September 13, 2017
Pemeriksaan Crankshaft – Poros engkol ialah komponen pada mesin yang berfungsi mengubah tenaga dari arah naik turun menjadi tenaga rotary. Posros engkol bekerja menggunakan prinsip mengayun sepeda, dimana sebuah lengan dihubungkan dengan batang piston dan ujung lengan lainnya terhubung dengan poros. Sehingg akan terjadi perubahan bentuk gerak. Dalam proses kerjanya, crankshaft harus didukung oleh beberapa komponen ibarat bearing, crank pin dan crank journal. Komponen-komponen ini saling bergesekan ketika mesin bekerja sehingga dalam interval waktu tertentu komponen-komponen ini akan mengalami keausan. Ada beberapa indikator yang sanggup pertanda bahwa crankshaft masih layak digunakan atau tidak, antara lain crankshaft journal clearence, thrust clearence, dan run-out crankshaft. Untuk mengetahui tiga hal diatas, kita perlu melaksanakan beberapa pengukuran. Sebelumnya, persiapkan alat-alat yang digunakan untuk mengukur poros engkol antara lain :
1. Pengukuran run out crankshaft Run out atau kebengkokan poros engkol akan pertanda kesejajaran poros ketika berputar, hal ini cukup penting alasannya yakni poros yang bengkok akan mempengaruhi volume dan tekanan kompresi yang dihasilkan piston. Untuk melaksanakan pengukuran ini, pastikan poros engkol sudah dalam keadaan membersihkan tanpa kotoran dan lapisan oli.
2. Pengukuran crank pin poros engkol Crankpin yakni poros pada crankshaft yang terhubung dengan connecting rod. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui beberapa hal ibarat keovalan dan ketirusan crank pin.
3. Pengukuran crank journal Crank journal ialah poros yang menjadi acuan crankshaft terhadap blok silinder. journal ini, ada sekitar 5 buah untuk mesin 4 silinder. metode pengukurannya juga sama dimana tiap journal terdapat 4 posisi pengukuran (A1, A2, B1, B2). 4. Pengukuran journal oil clearence Pengukuran ini akan memilih celah antara bearing crankshaft dengan crank journal pada blok silinder. pengukuran ini juga biasa disebut sebagai pengukuaran celah oli, caranya anda sanggup menggunakan cylinder bore gauge untuk mengukur inner diameter penahan crankshaft pada blok silinder.
Sebelum anda mulai mengukur, anda harus memasang penahan crankshaft beserta bearing pada blok silinder (seperti pada gambar) kemudian kencangkan sesuai moment. Catat hasil pengukurannya, kemudian cari selisih penguran ini dengan hasil pengukuran diameter crank journal. Bandingkan jadinya dengan celah limit yang sudah ditentukan. Jika celah itu melebihi limit maka celah oli sanggup dipastikan lebih longgar sehingga akan memicu terjadinya oblak ketika piston bergerak naik turun. 5. Pengukuran end play/thrust bearing Pengukuran selanjutnya akan mengetahui keausan ganjal luncur atau thrust bearing yang berjumlah dua buah yang terletak pada journal tengah. Pengukuran ini akan mengetahui bagaimana pergerakan crankshaft dari gaya aksial, gaya ini mengarah kedepan mesin yang diakibatkan oleh hentakan dari sistem powertrain.
Selain menggunakan bore gauge, anda menggunakan plasticgage. Teknik ini terbilang simpel alasannya yakni kita spesialuntuk perlu menuangkan plastic ini kecelah oli pada journal crankshaft dan mengencangkan baut penahan crankshaft sesuai momet. Tapi bila anda belum mempunyai alat ini maka sanggup dilakukan dengan cara diatas. Pemeriksaan poros engkol sejatinya dilakukan pada mesin-mesin tertentu yang sudah masuk kategori persoalan berat alasannya yakni pekerjaan ini dilakukan ketika mesin dalam kondisi terbongkar. Sementara proses overhoule mesin dilakukan apabila ada permasalahan fokus yang dideteksi timbul akhir kerusakian komponen inti mesin. Demikian artikel lengkap terkena cara mengukur dan menilik poros engkol mesin, semoga bermanfaa dan menambah wawasan kita wacana otomotif. |