Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi bisa menjadi pelajaran yang sulit untuk dipelajari, terlepas dari apakah Anda sedang mempelajari subjek di SMP, SMA, atau di universitas. Salah satu tantangan utama dalam ekonomi adalah banyaknya istilah dan permasalahan ekonomi yang harus dipelajari oleh siswa.  

Kegagalan untuk memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar ekonomi apa pun dapat menyebabkan kesulitan dalam mengikuti pelajaran di kelas dan terlebih lagi dapat membuat pengalaman belajar Anda jauh lebih berat.

Untungnya, ada beberapa hal yang bisa membantu Anda. Artikel di bawah ini mengkaji salah satu istilah paling umum yang akan Anda temui selama studi ekonomi Anda – ekonomi makro – dan memberikan contoh di mana Anda mungkin menghadapi kebijakan ekonomi makro.

Tentu saja, jika Anda masih merasa kesulitan untuk memahami definisi ekonomi makro, Anda bisa mendapatkan dukungan ekstra dengan bantuan seorang tutor, seperti tutor ekonomi di dekat Anda yang tersedia di Superprof.

Definisi Umum Ekonomi Makro

Secara umum, ekonomi makro dianggap sebagai studi ekonomi secara agregat. Artinya, ekonomi makro mengambil skala besar pada kegiatan ekonomi dan memeriksa cara kerja ekonomi secara keseluruhan.  Meskipun ada bidang ekonomi lain yang dapat Anda pelajari, seperti bagaimana perilaku seseorang dapat memengaruhi hasil ekonomi, studi tersebut termasuk dalam bidang analisis ekonomi mikro atau ekonomi perilaku, dan dengan demikian tidak secara umum dipertimbangkan dalam ekonomi makro.

Namun, ekonomi mikro – studi ekonomi “bottom-up” dan ekonomi, dengan fokus pada individu atau perusahaan – tidak terpisahkan dari ekonomi makro. Seringkali, isu-isu yang menyangkut ekonomi makro, seperti pengangguran dalam ekonomi atau upah, juga akan menarik minat para ekonom yang berspesialisasi dalam ekonomi mikro, meskipun mereka mungkin melihat masalah ini dari perspektif yang sedikit berbeda.

Jika Anda mencari definisi ekonomi makro yang lebih spesifik, maka ada berbagai sumber dan ekonom yang dapat Anda gunakan sebagai rujukan. Sebagai contoh, John Maynard Keynes, yang dianggap sebagai bapak ekonomi makro modern dan disebutkan dalam banyak buku pelajaran ekonomi. Dalam salah satu karyanya yang paling terkenal, “The General Theory of Employment, Interest and Money” dan dalam tulisan-tulisannya yang lain, Keynes berpendapat bahwa output ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti permintaan agregat, yang dapat ditingkatkan dengan merangsang pengeluaran pemerintah serta dengan menurunkan pajak.

Pemikiran-pemikiran tersebut meletakkan dasar untuk ekonomi makro seperti yang kita kenal sekarang, dan menelurkan ekonomi Keynesian, yang merupakan salah satu bagian dari aliran pemikiran ekonomi.

Meskipun tidak setiap ekonom menjadi penggemar ide-ide Keynes, pengaruh ide-ide tersebut secara luas dirasakan sepanjang abad kedua puluh, dan masih ada pendukungnya sampai hari ini, biasanya di bawah aliran new-Keynesianism.

Tentu saja, ekonomi makro bukan hanya sebuah teori ekonomi, karena ia juga telah membentuk sejumlah model dan kebijakan ekonomi yang berbeda, yang dibahas lebih lanjut di bawah ini.

