Bagaimana contoh usaha untuk menjaga dan memelihara sumber daya air yang ada di sekitar

2 menit

Air adalah sumber kehidupan yang sangat krusial bagi kelangsungan hidup seluruh mahluk hidup di bumi. Untuk itu, diperlukan cara menjaga kelestarian air yang tepat untuk menjaga satu-satunya planet yang bisa kita tinggali ini.

Apasih sebenearnya yang akan terjadi jika sumber air mulai tercemar?

Daerah dengan air yang tercemar memiliki kemungkinan yang besar untuk terlanda banjir dan tanah longsor.

Selain itu, sumber air akan semakin berkurang dan sumber penyakit akan bermunculan.

Seram kan, Sahabat 99?

Maka dari itu, diperlukan kesadaran yang tinggi agar kita bisa menjaga air untuk tetap bersih.

Rumah adalah tempat yang baik untuk memulai hal ini.

Inilah cara menjaga kelestarian air dari rumah yang bisa kamu praktikan.

1. Gunakan Air dengan Hemat

Air yang digunakan dengan boros dan tidak bertanggung jawab bisa menyebabkan kekeringan.

Inilah kebiasaan pemborosan air yang sering dilakukan manusia:

  • Mandi terlalu lama;
  • Lupa mematikan air keran setelah mandi; dan
  • Mencuci kendaraan.

Kebiasaan-kebiasaan seperti ini bisa mengurangi jumlah air.

Untuk itu, alangkah baiknya kita mulai sadar dengan hal-hal kecil seperti ini.

2. Buang Sampah pada Tempatnya

Kebanyakan masyarakat masih belum sadar dengan dampak yang ditimbulkan dari membuang sampah sembarangan.

Membuang sampah di selokan depan rumah bisa menyebabkan air tercemar, penyumbatan aliran sungai beserta selokan, dan, lebih parahnya, banjir.

Hal ini bisa menggangu kelangsungan hidup dan lingkungan banyak orang dan air dari sungan tidak akan bisa dikonsumsi lagi.

3. Kurangi Penggunaan Bahan Kimia

Pengunaan bahan kimia sehari-hari di rumah merupakan salah satu alasan mengapa air tercemar.

Bahan kimia yang sudah larut dengan air bisa merusak ekosistem air.

Conothnya, zat kimia bisa menghancurkan alga yang merupakan sumber makanan untuk plankton.

Untuk itu, mulai kurangi pengunaan bahan kimia seperti sabun cuci dan deterjen agar kualitas air bersih bisa tetap terjaga.

4. Buang Bahan Kimia dengan Benar

Bagaimana contoh usaha untuk menjaga dan memelihara sumber daya air yang ada di sekitar

Selain berbahaya untuk kelestarian air, bahan kimia juga bisa merusak lapisan atmosfer.

Membuang cat, oli, atau bahan kimia lainnya secara sembarangan ke selokan dan sungai bisa membuat air sekita tercemar.

Baca Juga:

Musim Pancaroba, Ini Tips Renovasi Rumah Agar Terhindar dari Penyakit

Untuk itu, salah satu cara menjaga kelestarian air adalah dengan tidak membuang bahan kimia sembarangan.

5. Daur Ulang Bahan Bekas

Cara menjaga kelestarian air ternyata bisa dilakukan dengan cara mendaur ulang barang-barang di rumah yang sudah tak terpakai.

Kebiasan jelek kebanyakan orang adalah membuang barang bekas sembarangan.

Padahal, barang bekas seperti botol air bisa didaur ulang menjadi mainan anak atau tas yang unik jika kamu kreatif.

Mulailah mendaur ulang barang bekas untuk kelestarian air yang baik untuk semua manusia.

6. Pilih Shower

Shower adalah pilihan yang bijaksana jika kamu ingin melestarikan air.

Pengunannya yang tidak boros air akan membuat pengunaan air tetap hemat.

Masyarakat yang masih memiliki kebiasaan berendam ketika mandi ternyata menghamburkan air yang seharusnya bisa dihindari.

Untuk itu, mulailah membuat pilihan yang bisa menjaga kelestarian air.

7. Cek Saluran Air secara Rutin

Mengecek saluran air dari kebocoran bisa membantu kelestarian air tetap terjaga.

Baca Juga:

10 Cara Membuat Saringan Air Sederhana di Rumah Tanpa Repot!

Kebocoran air tentu saja bisa menyebabkan pemborosan yang tentunya membuat sumber air bersih semakin berkurang.

***

Inilah cara menjaga kelestarian air yang bisa kamu mulai di rumah.

Mencegah lebih baik daripada “mengobati”.

Untuk itu, lebih baik untuk memulai hal ini sejak dini.

