Apakah penderita tiroid bisa hamil

Jakarta - Dari beragam masalah kesuburan, gangguan tiroid bisa menjadi salah satu penyebab yang kerap terlewatkan dari diagnosa medis. Bahkan, menurut survei Thyroid Disorder Awareness International yang dilakukan pada Januari 2017, sebanyak 32 persen responden tidak pernah mengaitkan kesulitan untuk mendapat buah hati dengan gangguan tiroid.

Menurut konsultan fertilitas Rumah Sakit Siloam dr Ferdhy Suryadi Suwandinata, SpOG (K-FER), gangguan tiroid bisa menyebabkan metabolisme dalam tubuh tidak stabil, sehingga bisa menyebabkan wanita sulit hamil.

"Karena tiroid bisa menyebabkan hipertiroid (kelebihan) dan hipotiroid (kekurangan) terhadap metabolisme tubuh menjadi tak menentu sehingga faktor tersebut bisa menyebabkan wanita sulit hamil," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (28/11/2018).

dr Ferdhy mengatakan masalah pada kelenjar tiroid ini sejak dahulu memang selalu dikaitkan dengan siklus haid yang tidak teratur dan masalah ovulasi. Pada anak-anak dan remaja perempuan, hipotiroidisme dikaitkan dengan kondisi terlambat puber.

"Ketidaknormalan pada fungsi tiroid berdampak pada kesehatan reproduksi yang menyebabkan kesulitan pembuahan, meningkatkan risiko keguguran, dan menurunkan kualitas kehamilan," katanya.

Gangguan tiroid, menurut pemaparan dr Ferdhy, dalam skala tertentu juga dapat menyebabkan masalah pada jantung dan membahayakan nyawa.

"Ada krisis tiroid. Jika kadar hormon tiroid sangat tinggi, itu bisa sampai terjadi gagal jantung. Bisa dikatakan itu sebagai kondisi emergency," tandasnya.

Kelenjar tiroid adalah organ kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak pada leher bagian bawah. Fungsinya adalah untuk memproduksi hormon yang mendukung berbagai fungsi vital tubuh, terutama jantung, otak, otot dan kulit.

(up/up)

Jakarta (ANTARA News) - Ahli penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr Tri Juli Edi Tarigan, mengatakan, penderita gangguan tiroid baik hipotiroid maupun hipertiroid tetap diperbolehkan untuk hamil.

"Tidak benar kalau ada dokter yang mengatakan tidak boleh hamil. Tetap boleh hamil, tapi harus dipantau ketat," ujar Tarigan, di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, ada beberapa dokter yang melarang penderita gangguan tiroid untuk hamil. Bahkan ada sebagian lagi dokter yang menganjurkan untuk digugurkan.

"Tidak perlu digugurkan, sudah susah-susah hamil mengapa harus digugurkan?," kata dia mempertanyakan.

Gangguan tiroid pada perempuan hamil dapat menyebabkan keguguran hingga keterbelakangan mental.

Dokter yang akrab disapa TJ itu menjelaskan penderita gangguan tiroid tetap boleh hamil dan mengonsumsi obat-obatan yang aman bagi janin.

Namun ketika lahir, maka anak tersebut harus segera diperiksa untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan tiroid.

Gangguan tiroid dialami oleh sebagian besar perempuan. Perbandingannya dengan laki-laki satu dibanding enam.

Sayangnya, hanya sekitar 20 persen yang tahu bahwa ia mengidap gangguan tiroid.

"Hal itu dikarenakan gangguan tiroid sulit dikenali," terang dia.

Gangguan tiroid terdiri dari kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dan kekurangan hormon tiroid (hipotiroid).

Gejala utama gangguan tiroid ditandai dengan pembesaran kelenjar tiroid yang terletak di leher.

Gejala utama hipertiroid seperti turunnya berat badan meski banyak makan, keringat berlebihan, jantung berdebar-debar, dan mata menonjol. Hipertiroid dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh, termasuk gangguan irama jantung, bahkan gagal jantung.

Sementara, gejala hipotiroid di antaranya naiknya berat badan, pelupa, sering mengantuk walau cukup tidur, dan tidak tahan dingin.

Tiroid merupakan kelenjar seperti kupu-kupu yang terletak di leher. Gangguan tiroid dapat diobati dengan minum obat, terapi hormon tiroid radioaktif, dan operasi pengangkatan kelenjar tiroid.

Pewarta: Indriani
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2015

“Hipertiroid pada ibu hamil adalah kondisi yang harus diwaspadai. Pasalnya, kondisi ini bisa memicu gangguan kesehatan pada ibu hamil maupun janin yang tengah dikandung. Maka dari itu, penting bagi calon ibu untuk mengetahui apa saja gejala dari penyakit ini.

