Berikut ini contoh sikap yang dapat menghambat kemajuan bangsa Indonesia

Berikut ini contoh sikap yang dapat menghambat kemajuan bangsa Indonesia

Berikut ini contoh sikap yang dapat menghambat kemajuan bangsa Indonesia
Lihat Foto

Michael Blann

Ilustrasi kegagalan

KOMPAS.com - Setiap orang pasti punya prinsip dan tujuan hidup masing-masing. Sayangnya, tidak mudah untuk tetap konsisten pada prinsip yang dipegang teguh  itu. Dalam mencapai tujuan hidup pun, kita akan menemui berbagai tantangan yang bisa bikin goyah.

Misalnya kita sebenarnya punya target untuk naik jabatan dalam waktu tiga tahun. Namun, karena sering menunda-nunda pekerjaan akibatnya sering keteteran. Contoh lainnya, seseorang berniat menikah dalam waktu dekat sehingga harus rajin menabung. Akan tetapi, ia mudah tergoda diskon dan tidak bisa mengendalikan dorongan belanja, sehingga pernikahannya mundur.

Contoh-contoh perilaku di atas adalah wujud dari perilaku menyabotase diri sendiri. Suatu perilaku dikatakan menyabotase diri kita sendiri ketika hal tersebut menimbulkan masalah yang menghambat mencapai tujuan. Sering kali perilaku tersebut tidak disadari. Kita seringkali menyalahkan keadaan ketika tujuan tak kunjung tercapai. Padahal, bisa saja penyebabnya adalah diri kita sendiri.

Ada tujuh kebiasaan buruk yang paling sering menghambat seseorang mewujudkan mimpinya atau menjalani prinsipnya. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Hobi menunda-nunda

Banyak orang bersembunyi di balik pembenaran diri seperti, “Semakin mepet, semakin besar motivasinya.” Padahal, menunda-nunda sebenarnya berakar dari rasa takut akan kegagalan (atau penolakan) dan kecenderungan untuk lari dari masalah.

Baca juga : Berkaca pada Orang Sukses, Bagaimana Caranya Memulai Hari?

2. Kurang bijak mengelola sumber daya

Memiliki modal atau sumber daya seperti waktu, uang, ilmu, dan keterampilan tidak akan berarti jika tidak digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya Anda ingin membuka usaha catering sendiri. Akan tetapi, bukannya ikut kursus masak, uang Anda justru dihabiskan untuk beli gadget baru.

3. Suka membanding-bandingkan

Belajar dari orang lain itu penting. Namun, terlalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain justru bikin tidak berkembang. Pasalnya, kita jadi tidak bisa fokus pada kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tapi malah terobsesi dengan kekuatan dan kelemahan orang lain.

Palembang - Ada tiga hal yang menyebabkan pembangunan atau kemajuan Indonesia berjalan lamban. Jika tidak segera diatasi, Indonesia akan kian terpuruk dalam pergaulan  international."Yakni sibuk merumuskan dan menerjemahkan otonomi daerah, kebebasan pers, dan demokrasi berpolitik," kata Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman, kepada detikcom, di sela-sela kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Riset dan Teknologi di Hotel Swarna Dwipa, Jalan Tasik, Palembang, Rabu (16/04/2008) pagi.Otonomi daerah, kata Kusmayanto, membuat banyak daerah berpikir sendiri-sendiri atau kehilangan berpikir secara nasional. Kebebasan pers yang salah dimengerti. Banyak orang tidak dapat membedakan mana kepentingan publik, pribadi, dan negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lalu, semangat demokrasi berpolitik membuat orang cenderung untuk berbeda tanpa menjaga pentingnya persamaan, "Termasuk soal suksesi kepala daerah yang memakan banyak waktu dan biaya," katanya.Oleh karena itu, pemerintah maupun rakyat Indonesia harus berani membatasi persoalan ini. "Jangan dibiarkan terus. Nanti berlarut-larut. Cost dan waktunya akan banyak memakan daya bangsa ini," katanya.Jelasnya, apa pun yang terjadi, 5 tahun ke depan, persoalan otonomi daerah, kebebasan pers, dan demokrasi sudah menemukan bentuk akhirnya. Disepakati tidak ada lagi usaha perbaikan atau penambahan.

"Selanjutnya, di tengah kelemahan dan kelebihannya, bangsa ini akan fokus pada pengembangan diri. Tidak disibukan dengan hal-hal mendasar itu," ujarnya. (tw/djo)

14

SHARES

ShareTwitterWhatsappTelegramPinterestDiggLinkedin

Reddit

Membangun negara khususnya Indonesia bukan lagi mempersoalkan tentang bagaimana membuat pemerintahan yang baik ataupun mengolah sumber daya alamnya, melainkan juga bagaimana caranya mengedukasi dan meningkatkan kualitas masyarakatnya. Banyak sekali negara yang hanya protes terhadap pemerintah tetapi tidak pernah berefleksi diri apa yang sudah dilakukanya untuk negara.

