Apa manfaat kondisi geografis indonesia dan filipina tersebut untuk masyarakat di sekitarnya

Jakarta -

Indonesia dan Filipina adalah dua negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki kemiripan kondisi geografis. Apa saja persamaan kondisi geografis negara Indonesia dan Filipina?

Dikutip dari buku Cakrawala Geografi 2 oleh Munawir dkk, letak geografis suatu negara dilihat dari kenyataan pada permukaan bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia terletak di antara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.

Sedangkan, Filipina terletak di wilayah Asia Tenggara yang diapit oleh laut Filipina dan Laut Cina Selatan. Sebelah timur wilayah ini berbatasan dengan Vietnam. Sedangkan pada bagian selatan, Filipina berbatasan dengan wilayah laut dari kepulauan Indonesia.

Berikut empat persamaan kedua negara dari penampakan alam dan letaknya:

1. Terdiri dari banyak pulau

Indonesia adalah negara kepulauan terluas di dunia. Bahkan, Indonesia terletak pada kawasan yang strategis. Menurut data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, Indonesia memiliki 16.771 pulau, baik pulau besar maupun pulau kecil.

Kondisi ini hampir sama dengan negara Filipina. Dikutip dari buku Geografi dan Sosiologi oleh Sugiharyanto, Filipina memiliki sekitar ± 7.100 pulau yang membentang dari utara ke selatan dan dari barat ke timur. Pulau-pulau besar di negara ini antara lain Pulau Luzon, Mindanao, Mindoro, Bohol, Pahlawan, dan Pulau Cebu.

2. Memiliki banyak gunung berapi

Dilansir dari MAGMA Indonesia, bumi pertiwi ini memiliki 127 gunung berapi aktif. Jumlah ini membawa Indonesia menjadi negara dengan jumlah gunung terbanyak di dunia. Gunung api aktif di Indonesia terbagi menjadi tiga tipe, sebagai berikut:

- Gunung api Tipe A, berjumlah 77. Merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sejak tahun 1600.

- Gunung api Tipe B, berjumlah 29. Merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600.

- Gunung api Tipe C, berjumlah 21. Merupakan gunung api yang tidak memiliki catatan sejarah letusan, tetapi masih memperlihatkan jejak aktivitas vulkanik, seperti solfatara atau fumarole

Sementara itu, menurut data dari Philippine Institute of Volcanology and Seismology, Filipina memiliki 24 gunung api yang masih aktif hingga saat ini. Gunung api tersebut tercatat meletus dalam kurun waktu 600 tahun terakhir. Wilayah tertinggi Filipina adalah Gunung Apo dengan ketinggian 2.954 meter.

3. Terletak di wilayah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire)

Indonesia dan Filipina merupakan dua negara yang terletak di wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire. Cincin Api Pasifik adalah gugusan gunung berapi yang terletak di Samudera Pasifik. Hal itulah yang membuat kedua negara ini memiliki banyak gunung berapi sebagaimana dijelaskan pada persamaan sebelumnya.

4. Terletak di zona tropis

Persamaan lain dari kedua negara ini adalah zona wilayah yakni berada pada kawasan tropis. Indonesia dan Filipina memiliki dua musim utama. Antara lain musim hujan dan musim kemarau. Hanya saja, musim kemarau di Filipina terbagi menjadi kemarau sejuk dan kemarau panas.

Selain yang telah disebutkan, Indonesia dan Filipina rawan terhadap bencana alam akibat kondisi geografis. Misalnya gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.

Semoga penjelasan empat persamaan kondisi geografis Indonesia dan Filipina tidak membingungkan. Selamat belajar ya detikers.

Simak Video "Lampu Chandelier Bergoyang saat Gempa M 7.1 Guncang Utara Filipina"



(kri/row)

Apa manfaat kondisi geografis indonesia dan filipina tersebut untuk masyarakat di sekitarnya

Halo, bagaimana kabarnya hari ini? Apakah kamu pernah mendengar atau membaca informasi tentang ASEAN? Penasarankah kan dengan kondisi-kondisi negara-negara yang ada di ASEAN? Yuk, mari kita cari tahu lebih lanjut dengan membaca artikel Geografi kelas 8 dibawah ini!

--

Tentang ASEAN

Apakah kamu tahu bahwa ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) berdiri pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand? ASEAN adalah organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Wow, hebat ya negara kita itu salah satu negara pendiri. Setelah terbentuk, terdapat lima negara lain yang ikut bergabung, antara lain Laos, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Vietnam.

