Bagaimana ciri jamur yang sudah siap untuk di panen?

Bagaimana ciri jamur yang sudah siap untuk di panen?
Bagaimana ciri jamur yang sudah siap untuk di panen?

Ada begitu banyak alasan kenapa jamur tiram begitu diminati. Beragam manfaat kesehatan adalah salah satunya. Selain itu, jamur tiram mampu menurunkan berat badan karena punya kandungan serat yang tinggi, sekaligus membantu melancarkan pencernaan dalam tubuh. Selain itu jamur tiram, juga mampu mengontrol kadar kolesterol, mencegah penyakit anemia, diabetes, hingga liver. Berdasarkan penelitian, jamur tiram juga berkhasiat sebagai antiviral dan antikanker. Nah, lalu bagaimana cara atau tips budidaya jamur tiram yang baik dan benar?

Silakan baca tips berikut ini.

Persiapkan Kumbung

Kumbung ialah tempat menaruh baglog (media tanam dari jamur tiram), yakni berupa bangunan yang terbuat dari anyaman bambu atau papan kayu, berisikan rak-rak berjajar dengan ketinggian & posisi tertentu, beralaskan tanah biasa tanpa diplester. Khusus untuk rak, ada spesifikasinya. Rak bambu dibikin berjajar dan bertingkat, disertai sela-sela untuk digunakan sebagai mobilisasi saat melakukan perawatan. Terpenting dari persiapan kumbung ini adalah harus bersih dari kotoran.

Persiapan Baglog

Baglog ialah tempat dimana jamur tiram bakal tumbuh. Media tanam yang berisikan serbuk gergaji paling cocok untuk jamur tiram, karena notabene ia merupakan jamur kayu. Media tanam serbuk gergaji ini sebaiknya dibungkus plastik silinder, persis ketika kita membungkus air untuk dijadikan es batu. Pada ujungnya, dikasih lubang, dimaksudkan agar nantinya jamur tumbuh dari situ. Apabila ingin praktis, Anda bisa membeli media tanam ini.

Perawatan Baglog

Apabila baglog sudah siap, kini saatnya melakukan penyusunan. Ada dua tipe penyusunan baglog, yakni secara vertikal dan horizontal. Baglog yang sudah disusun, cincin dan kertas penutupnya dibuka, lalu didiamkan selama 5 hari. Perawatan dilakukan dengan menyiram tanahnya (alas kumbung) saja, supaya suhu tetap lembab.

Bila sudah lewat 5 hari, potong ujung baglog, lalu diamkan lagi selama 3 hari. Siram tanah (alas kumbung) lagi supaya kelembabannya terjaga. Bila sudah, barulah melakukan perawatan pada baglog. Perawatannya yakni dengan menggunakan sprayer. Usahakan penyiraman ini berupa kabut, jangan percikan air, dan dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

Jamur Tiram Siap Panen

Normalnya, jamur tiram sudah bisa dipanen setelah 1-2 minggu. Dengan syarat, baglog pada awalnya tertutup rapat oleh miselium secara sempurna. Ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap panen adalah ujungnya meruncing, mekar besar, tudungnya belum pecah, dan warnanya putih bersih.

Itulah tadi sederet langkah mudah budidaya jamur tiram sampai memanennya. Cukup mudah, bukan?

Oiya, ada satu hal penting nih, dengan perawatan yang rutin, baglog bisa dipanen sebanyak 5-8 kali, baru bisa dibuang atau dijadikan sebagai pupuk kompos.

Bagaimana ciri jamur yang sudah siap untuk di panen?

Informasi lebih lanjut tentang produk-produk PT. Mutiaracahaya Plastindo, bisa didapatkan lewat menghubungi kami disini.

Panen dan Pasca Panen Jamur Tiram

Tahap akhir dari budidaya jamur tiram adalah panen dan penanganan pasca panen. Cara panen dan penanganan yang kurang tepat akan menurunkan kualitas hasil panen, dengan demikian pengetahuan tentang cara panen dan pasca panen harus kita miliki, sehingga hasil panen jamur tiram sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Ok, pembahasan kita mulai dengan panen dan selanjutnya penanganannya, selamat menyimak...

Pemanenan

Sebelum kita memulai panen jamur tiram maka perlu mengetahui ciri-ciri jamur tiram yang sudah siap dipanen, ciri-cirinya adalah: tudung belum mekar penuh, warna belum pudar, spora belum dilepaskan, tekstur masih kokoh dan lentur. Poin-poin diatas merupakan ciri-ciri jamur yang masih muda. Sedangkan ciri-ciri jamur tiram yang sudah tua adalah tudung sudah mekar penuh (ditandai dengan pinggir jamur yang sudah bergelombang/pecah-pecah), warna putih mulai memudar (kekuningan), spora sudah berterbangan, tekstur lembek dan berair. 

