Oleh: Winarto. Dokumen sumber adalah dokumen yang dipakai sebagai dasar
pencatatan kedalam jurnal atau buku pembantu. Dokumen sumber di dalam perusahaan
manufaktur biasanya berupa faktur penjualan, faktur pembelian, bukti kas keluar,
bukti kas masuk, dan bukti memorial.
Sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang melampiri dokumen sumber sebagai bukti shahihnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber. Contoh untuk faktur penjualan sebagai dokumen sumber, maka dokumen pendukungnya adalah Surat Order Pengiriman, Surat Order Produksi, Daftar Kebutuhan bahan, Daftar Kegiatan Produksi, Laporan Pengiriman Barang dan Surat Muat sebagai pendukung retur penjualan. Surat Order Pengiriman membuktikan bahwa transaksi penjualan telah diotorisasi oleh bagian order penjualan. Laporan Pengiriman barang membuktikan telah dilaksanakannya pengiriman barang kepada pembeli sesuai dengan perintah yang tercantum dalam surat order pengiriman. Dengan dilampirkannya berbagai dokumen pendukung tersebut maka faktur penjualan sebagai dokumen sumber dalam akuntansi menjadi lebih valid dan dapat diandalkan keshahihannya. Selanjutnya dalam faktur pembelian bahan baku sebagai dokumen sumber pencatatan kedalam jurnal dan kartu persediaan dilampiri dengan bukti pendukung berupa bukti penerimaan barang dan pesanan pembelian. Bukti penerimaan barang membuktikan bahwa bahan baku yang dibeli telah diterima oleh bagian gudang. Pesanan pembelian membuktikan bahwa bagian pembelian sudah melakukan pesanan atas bahan baku tersebut. Dokumen sumber yang lain yang memerlukan dokumen pendukung adalah
dokumen kas keluar. Dokumen yang terkait dengan pengeluaran kas ini adalah
sebagai berikut:
Dokumen yang berkaitan dengan transaksi penjualan tunai pada
perusahaan diantaranya adalah faktur penjualan tunai, pita register kas, credit
card sales slip, bill of lading, faktur penjualan OCD, bukti setor bank dan
rekapitulasi harga pokop penjualan.
Dokumen sebagai tanda bukti yang mendukung serta mengesahkan atas transaksi yang dilakukan atau tanda bukti adanya kewajiban pada pihak lain yang masih harus dilaksanakan, misalnya cek, bilyet giro, dan dokumen pengiriman uang; lihat juga bukti pelunasan (voucher). Otoritas Jasa Keuangan Tiap kegiatan jual beli yang dilakukan, pasti ada pencatatan. Pencatatan atas transaksi tersebut yang akan dijadikan bukti transaksi. Bukti transaksi dapat dibedakan sesuai dengan kejadiannya, transaksi yang terjadi di perusahaan terdiri dari transaksi internal, dan transaksi yang terjadi dengan pihak di luar perusahaan adalah transaksi eksternal. Kedua transaksi ini secara otomatis dapat mengubah posisi harta, kewajiban dan modal pada perusahaan. Perubahan ini yang akan mempengaruhi keseimbangan dalam persamaan dasar akuntansi. Secara jelasnya, bukti transaksi adalah bukti tertulis yang mencatat atau merekap segala kegiatan transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan maupun sebuah bisnis. Bukti transaksi berperan penting dalam mencegah munculnya permasalahan di waktu yang akan datang. Bukti transaksi yang sudah dicatat merupakan pegangan untuk mempermudah akuntan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Dari pencatatan tersebut dapat diketahui pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya transaksi, dan dapat menghindari duplikasi pada pengumpulan data keuangan. Selain itu, bukti transaksi dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan transaksi dalam bentuk tulisan. Terdapat dua jenis bukti transfer, yaitu:
Berikut adalah contoh bermacam-macam bukti transaksi, di antaranya:
|