Untuk mengatasi masalah pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi pemerintah melaksanakan program

Cara Mengatasi Tingginya Pertumbuhan Penduduk – Pertumbuhan penduduk di suatu negara tentu saja memiliki dampak positif dan dampak negatif. Namun, jika dilihat dengan sudut pandang yang realistis, dampak negatif menjadi dominan dalam terjadinya pertumbuhan penduduk ini.

Dampak negatif tersebut berpengaruh pada bidang perekonomian negara. Hal tersebut karena negara memiliki kewajiban untuk “mengurus” seluruh penduduknya, tetapi jumlah penduduk tiap tahun justru semakin membludak sehingga tentu saja negara akan merasa kewalahan.

Indonesia telah dinobatkan sebagai negara terpadat nomor empat di dunia, sementara nomor satu adalah negara China. Melesatnya pertumbuhan penduduk ini menjadi pokok permasalahan untuk segera diatasi supaya negara dan masyarakatnya dapat merasakan dampak positifnya.

Dalam upaya mengatasi permasalahan pertumbuhan penduduk yang terus melesat ini, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, terutama antara pemerintah dan masyarakat.

Lalu, apa saja ya cara-cara yang digunakan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk ini? Bagaimana pengaruh pertumbuhan penduduk ini terhadap perekonomian negara? Yuk simak ulasan berikut!

Cara Mengatasi Pertumbuhan Penduduk

  1. Kampanye program KB (Keluarga Berencana) untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga. Selain itu program KB juga dapat berfungsi untuk menekan jumlah angka kelahiran.
  2. Menciptakan lapangan kerja untuk menekan jumlah angka pengangguran.
  3. Menunda masa perkawinan dini untuk mengurangi jumlah angka kelahiran.
  4. Menggalakkan program transmigrasi supaya kepadatan penduduk tidak hanya di suatu daerah tertentu saja, tetapi juga menyebar ke daerah lain.
  5. Meningkatkan kesadaran akan mitos “banyak anak banyak rezeki” di kalangan masyarakat.
  6. Meningkatkan pendidikan dan pemahaman bahwa laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol dapat berdampak bagi negara.

Program KB (Keluarga Berencana)

Program KB (Keluarga Berencana) ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan tingkat kelahiran di Indonesia. Program ini disebut-sebut dapat sukses apabila terdapat kerjasama yang kompak antara pemerintah, organisasi kaum ibu-ibu, dan lembaga swadaya masyarakat.

Menurut Usep K (1990), berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional Ulahma’ pada tahun 1983 yang diadakan di Jakarta, menyatakan bahwa Keluarga Berencana adalah “suatu ikhtiar atau usaha manusia untuk mengatur kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum agama, Undang-Undang Negara dan Pancasila, demi mendapatkan kesejahteraan keluarga khususnya dan kesejahteraan bangsa pada umumnya.”

Kalangan masyarakat berpenghasilan rendah cenderung memiliki potensi dalam meningkatkan angka kelahiran ini, sehingga program KB (Keluarga Berencana) ini dapat menjadi upaya untuk membantu menekan peningkatan angka kelahiran tersebut.

Pada zaman yang serba canggih ini juga selaras dengan program KB (Keluarga Berencana) ini karena dalam program tersebut telah berhasil menyediakan metode kontrasepsi yang inovatif dan harga yang murah. Hal tersebut supaya seluruh masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat mengikuti program ini serta turut berpartisipasi dalam upaya pengendalian kelahiran (Birth Control).

Dalam pelaksanaannya, program KB (Keluarga Berencana) termasuk dalam kegiatan posyandu yang diarahkan oleh petugas kesehatan. Posyandu ini ternyata dapat berperan aktif di kalangan masyarakat untuk memberikan penyuluhan mengenai pentingnya program KB (Keluarga Berencana) guna menekan angka kelahiran.

Saat ini, program KB (Keluarga Berencana) telah berkembang pesat dan mencapai tujuannya yakni mewujudkan keberadaan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera dengan jargonnya “Dua anak, cukup!”.

Adanya pelayanan yang baik dari instansi kesehatan dan alat kontrasepsi yang tersedia menjadi faktor penyebab keberhasilan dari program KB (Keluarga Berencana) ini. Dari adanya program ini, dipercaya bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menurun.

Lapangan Kerja Bagi Pengangguran

Pertumbuhan penduduk yang pesat tentu saja dapat memberikan pengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama dalam mendapatkan lapangan kerja. Banyaknya penduduk yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja tentu saja meningkatkan jumlah penduduk miskin dan pengangguran. Bahkan dengan meningkatnya jumlah pengangguran tersebut dapat meningkat pula tindak kriminalitas di masyarakat demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Terdapat beberapa upaya untuk mengatasi peningkatan pengangguran ini, antara lain:

  • Dengan membuka lapangan baru di berbagai industri pertanian, perdagangan, jasa, dan lain-lain.
  • Dengan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat baik yang memiliki gelar pendidikan maupun tidak.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan supaya fresh graduate dapat siap menjadi tenaga kerja yang terampil.
  • Memberikan pelatihan kerja gratis bagi masyarakat yang tamat SMP maupun SMA.
  • Memberikan kesempatan kerja di luar negeri melalui penyaluran Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
  • Mendorong usaha dan industri rumah tangga supaya tetap berkembang dan bersaing dengan produk impor.
  • Memberikan modal bagi UKM pemula.

