Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?

Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?

sebutkan operasi operasi militer untuk menumpas pemberontakan prri?

Jawaban

Gerakan atau upaya pemerintah untuk menumpas gerakan PRRI Permesta di Sumatra, TNI melakukan 4 operasi militer. diantaranya adalah: 1. Operasi 17 Agustus yang dipimpin oleh Ahmad Yani, 2. Operasi Tegas yang dipimpin oleh Lekol Kaharudin Nasution yang bertugas mengamankan Riau, 3. Operasi Sapta Marga yang dipimpin oleh Brigjen Djatikusumo untuk mengamankan daerah Sumatra Utara dan, 4. Operasi Sadar yang dipimpin oleh Lekol Dr. Ibnu Sutowo untuk mengamankan daerah Sumatra Selatan.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah Operasi Tegas, Operasi 17 Agustus, Operasi Saptamarga dan Operasi Sadar.

Operasi milter yang berhasil mengamankan daerah Sumatra Selatan dari gerakan PRRI dikenal dengan operasi… .

A. sadar

B. tegas

C. insyaf

D. guntur

E. mena

Pembahasan:

Berikut ini merupakan berbagai operasi militer guna menumpas pemberontakan PRRI yaitu:

  • Operasi Tegas untuk wilayah Riau dipimpin oleh Letnan Kaharudin Nasution.
  • Operasi 17 Agustus operasi gabungan AD, AL, dan AU dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani.
  • Operasi Saptamarga untuk wilayah Sumatra Utara dipimpin oleh Brigadir Jenderal Djatikusumo.
  • Operasi Sadar untuk wilayah Sumatra Selatan dipimpin oleh Letkol Dr. Ibnu Sutowo.

Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
Ibnu Sutowo

Akhirnya Letkol Achmad Husein beserta pengikutnya menyerah pada tanggal 29 Mei 1961.

Untuk materi tentang BENTUK BENTUK ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih

Kunci jawaban:

Operasi milter yang berhasil mengamankan daerah Sumatra Selatan dari gerakan PRRI dikenal dengan operasi… . A. sadar

Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Operasi Tegas adalah operasi yang diluncurkan pada tanggal 22 Februari 1958 guna menumpas pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) khususnya di Riau. Operasi ini dibawahi langsung oleh Letnan Kolonel Kaharudin Nasution dengan mulai menyerang Pekanbaru. Serangan ini ditujukan untuk mengamankan wilayah Riau yang kaya minyak dan mencegah komplotan PRRI melarikan diri ke Singapura maupun Malaysia.[1]

Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?

Operasi militer TNI Angkatan Laut, Operasi Tegas dan Operasi Sadar, terhadap PRRI di Sumatera Tengah tahun 1958

Pemerintah Revolusioner Rakyat Semesta (PRRI) adalah sebuah gerakan pemberontakan di Sumatera yang timbul dari ketidakpuasan terhadap ketimpangan pembangunan antara pusat dan daerah. Gerakan ini ditumpas melalui berbagai operasi gabungan, salah satunya adalah Operasi Tegas.[1]

Setelah diluncurkan pada tanggal 22 Februari 1958, Operasi Tegas dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 1958 dengan sandi “Tegas” yang melibatkan berbagai unsur matra tentara nasional baik TNI AD, AU maupun AL. Hal unik dari operasi ini adalah komunikasi antar prajurit menggunakan bahasa jawa dengan maksud mengelabuhi penyadapan dari tentara asing. Operasi ini dapat menguasai Riau dalam waktu singkat.[2]

  1. ^ a b "Operasi Bersama Gempur Sumatera". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2018-05-27. Diakses tanggal 2021-02-08. 
  2. ^ danangpratama (2020-10-12). "Operasi Penumpasan Gerakan Separatis: PRRI/Permesta". Kompaspedia. Diakses tanggal 2021-02-08. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Operasi_Tegas&oldid=19411331"

Operasi 17 Agustus merupakan operasi militer yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani yang bertujuan untuk menumpas gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) yang berada di Sumatra Barat, tepatnya di Padang. Operasi militer ini merupakan operasi gabungan yang melibatkan TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Udara.[1] 17 Agustus merujuk pada sandi yang digunakan oleh Kolonel Ahmad Yani.

Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
Operasi 17 Agustus

Tanggal17 April – 24 Mei 1958
(1 bulan dan 1 minggu0 hari)
LokasiPadang, Indonesia
Hasil
  • Pada tanggal 24 Mei 1958, sebanyak 500 prajurit PRRI menyerahkan diri. Dengan ini, PRRI berhasil ditumpas.
Pihak terlibat
Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
 
Indonesia
Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
PRRITokoh dan pemimpin

Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
Soekarno

  • Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
    Letnan Jenderal Abdul Haris Nasution
  • Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
    Kolonel Ahmad Yani

Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
Syafruddin Prawiranegara

  • Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
    Kolonel Maludin Simbolon
  • Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
    Letnan Kolonel Ahmad Husein
  • Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?
    Mr. Assaat
Kekuatan
  • 6.500 Personel TNI AD,AL,AU
  • Tidak diketahuiKorban Tidak diketahui +- 500 Prajurit menyerahkan diri

    Apa saja operasi militer untuk menumpas PRRI?

    Tugu Pembebasan di Pesisir Selatan. Selama Operasi 17 Agustus, TNI mendirikan tugu di setiap daerah yang berhasil direbut dari pasukan PRRI sebagai simbol kemenangan.

     

    Kolonel Ahmad Yani memimpin briefing pada 12 April 1958(1958-04-12) (umur 35) selama "Operasi 17 Agustus"

    PRRI merupakan gerakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah kepada pemerintah pusat. Gerakan yang dianggap sebagai pemberontakan ini dipicu oleh rasa ketidakpuasan pemerintah daerah di beberapa kota di Sumatera terkait dengan kebijakan alokasi dana dari pemerintah pusat serta berbagai ketimpangan dalam pembangunan, terutama pada daerah-daerah di luar pulau Jawa.[2] Rasa ketidakpuasan itu juga didukung oleh beberapa panglima militer.

    Karena hal tersebut, pemerintah pusat menganggap gerakan ini harus segera diselesaikan dengan kekuatan senjata. Presiden Soekarno memberi mandat kepada Ahmad Yani untuk melakukan operasi militer demi menumpas PRRI yang berada di Sumatera Barat.[3] Ahmad Yani juga diberi mandat untuk memimpin pasukan TNI di Padang.

    17 April 1958 merupakan hari yang ditentukan sebagai pendaratan awal di Padang. Pada pukul 05.00 – 06.00 WIB, penembakan ke titik pendaratan dilakukan oleh TNI Angkatan Laut. Lalu 25 menit kemudian, pasukan TNI Angkatan Udara dengan menggunakan pesawat “Red Flight” melakukan penembakan yang disusul oleh pesawat “Blue Flight”. Serangan penembakan ini ditujukan ke lapangan terbang Tabing. 

    Tidak lama, Pasukan KKO melakukan pendaratan melalui Pantai Padang. Pada siang hari, seluruh pasukan gabungan berhasil mendarat di Padang. Operasi pendudukan ini berlangsung selama satu setengah bulan. Hasilnya, Kota Padang, Solok, Payakumbuh, dan Bukittinggi berhasil dikuasai oleh TNI.[3]

    Pada tanggal 24 Mei 1958, sebanyak 500 prajurit PRRI menyerahkan diri. Dengan ini, PRRI berhasil ditumpas.

    1. ^ "Kisah Operasi 17 Agustus mendarat di Kota Padang, Lumpuhkan PRRI" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-02. 
    2. ^ danangpratama (2020-10-12). "Operasi Penumpasan Gerakan Separatis: PRRI/Permesta". Kompaspedia. Diakses tanggal 2020-12-02. 
    3. ^ a b "Kemenangan "Tentara Sukarno" di Hari Lebaran". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2017-06-16. Diakses tanggal 2020-11-25. 
    • https://www.google.co.id/books/edition/Jurnal_Studi_Amerika/Xz4vMQbeqwEC?hl=en&gbpv=1&bsq=Baharuddin+Hanafi&dq=Baharuddin+Hanafi&printsec=frontcover

    Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Operasi_17_Agustus&oldid=19858532"