"Pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdengung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang dan mimisan bisa jadi merupakan indikasi dari hipertensi. Jadi, jangan abai terhadap tanda fisik yang kamu alami." Show Halodoc, Jakarta - Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah melebihi batas normal. Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa adanya gejala, dimana tekanan darah yang tidak normal di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma atau pelebaran pembuluh darah, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Tekanan darah akan melambung tinggi apabila mencapai 140/90 mmHg. Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala khusus. Namun, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan indikator, karena berkaitan langsung dengan kondisi fisik. Seperti pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdenggung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang dan mimisan. Berbagai Penyebab HipertensiPenyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90 persen kasus yang ada. Dalam kasus di mana sama sekali tidak ada penyebab atau faktor jelas, hipertensi dikenal sebagai hipertensi primer. Ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko mengalami darah tinggi, yaitu:
Sementara hipertensi yang disebabkan oleh kondisi dasar tertentu disebut hipertensi sekunder. Secara keseluruhan, 10 persen dari kasus hipertensi merupakan jenis sekunder. Beberapa penyebab di balik kondisi ini umumnya meliputi:
Jenis Makanan yang Harus Dihindari Pengidap HipertensiHipertensi, bukanlah jenis penyakit yang asing. Tidak hanya pria, wanita juga mengalaminya. Pengidap darah tinggi dianjurkan untuk mengatur menu makanan sehari-hari. Selain itu, juga perlu menghindari apa saja yang dilarang untuk dikonsumsi. 7 jenis makanan berikut adalah makanan yang harus dihindari atau dibatasi ketika seseorang mengidap hipertensi:
Diskusikan dengan dokter spesialis terbaik tentang penyebab hipertensi dan makanan apa saja yang harus dihindari pengidap hipertensi atau darah tinggi dapat melalui aplikasi kesehatan Halodoc. Nah, buat kamu yang ingin mendapatkan kebutuhan medis secara rutin, kamu bisa menggunakan Halodoc Langganan! Beli berbagai macam kebutuhan seperti obat jantung, obat diabetes, obat hipertensi hingga alat kontrasepsi hanya perlu satu kali pesan dan dapat dikirim secara berkala mingguan atau bulanan sesuai keinginan kamu, lho! Informasi lebih lengkap cek di sini. Yuk, download aplikasi Halodoc di smartphone kamu sekarang juga, ya. Referensi:Medical News Today. Diakses pada 2021. 50 foods and drinks to avoid for people with high blood pressure.Healthline. Diakses pada 2021. Eating with High Blood Pressure: Foods and Drinks to Avoid.Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Hypertension and Nutrition.Apa yang dirasakan penderita hipertensi?Ya, hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah melebihi batas normal (120/80 mmHg). Hipertensi seringkali tanpa gejala, namun ketika tekanan darah sudah terlalu tinggi, terkadang gejala hipertensi seperti sakit kepala, lelah, sakit di dada dapat dirasakan oleh penderitanya.
Tekanan darah 140 100 Apakah Normal?Sebelumnya, perlu diketahui bahwa tekanan darah yang normal adalah sekitar 100-140 mmHg untuk sistoliknya, dan 60-90 mmHg untuk diastoliknya. Jadi, seseorang akan didiagnosis mengidap tekanan darah tinggi jika hasil tensinya menunjukkan angka di atas 140/90.
Bagaimana cara menurunkan tekanan darah tinggi?Cara menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol dengan gaya hidup sehat. Olahraga secara rutin. ... . 2. Hindari makanan pemicu hipertensi dan kolesterol. ... . Kurangi asupan garam, lemak jenuh, dan lemak trans. ... . 4. Terapkan diet DASH. ... . Berhenti merokok. ... . 6. Menjaga berat badan ideal. ... . 7. Tidak mengonsumsi alkohol.. Apakah Telat makan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi?Saat kamu melewatkan waktu makan, tubuh butuh untuk energi untuk menjaga kelangsungan kerja organ lainnya. Seiring berjalannya waktu, hal ini bisa menyebabkan stres dan berujung pada munculnya penyakit berbahaya seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, stres, dan depresi.
|