Suami istri terkadang suka parno bila berhubungan seks saat sang istri tengah hamil. Banyak orang yang bilang nanti bisa berbahaya buat si janin. Katanya, bisa menusuk janin lah, goyangannya bisa membahayakan janin, bahkan spermanya “tajem” buat badan janin dan bisa bikin kontraksi. Jadi, benarkah sperma tidak boleh dikeluarkan di dalam saat sedang hamil? Show
Seks saat kehamilan dan mengelurkan sperma di dalam memang diperbolehkan. Akan tetapi, kita harus tahu juga nih bahwa ternyata berhubungan seks dan mengeluarkan sperma di dalam ternyata dapat menyebabkan kontraksi rahim, loh. Hal ini disebabkan saat berhubungan seks akan menimbulkan adanya stimulasi pada payudara, orgasme pada wanita, dan semen pada sperma dapat meningkatkan hormon prostaglandin. Hormon ini dapat memicu terjadinya kontraksi pada rahim saat kehamilan. Kontraksi rahim ini disebut dengan Braxton hicks atau kontraksi palsu, yaitu apabila kontraksi yang dirasakan tak teratur dan masih hilang timbul. Situasi ini akan jadi berbahaya bila kontraksinya semakin kuat dan semakin teratur, karena bisa menyebabkan persalinan prematur. Berarti, intinya berhubungan seks tidak aman?Berhubungan seks dan mengeluarkan sperma di dalam selama kehamilan masih bisa dilakukan selama dokter dan bidan memperbolehkan kita untuk melakukan itu. Dokter dan bidan akan melihat apakah kehamilan kita baik atau tidak sebelum menyarankan untuk berhubungan seks. Jadi, sebaiknya kita tanyakan dulu kondisi kehamilan kita, ya. Kondisi kehamilan seperti apa yang harus menghindari hubungan seks?Ternyata ada beberapa kondisi di mana sebaiknya kita tak melakukan hubungan seks selama kehamilan. Kondisi ini adalah sebagai berikut : 1. Perdarahan saat kehamilan Perdarahan yang dimaksud adalah keluarnya flek atau darah dari jalan lahir saat hamil. Perdarahan ini dapat terjadi pada trimester pertama, kedua, dan ketiga. 2. Ketuban yang sudah pecah Bila air ketuban sudah pecah, itu akan meningkatkan kejadian infeksi sehingga tak disarankan adanya penetrasi penis ke dalam vagina. 3. Mengalami kontraksi terus-menerus Tidak disarankan untuk berhubungan seks bila kamu mengalami hal ini. Dengan berhubungan seks, maka kamu akan memicu terjadi kontraksi yang semakin kuat dan hal ini tidak baik karena bisa menyebabkan terjadinya persalinan prematur. 4. Plasenta atau ari-ari menutupi jalan lahir Bila kamu mengalami kondisi seperti ini, biasanya dokter dan bidan tak akan menyarankan berhubungan seks saat kehamilan. Karena, hal tersebut dapat memicu terjadinya perdarahan. Bagaimana dengan penis yang "menusuk" janin?Itu tidak benar. Saat berhubungan seks, penis tidak akan menyakiti janin karena penis tidak akan menyentuh janin. Letak janin yang berada di dalam rahim tidak akan terjangkau oleh penis karena janin terlindungi oleh otot rahim dan air ketuban. Jadi, tenang saja ya, aman kok berhubungan seks saat hamil. Jadi, boleh saja ya berhubungan seks dan mengelurkan sperma di dalam. Akan tetapi, pastikan kamu dalam kehamilan yang baik dan trimester kehamilan yang sesuai, agar dapat berhubungan seks dengan tenang. Tinggal menghitung hari nih menuju HPL. Ibu dan Ayah pastinya makin deg-degan dan tak sabar menunggu momen indah bertemu sang buah hati. Di tengah persiapan menjelang persalinan, tak jarang hasrat seksual muncul, bahkan makin menggebu-gebu. Ini pasti jadi hal yang dilematis, apalagi buat calon orang tua baru. Pertanyaan pun muncul; berhubungan saat hamil 9 bulan bolehkah? Pasutri biasanya merasa khawatir dan ragu-ragu untuk melakukan hubungan intim karena takut menyakiti janin dalam kandungan. Akhirnya, mau tak mau aktivitas ranjang pun terhenti sementara sampai anak lahir dan istri selesai masa nifasnya. Lalu, berhubungan saat hamil 9 bulan bolehkah? Jawabannya bisa iya, tapi juga bisa tidak. Selama dokter tidak melarang, sebetulnya melakukan hubungan intim di masa akhir kehamilan bukan sesuatu yang berisiko. Namun, biasanya memang ada kondisi tertentu yang mengharuskan ibu hamil stop sementara hubungan intim karena bisa membahayakan janin. Manfaat Berhubungan Intim di Usia Hamil 9 BulanDilansir dari What to Expect, berhubungan saat hamil ternyata punya banyak sekali manfaat untuk bayi dan Ibu, lho. Seks saat hamil terbukti bisa membuat tidur lebih nyenyak, menurunkan tekanan darah, dan bikin Ibu lebih bahagia! Pengen tahu lebih banyak soal manfaat berhubungan intim ketika hamil? Ini dia selengkapnya…