Program Transmigrasi

Indonesia menjadi negara yang memiliki penduduk terbanyak nomor 4 di dunia, yang mana sebagian besar penduduknya tinggal di Pulau Jawa yang padahal luasnya hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Hal tersebut tentu saja menyebabkan persebaran penduduk tidak seimbang karena hanya satu wilayah saja yang padat penduduk dengan pembangunan yang lebih maju.

Meningkatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diiringi dengan persebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan kesenjangan ekonomi. Maka dari itu, pemerintah menjadikan program transmigrasi atau perpindahan penduduk ini sebagai upaya untuk mengatasi tingginya pertumbuhan penduduk.

Bagaimana caranya?

Yakni dengan adanya persebaran penduduk yang merata pada keseluruhan wilayah di Indonesia maka sumber daya manusia yang didapatkan juga akan seimbang. Keseimbangan tersebut tentu saja akan berdampak pada ekonomi negara dan secara tidak langsung dapat mengatasi pertumbuhan penduduk.

Supaya program transmigrasi ini mencapai tujuannya, maka diperlukan campur tangan dan kerja sama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat. Dampak yang didapatkan dari adanya program transmigrasi tidak hanya pada sektor ekonomi saja, tetapi juga pada pendidikan, kesehatan hingga infrastruktur desa. Apabila pembangunan ekonomi di Indonesia ini dapat merata, baik di desa maupun di kota, maka pertumbuhan penduduk ini tidak akan menjadi masalah pelik.

Nah, itulah beberapa cara mengatasi tingginya pertumbuhan penduduk di Indonesia. Upaya-upaya tersebut tentu saja dapat terlaksana dan mencapai tujuannya apabila ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Diperlukan penyuluhan mengenai pentingnya mengatasi pertumbuhan penduduk ini karena secara tidak langsung dapat berpengaruh pada ekonomi negara.

Apakah Grameds punya cara lain untuk mengatasi tingginya pertumbuhan penduduk di negara kita ini?

Sumber:

Lestari, Veronica Nugraheni Sri. (2003). Pertumbuhan Penduduk dan Keluarga Berencana. Jurnal Fakultas Ekonomi – Universitas Dr. Soetomo, Vol 3 (2). 

https://jurnal.dpr.go.id/

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Jakarta -

Detikers, tahu enggak sih, salah satu masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar. Seperti diketahui, berdasarkan data Worldometers 2021, Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Dikutip dari Agustina Bidarti dalam bukunya Teori Kependudukan, masalah kependudukan bisa disebut juga sebagai masalah sosial karena terjadinya di lingkungan sosial atau masyarakat. Masalah kependudukan dapat terjadi karena adanya ketimpangan antara pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Jumlah penduduk yang besar ternyata hanya salah satu dari masalah kependudukan di Indonesia. Nah, berdasarkan modul pembelajaran Geografi yang disusun oleh Cipta Suhud Wiguna, S.Pd, M.Pd., dan SMAN Situraja, masalah kependudukan di Indonesia bisa dikelompokkan berdasarkan kuantitatif dan kualitatif, lho.

1. Jumlah Penduduk Besar

Penduduk suatu negara menjadi faktor terpenting dalam melaksanakan pembangunan. Dengan memiliki jumlah penduduk lebih dari 273 juta jiwa, Indonesia mengalami berbagai permasalahan sebagai berikut.

a. Pemerintah mengalami kesulitan dalam menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup rakyatnya.

b. Terbatasnya kesediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan, serta fasilitas sosial lainnya.

2. Pertumbuhan Penduduk Cepat

Jika pertumbuhan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan yang seimbang, berbagai permasalahan akan muncul, baik masalah lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Akibat dari tidak meratanya penduduk, luas lahan pertanian di pulau jawa semakin sempit karena dijadikan lahan permukiman dan industri. Sebaliknya, banyak lahan di luar pulau Jawa belum dimanfaatkan secara maksimal karena kurangnya sumber daya manusia.

Masalah Kependudukan yang Bersifat Kualitatif

1. Tingkat Kesehatan

Tingkat kesehatan di Indonesia masih belum merata dan tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena kualitas kesehatan penduduk tidak terlepas dari pendapatan penduduk di suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan penduduk, maka kemampuan untuk membeli pelayanan kesehatan juga semakin tinggi.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Namun, sayangnya masih banyak penduduk Indonesia yang kesulitan mendapat akses pendidikan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat Pendidikan di Indonesia, yaitu1. Pendapatan perkapita penduduk yang rendah.2. Ketidakseimbangan jumlah murid dengan sarana Pendidikan yang ada.3. Rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya Pendidikan.

3. Tingkat Pendapatan

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan pada 2020 mengalami peningkatan. Selain itu, pendapatan perkapita yang masih rendah menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya sehingga sulit mencapai kesejahteraan.

Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan

Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, nih Detikers.

1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).

2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.

3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.

4. Melakukan program transmigrasi.

5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.

6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan membangun puskesmas dan rumah sakit.

7. Penyediaan air bersih.

8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.

9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.

10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.

11. Pemberian beasiswa.

12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat keterampilan lainnya.

13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.

14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.

15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.

16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.

17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.

Nah, itu dia penjabaran mengenai masalah kependudukan di Indonesia beserta dengan upaya untuk mengatasinya.

Simak Video "Pertemuan Anies-Gubernur Tokyo, Sepakat Aktifkan Pertukaran Pendidikan"



(pal/pal)