Apa yang mempengaruhi konsentrasi belajar siswa?

Abstract

Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses Perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi. Prosespembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran itu tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung pada proses pembelajaran yang dijalani oleh siswa. Jika konsentrasi siswa rendah, maka akan menimbulkan aktivitas yang berkualitas rendah pula serta dapat menimbulkan ketidakseriusan dalam belajar dan daya pemahaman terhadap materi pun menjadi berkurang. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya daya pemahaman siswa adalahkonsentrasi. Konsentrasi merupakan modal utama bagi siswa dalam menerima materi ajar serta menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi siswa yaitu dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar. Dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar diyakini akan membuat siswa aktif dalam mengkonstruksikan pengetahuannya, sehingga siswa menjadi fokus atau konsentrasi terhadap apa yang dipelajarinya.

Menurut Kaur (2014), konsentrasi belajar siswa dapat dipenagruhi oleh berbagai faktor, seperti di bawah ini :

a. Lingkungan

Lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi, siswa akan dapat memaksimalkan kemampuan konsentrasi. Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar.

1. Suara. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap suara, ada yang menyukai belajar sambil mendengarkan musik, belajar ditempat ramai, dan bersama teman. Tetapi ada yang hanya dapat belajar di tempat yang tenang tanpa suara, atau ada juga yang dapat belajar di tempat dalam keadaan apapun.

2. Pencahayaan. Pencahayaan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan dibandingkan pengaruh suara, tetapi terdapat juga seseorang yang senang belajar di tempat terang, atau senang belajar di tempat yang gelap, tetapi kenyamanan visual dapat juga digolongkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan di dalam ruangan atau bangunan.

3. Temperatur. Temperatur sama seperti faktor pencahayaan, merupakan faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan dibandingkan pengaruh suara, tetapi terdapat juga seseorang yang senang belajar di tempat dingin, atau senang belajar di tempat yang hangat, dan juga senang belajar di tempat dingin maupun hangat. 4. Desain belajar. Desain belajar merupakan salah satu faktor yang

memiliki pengaruh juga, yaitu sebagai media atau sarana dalam belajar, misalnya terdapat seseorang yang senang belajar di tempat santai sambil duduk di kursi, sofa, tempat tidur, maupun di karpet. Cara mendesain media dan sarana belajar merupakan salah satu cara yang dapat membuat kita lebih dapat berkonsentrasi.

b. Modalitas Belajar

Modalitas belajar yang menentukan siswa dapat memproses setiap informasi yang diterima. Konsentrasi dalam belajar dan kreativitas guru dalam mengembangkan strategi dan metode pembelajaran di kelas akan

meningkatkan konsentrasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun akan meningkat pula.

Semakin banyak informasi yang diterima dan diserap oleh siswa, maka kemampuan berkonsentrasi pun harus semakin baik dan fokus dalam mengikuti setiap proses pembelajaran. Banyak cara yang ditawarkan oleh para ahli dalam meningktakan konsentrasi belajar siswa, isalnya dengan cara meningkatkan gelombang alfa agar setiap siswa dapat berkonsentrasi dengan baik, kemudian dapat juga dengan mengatur posisi tubuh pada saat belajar, dan mempelajari materi (informasi) sesuai dengan karakteristik siswa itu sendiri.

c. Pergaulan

Pergaulan juga dapat mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran, perilaku dan pergaulan mereka, dapat mempengaruhi konsentras belajar yang dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, seperti faktor tekonologi yang berkembang saat ini contohnya televisi, internet, dan lain-lain ini sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku siswa.

d. Psikologi

Faktor psikologi juga dapat mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku siswa dalam berkonsentrasi, misalnya karena adanya maslah dalam lingkungan sekitar dan keluarga. Hal ini ternyata akan mempengaruhi keadaan psikologis siswa, karena siswa akan kehilangan semangat da motivasi belajar mereka, tentunya akan berpenagruh juga terhadap tingkat konsentrasi siswa yang akan semakin menurun.

Selain itu menurut Hakim (2002), tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan seseorang untuk dapat melakukan konsentrasi yang efektif memerlukan faktor-faktor pendukung tertentu. Faktor-faktor pendukung tersebut meliputi:

1. Faktor internal (faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang) Faktor internal merupakan faktor pertama dan utama yang sangat menetukan apakah seseorang dapat melakukan konsentrasi secara efektif atau tidak. Secara garis besar, faktor-faktor ini meliputi hal-hal berikut: a. Faktor jasmaniah

Hal ini dapat dilihat dari kondisi jasmani seseorang yang meliputi kesehatan badan secara menyeluruh, seperti berikut ini:

