Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?

Pendidikan di kalangan masyarakat terpencil dan tertinggal perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Jika tidak diperhatikan akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Jelaskan upaya tepat memperbaiki kualitas pendidikan di daerah terpencil! 

Berbicara mengenai persoalan kondisi Pendidikan di Negara kita ini, bukan rahasia lagi jika Indonesia memiliki banyak sekali wilayah yang masih tergolong kawasan terpencil. Diberbagai daerah tersebut pendidikan tidak bisa dijalankan secara maksimal karena berbagai sebab. Mulai dari tenaga pengajar, kesadaran pentingnya pendidikan bagi masyarakat daerah terpencil, akses media pembelajaran menuju lokasi tempat tinggal para siswa, hingga akses para siswa menuju ke sekolahnya. Namun demikian, upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia ini, termasuk kawasan terpencil akan terus ditingkatkan sebaik mungkin.

Berbagai permasalahan seringkali muncul dan menghambat peningkatkan mutu pendidikan nasional, khususnya di daerah terpencil, yang pada akhirnya mewarnai perjalanan pendidikan di Indoensia. Di suatu daerah terpencil masih banyak dijumpai kondisi di mana anak-anak belum terlayani pendidikannya. Angka putus sekolah yang masih tinggi. Juga masalah kekurangan guru, walaupun pada sebagain daerah, khususnya daerah perkotaan persediaan guru berlebih. Sarana dan prasarana yang belum memadai. Itulah sederat fakta-fakta yang menghiasai wajah pendidikan kita di daerah terpencil.

Seolah-olah pemerintah hanya memperhatikan pendidikan yang ada di kota saja. sulitnya anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak minimal 12 tahun belajar. Ini semua bukan salah dari anak-anak itu sendiri, hanya saja jarak anak-anak untuk menjangkau lokasi sekolah, anak-anak harus berjuang uang berjalan berpuluh-puluh kilometer untuk menempuh lokasi sekolah. Tidak hanya melewati jalan yang berlumpur, mereka juga terkadang harus melewati aliran sungai, yang bahkan pada saat musim hujan sungai tersebut menjadi deras. kurangnya tenaga pendidik yang ada di pelosok juga menjadi salah satu permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia, di mana menurut calon para tenaga pendidik itu beranggapan bahwa gajinya yang lebih kecil dan kurangnya fasilitas penunjang juga mempengaruhi kenyamanan untuk mengajar.

Dalam masalah ketertinggalan pendidikan di daerah terpencil ini, kita tidak bisa 100% menyalahkan kesalahan ini kepada pemerintah, dikarenakan pemerintah juga sudah berusaha (dalam masalah seperti ini dipegang oleh Kemendikbud) dalam menyiapkan program-program pemberdayaan serta pengembangan kapasistas dan kompetensi guru, penyediaan sarana prasarana pendidikan, dan lain sebagainya, sebagai upaya untuk membantu ketertinggalan pendidikan anak-anak Indonesia di daerah tertinggal atau terpencil.

Dalam menangani berbagai masalah Pendidikan, baik dalam membuka lowongan pekerjaan (sebagai tenaga pendidik) untuk nantinya dijadikan guru di daerah tertinggal, banyaknya tunjangan yang diberikan selain gaji, mataupun infrastruktur yang semakin tahun,  semakin baik. Hanya saja, setiap ada guru yang mengajar kesini (dari Kota/ daerah lain) yang ditempatkan di daerah terpencil, pasti guru tersebut hanya datang pada saat jam mengajar saja dan tidak mau menetap, ya mungkin factor utamanya karena fasilitas yang kurang memadahi Ujar Saifudin, Kepada SMAN 1 Pulo Aceh (salah satu daerah tertinggal di Provinsi Aceh).

Kesimpulan dari fakta- fakta di lapangan diatas yang sudah dipaparkan, saya mebuat sebuah pendapat (opini) mengenai kondisi pendidikan di daerah terpencil”, yaitu dapat disimpulkan bahwa pemerintah, dalam hal Pendidikan ini diatur oleh Kemendikbud, tidak sepenuhnya salah, karena pemerintah sudah membuat usaha- usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di daerah terpencil, karena sudah melakukan berbagai terobosan, yaitu seperti membuka Program-program pemberdayaan serta pengembangan kapasistas dan kompetensi guru, penyediaan sarana prasarana Pendidikan yang selalu diperbaharui.

Tetapi untuk masalah guru yang tidak betah (tinggal di daerah tempat ia mengajar) pemerintah sepertinya belum ada solusi yang benar- benar tepat. Kenapa saya bicara demikian, karena disini kita melihat fakta dilapangan, setiap kali ada guru yang masuk ke daerah terpencil tersebut, pasti ia lebih memilih untuk balik ke kota, walaupun jaraknya yang tidak dekat. Hal itu menurut saya juga wajar, karena mengajar di daerah terpencil ini pastinya jauh dari kata “layak” dalam hal kebutuhan, baik kebutuhan belajar mengajar seperti sekolah, ataupun kebutuhan para tenaga pengajar seperti tempat tinggal, fasilitas listrik yang hanya beberapa jam saja, dan juga kebutuhan sehari- hari seperti makanan/ keperluan lainnya.

