Yang merupakan limbah anorganik yang berasal dari makhluk hidup di bawah ini adalah

Pengertian Limbah Anorganiklimbah botol plastik adalah salah satu contoh limbah anorganik

Botol plastik adalah salah satu contoh limbah anorganik yang dapat didaur ulang.

Limbah anorganik adalah limbah yang bukan berasal dari makhluk hidup atau non hayati, seperti botol plastik, kaleng minuman, dan kaca.

Penguraian limbah anorganik membutuhkan waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun karena sifatnya yang tidak mudah terurai secara alami. Oleh karena itu, pengelolaan limbah, dari sisi pengolahan maupun pemanfaatan haruslah tepat. Tentunya guna menekan angka pencemaran limbah anorganik terhadap lingkungan.

Limbah anorganik adalah salah satu jenis limbah yang paling banyak mencemari lingkungan di Indonesia. Menurut The National Plastic Action Partnership (NPAP), kurang lebih ada sekitar 4 sampai 5 juta ton limbah plastik yang mencemari saluran air dan laut.

Diprediksi angka ini akan terus meningkat.

Karakteristik Limbah Anorganik
Adapun perbedaan karakteristik limbah anorganik dengan limbah lainnya yaitu:

Sulit terurai oleh mikroorganismePenguraiannya memerlukan jangka waktu yang lamaMudah didaur ulangMengandung bahan berbahayaTidak memiliki unsur karbon (C)Memiliki rantai kimia yang panjang dan kompleks

Berdampak signifikan terhadap lingkungan maupun kesehatan

Jenis Limbah Anorganik
Limbah anorganik pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

Limbah Anorganik Lunak
Limbah anorganik lunak mudah dibentuk atau diolah karena sifatnya yang lentur. Pada dasarnya limbah anorganik mampu didaur ulang untuk menghasilkan suatu produk baru. Apabila dimanfaatkan secara baik dan benar, hasil daur ulang limbah anorganik dapat memiliki nilai ekonomi. Secara bersamaan, hal ini membantu mengurangi permasalahan lingkungan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Berikut jenis limbah anorganik lunak yang dapat kamu ketahui:

Limbah plastikLimbah kainLimbah kemasan ProdukLimbah karet Sintesis

Limbah kertas

Limbah Anorganik Keras
Limbah anorganik keras adalah limbah berwujud padat dan keras yang tidak dapat membusuk serta sangat sulit untuk diuraikan.

Proses pengelolaan dan penghancuran limbah anorganik keras memerlukan teknologi kompleks seperti pencucian, pengeringan, dan pemanasan.

Adapun beberapa jenis limbah anorganik keras, yaitu:

Limbah logamLimbah kaca

Limbah keramik

Sumber Limbah Anorganik
Timbunya limbah anorganik bersumber dari beberapa kawasan seperti :

Kawasan Industri
Kawasan industri biasanya menghasilkan limbah anorganik yang berasal dari kegiatan proses produksi. Selain itu, air limbah industri juga mengandung bahan anorganik, yaitu garam anorganik (magnesium klorida dan magnesium sulfat) yang berasal dari kegiatan pertambangan dan asam anorganik (asam sulfat) yang berasal dari industri pengolahan bahan bakar fosil.

Kawasan Rumah Tangga
Di kawasan rumah tangga, jenis limbah anorganik yang paling banyak dihasilkan yaitu limbah kemasan produk serta limbah plastik.

Selain itu, limbah anorganik yang dihasilkan dari rumah tangga juga berupa limbah kain dan elektronik.

Kawasan Komersil dan PerkantoranPengolahan Limbah Anorganik

Prinsip Pengelolaan Limbah Anorganik di bawah ini, dapat diterapkan guna menekan angka pencemaran pada lingkungan.

Pengurangan (Reduce)

Prinsip ini berkaitan dengan menggunakan produk yang dapat digunakan kembali dan mengurangi penggunaan produk yang menghasilkan limbah anorganik, seperti membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja.

Penggunaan Kembali (Reuse)

Sebelum menggunakan kembali, lakukan pemilahan, pengumpulan, dan pembersihan limbah anorganik secara tepat.

Daur Ulang (Recycle)Daur ulang adalah suatu bentuk pemanfaatan kembali, sehingga limbah menjadi berguna lagi.

