Yang bukan karakteristik dari jenis kabel single mode Step index adalah

Yang bukan karakteristik dari jenis kabel single mode Step index adalah

Show

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at Belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Yang bukan karakteristik dari jenis kabel single mode Step index adalah

Kecuali

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. banyak terjadi dispersi
  2. Memiliki bandwith yang lebar
  3. digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi
  4. Memiiliki diameter yang sangat kecil jika dibandingkan dengan cladding
  5. memiliki redaman yang sangat kecil
Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Komunikasi fiber optik telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai segi pengiriman data informasi, mulai dari lingkup ‘local area networks’(LAN) sampai telekomunikasi antar benua. Fiber optik adalah suatu media transmisi yang pemakaiannya sedang berkembang pesat. Hal ini karena media fiber optik memiliki keunggulan yang signifikan dibanding media transmisi kawat konvensional.

Secara umum komunikasi fiber optik dapat dijelaskan sebagai berikut :

Data yang akan dikirimkan dapat berupa analog atau digital. Dalam sistem pengiriman data  dalam system fiber optic maka data berasal dari elektrik akan diubah dahulu ke optic oleh sumber cahaya berupa LED, Laser Dioda (LD). Kemudian disambungkan dengan splices atau konektor dari fiber satu ke yang lain dan diterima oleh photodetektor bisa berupa PIN, APD (Avalance Photodioda) yang akan mengubah dari optik ke elektrik selanjutnya akan diubah ke data semula.

Ø  STRUKTUR DASAR SERAT OPTIK

1.      Core (Inti), Berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya.

              Core memiliki Ciri-Ciri :

a. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi.

b. Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya    terjadi pada bagian ini. Ukuran core sangat mempengaruhi karakteristik serat optic.

2.   Cladding (Lapisan) Berfungsi sebagai cermin, yakni mementulkan cahaya agar dapat   merambat ke ujung lainnya.

Cladding memiliki Ciri-Ciri :

a. Terbuat dari bahan gelas dengan indek bias lebih kecil dari core

b. Merupakan selubung dari core

c. Hubungan index antara core dan cladding akan membpengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).

Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tempat kode warna. Indek bias (n) inti lebih besar dari pada Indek bias Cladding (Nc > Nd).

Coating memiliki Ciri-Ciri :

a. Terbuat dari bahan plastik

b. Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan

Ø  Jenis jenis Fiber Optik:

Indeks bias core konstan Ukuran Core besar (50 mikro meter) dan dilapisi cladding yang sangat tipis. Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar Terjadi dispresi.  Hanya digunakan untuk jarak pendek dan tranmisi data bit rate rendah.

2.       Graded index multimode

Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat . Dispresi minimum Hanya lebih mahal dari serat optik SI karena proses pembuatannya lebih sulit.

Serat Optik SI monomode memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya.  Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optic. Digunakan untuk tranmisi data dengan bit rate tinggi.

Ø  Kode warna pada kabel serat optik

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:

Warna selubung luar/jacket

Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode

Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi

Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:

  1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
  1. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
  1. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
  1. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
  1. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
  1. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
  2. E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:

Physical Contact (PC), 0°

yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.

sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode

Physical Contact (PC), 0°

Physical Contact (PC), 0°

Physical Contact (PC), 0°

·         Keamanan rahasia informasi lebih baik

·         Aman dari bahaya listrik

·         Penambahan kanal / kapasitas terpasang lebih mudah

·         Tidak ada cakap silang (Crosstalk)

·         Tanah temperatur tinggi

·         Tidak menyalurkan energi listrik

·         Pada sistem repeater, transmistter & receiver perlu pengubahan energi listrik ke optik dan sebaliknya

·         Perangkat sambung relatif lebih sulit, karena terbuat dari gelas silica, memerlukan penangganan yang lebih hati-hati

·         Perangkat terminasi lebih mahal

 Komunikasi fiber optik telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai segi pengiriman data informasi, mulai dari lingkup ‘local area networks’(LAN) sampai telekomunikasi antar benua. Fiber optik adalah suatu media transmisi yang pemakaiannya sedang berkembang pesat. Hal ini karena media fiber optik memiliki keunggulan yang signifikan dibanding media transmisi kawat konvensional.

Secara umum komunikasi fiber optik dapat dijelaskan sebagai berikut :

Data yang akan dikirimkan dapat berupa analog atau digital. Dalam sistem pengiriman data  dalam system fiber optic maka data berasal dari elektrik akan diubah dahulu ke optic oleh sumber cahaya berupa LED, Laser Dioda (LD). Kemudian disambungkan dengan splices atau konektor dari fiber satu ke yang lain dan diterima oleh photodetektor bisa berupa PIN, APD (Avalance Photodioda) yang akan mengubah dari optik ke elektrik selanjutnya akan diubah ke data semula.

  STRUKTUR DASAR SERAT OPTIK

1.      Core (Inti), Berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya.

              Core memiliki Ciri-Ciri :

a. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi.

b. Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya    terjadi pada bagian ini. Ukuran core sangat mempengaruhi karakteristik serat optic.

2.   Cladding (Lapisan) Berfungsi sebagai cermin, yakni mementulkan cahaya agar dapat   merambat ke ujung lainnya.

Cladding memiliki Ciri-Ciri :

a. Terbuat dari bahan gelas dengan indek bias lebih kecil dari core

b. Merupakan selubung dari core

c. Hubungan index antara core dan cladding akan membpengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).

Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tempat kode warna. Indek bias (n) inti lebih besar dari pada Indek bias Cladding (Nc > Nd).

Coating memiliki Ciri-Ciri :

a. Terbuat dari bahan plastik

b. Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan

Ø  Jenis jenis Fiber Optik:

Indeks bias core konstan Ukuran Core besar (50 mikro meter) dan dilapisi cladding yang sangat tipis. Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar Terjadi dispresi.  Hanya digunakan untuk jarak pendek dan tranmisi data bit rate rendah.

2.       Graded index multimode

Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat . Dispresi minimum Hanya lebih mahal dari serat optik SI karena proses pembuatannya lebih sulit.

Serat Optik SI monomode memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya.  Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optic. Digunakan untuk tranmisi data dengan bit rate tinggi.

Ø  Kode warna pada kabel serat optik

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:

Warna selubung luar/jacket

Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode

Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi

Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:

  1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
  1. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
  1. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
  1. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
  1. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
  1. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
  2. E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:

Physical Contact (PC), 0°

yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.

sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode

Physical Contact (PC), 0°

Physical Contact (PC), 0°

Physical Contact (PC), 0°

·         Keamanan rahasia informasi lebih baik

·         Aman dari bahaya listrik

·         Penambahan kanal / kapasitas terpasang lebih mudah

·         Tidak ada cakap silang (Crosstalk)

·         Tanah temperatur tinggi

·         Tidak menyalurkan energi listrik

·         Pada sistem repeater, transmistter & receiver perlu pengubahan energi listrik ke optik dan sebaliknya

·         Perangkat sambung relatif lebih sulit, karena terbuat dari gelas silica, memerlukan penangganan yang lebih hati-hati

·         Perangkat terminasi lebih mahal