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut
Banyak hal yang dapat memengaruhi kondisi ekonomi mikro maupun makroekonomi. Sumber: Pixabay.com

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Tersedia guru-guru Ekonomi terbaik

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi Mikro dan Makro

Ekonomi mikro ialah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari tentang variabel-variabel pada lingkup ekonomi yang lebih kecil, seperti perusahaan, harga, penawaran dan permintaan, produksi, perilaku konsumen, dan juga lainnya. Di sisi lain, ekonomi makro ialah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari secara lebih menyeluruh (agregat) yakni seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, jumlah uang yang beredar dan pendapatan nasional.

Kedua hal ini memiliki peran penting untuk mengukur dan menganalisa tingkat pertumbuhan dari ekonomi lingkup kecil dan yang lebih luas. Baik ekonomi mikro maupun makro memiliki hubungan satu sama lain. Tapi, dari hubungan yang dimiliki itu keduanya tetap memiliki perbedaan yang perlu diketahui seperti:

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro

Meskipun dua-duanya sama-sama memiliki tujuan untuk membuat perekonomian yang lebih baik. Tapi, perlu diketahui perbedaan dari keduanya ini yaitu:

Ruang Lingkup Ekonomi Mikro

Seperti yang sudah kita bahas sekilas di atas bahwa ekonomi mikro ini memiliki fokus kepada hal-hal yang lebih spesifik dan lebih detil dibandingkan dengan ekonomi makro. Tapi, tidak hanya faktor finansial yang dibahas dalam ruang lingkup ekonomi mikro, karena selain hal tersebut juga dibahas dalam cabang ekonomi ini, yaitu:

Teori ini adalah awal dari proses penawaran dan permintaan suatu barang ataupun jasa. Nantinya juga akan mempengaruhi harga produk yang dijual. Oleh karena itu, sebelum menentukan harga pastikan terlebih dahulu untuk melakukan riset terkait apakah harga yang sudah ditentukan tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah. Jika harga yang sudah ditentukan tidak sesuai dengan produk atau jasa yang dijual, maka pada umumnya kamu akan kesulitan memasarkan produk tersebut dan akhirnya konsumen beralih ke produk atau jasa dari kompetitor untuk mencari harga yang lebih terjangkau.

Ini adalah salah satu yang membedakan ekonomi mikro dan ekonomi makro, dikarenakan ekonomi makro tidak mempunyai teori produksi. Teori produksi ini perlu diterapkan sebelum menetapkan suatu harga, hal ini agar sesuai antara pendapatan, pengeluaran dan persentase keuntungan yang harusnya diperoleh. Di samping itu, perhitungan antara kualitas dan kuantitas juga menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kerugian.

Salah satu perbedaan lainnya ialah teori distribusi. Teori ini secara umum membahas pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kebutuhan seperti pembayaran gaji ataupun upah kepada karyawan yang telah selesai mengerjakan fungsinya. Setelah itu, pembagian keuntungan dengan partner bisnis hingga kebutuhan lainnya yang memiliki tujuan untuk memajukan usaha tersebut.

Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Ekonomi makro ini membahas hal yang berhubungan dengan tingkat pengangguran, ketersediaan lapangan kerja, dan juga hal yang berhubungan dengan deflasi dan inflasi. Ekonomi makro mempunyai beberapa kebijakan seperti:

Kebijakan ini mengatur soal pendapatan dan pengeluaran dari suatu negara. Pendapatan negara dapat diperoleh dari pemungutan pajak yang dilakukan terhadap setiap warga negara. Selain itu, pendapatan negara juga dapat diperoleh dari hal diluar dari non-pajak seperti keuntungan yang didapat BUMN, lelang, denda, gratifikasi dan juga pemberian dari negara lainnya.

Sedangkan untuk pengeluaran umumnya mengenai kegiatan impor barang dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pokok yang ada pada dalam negeri. Kebutuhan dalam negeri yang dibutuhkan umumnya kebutuhan yang memang susah untuk diproduksi oleh suatu negara. Sehingga pada akhirnya negara tersebut memutuskan untuk melakukan impor barang.

