Apa saja faktor faktor yang menyebabkan jatuhnya pemerintah Orde Baru?

Apa saja faktor faktor yang menyebabkan jatuhnya pemerintah Orde Baru?

Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru tidak terlepas dari faktor-faktor sebagai berikut.
 

  1. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merajalela.
  2. Pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru.
  3. Pembangunan yang tidak merata antara daerah dengan pusat.
  4. Hutang luar negeri yang menumpuk.
  5. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997.
  6. Dominasi militer melaui kebijakan Dwifungsi ABRI.
  7. Kebebasan berpendapat yang dibatasi.


Dengan demikian, runtuhnya Pemerintahan Orde Baru disebabkan oleh krisis politik, ekonomi, hukum, dan sosial selama berkuasa.

You're Reading a Free Preview
Page 2 is not shown in this preview.

KOMPAS.com - Orde Baru (Orba) merupakan masa pemerintahan Indonesia yang berlangsung sejak 1966 hingga 1998.

Orde Baru identik dengan Suharto yang menjadi menjadi presiden selama 32 tahun lamanya. 

Selama era Orde Baru berlangsung, perekonomian Indonesia berkembang pesat.

Pembangunan infrastruktur yang meningkat dan merata, sehingga dapat dinikmati masyarakat.

Sayangnya, perkembangan itu dibarengi dengan praktek korupsi yang merajalela.

Klimaksnya, pada pertengahan 1997 ketika Indonesia diterpa krisis moneter.

Akhirnya pada 1998, kekuasaan Orde Baru runtuh setelah Presiden Suharto mengundurkan diri.

Baca juga: Supersemar, Tonggak Lahirnya Orde Baru

Runtuhnya Orde Baru

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008) karya Merle Calvin Ricklefs, runtuhnya rezim Orde Baru terjadi di tengah-tengah krisis ekonomi, kerusuhan, dan pertumpahan darah di jalan-jalan.

Krisis Asia yang dimulai di Thailand menghantam Indonesia. Rupiah selama ini berada dalam kisaran Rp 2.500/US$, namun nilai itu segera merosot pada Juli 1997.

Pada Agustus 1997, nilai rupiah turun 9 persen. Bank Indonesia mengakui tidak bisa membendung rupiah terus merosot.

Pada Januari 1998, rupiah tenggelam hingga level Rp 17.000/US$ atau kehilangan 85 persen.

Kondisi itu membuat hampir semua perusahaan modern di Indonesia bangkrut.

Respon pertama pemerintah terhadap krisis ekonomi dengan diumumkan reformasi. Namun proyek-proyek para kroni dan keluarga masih dilindungi.

Perjanjian dengan IMF pada 1997 mengakibatkan 16 bank tutup. Hanya dua bank milik keluarga dibuka kembali.

Kondisi tersebut semakin meneguhkan anggapan para pengamat dalam dan luar negeri bahwa rezim ini sudah terbelit nepotisme, korupsi, dan inkompetensi.

Baca juga: Peristiwa Penting Era Orde Baru

Suharto, pada Januari 1998 mengumumkan rancangan anggaran negara yang absurd. Karena memasukan asumsi nilai tukar rupiah yang berlaku enam bulan sebelumnya.

Muncul demonstrasi

Demontrasi besar-besarnya terjadi akibat dampak dari kondisi bangsa Indonesia.

Pada Mei 1998 demonstrasi yang digerakkan oleh mahasiswa sudah turun ke jalan-jalan. Mereka menuntut perbaikan ekonomi dan reformasi total.

Demontransi semakin marak dan meluas hingga berlangsung di daerah-daerah. Pada 12 Mei, empat mahasiswa tertembak saat demonstrasi di depan Universitas Trisakti.

Peristiwa tersebut merupakan titik balik dengan demontrasi yang semakin marak.

Demonstrasi yang terjadi berujung dengan kerusuhan masal. Terjadi pembakaran dan penjarahan

Suharto kemudian mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh.

BJ Habibie, yang sebelumnya sebagai wakil presiden diangkat menjadi presiden.

Mundurnya Suharto sebagai presiden menandakan munculnya era reformasi.

