Home » Kelas XII » Pengertian, Fungsi dan Tujuan Kritik Tari
Kritik tari adalah kegiatan memberikan apresiasi terhadap karya tari dengan cara menuliskan kembali peristiwa pertunjukan seni tari yang sudah dilakukaan atau memberikan komentar terhadap perkembangan peristiwa seni tari pada saat itu. Isi dalam kritik tari dapat berupa deksripsi kejadian pertunjukan, komentar, dan penilaian dari subjek yang melakukan kritik. Istilah subjek yang melakukan kritik tari adalah kritikus tari. Kritik dibutuhkan dalam kehidupan, terutama dalam kebudayaan umat manusia. Kegiatan kritik tari bukanlah suatu aktivitas yang hanya mencari kelemahan karya tari orang lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik tari dilakukan untuk memberikan informasi pada masyarakat terhadap sebuah kejadian pertunjukan atau perkembangan tari sehingga masyarakat yang pada saat kejadian tidak menyaksikan akhirnya dapat mengetahuinya. Selain itu, kegiatan kritik tari dapat memberikan manfaat positif terhadap koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi kritik tersebut dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas karya yang dibuatnya. Sebuah karya seni dicipta bukan hanya untuk ditampilkan, namun harus berisi gagasan, abstrak, kepercayaan, pengalaman tertentu yang hendak dikomunikasikan oleh penciptanya. Aspek yag dipertimbangkan kritikus adalah: ide/gagasan, tema, teknik, pengolahan materi, prinsip-prinsip penyusunan, pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetik, keunikan, gaya individu, kreativitas, dan inovasi. Untuk dapat melakukan kritik seorang pengkritik harus memiliki bekal pengtahuan tentang proses pembuatan/penggubahan karya. A. Fungsi Kritik Tari Fungsi kritik tari sangat penting dalam dunia pendidikan seni tari. Fungsi utama kritik adalah untuk menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya tari, antara penari dan penikmat tari. Komunikasi antara karya tari yang disajikan kepada penikmat tari akan membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi penari, kritik memiliki fungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat tari, kritik tari akan membantu mereka untuk memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya tari yang berkualitas. Secara umum fungsi kritik tari adalah sebagai berikut.
B. Tujuan Kritik Tari Seorang kritikus harus mempunyai cita rasa seni yang terbuka, artinya mempunyai kapasitas menghargai kreativitas artistickyang sangat beragam. Mengapresiasikan dengan baik karya seni yang eksis di berbagai tempat dan zaman. Beberapa tujuan dalam kritik tari antara lain sebagai berikut.
C. Bentuk dan Jenis Kritik Tari 1. Bentuk Kritik Bentuk kritik tari dapat dibedakan menjadi kritik imprisionisti, kritik penghakiman, dan kritik teknis.
2. Jenis Kritik Jenis kritik tari dapat dikelompokkan menjadi kritik ekstrinsik dan kritik intrinsik.
E. Tingkatan Kritik Tari Kritik dapat diperhatikan beradarkan dari wujud pengungkapannya, yaitu setidaknya ada dua antara lain sebagai berikut.
Pada kenyataannya, menilai karya tari atau melakukan kritik tari tidak akan hanya terfokus pada pembahasan masalah gerak saja. Tapi, akan dibahas pula masalah lainnya yang menjadi bagian integral dari penyajian karya tari. Banyak hal yang akan dibahas, diantaranya masalah musik, tata busana, tata rias, tata pentas, tata lampu, artistik, penyelenggaraan pertunjukan, nilai dan pesan dalam materi pertunjukan tari, serta masalah lainnya yang selalu berkaitan erat dengan pertunjukan tari.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 9:15 PMPameran Wikicliki di Museum Seni Singapura. (dok. Instagram @singaporeartmuseum/https://www.instagram.com/p/CN8oU2FMuuw/) Liputan6.com, Jakarta Jenis kritik seni perlu dipahami beserta tahapan-tahapannya. Kritik adalah proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Jadi, kritik seni merupakan usaha pemahaman dan penikmatan karya seni. Kritik dilakukan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari suatu karya seni. Hal ini berperan dalam meningkatkan pemaham penikmat seni hingga membantu meningkatkan pekerjaan pelaku seni. Jenis kritik seni dibagi berdasarkan pendekatannya. Kritik seni terdiri dari 4, yaitu kritik populer, kritik jurnalis, kritik keilmuan, dan kritik pendidikan. Tanggapan dari kritikus ternama dapat memengaruhi penilaian seseorang terhadap suatu karya seni. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (23/1/2022) tentang jenis kritik seni. Ilustrasi Pameran Seni di Singapura | unsplash.com/@ninaz Sebelum mengetahui jenis kritik seni, kamu perlu memahami apa itu kritik seni terlebih dahulu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kritik seni adalah usaha pemahaman dan penikmatan karya seni. Kritik merupakan kajian rinci dan apresiatif dengan analisis yang logis dan argumentatif untuk menafsirkan karya seni. Sebagai aktivitas evaluasi kritik harus sampai pada kenyataan nilai baik dan buruk. Seorang kritikus harus memiliki pemahaman tentang karya yang dibuat oleh seniman tersebut, maknanya, apa yang berusaha diekspresikan atau informasikan. Kritikus juga harus memahami subjek pembuat karya tersebut, karena karya tersebut pastinya memiliki ikatan terhadap senimannya itu sendiri. Dari karya dan senimannya, kritikus harus