1. Kondisi badan yang normal menurut standar kesehatan atau bebas dari penyakit yang serius.

2. Kondisi badan di atas normal atau fit akan lebih menunjang konsentrasi.

3. Cukup tidur dan istirahat.

4. Cukup makan dan minum serta makanan yang dikonsumsi memenuhi standar gizi untuk hidup sehat.

5. Seluruh panca indera berfungsi dengan baik.

6. Tidak mengalami gangguan fungsi otak karena penyakit tertentu, seperti mag dan sakit kepala.

7. Detak jantung normal. Detak jantung ini snagat mempengaruhi ketenangan dan sangat mempengaruhi konsentrasi efektif.

8. Irama napas berjalan baik. Sama halnya dengan jantung, irama napas juga sangat mempenagruhi ketenangan.

b. Faktor rohaniah

Untuk dapat melakukan konsentrasi efektif, kondisi rohani seseorang setidak-tidaknya harus memenuhi hal-hal berikut:

1. Kondisi kehidupan sehari-hari cukup tenang

2. Memiliki sifat baik, terutama sifat sabar dan konsisten

3. Taat beribadah sebagai penunjang ketengan dan daya pengendalian diri

4. Tidak dihinggapi berbagai jenis masalah yang terlalu berat 5. Tidak emosional

6. Tidak sedang dihinggapi stres berat 7. Memiliki rasa percaya diri yang cukup 8. Tidak mudah putus asa

9. Memiliki kemauan keras yang tidak mudah padam

10.Bebas dari berbagai gangguan mental, seperti rasa takut, was-was dan gelisah.

2. Faktor eksternal (faktor-faktor yang ada di luar diri atau sekitar lingkungan seseorang).

Faktor eksternal adalah segala hal-hal yang berada di luar diri seseorang atau lebih tepatnya segala hal yang berada di seitar lingkungan. Hal-hal tersebut juga dapat menjadi pendukung terjadinya konsentrasi efektif.

Berikut ini beberapa faktor eksternal yang mendukung konsentrasi efektif.

a. Lingkungan sekitar harus cukup tenang, bebas dari suara-suara yang terlalu keras yang mengganggu pendengaran dan ketenangan. Sebagai contoh suara bising dari mesin kendaraan bermotor, suara keramaian orang banyak, suara pesawat radio, dan televisi yang terlalu keras.

b. Udara sekitar harus cukup nyaman, bebas dari polusi dan bau-bauan yang mengganggu rasa nyaman. Sebagai contoh, bau bangkai dan kotoran binatang, bau sampah, bau WC, dan lain-lain.

c. Peneragan di sekitar lingkungan juga harus cukup, tidak lebih dan tidak kurang sehingga tidak menimbulkan kesukaran bagi pandangan mata

d. Orang-orang yang ada di sekitar lingkungan juga harus terdiri dari orang-orang yang dapat menunjang suasana tenang. Apalagi jika lingkungan tersebut merupakan lingkungan belajar atau lingkungan kerja. Setiap orang akan sulit melakukan konsentrasi kerja yang efektif jika ia selalu dihadapkan dengan orang yang tidak dapat bekerja sama dengannya, terlebih lagi jika ia harus selalu berhadapan dengan orang-orang yang menjadi musuhnya.

e. Suhu di sekitar lingkungan harus menunjang kenyamanan dalam melakukan kegiatan yang memerlukan konsentrasi. Untuk itu perlu

diperhatikan sirkulasi udara, pendingin ruangan atau setidaknya kipas angin.

f. Tersedia fasilitas yang cukup menunjang kegiatan kerja, seperti ruangan yang bersih, kursi, meja dan peralatan untuk keperluan belajar, yang menimbulkan rasa nyaman dan dapat mendukung konsentrasi belajar yang efektif.

Apa saja yang mempengaruhi konsentrasi belajar siswa?

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar siswa yaitu adanya faktor dari internal siswa (minat belajar, perasaan gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci, dendam dan kesehatan jasmani) dan eksternal siswa (lingkungan, modalitas belajar, pergaulan dan ...

Apa yang menyebabkan siswa sulit untuk konsentrasi dalam belajar?

Beberapa hal penyebab siswa tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar di sekolah : ​Rasa lapar karena belum sempat sarapan saat berangkat ke sekolah. Kondisi badan kurang fit. Siswa yang kurang fit kondisinya membuat mereka kurang konsentrasi dalam belajar di kelas. .

Apa saja hal hal yang dapat mengganggu konsentrasi belajar sebutkan?

Gangguan Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa.
Berikut ini adalah contoh kondisi yang dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa di sekolah:.
a.Rasa ingin buang air kecil, buang angin sampai buang air besar..
b.Kondisi belajar yang tidak kondusif..
c.Lingkungan kelas yang bising..
d. Gangguan teman sebelah tempat duduk..

Bagaimana meningkatkan konsentrasi belajar siswa?

Meminimalisir distraksi saat belajar. Posisi bangku dan kursi yang digunakan siswa sedikit banyak dapat mempengaruhi kenyamanan dalam belajar. ... .
Memastikan siswa siap belajar. ... .
Menerapkan metode mengajar yang tepat. ... .
Memberikan waktu istirahat yang cukup. ... .
Mengajak bermain game untuk meningkatkan konsentrasi..