Kebijakan ini juga adalah salah satu kebijakan yang menjadi pembeda dari ekonomi makro dan mikro. Kebijakan moneter ini ialah kebijakan yang memiliki fungsi untuk mengukur sebanyak apa dana yang dikeluarkan oleh bank sentral yang ada di Indonesia yakni Bank Indonesia terhadap masyarakat Indonesia.

Jika terjadi perputaran uang yang semakin banyak tentunya, akan mempengaruhi perputaran uang yang semakin tinggi dan akan mempengaruhi tingkat inflasi sehingga membuat harga suatu produk menjadi lebih mahal. Sebaliknya, jika perputaran uang semakin kecil maka harga dari suatu produk yang ditawarkan relatif lebih rendah atau lebih sering disebut dengan deflasi.

Kebijakan inilah yang mempunyai peranan cukup penting dalam kehidupan masyarakat untuk pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dan negara. Oleh karena itu, dengan mempelajari ilmu ekonomi tentu akan sangat menolong dalam kehidupan sehari-hari.

Kebijakan segi penawaran ini mempunyai fungsi untuk menyeimbangkan neraca keuangan dalam sebuah badan usaha ataupun negara. Oleh karena itu, wajar jika banyak perusahaan membutuhkan orang yang pandai dalam bidang ilmu ekonomi. Dengan ilmu tersebut diharapkan segala pengelolaan keuangan terutama yang berhubungan dengan produksi dapat ditekan semaksimal mungkin dan tetap dapat menyeimbangkan kualitas produk, hingga produk yang dihasilkan dapat menjadi lebih berkualitas.

Tersedia guru-guru Ekonomi terbaik

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut

Tujuan Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang berfokus pada mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Makro ekonomi dapat digunakan untuk menganalisis target-target kebijaksanaan, seperti pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, inflasi, dan keseimbangan neraca pembayaran yang berkesinambungan. Kebijakan ekonomi makro yang dilakukan negara diperankan oleh pemerintan dan swasta. Dalam hal ini, penerapan ekonomi makro suatu negara memiliki tujuan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul. Untuk penanganan masalah ini, pemerintah bertindak sebagai regulatornya dan swasta sebagai pelaksananya.

Berikut adalah beberapa tujuan ekonomi makro, diantaranya:

  • Menciptakan Lapangan Pekerjaan Kebijakan dalam ekonomi makro berupaya untuk meminimalisir pengangguran dengan menciptakan berbagai lapangan pekerjaan.
  • Ekonomi Stabil Penerapan kebijakan ekonomi makro bertujuan untuk menstabilkan ekonomi dengan menjaga kestabilan harga barang, membuka banyak lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
  • Meningkatkan Produksi dalam Negeri Penerapan kebijakan makroekonomi berupaya meningaktkan produktivitas masyarakat dengan cara memperbaiki situasi untuk investasi.
  • Neraca Pembayaran yang Seimbang Tentu saja, setiap negara giat melakukan transaksi perdagangan dengan negara lain. Kegiatan itu yang membawa pengaruh terhadap kondisi ekonomi negara sehingga neraca pembayaran haruslah seimbang.
  • Mengendalikan inflasi Dengan penerapan kebijakan Ekonomi Makro, Indonesia mampu melakukan kebijakan cash ratio, politik pasar terbuka, dan politik Tujuannya satu, menghentikan laju inflasi di dalam negeri.
  • Pendapatan Penduduk yang Merata Kebijakan ekonomi makro berusaha merealisasikan pendapatan penduduk yang merata dengan pemerataan hasil olaha sumber daya alam dan manusia. Dengan pendapatan penduduk yang merata, itu berpengaruh besar terhadap peningkatan tingkat konsumi atau daya beli masyarakat yang berdampak langsung terhadap kondisi ekonomi suatu negara ke depannya.

Ekonomi makro ini berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan. Mempelajari tujuan ekonomi ini membantu kita meningkatkan pemahaman bagaimana pemerintah sebagai regulatornya, swasta sebagai pelaksananya, dan kita, harus saling bekerja sama untuk menjaga kestabilan pertumbuhan ekonomi negara.

