Apa yang ditimbulkan bila kita bernyanyi menggunakan pernapasan dada

Perbedaan proses pernapasan dada dan perut tentunya juga akan memberikan pengaruh yang berbeda pada tubuh.

Melansir Harvard Health, teknik pernapasan perut yang menyertakan pergerakan otot diafragma bisa memberikan suplai oksigen lebih besar daripada pernapasan dada.

Hal ini karena otot diafragma yang berkontraksi saat Anda mengambil napas memberikan lebih banyak ruang untuk rongga dada mengembang. Dengan begitu, paru-paru bisa terisi oksigen yang lebih banyak.

Mekanisme ini dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung sehingga tubuh menjadi lebih rileks. Manfaat pernapasan dada juga mengurangi stres dan rasa cemas.

Pernapasan dada juga menjadi metode pernapasan yang efektif untuk penderita gangguan pernapasan, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Pasalnya, paru-paru yang rusak tidak lagi dapat menyimpan oksigen secara maksimal karena penyempitan atau terisi oleh air.

Oleh karena itu, pernapasan yang hanya bertumpu pada otot dada justru membatasi suplai oksigen dan membuat oksigen terperangkap di paru-paru akibat diafragma yang mengempis.

Hal ini semakin menyulitkan penderita gangguan pernapasan mengalirkan oksigen ke bagian bawah tubuh sehingga gejala sesak napas bertambah parah.

Box Breathing, Teknik Pernapasan yang Bisa Dicoba Saat Sedang Stres

Bernapas dengan teknik pernapasan yang tepat seperti pernapasan perut dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih untuk tubuh.

Setelah mengenali perbedaan mekanisme pernapasan dada dan perut, tentunya Anda bisa lebih mudah untuk mencoba bernapas menggunakan diafragma.

Agar semakin terbiasa, Anda bisa melakukan latihan pernapasan perut dengan bermeditasi secara rutin.

Jakarta -

Unisono adalah salah satu teknik bernyanyi berkelompok dengan satu jenis suara, seperti menyanyikan melodi suatu lagu.

Menyanyi secara unisono tidak dapat dilakukan dengan seorang diri, melainkan dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu suara. Partitur lagu (tulisan untuk menyimpan nada-nada) bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja.

Sederhananya, unisono diartikan sebagai teknik bernyanyi dengan satu jenis suara, secara berkelompok.

Dilansir dari modul Seni Budaya Kelas VII oleh Sarjiyem, M.Pd. MA. dan Frangky Kurniawan, S.Pd., Gr, menyanyi secara unisono adalah tahap awal sebelum menyanyi dengan paduan suara, di mana dalam paduan suara terdapat perpaduan suara 1, suara 2, maupun suara 3.

Untuk dapat menyanyi unisono, dibutuhkan kerjasama antar anggotanya, sehingga suara yang ditimbulkan dapat menjadi sebuah harmoni.

Contoh penerapan dalam paduan suara, misalnya, terdapat berbagai jenis suara tenor, sopran, alto dan bas. Jika dalam notasi lagu para penyanyi bertemu dengan "tanda unisono", maka yang terjadi adalah semua suara akan melebur menjadi satu atau dinyanyikan dengan bersama-sama.

Lagu daerah merupakan lagu yang dapat dinyanyikan dengan bernyanyi secara unisono. Contoh lagu daerah yang dapat dinyanyikan dengan unisono diantaranya, Pinang Muda dari Jambi, Gembang Suling dari Jawa Tengah, Tokecang dari Jawa Barat, Apuse dari Papua, dan masih banyak lagi.

Melatih Vokal

Menyanyi secara vokal grup adalah cara bernyanyi dalam kelompok kecil, yang dalam praktiknya vokal grup dapat dilakukan secara bergantian antar anggota vokal grup.

Dalam bernyanyi solo maupun vokal grup dituntut untuk memiliki kemampuan vokal dan kemampuan berekspresi yang baik, sesuai dengan lagu yang dibawakan, agar menghasilkan suara dan penampilan yang indah.

Latihan vokal dapat dilakukan sambil menyanyi, dengan melakukan eksplorasi lagu model untuk mengenal konsep elemen musik, yang dinyanyikan dengan cara nada dasar secara berturut-turut naik dan turun.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bernyanyi adalah teknik vokal, diantaranya:

  • Artikulasi adalah cara pengucapan baik dan jelasnya kata demi kata, agar pesan lagu dapat tersampaikan kepada pendengar.
  • Phrasering adalah kaidah aturan baik dan benar pemenggalan kalimat, agar dimengerti.
  • Intonasi adalah tinggi rendahnya nada yang harus dijangkau dengan tepat.
  • Resonansi adalah suatu gejala bunyi yang dikembalikan dari suatu ruangan, atau gema yang timbul dari adanya ruangan berdinding keras.

Dalam menginterpretasikan karya musik, kita juga perlu memahami unsur-unsur musik (irama, tanda tempo, dinamika, ekspresi, dan birama), tema lagu, klimaks lagu, sikap dan penjiwaan saat bernyanyi, serta pesan dan kesan yang disampaikan dari lagu tersebut.

