dan menganalisa tempat kedudukan calon PLTMH dan daerah sekitarnya, dimana kesukaran-kesukaran pengamat-an setempat terhadap struktur geologinya, dengan mudah dapat diatasi dengan penggunaan foto udara, misalnya untuk mengetahui adanya daerah-daerah yang mudah longsor [sliding zones], daerah-daerah patahan, lipatan lipatan dan lain-lain.

Dengan memperhatikan warna dan bayangan pada foto udara, secara kasar dapat diketahui tingkat kelembaban tanah, formasi permukaan air tanah dan keadaan drainagenya, misalnya akan dapat dibedakan antara daerah lempung kedap air dan daerah formasi pasiran yang kering.

Dan pengamatan-pengamatan terhadap jenis jenis vegetasi, penyebaran serta tingkat kesuburannya pada foto tersebut, maka dapat diperkirakan formasi batuan dasar suatu daerah, kelembabannya dan lain-lain.

Data-data lainnya yang tidak kurang pentingnya adalah peta-peta land-use dan catatan-catatan kegiatan pemba-ngunan di waktu-waktu yang lampau.

SALURAN

[66]

Dalam desain hidraulik sebuah saluran pembawa terdapat dua parameter pokok yang harus ditentukan apabila kapasitas rencana yang diperlukan sudah diketahui yaitu :

1. Perbandingan kedalaman air dengan lebar dasar 2. Kemiringan memanjang saluran.

Rencana pendahuluan untuk saluran baik untuk irigasi maupun PLTMH menunjukkan :

 trase pada peta tata letak pendahuluan.  ketinggian tanah pada trase.

 debit rencana dan kapasitas saluran untuk berbagai ruas saluran.  perkiraan kemiringan dasar dan potongan melintang untuk berbagai

ruas.

Rencana potongan memanjang pendahuluan dibuat dengan skala peta topografi 1 : 25.000 dan 1 : 5.000. Rencana tata letak dan potongan memanjang pendahuluan dibuat dengan skala yang sama. Kemiringan medan utama akan memperlihatkan keseluruhan gambar dengan jelas

Sipon adalah bangunan silang untuk melintaskan saluran di bawah dasar sungai atau jalan. Ini dibuat apabila muka air saluran hanya sedikit lebih tinggi dari pada muka air banjir sungai yang dilewati.

Persyaratan

- Sipon hanya dipakai untuk membawa aliran saluran yang memotong jalan atau saluran dimana tidak bisa dipakai gorong-gorong, jembatan atau talang.

[67]

sawah yang akan diairi. Kalau kecepatan air terlalu kecil, menimbulkan pengendapan/ penyumbatan di dalam pipa sipon. - Untuk kepentingan inspeksi dan pembersihan, ukuran pipa sipon

diambil minimum 0,70 m.

- Dasar dan tebing sungai ditempat sipon perlu diperkuat dengan pasangan untuk menjaga bahaya penggerusan setempat dan kelongsoran tebing.

- Pada bagian masuk dan keluar harus dilengkapi dengan pintu. - Agar sipon dapat berfungsi dengan baik, bangunan ini tidak

boleh dimasuki udara. Mulut sipon sebaiknya di bawah permukaan air udik.

Struktur

- Sipon harus stabil, tahan terhadap tekanan aliran sekelilingnya - Kemiringan pipa pada bagian hilir jangan lebih tegak dari pada

1 : 3.

- Ada bagian masuk harus dipasang saringan dari besi untuk menahan benda padat/ sampah.

- Dibuat sponing untuk balok-balok sekat untuk pemeliharaan, pada bagian masuk.

Talang adalah bangunan persilangan yang dibuat untuk melintaskan saluran dengan sungai, cekungan, jalan, dan lain-lain.

Persyaratan dan Pertimbangan.

- Bangunan talang harus cukup tinggi terhadapmuka air banjir dari sungai yang dilintasi. Ini sehubungan dengan adanya batang-bantang pohon benda padat lain yang hanyut pada waktu banjir. - Bangunan dapat didukung dengan pilar atau tanpa pilar. Talang

[68]

- Talang dilengkapi dengan bagian saluran peralihan masuk dan keluar.

Struktur

- Bangunan talang lazim dibuat dari kayu, beton, besi, dan baja - Tembok pangkalnya diberi tembok sayap

- Bila saluran di udik bangunan talang menerima air banjir/ air kelebihan yang harus dibuang sehingga tidak sampai melewati talang yang akan menimbulkan kerusakan, maka talang harus dilengkapi dengan pelimpah.

- Pondasi tembok pangkal dan tiang-tiang harus cukup dalam, mengingat kemungkinan terjadinya penggerusan setempat. - Kemiringan tebing sungai di tempat bangunan talang sebaiknya

diperkuat dengan tembok pasangan, agar tidak dapat longsor. - Bila bangunan talang dari pasangan batu atau beton kecepatan

air diambil 1,5 – 2 m/dt, dan bila talang dengan struktur besi kecepatan aliran diambil 2,5-3 m/dt.

Forebay adalah suatu bangunan sipil yang merupakan bangunan terakhir sebelum pipa penstock. Kolam penenang ini merupakan kolam transisi dari saluran pembawa ke pipa pesat/ penstock, dan sangat penting peranannya dalam pengaturan air untuk MHP.

Fungsi bangunan Forebay

Fungsi utama bangunan ini adalah:

 Bak penenang, agar tidak terjadi pergolakan air/ turbulensi  Bak penampung/ Storage dimasa air sedikit berkuang  Bak akhir untuk mencegah pengisapan udara [ air saction ]

Bagian bagian bangunan Forebay

[69]

 Bangunan pelimpah

Bendung adalah bangunan air yang berfungsi untuk meninggikan muka air sungai, yang mana bendung bukanlah bendungan atau dam.

Menurut fungsinya, bendung digunakan oleh para petani untuk meninggikan muka air sungai dengan tujuan untuk mendapatkan ketinggian yang cukup untuk dapat mengairi sawah sehubungan dengan ketinggian sawah yang lebih rendah dari muka air sungai sebelumnya, sedangkan fungsi bendung dalam kaitannya dengan pembangkit micro hydro ini adalah untuk mendapatkan ketinggian air yang relative dapat diukur atau ditentukan sekaligus untuk menentukan kebutuhan air yang ada untuk kebutuhan supplay pada turbin yang ada di bawahnya sehingga desain ketinggian dapat dihitung melalui data pengukuran.

Dalam beberapa hal banyak kesamaan bendung yang dibuat untuk keperluan persawahan dan bendung yang di desain untuk keperluan pembangkit listrik, dan sebutan keberadaan bendung pada unumnya disamakan dengan istilah Intake.

Bangunan bendung pada umumnya dilengkapi dengan :  Limpasan bendung/ spillway

 Pintu pembilas/ Flasing

 Bangunan intake

 Pintu dan perlengkapannya

Video yang berhubungan