Baca juga: Demokrasi Indonesia Periode Orde Baru (1965-1998)

Faktor lain

Dalam buku Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto (2007) karya Baskara T. Wardaya, stabilitas dan pertumbuhan dua legitimiasi utama Order Baru yang berusia tiga dasawarsa lebih ambruk diterjang badai krisis ekonomi yang melanda negeri sejak 1997.

Kondisi itu memberi kesahihan tentang detik-detik keruntuhan Orde Baru pimpinan Suharto.

Runtuhnya rezim Orde Baru semata-mata tidak hanya karena krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia.

Sesungguhnya runtuhnya rezim Orde Baru diprakondisikan dan didahului dengan runtuhnya ideologi yang mengawalnya.

Ideologi yang sejatinya bersifat luhur dan mulia, namun oleh rezim Suharto diselewengkan menjadi alat legitimasi.

Dalam perkembangannya fungsi ideologi sebagai alat legitimasi sudah tidak efektif lagi.

Ideologi mengalami devaluasi makna atau inflasi setelah masyarakat kian cerdas oleh pengaruh pendidikan, globalisasi dan pergaulan yang intens dengan transformasi kehidupan modern.

Ideologi lalu menjadi "macan ompong". Di mana yang selama ini dipakai untuk membungkus kebijakan-kebijakannya, membuat sepak terjangnya kian terbaca.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Runtuhnya Orde Baru – Orde baru yakni sangat identik dalam sebuah nama Soeharto, merupakan salah satu seorang presiden di negara Indonesia dengan pemerintahan lama dengan antara 1966 hingga 1998.

Terdapat banyak hal yang akan menjatuhkan rezim terhadap sebuah peraturan baru. Ini disebabkan banyaknya sebuah masalah kompleks yang muncul di kalangan masyarakat.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Runtuhnya Orde Baru. Untuk ulasan selengkapnya, yuukk… Simak penjelasan ini sebagai berikut.

Bagaimanakah Latar Belakang Keruntuhan Orde Baru ?

1. Faktor Politik

Kampanye dalam pemilihan pada bulan Mei 1997 merupakan pusat dari perbedaan sosial-politik. Kampanye ini adalah kampanye brutal dalam sejarah pemerintahan Soeharto. Serangkaian pawai sepeda motor merenggut 250 nyawa.

Di Banjarmasin, banyak penjarah ditangkap di sebuah mal yang terbakar dan sekitar 130 orang terbunuh. Di Timor Timur, gerilyawan menyabotase kotak suara dan membunuh 18 karyawan ABRI.

2. Faktor Ekonomi

Indonesia mempunyai banyak hutang jangka pendek pada tahun 1997 karena banyak hutang masuk ke negara Indonesia, yang biasanya dalam sebuah bentuk dolar AS. Jadi membengkak karena mengikuti pergerakan rupiah, yang tidak bagus. Hutang jangka pendek ini berjumlah $30 hingga $40 miliar dalam tahun 1997.

Sistem dalam perbankan yang telah menangani semua uang ini tidak terorganisir secara baik. Jepang, memiliki sebuah mesin ekonomi Asia, terus mengalami resesi pada 1990-an. Jadi negara Indonesia tidak dalam kondisi yang baik dalam menghadapi adanya sebuah guncangan ekonomi.

Baca Juga :  Sejarah Terbentuknya Pulau Jawa

3. Faktor Militer

Sebagai mencegah PDI Megawati dari menjadi sebuah tantangan yang serius, rezim mengintervensi dengan keras dan pada akhirnya dapat meningkatkan adanya sebuah popularitas partai. Pada bulan Juni 1996, ABRI telah berhasil untuk memanipulasi Kongres PDI yang luar biasa.

Untuk menurunkan Megawati dari posisi ketua dan memilih kembali Soejadi, yang sebelumnya dipercayai oleh Suharto, tetapi yang sekarang kurang mengancam dari pada Megawati.

Namun, Megawati serta para pendukungnya yakni telah menolak untuk mengakui adanya sebuah hasil kongres ini dan dapat mengajukan dalam sebuah tuntutan hukum terhadap campur tangan pemerintah. Megawati yakni tetap di markas PDI di wilayah Jakarta.

Faktor Penyebab Runtuhnya Orde Baru

Apa saja faktor faktor yang menyebabkan jatuhnya pemerintah Orde Baru?