memahami kebudayaan yang sedang populer di masyarakat. Kritikus harus bisa mengemas karya seni tersebut sedemikian rupa agar dimengerti oleh masyarakat, strategi-strategi sebaiknya dibuat oleh kritikus sebagai langkah penunjang karya seni tersebut diterima di masyarakat. Kritik sebaiknya dapat membantu apresiator membangun hubungan dengan karya tersebut. Kritik akan berhasil ketika apresiator memiliki simpati terhadap karya tersebut. Simpati di sini maksudnya si apresiator dapat memahami kejadian atau informasi yang disampaikan oleh suatu karya seni. Level setelah terbangunnya simpati adalah terbangunnya empati. Apresiator dapat membayangkan kejadian atau informasi yang disampaikan apabila empati telah terbangun. Level yang tertinggi adalah apabila telah muncul interpenetrasi antara karya dan apresiator. Di level ini, apresiator telah dapat membayangkan kejadian dan memasukkan dirinya dalam kejadian tersebut sehingga tercipta hubungan yang sangat erat antara karya dan dirinya. Di level-level ini lah biasanya kolektor-kolektor membeli karya-karya seniman. Pengunjung mengamati salah satu karya yang dipamerkan Jakarta Biennale 2021 di Museum Nasional, Jakarta, Selasa (23/11/2021). Pameran menghadirkan karya seni puluhan seniman mancanegara. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho) Jenis kritik seni bisa dibagi berdasarkan pendekatannya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jenis kritik seni terdiri dari 4, yaitu kritik populer, kritik jurnalis, kritik keilmuan, dan kritik pendidikan. Mengutip dari laman Kemdikbud, berikut jenis-jenis kritik seni yang perlu kamu pahami: - Kritik Populer Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi masyarakat pada umumnya. Tanggapan yang disampaikan melalui jenis kritik seni ini bersifat pengenalan karya secara umum. Dalam tulisan kritik populer, biasanya dipergunakan bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat luas. - Kritik Jurnalis Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang merupakan hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa. Kritik ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik cepat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, karena sifat dari media massa dalam mengomunikasikan hasil tanggapannya. - Kritik Keilmuan Kritik keilmuan merupakan jenis kritik seni yang bersifat akademis dan memerlukan wawasan, pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan yang tinggi untuk menanggapi sebuah karya seni. Jenis kritik seni ini biasanya disampaikan seorang kritikus ternama yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni. Kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referensi bagi para penulis karya ilmiah lain atau kolektor, kurator, galeri, dan institusi seni yang lainnya. - Kritik Pendidikan Kritik kependidikan merupakan jenis kritik seni yang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan artistik serta estetika pelajar seni. Jenis kritik seni satu ini umumnya digunakan lembaga-lembaga pendidikan seni rupa untuk meningkatkan kualitas karya seni rupa yang dihasilkan. Jenis kritik seni kependidikan biasanya digunakan oleh pengajar bidang ilmu seni dalam mata pelajaran pendidikan seni. Pengunjung sedang melihat karya seni di salah satu galeri dalam pameran kolaboratif 16HAKtP dimotori LBH Banda Aceh. Foto diambil pada tanggal 25 November 2021 (Liputan6.com/Rino Abonita) Setelah memahami jenis kritik seni, kamu juga perlu mengenali tahapan-tahapan dalam mengkritik seni rupa. Mengutip dari Bola.com, berikut tahapan mengkritik dalam seni rupa: - Deskripsi. Deskripsi yaitu tahapan kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu secara apa adanya. Agar bisa menyimpulkan dengan baik, seorang pemberi kritik harus mengetahui suatu istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan maka pemberi kritik akan kesulitan untuk menyimpulkan fenomena karya yang dilihatnya. - Analisis formal. Analisis formal adalah tahapan kritik karya seni untuk dapat menelusuri suatu karya seni berdasarkan struktur formal. Pada tahap ini seorang kritikus harus benar memahami unsur seni rupa dan prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni tertentu. - Interpretasi. Interpretasi merupakan tahapan penafsiran makna karya seni, yang mencakup tema, simbol yang dihadirkan atau masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini bersifat sangat terbuka dan dipengaruhi sudut pandang serta wawasan pemberi kritiknya. Makin luas wawasan seorang pemberi kritik biasanya makin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. - Evaluasi atau Penilaian. Evaluasi maupun penilaian adalah tahapan kritik untuk menentukan kualitas karya seni jika dibandingkan dengan karya lain sejenis. Perbandingan ini dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut, baik aspek formal maupun konteks. - Tema. Tema dalam seni karya rupa adalah gagasan, ide, atau isi yang terkandung di dalam seni karya rupa baik karya seni rupa dua dimensi, tiga dimensi, maupun relief. Tema-tema yang digunakan di dalam seni karya rupa selalu dipengaruhi oleh waktu dan keadaan. Tema-tema seni rupa tersebut di antaranya keagamaan, sosial, kemanusiaan, dunia binatang, alam, perjuangan, peperangan, menari, dunia aneh, dan lain-lain. |