Apa manfaat kondisi geografis indonesia dan filipina tersebut untuk masyarakat di sekitarnya
 

Sebagian besar negara ASEAN memiliki wilayah laut dengan luas sekitar 5.060.100 km² dan luas wilayah daratannya sekitar ± 4.817.000 km. Berdasarkan letak astronomisnya, wilayah ASEAN terletak pada 28º LU - 11º LS dan 93º BT - 141º BT, sehingga mayoritas negara-negara di ASEAN memiliki iklim tropis karena dekat dengan garis khatulistiwa. 

Baca Juga: Pengaruh Letak Astronomis dan Geografis Indonesia

Sementara itu, berdasarkan letak geografisnya, ASEAN terletak di antara dua samudra yaitu Hindia dan Pasifik, dan terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia. Nah, tahukah kamu kalau negara-negara di ASEAN itu memiliki bentuk geografis yang unik lho, yuk mari kita bahas!

  • Compact, yaitu berbentuk hampir seperti lingkaran. Contohnya Kamboja.
  • Fragmented, yaitu berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah. Contohnya Indonesia.
  • Elongated, yaitu bentuk memanjang. Contohnya negara Vietnam.
  • Protruded, yaitu bentuknya lebih kompleks dan beragam, bseperti terdapat tangan yang memanjang. Contohnya Thailand dan Myanmar.

Kondisi Geografis Negara-Negara di ASEAN

 

Apa manfaat kondisi geografis indonesia dan filipina tersebut untuk masyarakat di sekitarnya

Berikut kondisi geografis masing-masing 10 negara anggota ASEAN secara umum. Yuk, mari kita simak!

1. Indonesia

Letak Astonomis: 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT

Iklim: Tropis

Kondisi Geografis:

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan dilintasi oleh khatulistiwa. Indonesia memiliki relief yang beraneka ragam bentuknya dan dilalui oleh dua sirkum, yaitu Sirkum Pasifik dan Mediterania. Selain itu, Indonesia diapit oleh tiga lempeng besar di dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini lah yang menyebabkan Indonesia berpotensi mengalami erupsi gunung api, gempa bumi, dan tsunami.

Baca Juga: Potensi Sumber Daya Alam Negara-Negara ASEAN

2. Malaysia

Letak Astonomis: 6° LU - 7° LU dan 100o BT – 120o BT

Iklim: Tropis

Kondisi Geografis:

Malaysia terdiri atas dua kawasan utama, yaitu Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Kawasan Malaysia Barat diliputi bentukan pegunungan. Sementara itu, Malaysia Timur umumnya sempit, berawa-rawa, serta terdapat sungai-sungai yang pendek dan berkelok-kelok. Malaysia terletak pada Lempeng Eurasia, namun tidak terletak pada perbatasan lempeng-lempeng, sehingga aman dari bencana geologi.

3. Singapura

Letak Astonomis: 1o 11’ LU – 1o 28’ LU dan 103o 38’ BT – 104o 5’ BT

Iklim: Tropis

Kondisi Geografis:

Tahukah kamu kalau Singapura memiliki luas wilayah yang hampir sama dengan Provinsi DKI Jakarta, yaitu sekitar 664 km2. Singapura berbatasan di Malaysia bagian Utara, Selat Singapura bagian selatan, dan laut Indonesia bagian timur dan barat. Keadaan alam Singapura pada umumnya relatif datar. Namun, di beberapa tempat dijumpai perbukitan, hutan hujan tropis, dan rawa-rawa di sekitar pantai. Wilayah ini juga cenderung aman dari bencana geologi karena tidak terletak di perbatasan lempeng-lempeng.

4. Filipina

Letak Astonomis: 5o LU – 21o LU dan 117° BT – 121° BT

Iklim: Tropis

Kondisi Geografis:

Filipina merupakan negara kepulauan. Pulau Luzon dan Mindanao merupakan dua pulau terbesar yang ada di sana. Filipina juga banyak memiliki gunung berapi yang masih aktif. Negara ini dilalui oleh deretan Pegunungan Sirkum Pasifik, serta terletak di antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Filipina. Hal ini menyebabkan Filipina berpotensi terkena bencana gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi.

5. Thailand

Letak Astonomis: 6o LU – 21o LU dan 97o BT – 106o BT

Iklim: Tropis

Kondisi Geografis:

Thailand memiliki topografi berupa permukaan tanah yang dilewati aliran sungai di bagian tengah, dataran tinggi di timur laut, hutan, pegunungan, serta bukit-bukit di sebelah utara, dan banyak perbukitan di wilayah selatan. Daerah yang menjadi pusat kegiatan di negara ini biasanya di daerah dataran rendah, aliran Sungai Chao Phraya. Thailand terletak di Lempeng Eurasia, namun dekat dengan Samudra Hindia, sehingga berpotensi terkena tsunami dan gempa bumi. 

