Alat yang digunakan untuk memeriksa ketirusan crank journal poros engkol adalah

Pemeriksaan Crankshaft – Poros engkol ialah komponen  pada mesin yang berfungsi mengubah tenaga dari arah naik turun menjadi tenaga rotary. Posros engkol bekerja menggunakan prinsip mengayun sepeda, dimana sebuah lengan dihubungkan dengan batang piston dan ujung lengan lainnya terhubung dengan poros. Sehingg akan terjadi perubahan bentuk gerak.

Dalam proses kerjanya, crankshaft harus didukung oleh beberapa komponen ibarat bearing, crank pin dan crank journal. Komponen-komponen ini saling bergesekan ketika mesin bekerja sehingga dalam interval waktu tertentu komponen-komponen ini akan mengalami keausan.

Jika hal itu terjadi, maka mesin tidak akan bekerja secara efisien, untuk itu pengukuran dan investigasi poros engkol menjadi pekerjaan wajib pada perbaikan overhoule engine. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada poros engkol ? simak ulasannya dibawah.

Ada beberapa indikator yang sanggup pertanda bahwa crankshaft masih layak digunakan atau tidak, antara lain crankshaft journal clearence, thrust clearence, dan run-out crankshaft. Untuk mengetahui tiga hal diatas, kita perlu melaksanakan beberapa pengukuran. Sebelumnya, persiapkan alat-alat yang digunakan untuk mengukur poros engkol antara lain :

  • V Block
  • Meja Perata
  • Outside Micrometer
  • Cylinder Bore Gauge
  • Dial Gauge

1. Pengukuran run out crankshaft

Run out atau kebengkokan poros engkol akan pertanda kesejajaran poros ketika berputar, hal ini cukup penting alasannya yakni poros yang bengkok akan mempengaruhi volume dan tekanan kompresi yang dihasilkan piston. Untuk melaksanakan pengukuran ini, pastikan poros engkol sudah dalam keadaan membersihkan tanpa kotoran dan lapisan oli.

Alat yang digunakan untuk memeriksa ketirusan crank journal poros engkol adalah

  • Tempatkan kedua ujung crank journal pada dua buah V block, ini bertujuan untuk meahan poros biar sanggup berputar.
  • Siapkan meja perata sebagai daerah melaksanakan pengukuran, meja ini akan menjaga kesejajaran antara v blok dan dial gauge kemudian tempatkan dua buah v blok diatas meja ini.
  • Tempatkan dial gauge pada journal bab paling tengah.
  • Set jarum dial pada angka 0 dan pastikan ketika jarum dial masuk atau keluar akan menggerakan penunjuk dial.
  • Putar secara crankshaft secara berlahan sampai 360 derajat atau satu putaran. Sambil memutar, perhatikan penunjuk dial untuk mencari pergerakan terjauh dari penunjuk ini.
  • Kemungkinan penunjuk akan bergerak pada dua sisi, yakni sebelum 0 dan sehabis 0.  Misal jarum bergerak 0,07 mm sehabis 0 dan jarum juga bergerak 0,03 sebelum 0. Maka kebengkokan poros engkol yakni 0,07 + 0,03 = 0,10 mm.

2. Pengukuran crank pin poros engkol

Crankpin yakni poros pada crankshaft yang terhubung dengan connecting rod. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui beberapa hal ibarat keovalan dan ketirusan crank pin.

Alat yang digunakan untuk memeriksa ketirusan crank journal poros engkol adalah


  • Siapkan outside micrometer dengan skala pengukuran sesuai dengan diameter crank pin.
  • Set outside micrometer sampai pembacaannya tepat.
  • Masih tempatkan crankshaft pada v blok diatas meja perata.
  • Ukur pin ini pada 4 posisi, yakni posisi A1, A2, B1, dan B2. Posisi A dan B ialah garis yang saling berpotongan pada crank pin, sementara posisi 1 dan 2 ialah posisi sisi kanan dan sisi kiri crank pin.
  • Catat hasil pengukuran tersebut pada sebuah note, kemudian ukur ketiga crank pin lainnya.
Alat yang digunakan untuk memeriksa ketirusan crank journal poros engkol adalah
Gambar Pengukuran Poros Engkol
Data yang didapat pada pengukuran diatas, sanggup kita gunakan untuk memilih keovalan dan ketirusan crank pin.
  • Untuk mengetahui ketirusan crank pin, anda harus mencari selisih antara A1 dan A2 serta B1 dan B2 (ketirusan sudut A = A1-A2, ketirusan sudut B = B1 - B2)
  • Untuk mengetahui keovalan crank pin, anda harus mencari selisih antara A1 dan B1 serta A2 dan B2 (keovalan posisi 1 = A1-A2, keovalan posisi 2 = A2-B2)

3. Pengukuran crank journal

Crank journal ialah poros yang menjadi acuan crankshaft terhadap blok silinder. journal ini, ada sekitar 5 buah untuk mesin 4 silinder. metode pengukurannya juga sama dimana tiap journal terdapat 4 posisi pengukuran (A1, A2, B1, B2).

