Berapa macam tata krama itu sebutkan disertai dengan contoh-contohnya

tirto.id - Tata krama, sopan santun dan rasa malu perlu diterapkan dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari.

Makna Tata Krama

Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan.

Jadi bila ditarik kesimpulan, tata krama merupakan adat sopan santun atau kebiasaan sopan santun.

Tata krama, adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian dalam hidup, contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua sudah melatih untuk menerima pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan mengucapkan terima kasih.

Orang tua juga melatih bagaimana cara makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku tersebut menjadi kebiasan.

Tata krama juga bisa berarti kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar-manusia. Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas, lama kelamaan dapat merambat ke lingkungan yang lebih luas.

Tata krama pun telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antara sesama manusia.

Makna Sopan Santun

Sopan santun adalah sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta penuh keharmionisan.

Sikap sopan santun adalah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok mulai dari anak-anak sampai orangtua tanpa ada kecuali.

Menurut modul pembelajaran kelas IX dari Kemendikbud, kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan.

Allah SWT mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut ini:

“Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al ‘Ashri: Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu." (H.R. Ibnu Majah)

Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun.

Orang lain pun merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, maka orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita.

Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan.

Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja, karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik.

Makna Memiliki Rasa Malu dalam Kehidupan

Pengertian Malu

Malu adalah sikap menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan.

Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan.

Hal ini seperti disampaikan Abu Hurairah berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW:

“Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman." (H.R. Muslim)

Memiliki rasa malu bukan berarti tidak percaya diri, minder atau merasa rendah diri. Misalnya, seseorang malu berjilbab karena takut diejek teman-temannya, atau malu karena mendapat giliran maju presentasi di depan kelas.

Terhadap hal-hal yang baik dan positif tidak boleh ada perasaan malu, karena rasa malu seperti itu tidaklah tepat. Rasa malu haruslah dilandasi karena Allah SWT, bukan karena selain-Nya

Pada saat kita malu berbuat sesuatu tanyalah kepada hati kita: “Apakah malu ini karena Allah SWT atau bukan?"

Jika bukan karena Allah SWT, bisa jadi hal itu adalah sifat malas, minder, atau rendah diri. Sifat malas, minder atau rendah diri merupakan perilaku tercela yang harus dihindari.

Malu sendiri berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah SWT. Rasa malu akan muncul jika kita beriman dan menghayati betul bahwa Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Allah SWT Maha Melihat, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Allah Swt. Semua aktivitas badan, pikiran dan hati kita semua diketahui oleh Allah SWT.

Manfaat Malu

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan bila seseorang memiliki perasaan malu:

1. Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah SWT.

2. Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah SWT akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah di akhirat kelak.

3. Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah SWT. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Baca juga:

  • 7 Cara Mengajari Perilaku Sopan dan Santun pada Anak Sejak Dini
  • Perilaku Jujur, Amanah, Istiqomah: Arti dan Hikmahnya dalam Islam
  • Perilaku Ikhlas, Sabar & Pemaaf Menurut Agama Islam serta Contohnya

Baca juga artikel terkait SOPAN SANTUN atau tulisan menarik lainnya Dhita Koesno
(tirto.id - tha/agu)


Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Berapa macam tata krama itu sebutkan disertai dengan contoh-contohnya
Berapa macam tata krama itu sebutkan disertai dengan contoh-contohnya

Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.

“A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time. It makes no difference how wealthy or how poor a person is, as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect”. (Lady Troubridge, “The Book of Etiquette”)

Perbedaan Etiket dan Etika : Etiket : berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa Perancis: Etiquette. Etika : berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.

Dasar-dasar Etiket :

  1. Sopan dan ramah kepada siapa saja
  2. Memberi perhatian kepada orang lain
  3. Ingin membantu
  4. Memiliki rasa toleransi
  5. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi

Tujuan Etiket : “Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain”.

Manfaat Etiket dalam kehidupan manusia :

1. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang lain

2. Mendapat kemudahan dalam hubungan baik dengan orang (better human relation)

3. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi

4. Dapat memelihara suasana yang baik dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan antara

    Teman

Untuk lebih berhasil dalam kehidupan kita perlu memiliki :

  1. Self Confidence
  2. Self Control
  3. Body Language
  4. First Impression

Cara Memupuk Kepercayaan Pada Diri Sendiri :

1. Banyak membaca pengetahuan umum

2. Mengikuti berita-berita yang actual

3. Memperdalam pengetahuan dibidang kita

4. Tidak segan bertanya apabila tidak atau kurang mengerti

5. Terbuka untuk menerima kritik membangun

6. Memperhatikan saran-saran penampilan

7. Berani berdiskusi untuk menguji apakah pendapat kita dapat diterima atau tidak

8. Banyak bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat

9. Melatih diri dalam beberapa macam keterampilan

10. Mempelajari bahasa lain (asing, daerah) untuk dipergunakan secara aktif atau pasif apabila diperlukan

Ciri Orang-Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik :

  1.  Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun
  2. Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain
  3. Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan kepada siapa saja
  4. Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau mengganggu pikiran orang lain
  5. Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain, walaupun diri sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh

Perbedaan etiket timur dan barat

Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang kadang-kadang berbeda dan bertentangan, seperti misalnya :

  1. Cara bersalaman
  2. Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan
  3. Saat memberi sambutan
  4. Saat menerima sesuatu (dengan menggunakan tangan kanan)

 Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket bangsa-bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri kepada lingkungan tempat kita berada.

Tata Cara Berkenalan

1. Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas

2. Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan

3. Personal contact:

– Cara berjabat tangan sekitar 3-4 detik

– Melihat mata yang bersangkutan

– Senyum

– Tubuh sedikit ke depan

 Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi

Perkenalan :

  1. Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua
  2. Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita
  3. Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu orang penting yang perlu dihormati, seperti: Kepala Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar negara asing, Ulama/Tokoh agama, atau pria jauh lebih tua dari wanita (+ 20 tahun)

Berdiri Dari Tempat Duduk:

  1. Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali bila menghadapi orang-orang yang pantas dihormati
  2. Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamutamu.
  3. Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri dan mengantar tamu sampai di pintu

Khusus Pria :

Harus berdiri dari tempat duduk:

  1. Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita)
  2. Bila seorang wanita masuk dalam ruangan
  3. Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk
  4. Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat

Etiket dalam Percakapan (Conversation)

Seni pembicaraan adalah bukan mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan sesuatu yang tidak boleh dikatakan. Communication Field :

1. Facial Expression

2. Body Position

3. Good (Clear) Voice

4. Choise of Words

5. Ways of using the eyes

Hal yang diperlukan untuk dapat berbicara secara efektif:

  1. Rasa percaya diri yang kuat
  2. Keluwesan dalam pergaulan
  3. Mempunyai persepsi yang tepat terhadap keadaan lingkungan dan individu yang terlibat dalam interaksi tersebut
  4. Dapat menguasai situasi
  5. Mengetahui hasil yang diharapkan dari interaksi

Hal-hal yang dihindarkan dalam percakapan:

  1. Memotong pembicaraan orang lain
  2. Memonopoli pembicaraan atau percakapan
  3. Membual tentang diri sendiri
  4. Membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan pertentangan
  5. Pembicaraan tentang penyakit, kematian, dan lain-lain
  6. Menanyakan harga barang orang lain
  7. Menanyakan masalah yang sifatnya pribadi
  8. Gosip atau berita yang belum tentu kebenarannya