Karena pada dasarnya mengkritik orang lain lebih mudah dibandingkan dengan mengkritik diri sendiri. Indonesia akhir-akhir ini dilanda dengan banyak isu yang bukan hanya diperhatikan oleh masyarakat lokal tetapi juga masyarakat dunia. Permasalahan ini tidak lepas dari adanya sikap masyarakat yang tidak mencerminkan akhlak baik. Tentu hal ini bukan hanya berdampak kepada sekitar tetapi juga kepada negara karena orang hanya sibuk mengomentari orang lain daripada membangun bangsa. Berikut adalah sikap atau tindakan penduduk yang menghambat perkembangan negara khususnya Indonesia.

Tidak open mindeddan rasis

Berikut ini contoh sikap yang dapat menghambat kemajuan bangsa Indonesia
Image: Boombastis

Tidak bisa dipungkiri bahwa kasus SARA banyak terjadi terlebih saat menjelang pemilihan pemimpin daerah maupun pusat. Banyak sekali masyarakat yang menganggap bahwa seorang pemimpin itu harus seagama ataupun se-latar belakang dengan mereka. Apakah ini masuk akal? Tentu tidak. Masyarakat lebih mengutamakan kesamaan agama ataupun rasa dibandingkan kesejahteraan rakyatnya. Di sosial media-pun banyak sekali pertengkaran antar agama yang tentunya sangat menggangu. Yang harus diingat adalah Indonesia dimerdekakan bukan hanya dari satu golongan, tetapi banyak golongan.

Demonstrasi anarkis

Berikut ini contoh sikap yang dapat menghambat kemajuan bangsa Indonesia
Image: Kompasiana

Menjadi negara demokrasi sudah menjadi pilihan bangsa Indonesia. Bukan negara demokrasi jika demonstrasi tidak pernah dilakukan. Hal ini baik adanya, namun yang sering dilakukan oleh masyarakat adalah demonstrasi yang berakhir anarkis. Bukan hanya merugikan diri sendiri, hal ini juga merugikan orang lain dan sekitar serta menganggu aktivitas masyarakat lainya. Mungkin masyarakat kesal keluh kesahnya tidak didengar oleh pemerintah, tapi apakah anarkis menjadi jalanya? Rasanya hal itu tidak tepat. Segala sesuatunya bisa diselesaikan dengan kepala dingin asalkan memakai cara yang tepat.

Salah pendidikan

Berikut ini contoh sikap yang dapat menghambat kemajuan bangsa Indonesia
Image: Ikelas.com

Hal yang paling krusial dan disayangkan adalah banyaknya masyarakat mendapat penididkan yang salah, entah dari orang tua ataupun lembaga pendidikan. Hal yang salah di sini bukan mengacu kepada sistemnya tapi kepada pelajaran yang diajarkan kepada murid. Bahkan ada guru besar di salah satu universitas ternama di Indonesia berbicara rasis kepada mahasiswanya. Hal ini tentunya sangat fatal karena pelajar bisa menjadi orang yang mengetahui sesuatu yang salah. Jika terus dibiarkan maka generasi yang akan datang menjadi orang yang tidak bisa menerima perbedaan dan dipenuhi dengan kebenaran yang salah.

Korupsi

Berikut ini contoh sikap yang dapat menghambat kemajuan bangsa Indonesia
Image: Liputan 6

Korupsi bukan lagi kata yang asing di telinga masyarakat Indonesia. Sejak dahulu hingga sekarang korupsi masih merajalela dimana-mana. Bukan hanya pemerintah, tapi masyarakat juga banyak melakukan praktik korupsi yang tentunya merugikan orang lain dan negara. Bagaimana ingin membangun negara ini sedangkan uang negara dilahap untuk kepentingan sendiri. Kurangnya pendidikan moral dan karakter sehingga menyebabkan banyak orang pintar tapi tidak memiliki hati.

Malas membaca

Berikut ini contoh sikap yang dapat menghambat kemajuan bangsa Indonesia
Image: Okozone

Banyak sekali kita temui masyarakat yang malas membaca, bukan hanya dalam kategori bacaan fisik tetapi juga bacaan elektronik. Masyarakat akhirnya mudah terpengaruh dan marah karena hanya membaca satu berita, itupun terkadang tidak selesai. Tentunya hal ini bisa menyebabkan kesalahpahaman dan kesesatan informasi yang diterima. Budaya membaca hingga selesai sangat penting untuk dilakukan karena fokus pemerintah akan terbagi untuk mengurusi masyarakat yang sering koar-koar di social media dengan tidak berdasar dan bukan fokus untuk membangun negara.

Fearured image: nulis.id

Editor: Nimas Arini