Bagaimana cara menentukan asam kuat dan basa kuat?

Asam dan basa dapat bereaksi menghasilkan air serta senyawa ionic garam. Reaksi itu disebut reaksi netralisasi. 

Asam dan basa merupakan dua jenis larutan yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Asam dan basa ada yang memiliki sifat kuat dan juga lemah. Berikut daftar nama asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan juga basa lemah:

Asam adalah larutan dengan pH di bawah tujuh. Menurut teori asam-basa bronsted-lowry, asam didefinisikan sebagai zat yang mendonorkan proton [H+].

Apa saja asam lemah dan asam kuat? Berikut adalah pengertian dan contohnya: 

Asam kuat

Asam kuat adalah larutan dengan pH rendah yang terionisasi secara sempurna dalam air. Asam kuat memiliki pH di bawah tiga, hingga kadar keasamannya sangat tinggi.

Dilansir daru Chemguide, asam kuat melepaskan ion hidrogen ketika dilarutkan dalam air hingga terionisasi secara sempurna. Berikut adalah daftar nama asam kuat:

  • Asam klorida (HCl)
  • Asam nitrat (HNO3)
  • Asam sulfat (H2SO4)
  • Asam klorat (HClO3)
  • Asam perklorat (HClO4)
  • Asam bromida (HBr)
  • Asam hidrogen iodida (HI)

Baca juga: Hujan Asam: Penyebab, Proses, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Asam lemah adalah larutan dengan pH di bawah tujuh dan di atas tiga. Tidak seperti asam lemah, asam kuat tidak terionisasi secara sempurna dalam air.

Dilansir dari Lumen Learning, asam lemah hanya menyumbangkan sedikit ion hidrogennya atau hanya sekitar satu persennya yang terionisasi. Berikut adalah contoh asam lemah:

  • Asam oksalat (HO2C2O2H)
  • Asam sulfat (H2SO4)
  • Asam askorbat (H2C6H6O6)
  • Asam fosfat (H3PO4)
  • Asam fluoride (HF)
  • Asam karbonat (H2CO3)
  • Asam borat (H3BO3)
  • Asam metanoat (HCO2H)
  • Asam benzoat (C6H5COOH)
  • Hidrogen peroksida (H2O2)
  • Asam asetat (CH3COOH)
  • Asam hipoklorit (HClO)
  • Asam format (HCOOH)
  • Asam sianida (HCN)

Basa kuat dan basa lemah adalah larutan yang memiliki pH di atas tujuh. Menurut teori asam-basa bronsted-lowry, basa didefinisikan sebagai zat yang akseptor proton [H+]. Berikut adalah pengertian dan contoh dari basa kuat dan basa lemah!

Basa kuat

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, basa kuat adalah basa yang terionisasi secara sempurna ke dalam air. Ketika larut dalam air, setiap molekul basa kuat akan melepaskan ion hidroksida (OH-).

Basa kuat memiliki pH yang tinggi, biasanya lebih besar dari 11. Berikut adalah daftar nama basa kuat:

  • Natrium hidroksida (NaOH)
  • Litium hidroksida (LiOH)
  • Kalium hidroksida (KOH)
  • Kalsium hidroksida (Ca(OH2))
  • Barium hidroksida (Ba(OH2))
  • Rubidium hidroksida (RbOH)
  • Sesium hidroksida (CsOH)
  • Stronsium hidroksida (CsOH)

Baca juga: Fermentasi Asam Laktat: Respirasi Tanpa Oksigen

Basa lemah adalah larutan basa yang tidak terionisasi secara sempurna di dalam air. Basa lemah memiliki pH sekitar delapan hingga 11. Berikut adalah contoh basa lemah:

Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian dan perbedaan antara senyawa asam dan basa kuat dengan asam dan basa lemah.


Sebagaimana yang kamu ketahui, senyawa asam dan basa dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu:

  • Asam dan basa kuat  
  • Asam dan basa lemah
Istilah kuat dan lemah dari senyawa asam dan basa berkaitan dengan kemampuan senyawa tersebut dalam menghasilkan ion H+ atau OH- di dalam air.


Semakin banyak ion H+ dan OH- di dalam suatu larutan, maka semakin kuat asam dan basanya.


Dalam teori Arrhenius sudah dipaparkan secara sederhana bahwa senyawa asam adalah senyawa yang terionisasi di dalam air menghasilkan ion H+, sedangkan senyawa basa mengalami ionisasi di dalam air menghasilkan ion OH-.


