Ada berapa cara untuk memantau denyut nadi yaitu

Tahukah Anda bagaimana cara menghitung denyut nadi normal? Detak jantung atau sering juga disebut denyut nadi merupakan berapa kali jantung berdetak dalam satu menit. Detak jantung berguna untuk memantau kondisi kesehatan dan tingkat kebugaran seseorang.

Jantung merupakan organ vital yang mengalirkan darah yang kaya dengan kandungan oksigen keseluruhan tubuh. Sehingga, ketika terjadi masalah pada detak jantung, maka bisa menandakan adanya gangguan pada fungsi jantung.

Oleh karena itu, mengetahui detak jantung normal dan menjaganya merupakan suatu hal yang penting. Lantas, berapa detak jantung normal tersebut?

Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia

Tahukah Anda bagaimana cara menghitung denyut nadi normal? Detak jantung normal pada orang dewasa yang sedang beristirahat berada di 60 hingga 100 detak per menit. Detak jantung ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi kebugaran, aktivitas, posisi tubuh, suhu udara, obat-obatan, dan ukuran tubuh.

Oleh karena itu, para atlit yang terbiasa dengan aktivitas fisik akan memiliki detak jantung normal yang di bawah rata-rata sekitar 40 kali per menit saat istirahat.

Pada saat seseorang berolahraga, tentu memiliki detak jantung yang berbeda. Pada orang dewasa dengan usia 20 hingga 35 tahun akan memiliki detak jantung sebanyak 95 hingga 170 kali. Pada usia 35 hingga 50 tahun berkisar 85 hingga 155 kali. Sedangkan untuk lansia atau yang diatas 60 tahun, detak jantung ketika berolahraga berkisar antara 80 hingga 130 kali detak per menitnya.

Namun, pada bayi dan juga anak-anak memiliki detak jantung yang berbeda-beda. Berikut ini detak jantung normal yang dikategorikan berdasarkan umur pada bayi dan anak-anak. 

Bayi baru lahir : 70-190 detak per menit.

Bayi usia  1 - 11 bulan : 80- 150 detak per menit.

Anak usia 1-2 tahun : 80-130 detak per menit.

Anak usia 3-4 tahun : 80-120 detak per menit.

Anak usia 5-6 tahun : 75 - 115 detak per menit.

Anak usia 7-9 tahun : 70-110 detak per menit.

Anak usia di atas 10 tahun : 60-100 detak per menit.

Baca Juga: Penting Untuk Kesehatan, Mari Mengetahui Detak Jantung Normal Dan Cara Menjaganya

Cara Menghitung Detak Jantung yang Benar

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa detak jantung normal seorang manusia pada kondisi stabil dan saat beristirahat adalah sekitar 60-100 detak kali per menit. Meskipun ukuran ini dapat berbeda-beda, namun pada dasarnya perhitungan detak jantung dapat dilakukan dengan cara yang sama, terlepas dari usia ataupun faktor lainnya.

Sebelum melakukan perhitungan detak jantung, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu. Adapun hal-hal tersebut di antaranya adalah:

1. Waktu Pengukuran

Hal pertama yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pengukuran detak jantung yang akurat adalah waktu yang tepat. Dalam hal ini, sebaiknya Anda meluangkan waktu di pagi hari untuk melakukan pengukuran, sebelum Anda mulai beraktivitas dan mengonsumsi kafein. 

2. Konsumsi Kafein 

Jika Anda terlanjur mengonsumsi kafein terlebih dahulu, maka ada baiknya Anda menunda perhitungan detak jantung hingga satu jam lamanya. Hal ini karena konsumsi kafein dapat membuat detak jantung meningkat.

3. Aktivitas Fisik

Jangan mengukur detak jantung setelah Anda beraktivitas fisik, baik berolahraga, maupun setelah Anda duduk dan berdiri dalam jangka waktu yang lama.

Nah itulah dia beberapa hal yang perlu diperhitungkan sebelum Anda melakukan pengukuran detak jantung. Adapun cara menghitung detak jantung sejatinya cukup mudah dilakukan. 

  1. Periksalah denyut nadi pada pergelangan tangan, dengan menekan jari telunjuk dan jari tengah Anda di salah satu pergelangan tangan. 
  2. Kemudian periksa pula denyut nadi pada bagian leher, dengan cara menekan secara perlahan sisi leher tepat di bagian bawah tulang rahang Anda.
  3. Cobalah untuk menghitung jumlah denyut nadi selama 15 detik. 
  4. Kalikan angka yang didapatkan dengan angka 4, itulah detak jantung Anda.

