Coba Sebutkan dan jelaskan, Pembagian Masa Pergerakan Nasional, Kunci Jawaban IPS Tema 8 Kelas 5 SD /Youtub PORTAL PURWOKERTO – Teman teman, coba sebutkan dan jelaskan, pembagian masa pergerakan nasional yang kalian ketahui. Kunci jawaban tema 8 kelas 5 subtema 1 Manusia Dan Lingkungan, materi pelajaran IPS untuk sekolah dasar. Pembahasan soal pertanyaan sebutkan dan jelaskan, pembagian masa pergerakan nasional dikutip dari penjelasan Sumar SPd, Alumni Universitas Galuh (Unigal) Tasikmalaya. Apa yang kalian ketahui tentang kebangkitan nasional dan dimulai sejak kapan. Dikutip dalam buku sejarah pergerakan nasional Indonesia (2015) Karya Ahmadin, Kebangkitan nasional adalah merupakan masa bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Baca Juga: Apakah Air Tersebut Merupakan Air Bersih, Kunci Jawaban Tema 8 kelas 5 IPA Tentang Siklus Air Sejarah kebangkitan nasional dimulai sekitar tahun 1908. Bukan hanya itu saja, 1908 dijadikan sebagai awal pergerakan nasioal. Dan pada masa itu juga disebut “Masa Pergerakan Kebangsaan“. Sumber: Buku Tematik Kelas 5 Kemendikbud
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD/MI Subtema 1 Pembelajaran 4 halaman 44, 45, 46, dan 47. Kunci jawaban di artikel ini hanya berfungsi sebagai pembanding jawaban dari orangtua maupun anak terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kunci jawaban ini berdasarkan soal terbuka dan merupakan jawaban optional. Sebaiknya, orangtua dan anak membaca terlebih dahulu setiap soal dan mencoba mengerjakan terlebih dahulu sebelum melihat pada kunci jawaban ini. Baca juga: Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 SD Halaman 113, 115, dan 117 Pembelajaran 2 Subtema 3 Bacaan Halaman 44 - 45 Tahukah Kamu? Masa Awal Pergerakan Nasional (Tahun 1900-an) Pada masa ini, lahir banyak organisasi pergerakan, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Indische Partij (IP). Salah satu organisasi yang besar pengaruhnya terhadap pergerakan nasional adalah Budi Utomo. Pada hari Minggu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo beserta kawan-kawannya berkumpul di Jakarta. Mereka sepakat mendirikan Budi Utomo yang berarti “usaha mulia”. Karena sebagai organisasi modern yang pertama kali muncul di Indonesia, pemerintah RI menetapkan tanggal berdirinya Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Masa Awal Radikal (Tahun 1920-1927-an)
Galeri Pengetahuan Sosial 2 110 tanah air yang dilandasi jiwa nasional serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Dalam program kerjanya ditetapkan langkah-langkah untuk menyukseskan Indische Partij yaitu: 1 Meresapkan cita-cita kesatuan nasional Indonesia. 2 Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan, baik di bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan. 3 Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian antara agama yang satu dengan agama yang lain. 4 Memperbesar pengaruh pro Hindia Indonesia di dalam pemerintahan. 5 Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Indonesia, terutama memperkuat mereka yang ekonominya lemah. 2. Masa Radikal Tahun 1920 – 1927-anPerjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah pada abad XX disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan nasional pada masa ini bersifat radikalkeras terhadap pemerintah Hindia Belanda. Mereka menggunakan asas nonkooperatif. Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah: a. Perhimpunan Indonesia PI Organisasai ini pada mulanya bernama Indische Vereeniging yang berdiri di negeri Belanda pada tahun 1908. Organisasi ini dipelopori oleh para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda. PI pada mulanya bergerak di bidang sosial, tahun 1922 namanya diganti menjadi Indonesia Vereeniging. Tokoh-tokoh pendiri Perhimpunan Indonesia antara lain R.P. Sosro Kartono, R.Husein Djoyodiningrat, R.M Noto Suroto, Notodiningrat, Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking, dan Apituley. Di samping bergerak di bidang sosial, organisasi ini merambah ke dunia politik. Untuk menyalurkan gagasannya mereka menerbitkan majalah Hindia Putra. Kegiatan ini makin radikal setelah tahun 1924 berganti nama Perhimpunan Indonesia PI. Kemudian majalah Hindia Putra diganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Tokohnya yang terkenal terutama Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo. PI banyak menulis artikel perjuangan di Indonesia Merdeka. Perhimpunan Indonesia juga mendatangi kongres-kongres di luar negeri untuk memperoleh dukungan. Perhimpunan Indonesia di bawah pimpinan Moh. Hatta diakui oleh organisasi lain di Indone- sia sebagai pelopor dalam perjuangan diplomasi ke luar negeri. Aktivitas M andiri Untuk menambah pengetahuan kalian, coba jelaskan mengapa Douwes Dekker yang sebenarnya masih keturunan Belanda bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Serasi Serba-serbi Sosial Gagasan kemerdekaan Indonesia yang disam- paikan Perhimpunan Indonesia mendorong munculnya beberapa organisasi di Indone- sia, seperti Perhimpun- an Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI, Jong Indonesia pemuda Indonesia, dan partai Nasional Indonesia PNI. Di unduh dari : Bukupaket.com Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia 111 Dalam pertemuan-pertemuan yang dihadirinya ditegaskan tentang tuntutan Indonesia merdeka, seperti pada Kongres Liga Demokrasi Internasional pertama di Paris tahun 1926 dan Kongres Liga Demokrasi Internasional kedua tahun 1927 di Berlin yang menyokong perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Keyakinan yang dikembangkan untuk mencapai tujuan itu adalah: 1 Perlunya persatuan seluruh tanah Indonesia. 2 Perlunya mengikutsertakan seluruh tanah air Indonesia. 3 Adanya perbedaan kepentingan antara penjajah dan yang dijajah maka tidak mungkin adanya kerja sama non kooperatif. 4 Perlunya kerja sama dan segala cara harus dilakukan untuk memulihkan jiwa dan raga kehidupan bangsa Indonesia yang rusak akibat penjajahan. Karena kegiatan Perhimpunan Indonesia tidak disukai oleh Belanda, maka pada bulan September 1927 pemimpin-pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap dan diadili. Pemimpin tersebut antara lain Mohammad Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, Ali Sastroamidjoyo, dan Abdul Madjid Djojodiningrat. Dalam pengadilan di Deen Haag bulan Maret 1928 Moh Hatta mengajukan pembelaan dengan judul Indonesia Vrij Indonesia Merdeka. Keempat tokoh tersebut akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti bersalah, tetapi Belanda tetap mengawasi dengan ketat kegiatan Perhimpunan Indonesia. b. Partai Komunis Indonesia PKI Ajaran komunis masuk ke Indonesia dibawa oleh orang Belanda, yaitu H.J.F.M. Sneevliet, yang bekerja pada sebuah surat kabar di Semarang. H.J.F.M. Sneevliet mendirikan partai yang berhaluan komunis dengan nama Indische Social Democraties The Vereeniging ISDV. Namun ternyata, ajaran komunis kurang mendapat respons dari masyarakat, sehingga merubah taktik penyebarluasan pengaruh dengan melakukan penyusupan ke organisasi-organisasi yang telah ada. Salah satu korban penyusupan komunis adalah SI, melalui tokoh Semaun dan Darsono. Akhirnya pada tanggal 23 Mei 1920 dibentuklah organisasi dengan nama Partai Komunist Hindia yang pada bulan Desember tahun yang sama namanya dirubah menjadi Partai Komunis Indonesia PKI. Pada tanggal 16 Desember 1926 PKI melakukan pem- berontakan di berbagai tempat di Pulau Jawa. Tapi berhasil dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Adapun di Sumatra Barat, pemberontakan PKI baru meletus pada tanggal 1 Januari 1927, tetapi dalam waktu tiga hari pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005 Gambar 6.8 Tokoh perhim- punan Indonesia. Dari kiri ke kanan G. Mangunkusumo, Mohammad Hatta, Iwa Kusuma Sumatri, Sastromul- yono, dan M. Sartono. Di unduh dari : Bukupaket.com Galeri Pengetahuan Sosial 2 112 Akibat pemberontakan yang gagal ini pemerintah kolonial makin bertindak keras dan tegas terhadap organisasi-organisasi pergerakan nasional yang ada pada saat itu. c. Nahdatul Ulama Pendiri NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dari Pondok Pesantren Tebu Ireng. NU berdiri pada tanggal 31 Januari 1926. NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan budaya. Tujuannya adalah mencerdaskan umat Islam dan menegakkan syariat agama Islam berdasarkan Mazhab Syafi’i. Selain bergerak dalam bidang agama pendidikan, sosial, dan budaya NU juga bergerak dalam bidang politik. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatannya yaitu mendorong kepada rakyat untuk memperoleh kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1946 NU menyatakan sebagai organisasi sosial politik. d. Partai Nasional Indonesia PNI Organisasi ini semula bernama Perserikatan Nasional Indo- nesia. PNI berdiri di Bandung pada tangal 4 Juli 1927. Pendirinya adalah Ir. Soekarno, Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq Cokroadisuryo, Mr. Sunaryo, M. Budiarto, dan dr. Samsi. Dalam kongres Perserikatan Nasional yang pertama di Surabaya, Perserikatan Nasional Indonesia diubah namanya menjadi Partai Nasional In- donesia PNI. Tujuannya adalah mencapai Indonesia Merdeka atas usaha sendiri. Adapun ideologinya adalah marhaenisme, bersifat mandiri, dan nonkooperatif. Sebagai wadah persatuan politik yang ada di Indonesia pada tanggal 17 Desember 1927 diselenggarakan kongres pertama dengan tujuan agar langkah dan perjuangan partai-partai yang ada seragam. Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1997 Gambar 6.9 Suasana Kongres PNI 1929. Di unduh dari : Bukupaket.com Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia 113 Dalam kongresnya di Surabaya pada tahun 1928 PNI berhasil menyusun program kegiatan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. 1 Dalam bidang politik a Memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan. b Pan Asianisme memperkuat hubungan dengan bangsa- bangsa Asia yang masih terjajah. c Menuntut kebebasan pers, berserikat, dan warga negara. d Menyebarkan pengetahuan sejarah nasionalisme untuk mengembangkan nasionalisme. 2 Dalam bidang ekonomi a Mengajarkan prinsip perekonomian nasional berdikari, membantu pengembangan perindustrian dan perdagangan nasional. b Mendirikan bank nasional dan koperasi untuk mencegah riba. 3 Dalam bidang sosial a Memajukan pengajaran nasional. b Memperbaiki kedudukan wanita dengan manganjurkan monogami. c Memajukan serikat buruh, serikat tani, dan pemuda. Pesatnya perkembangan PNI menyebabkan Belanda khawatir. Dengan alasan PNI akan mengadakan pemberontakan, maka tokoh-tokoh PNI ditangkap Belanda dan diajukan ke pengadilan kolonial. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Ir. Soekarno, Markun Sumadiredja, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata. Dalam pengadilan di Bandung, Ir. Soekarno membacakan pembelaannya yang sangat terkenal dengan judul “Indonesia Menggugat”. Bulan April 1930 Ir. Soekarno dijatuhi hukuman 4 tahun penjara dan di penjara di Sukamiskin Bandung, sedangkan tokoh lainnya dihukum antara satu sampai dua tahun. Akhirnya pada tahun 1931 PNI bubar kemudian muncul Partindo dan PNI Baru.3. Masa Moderat Tahun 1930-an |