Hasil pengukuran crank journal ini akan kita gunakan untuk mencari keovalan dan ketirusan crank journal (caranya sama ibarat nomor 2) serta untuk mengetahui oil clearence crank journal (caranya ada dibawah).

4. Pengukuran journal oil clearence

Pengukuran ini akan memilih celah antara bearing crankshaft dengan crank journal pada blok silinder. pengukuran ini juga biasa disebut sebagai pengukuaran celah oli, caranya anda sanggup menggunakan cylinder bore gauge untuk mengukur inner diameter penahan crankshaft pada blok silinder.

Alat yang digunakan untuk memeriksa ketirusan crank journal poros engkol adalah

Sebelum anda mulai mengukur, anda harus memasang penahan crankshaft beserta bearing pada blok silinder (seperti pada gambar) kemudian kencangkan sesuai moment.

Teknik mengukurnya juga hampir sama ibarat pengukurandiameter silinder menggunakan bore gauge, spesialuntuk saja pada pengukuran ini jarum alat ukur tida perlu ditambah dengan pemanjang. Lakukan pengukuran pada 4 titik (A1, A2, B1, B2), pastikan anda menggerakan bore gaguge sejajar dengan jarum alat ukur untuk mengetahui pergerakan terbaik dari jarum penunjuk dial gauge.

Catat hasil pengukurannya, kemudian cari selisih penguran ini dengan hasil pengukuran diameter crank journal. Bandingkan jadinya dengan celah limit yang sudah ditentukan. Jika celah itu melebihi limit maka celah oli sanggup dipastikan lebih longgar sehingga akan memicu terjadinya oblak ketika piston bergerak naik turun.

Namun, kelemahan dari cara ini yakni kurang akurat. Kalau SOP itu menggunakan alat khusus berupa plastic gauge.

Alat ini dipasangkan pada masing-masing crank journal, kemudian pasang poros engkol ke blok silinder serta kencangkan sesuai moment. Plastic gauge akan menyesuaikan celah oli antara bearing dan crank journal, sehingga ketebalan plastic gauge sanggup pertanda journal oil clearence.

5. Pengukuran end play/thrust bearing

Pengukuran selanjutnya akan mengetahui keausan ganjal luncur atau thrust bearing yang berjumlah dua buah yang terletak pada journal tengah. Pengukuran ini akan mengetahui bagaimana pergerakan crankshaft dari gaya aksial, gaya ini mengarah kedepan mesin yang diakibatkan oleh hentakan dari sistem powertrain.

Alat yang digunakan untuk memeriksa ketirusan crank journal poros engkol adalah

  • Untuk mengukurnya, pasang terlebih lampau poros engkol ke dudukannya serta kencangkan sesuai moment.
  • Letakan dial indicator pada bab belakang mesin, dan arahkan jarum dial pada ujung poros engkol.
  • Pastikan anda sudah setting jarum penunjuk dengan tepat.
  • Gerakan poros engkol kearah depan dan belakang secara berpengaruh sampai ada pergerakan sedikit dari crankshaft.
  • Saat menggerakan crankshaft, perhatikan perpindahan jarum penunjuk pada dial indicator. Jumlahkan pergerakan jarum penunjuk sebelum 0 dan sehabis 0 untuk mengetahui end play terbaik dari crankshaft.
  • Terakhir, ibarat biasa anda perlu membandingkan hasil pengukuran ini dengan limit yang diperbolehkan. Jika celah ini melebihi limit maka anda harus mengganti bearingnya bukan poros engkolnya.

Selain menggunakan bore gauge, anda menggunakan plasticgage. Teknik ini terbilang simpel alasannya yakni kita spesialuntuk perlu menuangkan plastic ini kecelah oli pada journal crankshaft dan mengencangkan baut penahan crankshaft sesuai momet. Tapi bila anda belum mempunyai alat ini maka sanggup dilakukan dengan cara diatas.

Pemeriksaan poros engkol sejatinya dilakukan pada mesin-mesin tertentu yang sudah masuk kategori persoalan berat alasannya yakni pekerjaan ini dilakukan ketika mesin dalam kondisi terbongkar. Sementara proses overhoule mesin dilakukan apabila ada permasalahan fokus yang dideteksi timbul akhir kerusakian komponen inti mesin.

Demikian artikel lengkap terkena cara mengukur dan menilik poros engkol mesin, semoga bermanfaa dan menambah wawasan kita wacana otomotif.