Intinya adalah kita memanen jamur pada saat masih muda, karena jamur yang tua sudah berkurang kualitasnya. Jamur tiram yang dipanen pada saat muda mempunyai daya tahan lebih lama daripada jamur tiram yang dipanen dalam keadaan sudah tua, karena kandungan airnya lebih sedikit, kondisi jamurnya yang masih fresh menjadikan kerusakan jaringannya akan lebih lama, dan biasanya lebih disukai konsumen daripada yang tua. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah: 

  1. Sebelum memanen sebaikknya memakai masker, karena spora jamur yang terhirup bisa mengganggu kesehatan. 
  2. Pemanenan jamur dilakukan dengan teknik/cara mencabut seluruh tanaman jamur yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya sisa akar atau batang tertinggal.
  3. Sisa akar jamur yang tertinggal harus dibersihkan, karena sisa akar yang tertinggal akan membusuk dan akan menghambat pertumbuhan jamur berikutnya. 
  4. Pemanenan tidak dapat dilakukan dengan memotong bagian/cabang jamur yang berukuran besar saja, sebab sisa jamur yang ditinggalkan tersebut tidak akan tumbuh menjadi besar, bahkan akan layu/mati.
  5. Jamur yang telah dipanen, pada bagian akarnya masih banyak menempel kotoran berupa serbuk kayu, sehingga pada bagian akar tersebut harus dibersihkan dengan memotong bagian tersebut dengan menggunakan pisau yang bersih (lebih baik pisau stainless steel).
  6. Pemotongan bagian jamur tidak perlu dipotong pada setiap cabang-cabangnya, sebab apabila hal tersebut dilakukan akan memacu tingkat kerusakan jamur, seperti cepat layu atau cepat busuk.
  7. Waktu pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar kesegaran jamur dapat dipertahankan, dan untuk mempermudah dalam pemasarannya. 

Pasca Panen 

Setelah dipanen, maka perlu diperhatikan penanganannya agar kualitas jamur tiram yang sampai ke konsumen terjaga kualitasnya. Bebera hal yang perlu diperhatikan adalah: 

  1. Jamur yang telah dipanen dibersihkan kemudian diseleksi antara jamur yang rusak dengan jamur yang baik. Jamur yang baik berciri-ciri: besar, kering, putih bersih, dan bebas dari hama penyakit. 
  2. Setelah disortir/diseleksi jamur kemudian diwadahi dalam kantong plastik ukuran 3 kg, 5 kg, 10 kg, (atau ukuran lainnya sesuai selera konsumen) dan siap dipasarkan. 
  3. Untuk mempertahankan umur simpan, jamur tiram bisa dikemas ke dalam plastik kemudian di simpan dalam pendingin (kulkas) pada suhu 10-15’C. 
  4. Jamur dapat diolah menjadi makanan yang mempunyai nilai tambah lebih seperti dalam bentuk pepes jamur, sate jamur, sop jamur, tumis jamur, dendeng jamur, jamur lapis tepung, kripik jamur, abon jamur, pangsit jamur, dll. 

Oke, sekian pembahasan dari saya.. Sekian dan semoga bermanfaat..!!! 

Purwokerto, 27 November 2012

Artikel Terkait:

Bagaimana ciri jamur yang sudah siap untuk di panen?
Posted in: Budidaya Jamur

Kapan jamur dipanen?

Jamur biasanya dapat dipanen dalam kurun waktu 1 hingga 2 minggu sejak pembukaan tutup baglog. Baglog dengan bobot sekitar 1 kg biasanya mampu menghasilkan jamur sebanyak 0,7 kg hingga 0,8 kg.

Kapan jamur tiram dapat dipanen?

Jamur tiram termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat. Panen jamur tiram dapat dilakukan dalam jangka waktu 4o hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah berkembang maksimal, yaitu sekitar 2-3 minggu setelah tubuh buah terbentuk.

Apa yang dilakukan pembudidaya jamur saat pasca panen?

Penanganan pascapanen dilakukan sesaat setelah panen. Tubuh buah harus di bersihkandari kotoran-kotoran yang menempel. Cara membersihkannya adalah dengan memotong akar dan pangkal tubuh buahnya kemudian dilakukan sortasi untuk pemisahan jamur yang kadang terdapat rusak.

Berapa kali panen jamur tiram?

Masa Panen Jamur Tiram. Setelah membutuhkan waktu dua minggu sejak dibukanya baglog, jamur sudah dapat dipanen. Jika dirawat dengan baik, jamur dapat dipanen sebanyak 5-8 kali. Berat baglog bisa mencapai 1 kg dengan 0,7-0,8 kg berat jamur.