Kemampuan ionisasi senyawa-senyawa asam dan basa dalam menghasilkan ion H+ dan OH- inilah yang nantinya menjadi alasan mengapa ada senyawa asam dan basa yang tergolong kuat dan ada pula yang lemah.

Bagaimana cara menentukan asam kuat dan basa kuat?

Berdasarkan penjelasan diatas maka berikut adalah pengertian dari asam dan basa kuat serta asam dan basa lemah.


Pengertian Asam Kuat dan Basa Kuat
Asam kuat adalah senyawa-senyawa yang seluruh molekulnya terurai/ terionisasi di dalam air sehingga jumlah ion H+ yang dihasilkan banyak.

Sedangkan, basa kuat adalah senyawa yang seluruh molekulnya terionisasi di dalam air sehingga menghasilkan ion OH- di dalam jumlah yang banyak.


Contoh asam kuat: HCl (asam klorida) 


Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, berikut adalah persamaan reaksi ionisasi HCl di dalam air.

HCl(l) + H2O (l)⇆H3O+(aq) + Cl-


Keterangan:
H3O+ adalah bentuk asosiasi dari H+ dan H2O. 


Reaksi di atas berlangsung reversible (ada reaksi ke kiri dan ada pula reaksi ke kanan dengan tanda panah dua arah).


Walaupun berlangsung reversible, tetapi reaksi ke kanan, dimana HCl berubah menjadi ion H+ dan Cl-, berlangsung lebih banyak (ionisasi mendekati 100% atau derajat ionisasi = 1) dibandingkan reaksi ke kiri. Hal ini disebabkan karena HCl merupakan senyawa yang sangat mudah mendonorkan protonnya (H+).


Oleh karena itulah HCl tergolong ke dalam senyawa asam kuat dan reaksi ionisasinya lebih sering ditulis dengan tanda panah satu arah.


Reaksi ionisasi HCl 

HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)


Senyawa basa kuat (basa golongan IA dan IIA) umumnya berbentuk kristal ion. Di dalam kristal ini sudah terdapat ion logam yang bermuatan positif dan ion OH-.


Ketika senyawa basa kuat dilarutkan ke dalam air, struktur kristal nya pecah sehingga ion logam dan OH- nya terpisah akibat proses ionisasi yang berlangsung sempurna.


Hal ini membuat jumlah OH- di dalam larutannya banyak.


Contoh basa kuat: NaOH (natrium hidroksida)


Berikut adalah reaksi ionisasi NaOH di dalam air.
NaOH → Na+(aq) + OH-(aq)


Pengertian Asam Lemah dan Basa Lemah
Kamu tentunya sudah bisa menebak apa yang dimaksud dengan asam lemah dan basa lemah. Kedua senyawa ini juga mengalami ionisasi di dalam air, tetapi jumlah ion H+ dan OH- yang dihasilkan sedikit.


Asam lemah adalah senyawa yang hanya sebagian molekulnya saja yang terurai di dalam air sehingga jumlah ion H+ yang dihasilkan tidak terlalu banyak.


Baca Juga: Teori Asam-Basa Lewis


Contoh asam lemah: CH3COOH (asam asetat/asam cuka)


Berdasarkan teori Bronsted-Lowry berikut adalah reaksi antara CH3COOH dengan air (H2O).


CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇆ CH3COO-(aq) + H3O+(aq)


Sama seperti asam kuat, reaksi antara basa lemah seperti CH3COOH dengan air juga berlangsung reversible. Hanya saja CH3COOH dan asam lemah lainnya merupakan senyawa yang tidak sebaik asam kuat dalam mendonorkan protonnya.


Faktanya, pada reaksi setimbang di atas, hanya ada sedikit sekali reaksi ke kanan (reaksi ionisasi yang menghasilkan ion H+) yang terjadi dibandingkan dengan reaksi ke kiri.


Di dalam larutan masih terdapat banyak molekul CH3COOH yang tidak mengalami ionisasi.


Oleh sebab itulah, jumlah ion H+ dalam larutan sedikit sehingga kekuatan asam menjadi lebih lemah.


Sedangkan basa lemah adalah senyawa yang mengalami ionisasi sebagian sehingga jumlah ion OH- dalam larutan tidak terlalu banyak.