Faktor Makro Ekonomi dalam Ekonomi

Mengingat definisi ekonomi makro, masuk akal bahwa fitur utama ekonomi makro terkait dengan bidang-bidang yang berdampak pada ekonomi secara keseluruhan. Akibatnya, bidang ekonomi makro yang menjadi perhatian biasanya terkait dengan kebijakan mengenai topik-topik seperti:

  • Pekerjaan;
  • Pengangguran;
  • Kebijakan fiskal; atau
  • Inflasi

Namun, ada berbagai topik yang dapat memiliki dampak besar pada perekonomian sehingga termasuk dalam studi ekonomi makro. Oleh karena itu, analis ekonomi makro tidak terbatas untuk memeriksa area yang tercantum di atas. Ada berbagai faktor ekonomi makro yang mungkin memiliki efek positif atau negatif pada perekonomian.

Sebagai contoh, bencana alam, seperti tsunami di Lombok baru-baru ini, dapat dianggap sebagai faktor ekonomi makro negatif, karena memiliki efek ke bawah pada ekonomi lokal atau nasional. Ini bisa disebabkan oleh banyak alasan, termasuk menipisnya sumber daya alam, rusaknya tempat kerja atau pabrik, atau populasi yang dipindahkan. Contoh lain dari faktor ekonomi negatif adalah krisis keuangan global baru-baru ini, yang dimulai di AS pada tahun 2007.

Krisis ini menyebabkan penurunan ekonomi di seluruh dunia dan merupakan contoh utama yang menunjukkan bahwa faktor-faktor ekonomi makro tidak selalu membawa perubahan positif pada suatu perekonomian. Ada juga sejumlah faktor yang dapat menjadi positif bagi suatu perekonomian.

Misalnya, mengurangi jumlah barang dan jasa dapat menyebabkan peningkatan permintaan terhadap layanan atau produk tersebut. Seiring waktu hal ini akan mengarah pada peningkatan pendapatan bagi para pemasok tersebut, dan semoga, bagi perekonomian secara umum.

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut
Krisis keuangan tahun 2008 merupakan contoh yang bagus untuk siswa belajar tentang ekonomi makro. Sumber: Pixabay.com

Contoh Kebijakan Makro Ekonomi

Ada banyak contoh kebijakan ekonomi makro di seluruh dunia, dan semakin Anda mencarinya, semakin mudah untuk menemukan contoh-contoh kebijakan tersebut. Secara umum, mereka yang mempelajari ekonomi makro meneliti salah satu dari dua bidang ekonomi. Sebagai contoh, para ekonom mempelajari siklus bisnis, yang melihat sifat siklus produksi barang dan jasa.

Biasanya, kinerja siklus bisnis diukur melalui PDB. Atau, ahli ekonomi makro cenderung mempelajari apa yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Kedua metode studi tersebut tetap pada prinsip utama ekonomi makro, yaitu, memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi secara agregat.

Ekonomi makro adalah bidang yang sangat penting dalam menentukan tujuan dan langkah kebijakan, entah kebijakan itu ditetapkan oleh badan internasional atau pemerintahan.

Kebijakan semacam itu ditujukan untuk mendorong pertumbuhan dalam suatu perekonomian, atau untuk menanggulangi setiap krisis yang mungkin dihadapi. Seringkali, kebijakan yang cenderung dipengaruhi oleh ekonomi makro mencakup hal-hal seperti:

  • Langkah-langkah untuk meningkatkan lapangan kerja dalam suatu perekonomian;
  • Menetapkan target inflasi nasional;
  • Suku bunga saat ini yang ditetapkan oleh bank sentral; atau
  • Tarif perusahaan dan tarif pajak individu yang berlaku dari tahun ke tahun.

Tentu saja, analisis faktor-faktor ekonomi makro tidak dengan sendirinya menentukan kebijakan ekonomi, kebijakan fiskal, atau kebijakan moneter mana yang mungkin diadopsi oleh pemerintah.