Adapun keuntungan dari proses daur ulang, yaitu:

Penghematan sumber daya alam sebagai bahan bakuPencemaran lingkungan berkurangPenghematan biaya operasional pengelolaan limbah anorganikSebagai penyediaan bahan baku bagi industri daur ulang

Menciptakan lapangan kerja

Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Berdasarkan sifatnya limbah dibedakan menjadi 2, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologi baik aerob maupun anaerob. Limbah organik yang dapat diurai melalui proses biologi mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, potongan kayu, daun-daun kering, dan sebagainya. Limbah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan kecil dan berbau. Jadi, limbah yang berasal dari sisa mahluk hidup disebut limbah organik.

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A.

Contoh limbah anorganik antara lain limbah kimia dari pabrik, logam dan produk-produk olahannya, plastik, kaca, keramik, hingga kain. Limbah jenis ini tidak bisa terurai oleh alam dan harus diolah dengan baik agar tidak jadi sumber penyakit.

24 Nov 2020|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa terurai secara alami

Limbah atau sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, dan umumnya bukan berasal dari tumbuhan dan hewan, seperti kaleng, botol kaca, plastik, kertas, maupun pembungkus makanan.Berbeda dari limbah organik yang bisa diurai oleh alam, sebagian besar limbah anorganik tidak bisa diurai secara alami. Kalaupun ada yang bisa diurai alami, sampah tersebut membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan dengan yang organik.Jika dibiarkan menumpuk, limbah anorganik bisa memicu berbagai penyakit berbahaya, seperti diare dan kolera. Selain itu, pencemaran lingkungan seperti pencemaran air dan tanah juga bisa terjadi.

Jenis-jenis limbah anorganik

Plastik termasuk salah satu jenis limbah anorganik

Pembagian jenis limbah menjadi organik dan anorganik, dilakukan berdasarkan sifatnya. Contoh limbah organik adalah limbah atau sampah yang mudah terurai sendirinya oleh alam, seperti daun kering, sisa sayuran, sisa makanan, maupun bahan lainnya.Sementara itu sebagian besar limbah anorganik tidak bisa diurai secara natural oleh alam. Munculnya limbah jenis ini bisa dari sisa pengolahan industri seperti limbah pabrik, hingga proses pengolahan rumahan. Contoh atau jenis limbah anorganik antara lain:
  • Botol kaca
  • Botol plastik
  • Bungkus makanan ringan
  • Kantong plastik
  • Kaleng
  • Kertas
  • Kain
  • Keramik
  • Logam
  • Detergen

Dampak limbah anorganik jika dibiarkan menumpuk

Tumpukan sampah anorganik bisa picu gangguan pencernaan

Jika limbah anorganik dibiarkan menumpuk tanpa pengolahan yang baik, ada berbagai dampak negatif yang bisa muncul, seperti:Tumpukan sampah anorganik bisa jadi sumber awal munculnya penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, jamur, maupun parasit lainnya. Beberapa penyakit yang dapat timbul akibat tumpukan sampah antara lain:Limbah anorganik, terutama yang berbentuk cairan, bisa meresap ke saluran air dan mencemari berbagai sumber air yang tersedia, mulai dari air tanah, sungai, hingga laut.Kondisi ini selain berbahaya bagi manusia, juga akan merusak ekosistem perairan yang ada. Ikan-ikan menjadi tidak aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Bahkan, kerusakan lingkungan tersebut berisiko menimbulkan kematian mendadak pada ikan.Selain itu, limbah anorganik yang dibuang ke air akan berubah menjadi asam dan gas cair organik yang berbau dan pada konsenterasi tinggi, bisa meledak.Dengan menurunnya kesehatan dan kualitas lingkungan, maka aspek sosial dan ekonomi masyarakat otomatis juga akan terdampak.Saat menderita penyakit yang muncul akibat lingkungan yang kurang bersih atau banyak sampah, Anda perlu mengeluarkan biaya pengobatan. Lingkungan yang kotor juga akan mengurangi rasa nyaman di sekitar tempat tinggal.