Semoga artikel ini mencerahkan, Sahabat 99!

Simak info menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.

Jangan lupa untuk mencari segala kebutuhan properti hanya di 99.co/id.

Apa jadinya jika suatu saat kita mengha­dapi kekurangan air. Hampir dapat dipasti­kan, kita akan mengalami dehi­drasi, badan menjadi lemas dan yang paling mengenas­kan bisa menyebabkan kema­tian. Meski pun kita lapar, namun dengan adanya air mi­num, kita masih dapat me­nahan rasa lapar tersebut.

Air dapat memperbaiki kemampuan dan daya tahan tu­buh kita. Manusia akan lebih dapat berkerja keras jika memiliki asupan air yang cukup. Dengan tersedianya air yang bersih dan layak di­minum, dapat mengurangi risiko penyakit yang berdam­pak pada kesehatan kita, se­perti batu ginjal, kanker kan­dung kemih dan dapat men­ce­gah sembelit.

Semua percaya bah­wa air adalah suatu unsur yang sa­ngat penting bagi keber­lang­sungan kehidupan manusia. Dengan air, kita mampu mel­akukan kegiatan sehari-hari dan mengkonsumsinya agar tetap bertahan hidup. Bahkan bukan hanya manusia saja yang membutuhkan, semua makhluk hidup sangat mem­butuhkan air. Bisa dilihat bahwa sebagian besar kawa­san bumi tertutupi oleh air, sehingga dapat dikatakan bah­wa air merupakan denyut nadi untuk kelangsungan ke­hidupan dan peradaban ma­nu­sia.

Karenanya, sangat diper­lu­kan pelestarian air di muka bumi ini agar semua makhluk bisa bertahan hidup. Air ha­rus dihindarkan dari dampak pencemaran lingkungan agar tidak mengganggu kesehatan manusia. Beri­kut ini be­be­ra­pa cara yang dapat kita laku­kan untuk menjaga ke­lesta­rian dan keberadaan air di bumi ini.

1. Menjaga kebersihan lingkungan. Keber­sihan ling­kungan adalah hal mutlak yang ha­rus kita jaga demi men­jaga keberadaan air agar tidak tercemar oleh limbah dan kotoran. Menjaga keber­sihan lingkungan akan mem­buat air yang kita pakai dan kita konsumsi tidak sampai tercemar. Adalah tugas bersa­ma untuk selalu menjaga ke­bersihan sungai, selo­kan dan sumber-sumber air yang kita butuhkan.

2. Menghemat pengguna­an air. Peng­gunaan air secara berlebihan dan tidak ber­tang­­gungjawab dapat berakibat pa­da bencana kekeringan. Kita harus bisa mengurangi kebiasaan buruk seperti man­di terlalu lama atau lupa un­tuk menutup keran air setelah mandi. Sebaiknya tidak me­nyiram tanaman di pekarang­an rumah dengan alat pe­nyem­prot, atau membersih­kan kendaraan bermotor de­ngan alat penyemprot karena ini adalah tindakan memuba­zirkan penggunaan air ber­sih. Pemborosan penggunaan air bisa mengakibatkan ber­kurangnya sumber air yang ada dan akan berdampak sa­ngat buruk saat terjadi musim kemarau.

3. Membuang sampah pa­da tempatnya. Keberadaan sam­pah di dalam saluran air atau di sungai selain menye­babkan pencemaran, dapat pu­la menyebabkan bencana banjir. Me­numpuknya sam­pah di selokan akan menutup aliran air sehingga air akan meluber hingga ke jalan, bah­kan bila volume airnya terus bertam­bah akan meng­genangi rumah-rumah di se­kitarnya. Sungai yang sudah tercemar oleh sampah pun pada akhirnya tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh ma­syarakat sekitar sungai untuk mandi atau sebagai sumber air bersih untuk dikonsumsi.

4. Mengurangi pengguna­an bahan kimia berbahaya. Meminimalkan penggunaaan bahan kimia dalam kehidup­an sehari-hari merupakan sa­lah satu cara yang sangat tepat untuk melindungi perairan dari cemaran bahan berba­ha­ya. Ketika bahan-bahan ki­mia yang telah dipakai larut dalam air, maka bahan-bahan tersebut akan dapat merusak ekosistem air. Misalnya zat-zat kimia yang ada di air akan dapat menghancurkan alga-alga yang merupakan ma­kan­an plankton. Selain tentu saja tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh manusia untuk kehi­dup­annya.