Berhubungan Intim Saat Hamil Berisiko Jika…Jawaban dari pertanyaan “berhubungan saat hamil 9 bulan bolehkah?” semestinya juga disertai dengan penjelasan tentang risikonya. Sebab tiap ibu hamil punya kondisi yang berbeda-beda. Juga meskipun penetrasi penis ke vagina tidak akan melukai janin dalam rahim, berhubungan seks saat hamil tua tetap bisa memicu reaksi tertentu jika Ibu mempunyai kondisi-kondisi berikut:
Berhubungan Intim Saat Hamil Tua. Kenapa Wajib Konsul dengan Dokter?Bu, perlu diingat bahwa kondisi setiap ibu hamil sangat berbeda. Apa yang dianggap aman untuk bumil satu, belum tentu aman untuk bumil lainnya. Begitu pun sebaliknya. Demi keselamatan diri dan janin dalam rahim, Ibu sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait pertanyaan berhubungan saat hamil 9 bulan bolehkah. Jika dokter tidak menemukan concern khusus, maka berhubungan intim saat hamil tua pasti sangat diperbolehkan—tentunya dengan catatan dan syarat tertentu. Dan meskipun bayi terlindungi penuh oleh kantung ketuban, berhubungan seks saat hamil sangat berisiko jika pasangan mempunyai IMS (infeksi menular seksual). Ada beberapa jenis IMS yang bahkan berdampak bahaya untuk janin, misalnya klamidia, gonore, dan HIV. Bumil, Perhatikan Ini Saat Berhubungan Intim dengan SuamiTidak seperti saat sebelum hamil, berhubungan seks ketika sedang hamil (apalagi hamil tua) perlu dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh asal-asalan. Semata demi keselamatan Ibu dan bayi dalam rahim. Ini dia hal-hal yang wajib diperhatikan bumil ketika sedang berhubungan intim.
Saat Bumil Nggak PD Berhubungan Seks...Penampilan fisik biasanya jadi concern terbesar perempuan. Begitu pun ketika hamil. Perubahan tubuh yang drastis, perut membesar, dan “lukisan” stretchmark di sana-sini pun tak ayal bikin Ibu kurang percaya diri saat berhubungan di ranjang. Hal itu wajar banget kok, Bu. Tapi, Ibu juga perlu ingat nih kalau hamil dan melahirkan adalah pengalaman hidup yang sangat unik bagi setiap perempuan. Perubahan fisik dan emosional yang dirasakan Ibu adalah bukti bahwa dengan segenap cinta, Ibu akan melahirkan seorang bayi lucu ke dunia. Usahakan untuk selalu tampil bersih dan wangi juga ya. Ini bisa jadi cara efektif untuk meningkatkan rasa percaya dirimu, lho. Dan yang terakhir, bicarakan dengan suami tentang apa saja yang menjadi kekhawatiranmu. Komunikasi terbuka seperti ini secara nggak langsung akan membantu membangun kembali rasa PD-mu. Dengan begitu, kehangatan rumah tangga pun tetap terjaga. Bolehkah mengeluarkan sperma di dalam saat hamil 9 bulan?Bunda boleh melakukan hubungan intim saat hamil 9 bulan selama kehamilan normal dan tidak ada larangan tertentu dari dokter.
Bolehkah mengeluarkan sperma saat hamil 38 minggu?Jawabannya adalah boleh. Dikutip dari Baby Centre, selama dokter tidak memberikan larangan spesifik kepada Anda, maka hubungan seks masih boleh dilakukan, meski kehamilan sudah mencapai fase akhir.
Saat hamil sperma yang masuk apakah aman?Jadi, tenang saja ya, aman kok berhubungan seks saat hamil. Jadi, boleh saja ya berhubungan seks dan mengelurkan sperma di dalam.
Bolehkah berhubungan intim saat mendekati HPL?Seks mendekati tanggal persalinan memberikan manfaat yang sama seperti yang diberikannya selama masa kehamilan. Aktivitas seksual tersebut membantu ibu hamil merasa lebih rileks, meningkatkan kualitas tidur, bahkan meredakan beberapa ketidaknyamanan akibat kehamilan untuk sementara waktu.
|