Bagaimana sikap dan perilaku warga negara dalam menghadapi ancaman ini kemukakan pendapatmu

Bagaimana sikap dan perilaku warga negara dalam menghadapi ancaman ini kemukakan pendapatmu

TNI sebagai komponen utama dalam bela negara. Sumber foto: edukasia.com

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 19 Desember 2006 diperingati sebagai Hari Bela Negara (HBN) dengan tujuan memperingati Peristiwa Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 19 Desember 1948 silam. Pada tahun ini, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memperingati dengan mengusung tema “Semangat Bela Negara Wujudkan SDM Tangguh dan Unggul”.

Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Jakarta, Akhmad Danial M. Si., mengatakan, bela negara merupakan upaya mempertahankan NKRI dari berbagai ancaman baik dari luar maupun dalam negeri. Konsep pertahanan Indonesia adalah pertahanan semesta, dan bela negara memiliki komponen utama yakni TNI dan komponen cadangan yakni rakyat secara keseluruhan.

“Dalam konstitusi Pasal 27 disebutkan setiap warga negara berhak dan wajib melakukan upaya bela negara. Mengingat ancaman negara bukan hanya fisik tetapi juga non fisik, maka peran rakyat dari berbagai profesi sangat dibutuhkan. Jika semua profesi memiliki semangat bela negara, maka mereka akan berperan dalam bidangnya masing-masing sesuai ancaman yang ada,” ujarnya melalui telepon kepada Reporter RDK FM, Jumat (18/12).

Akhmad Danial melanjutkan, dalam diri pemuda harus ditanamkan rasa bangga dan cinta pada negara dengan cara harus memiliki kesadaran bahwa Indonesia bangsa yang besar dan kaya, baik dari sumber daya alam dan geografinya. Setelah muncul rasa cinta terhadap bangsa itu, maka akan muncul sikap bela negara dengan sendirinya.

“Ancaman negara saat ini bukan secara fisik dalam artian untuk militer, namun ancaman non militer seperti perdagangan, eksploitasi sumber daya. Selain itu, ancaman juga berasal bukan hanya dari luar negeri tetapi dalam negeri. Seperti beberapa elite yang menjadi komperador asing yang berkerja untuk memperkaya diri dan bangsa lain. Maka, dibutuhkannya sikap kritis mahasiswa dalam menghadapi ancaman ini,” ungkapnya.

Mahasiswa FDIKOM, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), semester tiga, Muhammad ‘Ibaadurrahman mengatakan, semangat bela negara sangat penting dan dapat diwujudkan dengan mencintai tanah air dan sikap saling menghormati pendapat orang lain pun salah satu bentuk dari bela Negara. Salah satu tujuan dari bela negara yaitu menjalankan Pancasila, serta UUD 1945 di kehidupan sehari hari, dan di Pancasila sila ke empat itu kita diminta untuk bermusyawarah atau berdiskusi.

“Untuk mencapai bela negara yang notabenenya terdapat pada UUD 1945, masyarakat harus berpegang pada Pancasila terlebih dahulu. Masyarakat diharuskan memahami, bahkan melebur sendiri dengan Pancasila. Jika itu sudah dilakukan, bukan hal sulit untuk melakukan bela negara diderasnya modernisasi,” ungkapnya

Ia melanjutkan, bela negara itu bentuknya banyak, tidak hanya yang mengaku patriotis, dan nasionalis saja, tetapi dengan mengenalkan Indonesia ke ranah internasional juga salah satu bagian dari bela negara. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul mempunyai power sangat mampu untuk terbang ke kancah Internasional dan membanggakan negaranya.

(Diah Ayu)


KENDARI – Akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab.

Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah. Lalu bagaimana caranya agar tak terhasut?

Seperti yang terlansir pada halaman kompas.com, Minggu (8/1/2016), Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho menguraikan lima langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan mana berita asli. Berikut penjelasannya:

1. Hati-hati dengan judul provokatif

Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.

Oleh karenanya, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebabagi pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

2. Cermati alamat situs

Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.

Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita.

Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.

3. Periksa fakta

Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.

Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.

Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.

4. Cek keaslian foto

Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto untuk memprovokasi pembaca.

Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan.

5. Ikut serta grup diskusi anti-hoax

Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci.

Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi merupakan hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga banyak orang.

Ini Cara melaporkan berita atau informasi hoax

Apabila menjumpai informasi hoax, lalu bagaimana cara untuk mencegah agar tidak tersebar. Pengguna internet bisa melaporkan hoax tersebut melalui sarana yang tersedia di masing-masing media.

Untuk media sosial Facebook, gunakan fitur Report Status dan kategorikan informasi hoax sebagai hatespeech/harrasment/rude/threatening, atau kategori lain yang sesuai. Jika ada banyak aduan dari netizen, biasanya Facebook akan menghapus status tersebut.

Untuk Google, bisa menggunakan fitur feedback untuk melaporkan situs dari hasil pencarian apabila mengandung informasi palsu. Twitter memiliki fitur Report Tweet untuk melaporkan twit yang negatif, demikian juga dengan Instagram.

Kemudian, bagi pengguna internet Anda dapat mengadukan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melayangkan e-mail ke alamat .

Masyarakat Indonesia Anti Hoax juga menyediakan laman data.turnbackhoax.id untuk menampung aduan hoax dari netizen. TurnBackHoax sekaligus berfungsi sebagai database berisi referensi berita hoax. *

sumber : http://zonasultra.com/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-maya.html

Bagaimana sikap dan perilaku warga negara dalam menghadapi ancaman ini kemukakan pendapatmu

Kemenkominfo menggelar bazar dan bedah buku karya Bupati Magetan, Suprawoto. Buku tersebut berjudul Government Public Relations. Selengkapnya

Bagaimana sikap dan perilaku warga negara dalam menghadapi ancaman ini kemukakan pendapatmu

Pemanfaatan radio maritim bisa melindungi para nelayan dari terjadinya bencana saat tengah melaut. Selengkapnya

Bagaimana sikap dan perilaku warga negara dalam menghadapi ancaman ini kemukakan pendapatmu

Menteri Kominfo Rudiantara akan mendorong pengembangan aplikasi berbasis open source di Indonesia. Dia menegaskan, pengembangan open source Selengkapnya