pH (potential hydrogen) adalah derajat untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Show Dalam kaitannya dengan fungsi tubuh, pH tubuh menjadi tolok ukur keseimbangan kadar asam dan basa darah serta cairan tubuh lainnya. Nilai pH berkisar antara 0 sampai 14. Nilai pH kurang dari 7 tergolong asam, lebih dari 7 merupakan basa, dan pH 7 bersifat netral. Makin rendah pH suatu larutan, makin kuat sifat asamnya. Makin tinggi nilai pH, makin kuat sifat basanya. Setiap naik satu tingkat, nilai pH menjadi 10 kali lipat dari yang selanjutnya. Sebagai gambaran, pH 5 kekuatannya 10 kali lebih asam dari pH 6. Begitu pun dengan pH 12 yang 10 kali lebih basa dari pH 11. Pada kondisi normal (tanpa adanya penyakit), pH tubuh yang ideal berkisar antara 7,35 sampai 7,45. Paru-paru dan ginjal menjaga keseimbangan pH dengan mengatur kadar bikarbonat. Senyawa ini menjadi penyeimbang ketika nilai pH mulai berubah. Cara mengukur pH tubuh di rumahAnda bisa menguji kadar pH secara mandiri dengan menggunakan selembar kertas lakmus. Teteskan air liur atau urine Anda di kertas lakmus pada pagi hari sebelum makan atau minum apapun. Warna kertas akan berubah tergantung kadar pH-nya. Secara umum, warna merah menunjukkan pH 2, ungu menunjukkan pH 4, ungu menunjukkan pH 6, biru menunjukkan pH 8, biru kehijauan menunjukkan pH 10, dan hijau kekuningan menunjukkan pH 12. Gangguan kesehatan akibat pH tubuh tidak seimbangNIlai pH tubuh harus selalu berada pada rentang yang ideal. Jika pH tubuh terlalu asam atau terlalu basa, hal ini memengaruhi metabolisme dan fungsi organ tubuh. Ini karena organ-organ tubuh hanya bisa berfungsi pada kondisi pH tertentu. pH tubuh terlalu asampH tubuh terlalu asam bila penyimpanan dan produksi asam terlalu banyak atau tidak ada cukup cairan untuk menyeimbangkannya. Kondisi ini bisa menyebabkan asidosis yang ditandai dengan:
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan turunnya pH tubuh antara lain:
Mengobati pH tubuh asam akibat asidosis pernapasan akut bisa dilakukan dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Maka dari itu, berkonsultasi ke dokter menjadi cara terbaik untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. 2. Tipe kronisSama seperti bentuk asidosis respiratorik akut, pengobatan yang dilakukan untuk kondisi yang kronis difokuskan pada penyebab terjadinya. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki fungsi saluran napas. Beberapa cara pengobatannya adalah seperti di bawah ini.
Selama pengobatan, selalu konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penjelasan yang akurat mengenai kondisi Anda. Hal ini dimaksudkan agar Anda segera mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan hasil diagnosis dokter. Diagnosis yang tepat dapat menjadi penentu keberhasilan pengobatan. Bagaimana mencegah asidosis respiratorik?Asidosis respiratorik bisa dihindari dengan menjaga kesehatan fungsi pernapasan. Jika Anda memiliki riwayat asma dan penyakit paru lainnya, usahakan untuk mengelolanya dengan baik. Jalanilah pengobatan yang sesuai dengan anjuran dokter dan terapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kebiasaan yang dapat merusak sistem pernapasan seperti merokok perlu dihindari. Menjaga berat badan tetap ideal juga diperlukan agar sistem pernapasan tidak terganggu. Pasalnya, kelebihan berat badan bisa berakibat pada kondisi lainnya yang lebih buruk termasuk asidosis pernapasan. Usahakan untuk melakukan diet sehat dan rutin melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat untuk kesehatan paru-paru. Asidosis respiratorik terjadi ketika paru-paru tidak dapat mengeluarkan CO2 secara maksimal sehingga tubuh menjadi terlalu asam. Kondisi ini menyebabkan gejala yang bisa mengancam nyawa. Nah, jika sering mengalami pusing, sesak napas, ngantuk berlebihan, dan linglung segera berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui kondisi penyebabnya.
