Unsur seni rupa yang tidak memiliki panjang adalah a garis B. bintik C bidang D. warna

Istilah “seni rupa” seringkali kita jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun diperbincangkan secara lisan. Bahkan mungkin sebagian dari kita pernah menghadiri pameran seni rupa baik gambar, lukisan, relief, maupun patung. Tapi apakah kalian tahu dalam seni rupa ada yang disebut seni rupa dua dimensi? Kita simak yuk penjelasannya!

Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang membentuk suatu karya seni menggunakan media yang dapat dilihat oleh indra penglihatan dan dapat dirasakan melalui indera peraba. Jika dilihat dari bentuknya, seni rupa dibagi menjadi dua jenis yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi.

Seni rupa dua dimensi sendiri adalah sebuah karya seni rupa yang hanya memiliki dua sisi saja yaitu sisi lebar dan sisi panjang, tidak memiliki ketebalan. Sedangkan untuk seni rupa 3 dimensi memiliki unsur lebar, panjang, maupun ketebalan.

Unsur-unsur seni rupa dua dimensi

Unsur-unsur dalam seni rupa dua dimensi adalah bagian-bagian seni rupa yang tidak terpisahkan dari perwujudan hasil seni tersebut. Dimana, unsur tersebut meliputi 9 jenis yaitu :

Titik : Sebuah karya seni rupa dua dimensi dimulai dengan unsur titik. Unsur titik ini sendiri adalah fundamental dari suatu goresan di atas kanvas. Contohnya adalah garis, garis adalah kumpulan titik-titik yang tertata. Titik-titik yang dikumpulkan dengan warna yang berbeda dapat membuat rasa lain dalam karya seni rupa 2 dimensi, dan Teknik menggunakan titik berukuran besar biasa disebut bintik.

Garis : Garis adalah kumpulan titik-titik yang tertata. Garis juga sebagai pembatas antara satu bentuk dengan bentuk yang lainnya. Ada banyak jenis garis, contohnya: Panjang, Tipis, Pendek, Tebal, Horizontal, Vertikal, Melengkung, Lurus, Berombak maupun Patah-patah.

(Baca juga: Pengertian dan Tujuan Berkarya Seni Lukis)

Bidang : Bidang adalah gabungan dari beberapa garis yang dapat membentuk bangun datar. Kumpulan bidang dapat membentuk suatu bangun ruang. Bidang pun memiliki dimensi Panjang dan lebar. Bidang terbagi menjadi 3 macam, yaitu:Bidang Geometris, Bidang tidak beraturan, dan Bidang bersudut.

Bentuk : Bentuk sama halnya dengan bidang yang dapat membentuk bangun datar ataupun bangun ruang. Tetapi disini bentuk dapat dibagi menjadi 2 yaitu bentuk plastis yang berdasarkan nilai kegunaan dari benda tersebut, contohnya media yang berbentuk persegi dan mempunyai nilai dan fungsi. Bangunan berdasarkan pada bentuk asli dari benda tersebut, seperti lingkaran atau persegi.

Warna : Warna adalah hal yang penting dalam seni rupa, warna menunjukkan rasa dan pesan yang ingin disampaikan oleh si pelukis. Warna dibagi menjadi 5 jenis, yaitu: Primer (warna pokok) seperti merah, kuning biru. Kedua, Sekunder (warna campuran) seperti ungu dan hijau, ketiga Tersier (Gabungan), Analogus, dan Komplementer.

Tekstur : Tekstur adalah sifat yang dapat kita rasakan saat meraba hasil seni rupa, kasar,halus atau licin adalah sifat dari tekstur. Tekstur dibagi menjadi 2, yaitu: Nyata: Ketika diraba terasa, dan Semu: Ketika dilihat dan diraba berbeda rasanya.

Gelap Terang : Gelap terang adalah unsur yang sangat membantu pelukis untuk menyampaikan pesan dalam lukisan. Unsur gelap terang juga memberi kesan ruang atau kedalaman. Di dalam seni rupa 2 dimensi, gelap terang dapat terjadi karena ada perbedaan intensitas penggunaan warna hitam putih.

Ruang dan kedalaman : Unsur ini erat berhubungan dengan unsur gelap terang. Dengan unsur gelap terang pelukis dapat membuat lukisan terlihat cembung, menjorok ataupun jauh. Hal ini bersifat semu karena kedalaman yang diciptakan hanya karena ilusi mata.

