Apa tujuan teks persuasif tersebut

Apa tujuan teks persuasif tersebut
Ilustrasi Belajar Teks Persuasi

puti aini yasmin Selasa, 12 April 2022 - 16:33:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Teks persuasi menjadi salah satu materi dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Agar kalian para siswa semakin paham, berikut pengertian, tujuan hingga contohnya lengkap.

Apa Struktur Teks Persuasi?

Teks persuasi adalah ungkapan untuk membujuk dan merayu. Istilah ini berasal dari bahasa Inggri, yaitu membujuk  Artinya, agar orang mau mengikuti atau membeli produk yang diiklankan.

Kalimat ini menggunakan alasan-alasan implisit secara halus agar dapat menjalankan atau melaksanakan keinginan atau perintahnya. Melansir buku 'Bahan Ajar Bahasa Indonesia; karya Mansyur M dan Amin Tunda, adanya teks persuasi pembaca akan merasa diundang dengan lembut dan nyaman mengikuti apa yang dikatakannya.

Tujuan Teks Persuasi

Teks persuasi adalah jenis kalimat yang digunakan untuk membujuk, mengajak orang untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan, misalnya apa yang disampaikan pengarang. Sehingga, kalimat tersebut memiliki efek agar pembaca mengikuti kalimat sebelumnya. 

Apa Struktur Teks Persuasi?

Struktur teks persuasi terdiri dari beberapa bagian, adalah sebagai berikut

BACA JUGA:
6 Contoh Teks Prosedur Lengkap dengan Pengertian dan Jenisnya

  • 1. Pengenalan isu: pengantar dan permasalahan
  • 2. Rangkaian argumen: pendapatan penulis dan fakta-fakta
  • 3. Pernyataan ajakan: dorongan dan ajakan

Apakah Ciri ciri Teks Persuasi?

Ciri-ciri teks persuasi adalah sebagai berikut

  • 1. Dikarenakan tujuan utamanya untuk memengaruhi pembaca
  • 2. Paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai data dan fakta
  • 3. Isi paragraf berusaha meyakinkan pembaca untuk melakukan atau memercayai yang ditulis oleh penulis
  • 4. Paragraf banyak menggunakan kata-kata ajakan, seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain

Apa Saja Contoh Teks Persuasi?

Contoh teks persuasi singkat adalah sebagai berikut

Menggunakan pupuk berbahan dasar kimia memang bisa mempercepat pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil panen. Namun, pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya karena pupuk ini bisa mencemari lingkungan. Bahkan, pupuk ini juga bisa membuat buah-buahan yang dihasilkan terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang berbahaya buat tubuh manusia. Oleh karena itu, tinggalkanlah pupuk kimia dan beralih ke pupuk kompos karena selain harganya yang murah, pupuk kompos juga aman dan tidak menimbulkan efek negatif bagi buah yang dihasilkan.

Jadi, sudah paham pengertian teks persuasi? Selamat belajar!


Editor : Puti Aini Yasmin

TAG : bahasa indonesia pelajaran bahasa indonesia teks kalimat persuasi

Apa tujuan teks persuasif tersebut
​ ​

Teks Persuasi

GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa itu teks persuasi?

Kali ini GridKids akan menjelaskan tentang pengertian teks persuasi, tujuan, dan juga jenis-jenis dari teks tersebut.

Persuasi atau persuasion dalam bahasa Inggris adalah dorongan, bujukan, atau meyakinkan

Persuasi berhubungan dengan cara memengaruhi orang lain melalui bahasa.

Nah, langsung saja kita cari tahu mengenaik teks persuasi di artikel ini, yuk!

Apa Itu Teks Persuasi?

Persuasi adalah ajakan dengan memberikan alasan yang meyakinkan. Misalnya bujukan halus dan imbauan.

Singkatnya, teks persuasi adalah karangan untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai suatu hal yang disampaikan penulis.

Teks persuasi membutuhkan penelitian yang baik, kesadaran akan bias pembaca, dan pemahaman yang kuat dari kedua sisi masalah.

Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya, Apa Saja?

Tujuan Teks Persuasi

Apa tujuan teks persuasif tersebut

Ilustrasi Menulis (Photo created by pch.vector on Freepik)

Bola.com, Jakarta Teks persuasi adalah jenis teks yang berisi ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya. Kemudian persuasi juga bisa berarti karangan yang bertujuan membuktikan pendapat.

Maka bisa disimpulkan, teks persuasi merupakan jenis teks yang memiliki sifat membujuk atau menarik orang lain agar pembaca tertarik dan yakin untuk membaca teks tersebut.

Hal itulah yang membuat teks persuasif banyak digunakan dalam iklan atau imbauan khusus. Untuk memahami lebih dalam mengenai teks persuasi, kamu perlu juga mengenali tujuan, struktur, kaidah kebahasaan, cara menyusun hingga contohnyanya.

Berikut ini rangkuman tentang tujuan teks persuasi, struktur, kaidah kebahasaan, cara menyusun dan contohnya, seperti dilansir dari Emodul.kemdikbud.go.id, Jumat (4/3/2022).

Apa tujuan teks persuasif tersebut

Ilustrasi Menulis./Copyright unsplash.com/alexa mazzarello

Seperti penjelasan di atas, teks persuasi memiliki tujuan untuk membujuk atau mengajak pembacanya agar mengikuti atau melakukan ajakan, perintah, imbauan, atau bujukan yang disampaikan oleh penulis dalam teks tersebut.

Untuk memperkuat ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah tersebut, umumnya penulis akan menggunakan argumentasi dan fakta yang mendukung.

Argumentasi dan fakta akan memperkuat teks sehingga pembaca semakin yakin bahwa yang disampaikan oleh sang penulis adalah hal yang benar.