Teknik Pernapasan Saat Bernyanyi

Berikut adalah beberapa teknik pernapasan dalam bernyanyi, yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

  • Pernapasan Bahu
    Melakukan pernapasan dengan cara menarik napas sambil mengangkat bahu. Namun, kebanyakan cara seperti ini, tidak cukup baik untuk bernyanyi.
  • Pernapasan Dada
    Pernapasan dilakukan degan cara membusungkan dada, bagian tubuh akan mengembang. Kelemahan dari teknik pernapasan dada adalah penyanyi akan mudah kehabisan napas. Jenis pernapasan ini sifatnya sangat pendek, dan tidak cocok digunakan dalam vokal, sehingga biasanya dipakai untuk menghasilkan nada-nada yang rendah saja.
  • Pernapasan Perut
    Pernapasan dilakukan dengan mengembangkan perut, agar udara dari luar dapat masuk, sehingga dapat menghasilkan suara yang sangat keras. Sayangnya, udara yang masuk pun akan dengan cepat keluar, sehingga membuat paru-paru akan menjadi cepat lelah dan lemah. Pernapasan perut tidak begitu baik dan kurang efektif untuk digunakan dalam bernyanyi atau vokal.
  • Pernapasan Pernapasan Diafragma
    Saat diafragma menegang, rongga perut akan menjadi longgar yang menyebabkan volume menjadi bertambah. Volume yang bertambah mengakibatkan tekanan berkurang, sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru. Dalam pernapasan diafragma udara akan ditarik sedalam mungkin untuk disimpan. Kemudian, udara yang telah disimpan dapat dikeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur sewaktu bernyanyi. Teknik pernapasan diafragma adalah teknik pernapasan yang optimal dalam bernyanyi unisono, karena memungkinkan penyanyi untuk menghasilkan suara yang murni dengan napas yang panjang.

Simak Video "JKT 48 Rilis Single Original Keduanya Dalam Format Baru"



(pal/pal)

“Saat bernapas, otomatis tubuh akan melakukan pernapasan dada. Pernapasan dada adalah proses bernapas yang mengandalkan otot-otot diantara tulang rusuk (otot intracoastal). Ada manfaat dari pernapasan dada yang kamu lakukan, salah satunya adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh.”

Halodoc, Jakarta – Tubuh akan berfungsi dengan baik ketika mendapatkan asupan oksigen sesuai kebutuhan. Kebutuhan oksigen dapat dipenuhi dengan baik ketika bernapas dengan baik. Saat kamu menghirup udara, oksigen akan masuk ke dalam paru-paru dan darah, kemudian karbondioksida akan dikeluarkan melalui hembusan napas yang keluar melalui hidung.

Saat manusia bernapas, umumnya melakukan teknik pernapasan dada. Proses ini juga akan terjadi dengan sendirinya, sehingga perlu melakukannya dengan rileks. Yuk, simak lebih banyak mengenai proses bernapas melalui teknik pernapasan dada dalam artikel ini!

Ketahui Proses Teknik Pernapasan Dada

Saat bernapas, secara otomatis tubuh menggunakan teknik pernapasan dada. Teknik pernapasan dada adalah proses bernapas yang mengandalkan otot-otot diantara tulang rusuk (intracoastal). 

Ketika kamu bernapas dengan teknik pernapasan dada, diafragma akan berkontraksi saat kamu menarik napas (inhale) dan bergerak ke bawah. Inilah yang membuat perut akan rata atau tertarik ke dalam saat kamu bernapas menggunakan teknik pernapasan dada.

Adanya kontraksi pada diafragma meningkatkan ruang pada rongga dada dan paru-paru, sehingga berkembang saat kamu menarik napas. Otot yang terdapat dalam tulang rusuk juga membantu memperbesar rongga dada. Tulang rusuk juga akan terangkat ke atas.

Hal ini akan terlihat berbeda ketika kamu membuang napas (exhale). Saat membuang napas diafragma dan otot tulang rusuk akan menjadi rileks. Kondisi ini akan mengurangi ruangan pada rongga dada dan paru-paru mengempis. 

Kondisi ini juga membuat tulang rusuk kembali ke posisi semula. Saat proses ini terjadi karbondioksida dari dalam tubuh akan dikeluarkan melalui hidung atau mulut.

Manfaat dan Kekurangan Teknik Pernapasan Dada

Tentunya ada manfaat dari pernapasan dada yang kamu lakukan yaitu mampu memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh. Dengan memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh maka kamu akan terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.

Oksigen yang tidak tercukupi dengan baik juga dapat memengaruhi pergerakan tubuh sehingga menjadi lebih lambat. Hal ini terjadi karena saat tubuh kekurangan oksigen maka proses pembentukan energi pun akan melambat. 

Lalu, adakah kekurangan dari teknik pernapasan dada? Teknik pernapasan dada dapat membuat tubuh menjadi tegang. Maka, lakukan teknik pernapasan dada secara perlahan dan rilek. Melakukan teknik pernapasan dada yang tepat membuat asupan oksigen dapat terpenuhi dengan baik.

Kenali Juga Teknik Pernapasan Perut

Jika pernapasan dada menggunakan otot-otot tulang rusuk (intracoastal), bernapas melalui perut akan dibantu dengan otot diafragma. Ada berbagai manfaat yang bisa kamu rasakan dengan melakukan teknik pernapasan perut, seperti:

  • Membantu kamu merasa lebih rileks sehingga mampu menurunkan tingkat stres.
  • Membantu menurunkan tekanan darah jika dilakukan secara rutin dan tepat.
  • Lebih memudahkan kamu dalam proses bernapas.

Itulah beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan dengan melakukan teknik pernapasan perut. Untuk melakukan teknik pernapasan dada maupun perut yang benar, sebaiknya tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Apa yang ditimbulkan bila kita bernyanyi menggunakan pernapasan dada

Referensi:

APKI. Diakses pada 2021. Pengaturan Napas Saat Berolahraga.
Healthline. Diakses pada 2021. What Is Diaphragm Breathing?
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2021. How The Lungs Work?
Scientific American. Diakses pada 2021. How Do We Breathe?