5. Tidak sembarangan mem­buang bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang di­perguna­kan dalam kehidupan sehari-hari ternyata juga da­pat berbahaya bagi kelestarian air dan dapat merusak lapisan atmosfer bumi. Bahan kimia yang dapat berubah jadi gas, apabila lepas ke udara akan menyebabkan pen­cer­maran udara yang dapat memperbu­ruk kese­hatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Se­baiknya tidak membuang cat, oli, minyak, atau bahan kimia lainnya ke dalam air sungai karena dapat membu­nuh ekosistem dalam sungai. Bahan-bahan kimia itu dapat ditanam sehingga dampak ter­papar kepada manusia da­pat diminimalisir.

6. Mendaur ulang barang bekas. Beberapa masyarakat memiliki tabiat buruk dengan membuang barang-barang be­kas atau sampah rumah tangganya ke dalam sungai atau sa­luran air. Padahal se­benarnya barang-barang be­kas itu masih bernilai eko­no­mis bila didaur ulang. Sam­pah dapur berupa sayuran yang sudah tidak terpakai bi­sa dibuat pupuk kom­pos, se­mentara sampah kering se­perti botol air mineral masih bisa dijual ke pengepul ba­rang-barang bekas dan bisa didaur ulang kembali oleh pabrik plastik.

7. Mencegah penebangan pohon secara liar. Penebang­an pohon di hutan-hutan lin­dung dapat memengaruhi ke­tersediaan air di lingkungan sekitarnya. Akar pohon yang kuat adalah tempat menyim­pan air yang akan mencegah kekurangan air di mata air pada saat musim kering. Bila pohon-pohon di hutan diba­bat habis, maka ketersediaan air ke daerah perkotaan akan minim. Keberadaan pohon-pohon juga dapat mencegah bencana banjir dan tanah longsor.

8. Menghijaukan kembali hutan. Dengan melaksanakan reboisasi atau menanam kem­bali pohon akan dapat me­ngu­rangi dampak kerusakan hutan. Hijaunya hutan kem­bali akan dapat menyediakan air bersih untuk dapat digu­nakan oleh manusia. Penye­diaan air alami dari hutan untuk dikonsumsi masyara­kat perkotaan adalah lebih baik dari pada pemrosesan air secara kimia dari sungai-su­ngai yang telah tercemar. Hu­tan yang hijau mampu memberikan mata air alami dan kebersihan airnya lebih terjamin.

9. Tidak membuang lim­bah pabrik ke dalam sungai. Pemerintah perlu membuat aturan yang ketat agar pabrik tidak mem­buang limbahnya secara langsung ke dalam alir­an sungai. Pabrik-pabrik wajib menye­di­akan lahan khusus untuk memproses limbah­nya sebelum dibuang ke aliran sungai. Limbah pab­rik yang biasanya adalah bahan kimia sangat berba­ha­ya dapat merusak eko­sistem air sungai dan tidak bisa di­manfaatkan lagi oleh manu­sia.

10. Mengecek saluran pipa secara rutin. Perlu diadakan pengecekan saluran pipa air bersih yang mengalir ke ru­mah-rumah masyarakat. Ini untuk mencegah kebocoran pipa dan pemborosan air aki­bat terbuangnya air secara per­cuma dalam volume yang cukup besar. Usia pipa besi saluran air pun harus diper­kirakan kapan waktunya di­ganti, karena besi biasanya me­lepaskan zat-zat kimia ber­bahaya bisa telah mengalami pengaratan. Saat ini pipa pa­ralon dari campuran plastik dan karet dinilai lebih aman daripada pipa besi yang bisa berkarat.

11. Menjaga kestabilan ketersediaan air bersih dari sumber-sumber air. Hutan lin­dung adalah satu-satunya penyedia air bersih alami dari sumber mata air alami. Ke­ter­sediaan air dari sumber mata air alami ini hanya dapat dijaga kestabilannya dengan menjaga kelestarian hutan alami di sekitar mata air. Hu­tan harus benar-benar dice­gah dari upaya pengalihan fungsinya atau dari upaya penebangan liar.

12. Menggunakan shower ketika mandi. Shower diya­kini dapat mengurangi peng­gunaan air saat kita mandi. Jika memakai gayung, gu­yur­an air ke tubuh tidak men­jang­kau seluruh bagian tu­buh sehingga memerl­ukan volume air yang lebih banyak ketim­bang menggunakan shower.

13. Tidak menggunakan air sumur secara berlebihan. Sumber air dari dalam tanah atau sumur tentu sangat ter­gantung dari resapan air hu­jan ke dalam tanah. Penggu­naan air sumur secara seram­pangan dan berlebihan dapat menyebabkan turunnya per­mukaan tanah akibat air da­lam tanah berkurang drastis. Pada musim kemarau, keter­sediaan air sumur bisa sangat berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Karena air su­mur sangat tergantung pada curah hujan, maka sebaiknya penggunaannya dibatasi ja­ngan sampai berlebihan.

(sumber:analisadayli/internet)