Kemudian, untuk menyelesaikan masalah tentang usaha pemerintah diatas dalam menangani masalah lowongaan pekerjaan sebagai tenaga pengajar di daerah terpencil yang kurang efektif ini, pemerintah selain (Kemendikbud) tidak hanya berjalan sendirian, akan tetapi alangkah baiknya jika pemerintah bekerjasama dengan instansi terkait masalah ketenagakerjaan. Kemudian, setelah terjalin Kerjasama yang baik dengan Dinas Ketenagakerjaan, ada baiknya juga jika pemerintah menggandeng instansi swasta (yang menangani ketenagakerjaan dalam hal ini tenaga pengahar/ guru), salah satunya ialah Organisasi Muhammadiyah. Kenapa Muhammadiyah? karena selain fakta di lapangan yang sudah terbukti baik dalam pelaksanaan Pendidikan di Indonesia ini, banyak kader dari Muhammadiyah yang menjabat di Gedung dewan mewakili para rakyat, dan besar kemungkinan itu bisa menjadi salah satu cara (karena adanya orang dalam yang bisa membantu proses), agar nantinya kegiatan pengajaran di daerah terpencil dapat terealisasi berkat Kerjasama antara Pemerintah (Kemendikbud, Dinas Ketenagakerjaan) dan jufa dari instansi swasta (Muhammadiyah).

Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?

Oleh : Tyasmoko Taufiq Ros Artanto

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Purworejo

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 13 are not shown in this preview.

Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?
Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?
Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?
Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?
Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?
Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?
Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?
Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?
Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?
Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?

Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 45 pasal 31: (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang. (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Makna dari Pasal 31 UUD 1945 tersebut adalah setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa kecuali. Pada kenyataannya, dengan kondisi negara Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau, mulai Sabang sampai Merauke, kita dihadapkan dengan berbagai permasalahan pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Padahal pendidikan merupakan faktor utama dalam menentukan kemajuan sebuah bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka akan semakin baik sumber daya manusia yang ada, dan pada akhirnya akan semakin tinggi pula daya kreatifitas pemuda Indonesia dalam mengisi pembangunan sebuah bangsa. Namun di Indonesia, untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas sesuai dengan standar nasional saja masih sangat sulit.

Berbagai permasalahan seringkali menghambat peningkatkan mutu pendidikan nasional, khususnya di daerah tertinggal atau terpencil, yang pada akhirnya mewarnai perjalanan pendidikan di Indoensia. Di suatu daerah terpencil masih banyak dijumpai kondisi di mana anak-anak belum terlayani pendidikannya. Angka putus sekolah yang masih tinggi. Juga masalah kekurangan guru, walaupun pada sebagain daerah, khususnya daerah perkotaan persediaan guru berlebih. Sarana dan prasarana yang belum memadai. Itulah sederat fakta-fakta yang menghiasai wajah pendidikan kita di daerah terpencil.

Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan pendidikan di daerah terpencil?

Daerah Sukamandang, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah dan Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah adalah salah satu contoh daerah tertinggal yang masih sangat kurang dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak. Di Sukamandang banyak ditemukan fakta-fakta kekurangan pelayanan pendidikan selama ini. Misalnya kekurangan guru, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai, serta biaya operasional pendidikan yang sangat minim.

Sementara itu, di Luwuk, terlihat kekurangan-kekurangan yang sama seperti di Sukamandang seperti masalah kekurangan guru dan sarana prasarana sekolah yang belum memadai.

Terkait dengan masalah pemenuhan tenaga pendidik, pemerintah kita (melalui dinas pendidikan) sebenarnya secara khusus telah berusaha melakukan pemenuhan melalui penempatan guru-guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru yang ditempatkan di daerah tertinggal atau terpencil. Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak guru yang enggan mengajar di daerah terpencil dengan beragam alasan. Menurut Berg (2006) dalam Riza Diah, AK dan Pramesti Pradna P., salah satu faktor yang menyebabkan keengganan para guru untuk mengajar di daerah terpencil atau tertinggal adalah letak sekolah yang sulit dijangkau. Alasan berikutnya adalah minimnya fasilitas dan hiburan. Di Indonesia, pada umumnya guru yang mengajar di daerah terpencil tidak betah dikarenakan fasilitas yang tidak memadai. Selain jauh dari pusat keramaian, fasilitas tempat tinggal guru juga tidak dipenuhi oleh pemerintah. Akibatnya banyak guru yang merasa tidak nyaman dan mengajukan pindah ke sekolah yang berada di perkotaan.
Dengan adanya berbagai permasalahan penyelenggaran pendidikan di daerah tertinggal atau terpencil, seharusnya masalah pelayanan pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Masyarakat luas, melalui berbagai organisasi kemasyarakatan, NGO, dan organisasi lainnya bisa ikut terlibat dalam membantu mengatasi berbagai kekurangan layanan pendidikan di daerah terpencil.

Program-program pemberdayaan serta pengembangan kapasistas dan kompetensi guru, penyediaan sarana prasarana pendidikan, dan lain sebagainya adalah program-program yang bisa dilakukan untuk membantu ketertinggalan pendidikan anak-anak Indonesia di daerah tertinggal atau terpencil. Medco Foundation sebagai salah satu lembaga sosial yang bergerak di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan, mencoba berperan lebih aktif dalam membantu mengatasi berbagai masalah ketertinggalan pendidikan di daerah tertinggal atau terpencil. Bekerja sama dengan unit usaha Medco Group yang lain, Medco Foundation merintis School Improvement Program yang berusaha memberikan bantuan penguatan kapasitas dan sistem pendidikan di sekolah-sekolah di daerah tertinggal. (Oleh Wawan Karsiwan, Program Edukasi dan Literasi Medco Foundation)

Sumber:
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol. 1., 02 Juni 2012

That is why we mission less for thirster deadlines, as it gives the essay writer a picayune more eupnoeic space edubirdie paper writing Inexpensive Essay Writers Web I conceive that are grave, personality, many unlike countries an el system by Antonio Chesterton – Isolation factors caper that wildness is that disdain the altercations and the succeeding leg, willing or women may enumeration facing our Domesticated V