Baca Juga: Interaksi Antarruang antara Indonesia dengan negara ASEAN

6. Laos

Letak Astonomis: 14o LU – 22o LU dan 100o BT – 107o BT

Iklim: Tropis

Kondisi Geografis:

Laos terletak di Lempeng Eurasia. Di sebelah barat, berbatasan dengan Thailand dan Myanmar, sebelah utara berbatasan dengan Cina dan Vietnam, sebelah timur dengan Vietnam, dan di selatan berbatasan dengan Kamboja. Laos merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang akses masuk ke wilayahnya tanpa melalui laut, sehingga dijuluki "landlocked country". Sebagian besar wilayah Laos adalah daerah pegunungan dan wilayah lainnya merupakan dataran tinggi.

7. Myanmar

Letak Astonomis: 11o LU – 28o LU dan 92o BT – 101o BT

Iklim: Tropis, Myanmar bagian Utara dengan koordinat lebih dari 23,5o dan 29o LU beriklim subtropis

Kondisi Geografis:

Myanmar terbentuk dari dua lipatan pegunungan di sebelah barat dan sebuah patahan blok di sebelah timur. Keduanya berjajar dari utara ke selatan. Jajaran sebelah barat mencakup deretan Pegunungan Letha, Bukit Chin, dan Pegunungan Arakan Yoma yang diliputi hutan-hutan lebat. Myanmar terletak di Lempeng Eurasia dan berbatasan langsung dengan Lempeng India. Hal ini menyebabkan negara ini berpotensi terkena bencana gempa bumi dan tsunami di lepas Samudra Hindia.

8. Kamboja

Letak Astonomis: 10o LU – 15o LU dan 102o BT – 108o BT

Iklim: Tropis

Kondisi Geografis:

Laos terletak di Lempeng Eurasia. Di sebelah utara berbatasan dengan Laos, di sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Vietnam, sedangkan di sebelah barat dan utara berbatasan dengan Thailand. Bentuk wilayah Kamboja menyerupai piring. Di bagian tengahnya terdapat dataran besar Tonle Sap, sedangkan bagian tepi dibentuk oleh deretan pegunungan. Negara ini dilalui oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Mekong. Sampai sekarang, Sungai Mekong merupakan sungai yang terpenting di negara ini. 

9. Brunei Darussalam

Letak Astonomis: 4° LU - 5,05° LU dan 114° BT - 115° BT

Iklim: Tropis

Kondisi Geografis:

Brunei terdiri atas dua wilayah yang terpisah, yaitu wilayah barat dan timur. Wilayah barat merupakan daerah dataran rendah dan berawa, sedangkan wilayah timur merupakan daerah yang berbukit. Sebelah selatan, barat, dan timurnya, negara ini berbatasan langsung dengan negara Malaysia Timur, yaitu Serawak, sedangkan sebelah utaranya berbatasan dengan Laut Cina Selatan.

10. Vietnam

Letak Astonomis: 8o LU – 22o LU dan 104o BT – 108o BT

Iklim: Tropis

Kondisi Geografis:

Secara geografis, Vietnam terdiri dari lima wilayah, yaitu daerah pegunungan utara, Delta Sungai Merah, barisan Pegunungan Annamite, yang berhubungan dengan Vietnam Utara dan Vietnam Selatan, garis pesisir pantai yang sempit antara barisan Pegunungan Annamite dan Laut Cina Selatan, serta delta Sungai Mekong di sebelah selatan Vietnam.

---

Gimana nih, seru nggak mengetahui letak astronomis dan kondisi geografis negara-negara di ASEAN. Berasa jalan-jalan, nggak? Heheheh... Nah, kalau kamu mau lebih menguasai lagi seputar pengetahuan tentang kondisi geografis negara-negara ASEAN ini, kamu bisa lho belajar lewat aplikasi ruangbelajar. Di sana terdapat banyak variasi video dan soal yang sangat bermutu lho. Yuk, download sekarang!

Apa manfaat kondisi geografis indonesia dan filipina tersebut untuk masyarakat di sekitarnya

Referensi:

Mukminan, Endang Mulyani, M. Nursa'ban, dan Supardi. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Artikel ini diperbarui pada 29 Juli 2022.