Sebelum membuat karya seni rupa 2 dimensi maka peralatan yang perlu dipersiapkan antara lain, Pensil, Konte, Pensil warna, Krayon, Pena, Cat air, Kanvas, Cat Minyak, Kuas, Palet, maupun Komputer.

Teknik Seni Rupa 2 Dimensi

Karya seni rupa 2 dimensi memiliki teknik-teknik tertentu untuk menghasilkan sebuah karya seni rupa. Setiap Teknik dari pembuatan seni rupa 2 dimensi juga memiliki ciri khasnya masing-masing, yaitu :

  • Teknik Plakat : Teknik ini menggunakan cat minyak sebagai bahan utamanya untuk menghasilkan karya seni rupa yang pekat dan tebal.
  • Teknik Transparan : Teknik ini menggunakan cat air untuk cat utamanya. Teknik ini cenderung menghasilkan karya dengan sapuan tipis dan cenderung transparan.
  • Teknik Kolase:Teknik seni rupa 2 dimensi ini menggunakan potongan-potongan kertas untuk ditempel. Karya ini menghasilkan karya yang realis dan abstrak.
  • Teknik 3M: 3M adalah kepanjangan dari Melipat, Menggunting dan Menempel. Karya ini menggunakan beberapa kertas untuk menghasilkan karya yang dapat membentuk 3 dimensi.
  • Teknik Blok: Teknik blok berguna untuk menutupi background atau warna dasar kanvas dengan satu warna. Tetapi warna gradasipun dapat digunakan demi mendapatkan background yang lebih berwarna.
  • Teknik Linear :Teknik ini menggunakan beberapa garis yang tertata untuk menyampaikan pesan dari si pelukis kepada penikmat seni rupa.
  • Teknik Arsir : Arsiran di Teknik ini berguna untuk menutupi objek dengan garisan-garisan halus, apakah garis-garis sejajar ataupun menyilang menggunakan pensil atau pena.
  • Teknik Aquarel :Teknik ini tidak jauh dengan Teknik transparan. Teknik ini menggunakan cat air dengan sapuan tipis untuk menutupi objek lukis.
  • Teknik Pointilis :Teknik ini didominasi oleh penggunaan titik-titik.
  • Teknik Mozaik :Teknik mozaik adalah Teknik menempel potongan kertas atau kain guna membentuk objek yang akan dilukis.

Prinsip Seni Rupa 2 dimensi

Keindahan dari karya seni ini juga didukung oleh adanya prinsip seni rupa 2 dimensi dan dijadikan pedoman dalam membuat karya seni antara lain : Kesatuan, Keselarasan, Penekanan, Irama, Gradasi, Kesebandingan, Komposisi, Keseimbangan, dan Teknik Anyaman. Dengan berpegang pada prinsip seni rupa 2 dimensi ini maka hasil dari karya seni akan terasa lebih berwarna dan menarik.

Unsur seni rupa yang tidak memiliki panjang adalah a garis B. bintik C bidang D. warna

Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang bentuk karyanya dinikamati dengan indera penglihatan dan rabaan. Karya seni rupa atau disebut visual art. Artinya karya seni yang dapat dilihat, memiliki wujud yang nyata (kasat mata). Karya seni rupa memiliki beberapa elemen yang membentuknya, bagaimanapun sederhananya karya tersebut. Elemen-elemen pembentuk tersebut dalam dunia seni rupa disebut dengan unsur rupa

Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur itu terdiri dari :

a. Titik /Bintik

Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.

b. Garis

Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis, vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya

c. Bidang

Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume.  Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk  karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.

d. Bentuk

Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

e. Tekstur

Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.


Unsur seni rupa yang tidak memiliki panjang adalah a garis B. bintik C bidang D. warna

f. Warna

Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya; 

1) .Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 

2). Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 

3). Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 

4). Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain, 

5). Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain. 

g. Gelap Terang

Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.

h. Ruang (kedalaman)

Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya. 

Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya: 

1). Melalui penggambaran gempal, 

2). Penggunaan perspektif,

3). Peralihan warna, gelap terang, dan tekstur, 

4). Pergantian ukuran, 

5). Penggambaran bidang bertindih, 

6). Pergantian tampak bidang, 

7). Pelengkungan atau pembelokan bidang, dan 

8). Penambahan bayang-bayang.



Page 2