Contoh basa lemah: NH3 (amonia).


NH3 adalah senyawa basa lemah. Walaupun tidak mengandung OH- pada senyawanya, NH3 adalah senyawa basa karena dapat bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- sesuai dengan persamaan reaksi di bawah ini.


NH3 + H2O ⇆ NH4+ + OH-


Reaksi antara NH3 dan H2O juga berlangsung reversible. 


Sama halnya dengan asam lemah, reaksi kekanan dari persamaan reaksi diatas juga terjadi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan reaksi ke kiri (dari hasil penelitian diketahui bahwa hanya 1% NH3 yang mengion menghasilkan ion OH-, sedangkan 99% lainnya tetap dalam bentuk molekulnya).


Sedikitnya jumlah NH3 yang bereaksi dengan air tentu membuat jumlah OH- yang dihasilkan juga sedikit. Inilah yang membuat senyawa ini digolongkan sebagai basa lemah.


Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:

  • Asam kuat dan basa kuat mengalami ionisasi sempurna di dalam air, sedangkan asam lemah dan basa lemah hanya mengion dalam jumlah sedikit.
  • Larutan asam kuat mengandung ion H+ yang lebih banyak dibandingkan larutan asam lemah dengan konsentrasi yang setara.
  • Larutan basa kuat mengandung ion OH- lebih banyak dibandingkan larutan basa lemah dengan konsentrasi yang setara.
Selain itu, perbedaan lain antara asam kuat dan basa kuat dengan asam lemah dan basa lemah adalah sebagai berikut.

  • Derajat ionisasi asam kuat dan basa kuat = 1 atau 100%. Derajat ionisasi asam lemah dan basa lemah adalah antara 0 - 1.
  • Asam kuat memiliki pH yang lebih rendah dibandingkan asam lemah. Sedangkan basa kuat memiliki pH yang lebih tinggi dibandingkan basa lemah.
  • Karena mengion sempurna di dalam air, larutan asam kuat dan basa kuat tergolong ke dalam larutan elektrolit kuat dan dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu terang.
  • Asam lemah dan basa lemah yang hanya mengion sebagian tergolong ke dalam larutan elektrolit lemah dan dapat menghantarkan listrik dengan nyala lampu redup atau mati.
Nah dari penjelasan diatas kamu sudah mengetahui perbedaan apa saja yang dimiliki oleh asam dan basa kuat dengan asam dan basa lemah.


Tidak ada cara khusus yang dapat digunakan untuk membedakan apakah suatu senyawa asam dan basa termasuk dalam golongan kuat atau lemah, selain dengan menghafalnya.


Kamu dapat mengecek artikel Daftar Senyawa Yang Tergolong Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa Lemah untuk mengetahui golongan dari masing-masing senyawa asam dan basa dan juga tips menghafalnya dengan mudah.


Artikel ini termasuk dalam seri artikel Bab Larutan Asam dan Basa. Kamu dapat mengunjungi artikel lain tentang bab ini melalui daftar link berikut:

Bagaimana cara mengetahui asam kuat dan basa kuat?

Asam Kuat dan Basa Kuat Asam kuat adalah senyawa asam yang mudah melepaskan ion H+ dalam air dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh asam kuat yaitu HCl, HNO3, H2SO4, dan HCIO4. Sedangkan basa kuat adalah senyawa basa yang mudah melepaskan ion OH- dalam air dan mengalami disosiasi total dalam larutannya.

Bagaimana cara membedakan basa kuat dan basa lemah?

Jadi, basa kuat dan basa lemah dapat dibedakan dengan melihat harga derajat ionisasinya.

Bagaimana menentukan pH campuran asam kuat dan basa kuat?

Jika sisa reaksi merupakan asam kuat maka akan didapat nilai pH dari persamaan pH = –log [H+]. Jika sisa reaksi merupakan basa kuat maka akan didapat nilai pOH dari persamaan pOH = –log [OH]. Selanjtunya, nilai pOH dapat digunakan untuk menghitung nilai pH larutan melalui rumus pH = 14 – pOH.

Bagaimana cara yang paling tepat untuk membedakan asam dan basa?

Senyawa atau zat asam umumnya akan mampu memerahkan kertas lakmus biru dan tidak merubah warna kertas lakmus merah. Sementara senyawa atau zat basa umumnya akan mampu membirukan kertas lakmus merah dan tidak merubah warna kertas lakmus biru.