Secara alami, pemerintah dipilih dengan mandat tertentu, sehingga kebijakan yang mereka perkenalkan selama masa kekuasaan mereka dapat mewakili prioritas dan keyakinan politik mereka sendiri. Karena alasan ini, seringkali ada ketidaksepakatan tentang kebijakan atau model ekonomi apa yang paling efektif untuk suatu perekonomian, dan tidak mungkin ada konsensus antara partai politik di seluruh dunia mengenai masalah ini dalam waktu dekat.

Dengan demikian, ekonomi makro harus dipandang sebagai salah satu dari banyak sarana yang dapat digunakan untuk membentuk kebijakan, tetapi tidak menjadi penyebab utama dengan sendirinya.

Ekonomi yang membahas permasalahan ekonomi secara agregat seperti inflasi disebut
Ekonomi makro memiliki dampak pada kebijakan ekonomi yang diadopsi oleh pemerintah. (Sumber: Pixabay)

Apa itu Makro Ekonomi ?

Seperti yang telah kita bahas di atas, ekonomi makro berkaitan dengan studi ekonomi secara keseluruhan, pada tingkat agregat. Sebagai bidang ekonomi yang berbeda, ekonomi makro cukup terpisah dari bidang studi ekonomi lain, seperti ekonomi mikro, yang dianggap sebagai “sisi lain” dari studi ekonomi.

Jika Anda suka melihat gambaran yang lebih besar dan ingin mencoba dan memahami bagaimana cara ekonomi global dan lokal beroperasi, maka Anda mungkin akan secara alami tertarik pada bidang utama studi ekonomi makro, seperti:

  • Pekerjaan atau pengangguran;
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi produk domestik; dan
  • Tingkat inflasi.

Tentu saja, karena ekonomi makro adalah bidang studi ekonomi yang sangat penting, Anda mungkin harus lebih banyak belajar tentang teori dan kebijakan ekonomi makro, seperti yang dijelaskan di atas, di kelas atau perkuliahan ekonomi Anda.

Terlepas dari apakah Anda seorang murid SMA atau mahasiswa ekonomi di suatu universitas, jika Anda tidak menikmati belajar ekonomi makro maka Anda mungkin akan mengalami kesulitan di beberapa topik selama masa studi Anda. Hal ini karena, baik atau buruk, ekonomi makro di ajarkan hampir setiap kurikulum sekolah dan universitas.

Dengan demikian, jika Anda tahu bahwa Anda ingin belajar ekonomi di universitas, baik sebagai jurusan utama atau jurusan kedua Anda, namun Anda tidak bisa memahami dasar-dasar ekonomi makro, mungkin inilah saatnya untuk mencari bantuan.

Meskipun ada cara yang bisa Anda praktekkan untun mempelajari sendiri masalah ekonomi yang ditemukan dalam ekonomi makro, banyak orang menemukan bahwa solusi yang lebih mudah adalah menemukan tutor ekonomi untuk membantu Anda dalam studi ekonomi makro Anda.

Dalam banyak hal, bantuan dari tutor ekonomi adalah cara yang sempurna untuk membantu memotivasi Anda dan membantu membuka aspek-aspek yang paling menarik menurut Anda tentang ekonomi makro. Sama halnya jika Anda merasa nyaman dengan bidang ekonomi makro, tetapi Anda ingin tutor Anda memberikan lebih banyak pertanyaan dan praktik ujian, maka ada banyak tutor ekonomi di luar sana yang bisa mewujudkannya.

Superprof, misalnya, memiliki banyak tutor ekonomi yang dengan senang hati membantu Anda dengan studi Anda, entah Anda menginginkan kursus secara langsung atau kursus online. Masukkan saja kode pos Anda dan mata pelajaran yang ingin Anda pelajari, dan Anda akan menemukan tutor yang cocok dalam waktu singkat! Baca tentang ekonomi internasional di sini.