Meganthropus Paleojavanicus - Berikut penelitian manusia purba di Indonesia serta jenis manusia purba dan ciri-cirinya, mulai dari Meganthropus Paleojavanicus hingga Homo Sapiens. Show
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penelitian manusia purba di Indonesia serta jenis manusia purba dan ciri-cirinya, mulai dari Meganthropus Paleojavanicus hingga Homo Sapiens. Kehidupan manusia purba di Indonesia diketahui melalui peninggalan fosil tulang-belulang mereka. Fosil-fosil tersebut meliputi tengkorak, badan, dan kaki. Baca juga: Cara Membuat Surat Izin Tidak Masuk Sekolah yang Baik dan Benar, Berikut Sistematika dan Contohnya Baca juga: Jenis-jenis Lapisan Atmosfer Matahari dan Karakteristiknya: Fotosfer, Kromosfer, dan Korona Berdasarkan temuan-temuan fosil manusia tersebut, para arkeolog membedakan jenis manusia purba di Indonesia (sejauh yang ada sekarang) ke dalam beberapa jenis. Jenis-jenis manusia purba dan ciri-cirinya. Dikutip dari Buku Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia kelas X tahun 2020 yang disusun oleh Mariana, M.Pd, berikut jenis-jenis manusia purba dan ciri-cirinya. Jenis manusia purba1. Meganthropus paleojavanicus Meganthropus paleojavanicus (manusia besar tertua dari Jawa) adalah jenis manusia purba yang paling tua (primitif) yang pernah ditemukan di Indonesia (Jawa). Fosil Meganthropus paleojavanicus pertama kali ditemukan oleh arkeolog, von Koenigswald dan Weidenreich antara tahun 1936-1941 di situs Sangiran pada formasi Pucangan. Fosil yang ditemukan antara lain berupa: fragmen tulang rahang atas dan bawah serta sejumlah gigi lepas.
Zaman prakarsa di Indonesia ditandai oleh kehadiran beberapa jenis manusia purba. Salah satunya adalah Meganthropus Palaeojavanicus yang merupakan manusia-manusia raksasa paling tua yang mendiami pulau Jawa. Meganthropus Palaeojavanicus berasal dari kata “Mega” yang berarti besar dan “Anthropus” berarti manusia, dan “Paleo” berarti tertua, serta Javanicus berarti “Jawa”. Manusia raksasa ini diperkirakan hidup antara 2 juta hingga 1 juta tahun lalu pada zaman Paleolithikum atau zaman batu. Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan pertama kali di Sangiran, Jawa Tengah oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941. Temuan fosil Meganthropus Palaeojavanicus yang pertama berupa bagian rahang bawah sebelah kanan, rahang atas sebelah kiri, dan tiga buah gigi yang terdiri atas gigi taring dan dua geraham. Sedangkan temuan fosil pada tahun berikutnya yang terjadi pada tahun 1952 dan 1979 oleh Marks berupa rahang bawah, tempurung kepala, dan sebagian tengkorak. Berdasarkan lapisan tanah tempat fosil ditemukan, manusia purba ini berasal dari Kala Pleistosen awal. (Baca juga: Berkenalan dengan Manusia Purba Australopithecus) Setiap fosil manusia purba yang ditemukan memiliki karakteristik masing-masing, begitu pula dengan Meganthropus Palaeojavanicus. Dimana, manusia raksasa dari Jawa ini memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan manusia purba Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) yang lebih dulu ditemukan di Sangiran. Adapun, ciri-ciri dari Meganthropus Palaejavanicus antara lain :
Kendati demikian, sampai saat ini perkakas dari masa itu belum ditemukan sehingga masih sukar untuk memastikan cara hidup mereka. Namun di Afrika di lapisan yang hampir sama ditemukan fosil dan alat batu-batu yang masih kasar. Alat-alat berupa kapak penetak dan alat serpih menunjukan pola kehidupan yang masih sangat sederhana. Sehingga, disimpulkan Meganthropus hidup dengan mengumpulkan makanan (food gathering). Dimana, makanan utamanya berupa tumbuh-tumbuhan yakni umbi dari dalam tanah, sebab mereka belum mengenal api.