Adapun ciri dari teks persuasi biasanya di dalamnya terdapat kalimat dan kata-kata yang berupaya mengajak dan memengaruhi pembacanya. Contohnya seperti kata sebaiknya, marilah, mulailah, ayo, janganlah, dan sebagainya.

Apa tujuan teks persuasif tersebut

Ilustrasi menulis. (Nick Morrison/ Unsplash)

Dalam pengenalan isu, penulis akan memberikan dan menyampaikan pengantar mengenai masalah yang menjadi dasar dari tulisan atau topik pembicaraannya.

Setelah menjelaskan mengenai isu yang akan dibicarakan, penulis harus memberikan beberapa argumen dan pendapat terkait dengan isu tersebut. Untuk lebih meyakinkan pembaca, carilah fakta-fakta yang dapat memperkuat argumen-argumen tadi.

Bagian ini merupakan inti teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu dapat disampaikan secara langsung (tersurat) atau secara tidak langsung (tersirat).

Gunakanlah kalimat dan kata-kata yang bisa memengaruhi pembaca agar mengikuti ajakan atau larangan dari kita.

Setelah mengajak, mengimbau, membujuk, atau melarang, di bagian ini penulis menegaskan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Biasanya ditandai dengan kata-kata seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah, dan sebagainya. Kehadiran argumen berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-ajakan itu.

Apa tujuan teks persuasif tersebut

Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Ylanite

1. Pernyataan mengandung ajakan, bujukan, dorongan, dan sejenisnya. Ditandai dengan penggunaan kata penting, harus, sepantasnya, hendaknya, jangan, sebaiknya.

Contoh:

- Semangat dan keberanian para pahlawan haruslah kita teladani.

- Kita sebagai generasi penerus harus senantiasa mendoakan arwah para pahlawan agar diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menggunakan kata-kata teknis sesuai topik.

Contoh kata-kata yang berkaitan dengan Hari Pahlawan, seperti agresi militer Belanda, kemerdekaan, perjuangan, penjajah.

3. Menggunakan kata penghubung argumentasi. Seperti jika, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.

4. Fakta merupakan sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

Contoh:

Seperti halnya 68 tahun silam para pahlawan bangsa berjuang bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda.

5. Menggunakan konjungsi kausalitas (sebab-akibat) seperti karena, sebab, karenanya, sehingga.

6. Menggunakan kata kerja mental, seperti kata diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.

7. Menggunakaan kata sambung yang menyatakan tujuan, seperti supaya dan selagi.

Apa tujuan teks persuasif tersebut

Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Dean

Langkah-langkah menyusun teks persuasi sebagai berikut:

1. Menentukan tema, dengan membuat bujukan utama.

2. Susunan perincian. Perincian disesuaikan dengan struktur teks persuasi yaitu pengenalan isu, rangkaian argumen, pernyataan ajakan, dan penegasan kembali.

3. Pengumpulan bahan, bahan tersebut berupa fakta dan pendapat berkaitan dengan tema.

4. Pengembangan teks dilakukan dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan.

Apa tujuan teks persuasif tersebut

Ilustrasi Menulis./Copyright unsplash.com

                                                           Cerdas Memilih Pemimpin

Indonesia adalah negara yang berlandaskan demokrasi dalam memilih pemimpinnya. Satu di antara mekanisme pemilihannya adalah melalui pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah. Siapa yang memilih?

Tentunya kita sebagai rakyat Indonesia yang menentukan siapa pimpinan kita sendiri. Maka dari itu, merupakan suatu kewajiban bagi kita semua untuk mengetahui siapa saja calon pemimpin yang akan melaksanakan aspirasi masyarakat demi kemajuan bangsa.

Bagaimana tidak, baik presiden maupun kepala daerah yang terpilih setidaknya akan menentukan nasib bangsa selama empat tahun ke depan. Jika kita tidak memilih dengan tepat, maka dampaknya kita pula yang merasakan.

Lalu bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat? Memilih dengan cerdas. Hal ini berarti kita harus memilih calon prmimpin yang memiliki latar belakang baik, riwayat pengalaman yang teruji,hingga visi dan misi yang terarah dan objektif bagi kebaikan negara. Melalui cara tersebut kita dapat memastikan bahwa calon pemimpin akan membawa perubahan besar yang positif terhadapkehidupan bangsa.

Mari kita memilih pemimpin dengan cerdas dan mengabaikan perasaan subjktif seperti hanya menyukainya saja, apalagi karena dorongan orang lain. Evaluasi objektif adalah cara yang jauh lebih baik daripada hanya mengandalkan omongan manis atau ajakan orang lain saja.

Apalagi, dunia politik adalah dunia yang kerap manis di depa, namun getir dan menghanyutkan di belakang. Pilihlah pemimpin melalui analisis dan penilaian yang efektif dengan mengenal apa yang pernah ia lakukan, apa yang bisa ia lakukan, dan apa yang dapat dibawanya ke kehidupan bangsa.

Selalu hindari berbagai pemberitaan tidak bertanggung jawab, yang menyatakan suatu hal yang mengherankan mengenai berita politik. Apalagi kalau sumber yang diambil adalah media sosial atau media pemberitaan yang tidak jelas sumbernya.

Jangan hanya baca judulnya saja dan selalu bandingkan dengan sumber lain. Hoaks dapat dengan mudah menepiskan pilihan objektif kita sebagai pemilih yang cerdas. Sebagai pemilih yang cerdas, kita akan selalu melakukan evaluasi objektif terhadap bakal calon pemimpin dan partai yang mengusungnya. Mulai saat ini, mari kita cerdas memilih.

Sumber: Kemdikbud