Cara mengolah limbah anorganik yang baik

Limbah anorganik perlu didaur ulang

Untuk bisa menghindari dampak negatif dari limbah anorganik, kita perlu melakukan langkah-langkah pemanfaatan yang tepat. Salah satu cara yang paling baik adalah dengan melakukan daur ulang sampah anorganik menjadi barang yang bisa digunakan kembali.Sebelum itu, ada satu langkah penting yang perlu Anda lakukan, yaitu memisahkan sampah organik dan anorganik di rumah. Dengan begitu, sampah yang masih bisa didaur ulang bisa lebih mudah diolah. Berikut ini beberapa jenis sampah yang dapat dimanfaatkan ulang berdasarkan Kementerian Kesehatan RI:Langkah paling sederhana dari pengelolaan sampah kertas yang bisa Anda lakukan di rumah adalah mengumpulkan buku-buku atau kertas bekas dan memberikannya ke bank sampah atau pengumpul kertas bekas di tempat-tempat daur ulang.Dibanding hanya menumpuk dan terbuang ke laut, sisa-sisa kertas bisa diolah menjadi kertas daur ulang, tas, topeng, patung, maupun kerajinan tangan lainnya.Sampah kaleng adalah salah satu jenis limbah yang tidak akan terurai meski ratusan bahkan ribuan tahun lamanya. Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda memanfaatkannya sebagai bahan daur ulang agar volume sampah tidak terus bertambah.Cara paling sederhananya adalah dengan menggunakan kaleng-kaleng bekas minuman atau cat, sebagai pot bunga maupun wadah untuk menyimpan barang-barang yang lain.Di tempat pengolahan sampah atau daur ulang sampah, limbah anorganik jenis botol biasanya akan diolah lagi menjadi botol baru. Botol yang dimaksud di sini adalah botol kaca.Sampah plastik, seperti bekas kemasan makanan dan minuman, saat ini sudah banyak diolah menjadi berbagai kerajinan, seperti tas tangan, dompet, tempat tisu, bahkan pakaian.Oleh karena itu jika menemukan sampah plastik di rumah, sebaiknya jangan langsung membuangnya begitu saja. Pisahkan dan bersihkan dari sampah lainnya, lalu Anda bisa menyumbangkannya ke bank sampah ataupun tempat daur ulang di lingkungan sekitar.Satu jenis limbah anorganik yang keberadaannya sering kita abaikan adalah sampah kain. Pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai, banyak yang menumpuk begitu saja di lemari.Untuk memanfaatkannya, Anda bisa mengubah kegunaannya, dari pakaian menjadi lap dapur, kain pel, atau menyumbangkannya ke orang yang membutuhkan, jika baju tersebut memang masih layak pakai.Sementara itu, di tempat pengrajin sampah anorganik, sampah kain sudah sering didaur ulang menjadi taplak meja, tutup dispenser, hingga selimut.

Baca Juga

Dampak Carbon Footprint alias Jejak Karbon untuk KesehatanAlergi Jamur pada Tubuh, Kenali Gejala dan Cara MengatasinyaMenyelami Sistem Bank Sampah di Indonesia dan ManfaatnyaLimbah anorganik adalah sumber pencemaran lingkungan yang perlu diperhatikan keberadaannya. Mengingat dampaknya terhadap kesehatan juga tidaklah enteng, Anda pun perlu memperhatikan kebersihan linkungan sekitar rumah. Jangan sampai ada limbah yang menumpuk dan tak tertangani dengan baik.Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang kesehatan lingkungan serta dampak sampah atau limbah bagi kesehatan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

alergi lingkunganpolusi udara

Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/download/dqjl/files280203-LINGKUNGAN-kedaruratan.pdf
Diakses pada 11 November 2020
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo. https://dlh.kulonprogokab.go.id/files/Bab%202_%20Permukiman%20-%20Akhir.pdf
Diakses pada 11 November 2020
Kementerian Kesehatan RI. http://bapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod/pengelolaansampah/mi-1c%20modul%20prinsip%20pengelolaan%20sampah.pdf
Diakses pada 11 November 2020

Pemanfaatan tenaga nuklir untuk penelitian, sektor industri, maupun kesehatan semakin meningkat. Oleh karena itu, pengelolaan limbah nuklir harus dilakukan dengan menjamin kesehatan maupun keselamatan pekerja, masyarakat, serta lingkungan hidup.

Terdapat beberapa jenis alergi pada anak yang perlu diwaspadai oleh orangtua, mulai dari alergi makanan, alergi musiman, alergi dalam ruangan, hingga alergi hewan peliharaan. Bagaimana cara mengatasi dan mencegahnya?

Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan AC dan lemari es bagi lingkungan adalah meningkatnya efek rumah kaca. Sementara dampak bagi kesehatan adalah meningkatnya risiko alergi dan infeksi, penyakit terkait panas, kanker kulit, refrigerant poisoning, dan luka bakar.

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Farahdissa