Demikianlah penjelasan mengenai detak jantung normal dan cara mengukurnya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum pengukuran. Untuk hasil yang lebih akurat, Anda dapat melakukan perhitungan hingga beberapa kali.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan berbagai alat canggih lainnya yang tentunya dapat mengukur detak jantung Anda dengan lebih akurat. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Haruskah Kita Khawatir dengan Kecepatan Denyut Jantung?

Referensi :

1. Mayoclinic. What's a normal resting heart rate?. 

2. Corliss, Julie. Want to check your heart rate? Here’s how. 

Halodoc, Jakarta – Denyut nadi menggambarkan frekuensi arteri (pembuluh darah bersih) yang mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung. Melalui denyut nadi, kamu juga bisa mengetahui detak jantung, irama jantung, hingga kekuatan jantung. Sehingga, memeriksa denyut nadi bisa menjadi tanda apakah jantung bekerja dengan baik atau tidak.

Baca juga: Kapan Ibu Bisa Mendengar Detak Jantung Janin?

Jumlah Denyut Nadi Normal per Menit

Denyut nadi setiap orang akan bervariasi. Ini tergantung pada beberapa faktor yang bisa memengaruhi, seperti usia, aktivitas fisik, tingkat kebugaran, suhu udara, posisi tubuh, emosi, ukuran tubuh, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Secara umum, berikut adalah jumlah denyut nadi normal per menit sesuai usia:

  • Bayi sampai usia 1 tahun: 100-160 kali per menit.
  • Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit.
  • Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit.
  • Orang dewasa: 60-100 kali per menit.

Dibanding orang dewasa, denyut nadi bayi dan anak-anak cenderung lebih tinggi. Alasannya karena kebutuhan suplai darah mereka lebih banyak, sehingga jantung harus bekerja lebih keras dan berdetak lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, denyut jantung ini juga bisa berubah-ubah, bergantung pada aktivitas fisik dan kondisi kesehatannya. Misalnya, saat anak sangat aktif, kesakitan, demam, atau dehidrasi, denyut nadinya bisa meningkat tajam.

Baca juga: 3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare

Cara Mengukur Denyut Nadi

Denyut nadi bisa diukur pada beberapa titik dalam tubuh, seperti di pergelangan tangan, siku bagian dalam, dan sisi leher bagian bawah. Di antara semua titik pengukuran, kamu bisa lebih mudah menemukan denyut nadi di pergelangan tangan. Berikut adalah cara pengukuran denyut nadi di pergelangan tangan:

  • Putar pergelangan tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke atas.
  • Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan bagian dalam yang dilewati pembuluh darah arteri. Tekan bagian tersebut sampai merasakan denyut nadi. Jika pengukuran dilakukan di siku bagian dalam atau leher, tempatkan kedua jari dan tekan sampai menemukan denyut nadi.
  • Hitung denyut nadi selama 60 detik. Atau, kamu bisa menghitung denyut nadi selama 15 detik dan dikalikan 4 kali agar mendapatkan hasil denyut nadi per menit. Kamu bisa mengulang pengukuran denyut nadi jika belum yakin dengan hasilnya.

Denyut Nadi dan Risiko Aritmia

Denyut nadi juga bisa menjadi gambaran denyut jantung. Oleh sebab itu, denyut nadi yang terlalu lambat atau terlalu cepat perlu diwaspadai. Sebab, kondisi tersebut bisa menggambarkan adanya gangguan pada irama jantung, seperti aritmia.

Baca juga: 5 Jenis Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung

Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Berikut adalah beberapa jenis aritmia yang perlu diwaspadai:

  • Bradikardia, yaitu kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur.
  • Blok jantung, yaitu kondisi jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan seseorang pingsan.
  • Takikardia supraventrikular, yaitu kondisi jantung berdetak lebih cepat secara tidak normal.
  • Fibrilasi atrium, yaitu kondisi jantung berdetak sangat cepat meskipun kamu sedang beristirahat.
  • Fibrilasi ventrikel, yaitu kondisi jantung berdetak terlalu cepat dan tidak teratur. Pada kasus yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian mendadak.

Itulah jumlah denyut nadi per menit dan cara pengukurannya. Kalau kamu punya keluhan dengan denyut nadi, misalnya, terlalu cepat atau lambat tanpa alasan yang jelas, segeralah berbicara dengan dokter Halodoc. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!