Halodoc, Jakarta – Hipertiroid bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Kondisi ini muncul ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang berlebihan. Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang berfungsi memproduksi hormon tiroid, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur metabolisme tubuh.

Hormon ini juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat serta menunjang kinerja organ-organ tubuh, seperti otak, jantung, dan otot. Pada ibu hamil, gejala hipertiroid yang muncul umumnya tidak berbeda jauh dengan pengidap penyakit pada umumnya. Apa saja gejala yang bisa dikenal sebagai tanda penyakit ini?

Baca juga: Ini Ciri Kanker Tiroid yang Jarang Disadari

Penyebab Hipertiroid pada Ibu Hamil

Hipertiroid bisa menyerang siapa saja. Pada ibu hamil, penyakit ini umumnya disebabkan oleh penyakit autoimun, yaitu penyakit Graves alias Graves’ Disease. Penyakit ini menyebabkan pengidapnya memiliki kekebalan tubuh yang menghasilkan antibodi khusus bernama thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI). TSI menempel pada sel-sel tiroid yang menyebabkan kelenjar ini menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.

Namun, penyakit graves pada dasarnya adalah kondisi yang jarang terjadi. Kondisi ini disebut hanya ditemukan atau memengaruhi sekitar 2 dari 1.000 kehamilan. Sebenarnya, kelenjar tiroid bisa menjadi terlalu aktif selama wanita hamil. Kondisi ini umumnya terjadi saat tubuh memproduksi terlalu banyak hormon human chorionic gonadotropin (hCG).

Pada masa awal kehamilan, tubuh memang akan memproduksi hormon hCG. Kadar hormon ini kemudian akan meningkat pesat pada trimester pertama kehamilan. Saat kadar hormon ini terlalu tinggi, kelenjar tiroid bisa diserang sehingga memicu gangguan pada kelenjar tersebut. Hal inilah yang kemudian meningkatkan risiko hipertiroidisme.

Baca juga: Inilah Pemeriksaan yang Bisa Mendiagnosis Penyakit Tiroid

Apa saja Gejala Gangguan Tiroid pada Ibu Hamil?

Ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda hipertiroid pada wanita hamil. Gejala yang muncul bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya, tetapi ada beberapa gejala umum yang bisa muncul. Calon ibu sebaiknya waspada jika muncul gejala-gejala berikut ini:

  1. Penurunan berat badan drastis atau tidak mengalami kenaikan berat badan selama hamil.
  2. Sering merasa tidak nyaman atau nervous.
  3. Perubahan suasana hati secara mendadak alias mood swing.
  4. Mudah merasa lelah.
  5. Kelelahan otot.
  6. Tangan mudah bergetar sehingga sulit beraktivitas.
  7. Detak jantung meningkat.
  8. Sering merasa panas dan mengalami kesulitan tidur
  9. Diare.
  10. Pembengkakan di area leher.

Ibu hamil yang sedang mengandung lebih dari satu bayi juga memiliki risiko tinggi mengalami penyakit ini. Maka dari itu, calon ibu disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kandungan, terutama jika mengandung anak kembar atau berencana memiliki anak kembar. Semakin cepat dideteksi, risiko kondisi yang parah bisa dihindari sehingga kehamilan bisa selalu terjaga.

Jika tidak ditangani dengan tepat, hipertiroid pada ibu hamil bisa memicu terjadinya sejumlah komplikasi. Beberapa komplikasi yang bisa muncul adalah keguguran atau kematian janin di dalam kandungan, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, serta preeklamsia. Namun, tidak semua ibu hamil dengan gangguan tiroid pasti akan mengalami hal tersebut.

Baca juga: Awas, Hipertiroidisme Lebih Rentan Menyerang Perempuan

Jika ibu hamil mengalami gejala menyerupai penyakit ini dan kondisi tubuh memburuk seiring berjalannya waktu, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit. Biar lebih mudah, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan. Ayo, downloadaplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Apakah penderita tiroid bisa hamil
Referensi:Baby Center. Diakses pada 2021. Hyperthyroidism in pregnancy.Drugs. Diakses pada 2021. Hyperthyroidism in Pregnancy. 

Bagaimana jika penderita hipertiroid hamil?

Jika tidak ditangani dengan tepat, hipertiroid pada ibu hamil bisa memicu terjadinya sejumlah komplikasi. Beberapa komplikasi yang bisa muncul adalah keguguran atau kematian janin di dalam kandungan, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, serta preeklamsia.

Apakah tiroid dapat menyebabkan kemandulan?

Wanita yang memiliki kelainan pada kelenjar tiroid, baik hipertiroidisme atau hipotiroidisme memang berisiko mengalami gangguan kesuburan. Hal ini terjadi karena produksi hormon tiroid mempengaruhi produksi hormon yang meregulasi reproduksi.