c. Tinggi badan sekitar 130 – 210 cm dengan berat badan rata-rata 30 – 150 kg. Kapan Meganthropus Paleojavanicus hidup?Jadi kalau digabungkan, arti dari Meganthropus paleojavanicus adalah fosil manusia bertubuh besar paling tua di Pulau Jawa. Meganthropus Paleojavanicus dikenal juga sebagai manusia raksasa dari Jawa yang diperkirakan hidup pada masa 1-2 juta tahun yang lalu pada masa Paleolithikum atau zaman batu tua. Berapa cc otak Meganthropus Paleojavanicus? Manusia purba Meganthropus paleojavanicus merupakan manusia purba yang diperkirakan memiliki volume otak 800 hingga 1000 cc. Sedangkan jenis manusia purba Homo sapiens diperkirakan memiliki volume otak sekitar 1300 hingga 1500cc. Adanya perbedaan antara dua volume otak tersebut menandakan bahwa …. Apa ciri ciri Meganthropus Paleojavanicus? Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus ada berapa?Meganthropus hanya ada 1 di indonesia , yaitu meganthropus paleojavanicus yang ditemukan di jawa ..Ciri2nya : Rahangnya Kuat Dan BadanNya Tegap… Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh siapa tahun berapa?Fosil Meganthropus paleojavanicus pertama kali ditemukan oleh arkeolog, von Koenigswald dan Weidenreich antara tahun 1936-1941 di situs Sangiran pada formasi Pucangan. Apa perbedaan Pithecanthropus Erectus dan Meganthropus? Jadi perbedaan antara ketiga jenis manusia purba di atas adalah : 1. Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan di lapisan dilluvium bawah (lapisan Jetis). Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan di lapisan dilluvium tengah (lapisan Trinil). Adapun fosil Homo ditemukan di lapisan dilluvium atas (lapisan Ngandong). Apa yang dimaksud dengan jenis Meganthropus? Mengenal Meganthrophus Paleojavanicus Jika digabungkan, arti dari Meganthropus paleojavanicus adalah fosil manusia bertubuh besar paling tua di Pulau Jawa atau manusia raksasa dari Jawa yang diperkirakan hidup pada masa 1–2 juta tahun yang lalu pada masa Paleolithikum atau zaman batu tua. Apa yang dimaksud dengan Meganthropus adalah?Jakarta - Manusia purba dan kehidupan zaman praaksara adalah dua hal yang tidak terlepaskan dalam sejarah bangsa Indonesia. Pada artikel kali ini kita akan mencari tahu jenis-jenis manusia purba yang ada di Indonesia beserta dengan tokoh penemu dan ciri-cirinya. Manusia purba disebut juga dengan 'Pre-historic people' atau manusia prasejarah yang sekarang dikenal dengan nama manusia praaksara. Sesuai dengan namanya, manusia praaksara merupakan jenis manusia purba yang hidup pada zaman belum mengenal tulisan. Keberadaan manusia purba banyak ditemukan oleh para arkeolog di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Berbagai bukti autentik yang dapat menguatkan keberadaan manusia purba di Indonesia adalah ditemukannya fosil, ukiran, alat-alat rumah tangga, dan sebagainya. Berdasarkan hasil temuan bukti-bukti tersebut, para ahli dapat mengidentifikasi jenis-jenis manusia purba yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, para peneliti bahkan dapat membuat semacam tingkatan perkembangan dari manusia purba yang tertua hingga yang lebih muda berdasarkan indikator-indikator tertentu. Di bawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis manusia purba di Indonesia yang dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas X: Kehidupan Manusia Purba dan Asal Usul Nenek Moyang oleh Mariana. Simak dengan baik, ya. Meganthropus PaleojavanicusMeganthropus Paleojavanicus adalah jenis manusia purba paling tua (primitif) yang pernah ditemukan di Indonesia. Fosil Meganthropus Paleojavanicus pertama kali ditemukan oleh arkeolog von Koenigswald dan Weidenreich antara tahun 1936-1941 di Sangiran pada formasi Pucangan. Fosil-fosil Meganthropus Palaeojavanicus yang berhasil ditemukan, antara lain fragmen tulang rahang atas dan bawah, serta sejumlah gigi lepas. Nah, berdasarkan hasil penemuan tersebut, para ahli menyimpulkan ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus, yaitu 1. Hidup pada zaman Pleistosen awal yang merupakan masa awal kehidupan manusia, 2. Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan gigi geraham yang besar, 3. Memiliki bentuk gigi yang homonim, 4. Memiliki otot-otot kunyah yang kuat 5. Memiliki bentuk muka yang masif dengan tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok, tonjolan belakang kepala yang tajam, serta tidak memiliki dagu, 6. Memakan jenis tumbuh-tumbuhan. PithecanthropusPithecanthropus atau dikenal juga dengan manusia kera adalah jenis manusia purba https://www.detik.com/tag/manusia-purba yang fosilnya paling banyak ditemukan di Indonesia. Penemuan fosil pertamanya ditemukan oleh arkeolog asal Belanda bernama Eugene Dubois pada 1891 di Trinil, Ngawi. Fosil yang ditemukan berupa atap tengkorang dan tulang paha. Berdasarkan hasil temuannya ini, Dubois memberinya nama Pithecanthropus erectus yang berarti manusia kera yang berdiri tegak. Selain Pithecanthropus erectus, jenis Pithecanthropus lainnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus robustus, yaitu manusia kera yang besar dan Pithecanthropus mojokertensis, yakni manusia kera dari Mojokerto. Berdasarkan penemuan fosil-fosilnya, Pithecanthropus memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Pithecanthropus hidup pada masa Pleistosen awal dan tengah sekitar 1 juta hingga 1,5 juta tahun silam. 2. Memiliki tinggi badan sekitar 168-180 cm dengan berat badan rata-rata 80-100 kg. 3. Berjalan tegak. 4. Memiliki volume otak sekitar 775-975 cc. 5. Batang tulang lurus dengan tempat-tempat perlekatan otot yang sangat nyata. 6. Bentuk tubuh dan anggota badan tegap. 7. Memiliki alat pengunyah dan otot tengkuk yang sangat kuat. 8. Memiliki rahang yang sangat kuat dengan bentuk geraham besar. 9. Bentuk kening menonjol sangat tebal. 10. Bentuk hidung tebal dan tidak memiliki dagu. 11. Bagian belakang kepala tampak menonjol. Homo SapiensHomo Sapiens merupakan perkembangan dari jenis manusia sebelumnya dan telah menunjukkan bentuk yang sama seperti manusia pada masa sekarang. Berdasarkan hasil penemuan para ahli, jenis Homo Sapiens yang ada di Indonesia adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis. Homo Wajakensis berhasil ditemukan oleh Van Reictshotten pada 1889 di Wajak, Malang. Secara umum, Homo Sapiens memiliki ciri yang lebih progresif dibandingkan Pithecanthropus. Secara khusus, ciri-ciri Homo Sapiens adalah: 1. Volume otak bervariasi antara 1000-1450 cc, 2. Otak besar dan otak kecil sudah berkembang (terutama pada bagian kulit otaknya), 3. Memiliki tinggi badan sekitar 130-210 cm dengan berat badan rata-rata 30-150 kg, 4. Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat dan tinggi, 5. Otot tengkuk mengalami penyusutan, 6. Sudah berjalan dan berdiri tegak, 7. Memiliki ciri-ciri yang lebih sempurna. Nah, itu dia penjelasan mengenai jenis-jenis manusia purba di Indonesia lengkap dengan tokoh penemu dan ciri-cirinya. Sekarang, detikers sudah tahu perbedaan antara Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, dan Homo Sapiens, kan? Simak Video "Update-Sebaran Covid-19 RI 25 Juli: 4.048 Kasus Baru, DKI Terbanyak" (lus/lus) |