Asidosis adalah kondisi yang terjadi ketika kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, misalnya napas pendek, linglung, atau sakit kepala. Normalnya, pH darah di dalam darah adalah sekitar 7,4. Asidosis terjadi saat pH darah kurang dari 7,35 (asam). Hal ini berkebalikan dengan kondisi alkalosis yang terjadi saat pH darah lebih dari 7,45 (basa). Perubahan pH ini akan sangat memengaruhi fungsi dan kerja berbagai organ tubuh. Penyebab AsidosisAsidosis terjadi saat keseimbangan asam-basa di dalam tubuh terganggu, sehingga kadar asam menjadi sangat tinggi. Ada 3 mekanisme yang menyebabkan munculnya asidosis, yaitu produksi asam yang berlebihan, pengeluaran asam yang terganggu, dan proses keseimbangan asam-basa di dalam tubuh yang tidak normal. Hal-hal ini akan menyebabkan terjadinya penumpukan asam di dalam tubuh. Ketiga mekanisme tersebut bisa disebabkan oleh adanya gangguan metabolisme asam di tubuh (asidodis metabolik) atau gangguan pada proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida (asidosis respiratorik). Berikut adalah penjelasannya: Asidosis metabolikKondisi ini terjadi ketika produksi asam di tubuh terlalu berlebihan atau saat ginjal tidak mampu mengeluarkan asam dari dalam tubuh. Ada beberapa jenis asidosis yang termasuk asidosis metabolik, yaitu:
Asidosis respiratorikAsidosis respiratorik juga akan meningkatkan kadar asam di dalam tubuh, namun dengan mekanisme yang berbeda. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada sistem pernapasan yang meningkatkan kadar karbon dioksida di dalam darah. Berikut ini adalah beberapa gangguan pada sistem pernapasan yang dapat memicu asidosis respiratorik: Gejala AsidosisGejala asidosis tergantung pada penyebabnya, apakah gangguan metabolisme asam (asidosis metabolik) atau gangguan pertukaran oksigen dan karbon dioksida (asidosis respiratorik). Gejala asidosis metabolik dapat berupa:
Sedangkan gejala asidosis respiratorik dapat berupa:
Jika penderita mengalami asidosis respiratorik berkembang dalam jangka waktu yang lama (kronis), gejala tidak selalu dirasakan. Namun, tanda-tanda seperti kehilangan ingatan, kesulitan tidur, dan perubahan perilaku dapat terjadi. Kapan harus ke dokterDeteksi dan penanganan dini dapat membantu pemulihan asidosis. Oleh karena itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala asidosis seperti yang telah dijelaskan di atas. Perlu diingat bahwa asidosis adalah kondisi yang serius dan bisa berakibat fatal. Pastikan Anda segera ke rumah sakit jika mengalami kesulitan bernapas. Asidosis dapat dipicu oleh penyakit dan kondisi seperti diabetes, asma, PPOK. Lakukan kontrol dan pemerisaan rutin jika Anda memiliki kondisi tersebut untuk mencegah terjadinya asidosis. Diagnosis AsidosisUntuk mendiagnosis asidosis, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, obat-obatan yang sedang digunakan, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada pasien. Dokter juga akan melakukan tes penunjang untuk memastikan diagnosis, menentukan tingkat keparahan asidosis, dan mengetahui penyebab yang mendasarinya. Tes yang dapat dilakukan adalah:
Pengobatan AsidosisPengobatan asidosis akan disesuaikan dengan jenis, penyebab, serta tingkat keparahan asidosis. Berikut adalah penjelasannya: Asidosis metabolikPengobatan asidosis metabolik sangat tergantung pada penyebabnya. Dalam kasus asidosis hiprekloremik, dokter biasanya akan memberikan natrium bikabornat, baik dalam bentuk tablet atau cairan yang disuntikkan melalui pembuluh darah. Untuk asidosis tubulus renalis, dokter mungkin akan memberikan sodium sitrat dan melakukan penanganan untuk gangguan ginjal yang dialami. Sedangkan bagi penderita asidosis diabetik, akan dilakukan pemberian insulin dan bersamaan dengan cairan infus untuk menyeimbangkan kadar asam. Untuk penderita asidosis laktat, beberapa obat-obatan, seperti natrium bikarbonat, antibiotik, cairan infus, atau oksigen, dapat diberikan. Jika kondisi belum terlalu parah, proses detoksifikasi dapat dilakukan, khususnya bagi pasien yang mengalami keracunan obat atau alkohol. Asidosis respiratorikPengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk memperbaiki fungsi paru. Pada kasus asidosis respiratorik akut, pengobatan dilakukan dengan menangani penyebabnya. Sedangkan, untuk asidosis respiratorik kronis, penanganan biasanya dilakukan untuk mencegah kondisi bertambah parah. Umumnya, dokter akan memberikan antibiotik, diuretik, kortikosteroid, atau bronkodilator. Jika kondisi pasien cukup parah, dokter mungkin akan melakukan pemasangan alat bantu napas atau ventilator yang disebut continous positive airway pressure (CPAP). Komplikasi AsidosisJika tidak diobati, asidosis berpotensi menyebabkan komplikasi berupa: Pencegahan AsidosisTidak semua jenis asidosis dapat dicegah. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kondisi ini, yaitu:
Terakhir diperbarui: 7 Februari 2020 |