Terdapat beberapa faktor dalam keruntuhan pada masa orde baru, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Penyimpangan UUD

Setelah adanya penyimpangan UUD 1945, Pasal 33 secara khusus mengatur sistem ekonomi sesuai dengan prinsip demokrasi ekonomi. Tetapi pada kenyataannya, apa yang terjadi dikendalikan oleh beberapa orang, konglomerat, dan ada monopoli ekonomi, atau kata lain, adanya sebuah sistem ekonomi yang telah dijalankan adalah suatu sistem kapitalis.

2. Utang Luar negeri

Di tengah dalam adanya sebuah perekonomian yang dilanda yakni dengan cara krisis, utang luar negeri dalam negara Indonesia yakni semakin memperburuk terhadap situasi keuangan Indonesia. Utang sebenarnya bukan hanya utang pemerintah, tetapi juga utang sektor swasta.

3. Krisis Moneter

Krisis dalam sebuah keuangan adalah faktor terpenting yang menyebabkan jatuhnya Orde Baru. Krisis ini melanda wilayah Asia Timur untuk pertama kalinya pada bulan Juli 1997. Hal itu menyebabkan kepanikan secara global.

4. Masalah Politik

Sistem politik di negara Indonesia selama era Orde Baru dibebani dengan KKN (korupsi, nepotisme, dan kolusi). Kekuasaan politik yakni telah terbatas selama era Orde Baru. Ini bisa dilihat dari penyederhanaan partai politik yang hanya menjadi 3 partai, yaitu PDI, PPP, dan kelompok kerja.

Baca Juga :  Biografi Sunan Kudus

5. Kepercayaan

Mengurangi adanya sebuah rasa kasihan terhadap kalangan masyarakat karena praktik KKN yang tampaknya telah dihentikan pemerintah tanpa rasa malu. Krisis ini juga menyebabkan investor menarik sejumlah besar seluruh modal yang diinvestasikan di Indonesia, yang menyebabkan Indonesia terus mengalami krisis yang berkelanjutan.

6. Krisis Kepercayaan

Orde baru yang dapat melibatkan praktik KKN mengakibatkan Indonesia mengalami krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahnya. Krisis kepercayaan ini juga menyebabkan banyak investor menarik semua modal yang telah diinvestasikan di negara Indonesia, yang menyebabkan krisis yang berkelanjutan.

7. Krisis Hukum

Krisis hukum di negara Indonesia yakni selama era Orde Baru juga berkontribusi pada keruntuhan. Di mana sistem peradilan orde baru tidak dapat digunakan sebagai tolok ukur atau barometer untuk mengharapkan pemerintah bertindak adil atau sesuai dengan harapan masyarakat. Kondisi ini dapat menciptakan sisi ketidak percayaan terhadap masyarakat terhadap apa yang pada waktu itu hukum di negara Indonesia.

8. Tragedi Trisakti

Demonstrasi, yang telah diadakan dengan mahasiswa Trisakti bersama dengan staf pengajar dan kampus, dihadiri oleh lebih dari 10.000 siswa dan berlangsung pada tanggal 12 Mei 1988. Mereka pada dasarnya mendesak pemerintah untuk melaksanakan reformasi di semua bidang pemerintahan, politik dan bisnis yang ingin mengadakan sesi khusus MPR.

9. Pola Pemerintahan Terpusat

Sistem dalam sebuah pemerintahan yang berpusat di satu tempat, di Jakarta sebagai pusat pemerintahan, memungkinkan semua pemerintah pusat untuk memainkan peran penting untuk mengatur terhadap masyarakat dengan cara keseluruhan.

10. Asas Bhinneka Tunggal Ika

Alasan terakhir ialah adanya penyimpangan dari sebuah prinsip terhadap kesatuan dalam keragaman, yang ditandai dengan diskriminasi di mana-mana di masa orde baru. Yang mencolok adalah diskriminasi pemerintah terhadap rakyat Tiongkok.

Baca Juga :  Sejarah Masjid Raya

Baca Juga :

  • Pengertian Kurikulum – Fungsi, Komponen & Contoh Lengkap
  • Ideologi Sosialisme
  • Sejarah Perumusan Pancasila
  • Pengertian Pariwisata
  • Lembaga Yudikatif

Demikian pembahasan yang telah kami sampaikan secara lengkap dan jelas yakni mengenai Runtuhnya Orde Baru beserta faktor-faktornya. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya.