adjar.id – Ada berbagai cara menulis laporan hasil wawancara yang bisa dilakukan saat kita mewawancarai seseorang. Show
Adjarian, wawancara sendiri merupan proses tanya jawab dengan orang lain yang tujuannya untuk mendapatkan keterangan tentang sesuatu hal. Nah, dalam buku tematik kelas 4 tema 3 subtema 2, kita sudah mempelajari tentang wawancara. Sekarang, kita akan mempelajari tentang bagaimana cara menulis laporan yang baik mengenai hasil wawancara. Baca Juga: Cara untuk Menentukan Narasumber Wawancara yang Baik O iya, umumnya tujuan kita melakukan wawancara itu adalah agar mendapatkan data, informasi, atau hak lain yang bisa berguna secara langsung. Saat kita sudah melakukan suatu wawancara, kita perlu menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan. Menyajikan hasil wawancara dalam bentuk tulisan ini ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Yuk, simak penjelasan berikut mengenai cara menulis laporan hasil wawancara berikut ini, Adjarian!
Cara Menulis Laporan Hasil Wawancara Berikut ini,beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menulis laporan yang baik mengenai hasil wawancara, yaitu: 1. Menulis Latar Belakang Wawancara Adjarian, latar belakang dari wawancara sendiri adalah alasan kita melakukan wawancara kepada narasumber. Latar belakang ini biasanya berisikan suasana saat kita melakukan wawancara dan alasan kita memilih topik tertentu untuk narasumber yang kita wawancara. Misalnya, saya siswa kelas 4 SD Melati mendapat tugas untuk mewawancara bapak Edi mengenai cara menanam sayur yang baik dan benar, agar saya juga bisa belajar hal itu. Baca Juga: Pengertian Wawancara dan Langkah-Langkah Untuk Melakukan Wawancara 2. Menuliskan Maksud dan Tujuan Wawancara Setelah kita menuliskan latar belakang wawancara, langkah selanjutnya adalah menuliskan maksud dan tujuan wawancara dilakukan. Penulisan maksud dan tujuan wawancara ini bertujuan agar yang membaca laporan hasil wawancara kita bisa memahami wawancara yang kita lakukan. Misalnya, tujuan saya melakukan wawancara ini yaitu untuk mencari informasi dari narasumber mengenai topik yang saya pilih untuk wawancara. Maka, saya memilih bapak Edi sebagai narasumber wawancara saya untuk mendapatkan informasi tentang cara menanam sayur yang baik dan benar.
3. Menuliskan Topik Wawancara Topik atau tema wawancara penting untuk kita tuliskan di dalam hasil wawancara, Adjarian, agar memudahkan pembaca mengerti pembahasan wawancara kita. Topik atau tema wawancara ini sebisa mungkin kita tulis secara padat dan jelas, misalnya “cara menamam sayur yang baik dan benar.” Sebisa mungkin, kita jangan menuliskan topik yang melenceng dari wawancara, karena bisa membuat pembaca bingung. Baca Juga: Jawab Soal Membuat Pertanyaan Wawancara Cara Perawatan Tanaman, Kelas 3 Tema 2 4. Menuliskan Waktu dan Tempat Wawancara Informasi tentang waktu dan tempat kegiatan wawancara berlangsung juga penting di dalam laporan hasil wawancara. Kita bisa menuliskan secara lengkap tentang waktu dan tempat wawancara dilakukan agar bisa membuktikan hasil wawancara. Wawancara ini dilakukan pada: Hari/Tanggal: Kamis, 9 Desember 2021 Waktu: Pukul 08:00 – 09:30 WIB Tempat: Perkebunan Bapak Edi "Menuliskan topik wawancara pada bagian laporan hasil wawancara agar memudahkan pembaca memahami hasil wawancara yang kita lakukan." 5. Menulis Hasil Wawancara Pada bagian menulis hasil wawancara, kita bisa menuliskan nama narasumber, nama yang mewawancarai, dan hasil wawancara yang sudah dilakukan. Informasi yang sudah kita dapat saat wawancara, baik berupa rekaman maupun tulisan, bisa kita tulis lagi dengan lebih rapih dan jelas. Tujuannya agar hasil wawancara kita bisa dibaca kembali oleh pembaca dan mudah dipahami. Contohnya: Narasumber: Bapak Edi Pewawancara: Yudha Hasil Wawancara: Pada hari kamis, 9 Desember 2021, pukul 08.00 sampai 09.30, saya melakukan wawancara dengan narasumber bernama bapak Edi tentang cara menanam sayur yang baik dan benar. Wawancara dilakukan di perkebunan milik bapak Edi sendiri. (kemudian dilanjut dengan hasil wawancara yang sudah Adjarian, lakukan.) Baca Juga: Jawab Soal Membuat Pertanyaan Wawancara 'Cara Perawatan Bunga Mawar', Kelas 3 Tema 2 6. Kesimpulan Nah, bagian akhir laporan hasil wawancara ini yaitu kesimpulan yang berisikan rangkuman dari hasil wawancara yang sudah kita lakukan. Pada bagian kesimpulan ini, kita harus menulisnya dengan singkat, padat, dan jelas serta di dalamnya sudah terangkum hasil wawancara yang penting. Itulah tadi cara menulis laporan hasil wawancara yang bisa kita lakukan setelah melakukan wawancara kepada narasumber. Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!
Tonton juga video ini, yuk! Wawancara adalah salah satu cara untuk menggali informasi. Setelah melakukan sesi wawancara, kita perlu menyusun laporan hasil wawancara supaya mudah dibaca. Kegiatan wawancara biasanya berkaitan dengan pencarian berita dan penelitian lalu menghasilkan laporan hasil wawancara. Jika wawancara untuk kepentingan berita dan media cetak, kita tuangkan hasil wawancaranya dalam bentuk teks berita dengan berbagai jenis menjadi laporan hasil wawancara. Pada artikel ini, kita akan bahas secara mendalam format penulisan laporan hasil wawancara, lengkap dengan contoh laporan hasil wawancara yang baik dan benar. Persiapan sebelum wawancaraPersiapan memegang peran penting dalam melancarkan sesuatu, termasuk wawancara. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum eksekusinya. Yuk, kita bahas bersama! 1. Menggali tema wawancara secara mendalamKita harus mengetahui secara pasti apa tema yang diangkat dalam wawancara. Persiapan ini memungkinkan kita untuk menggali lebih detail informasi terkait. Setelahnya kita bisa analisis masalah apa yang bisa ditanyakan ke narasumber nantinya. 2. Menentukan narasumber dan ketahui latar belakangnyaNarasumber yang kita tentukan harus sesuai dengan tema yang kita ambil. Jangan sampai kita salah menentukan narasumber. Ketika kita akan membahas masalah kesehatan, tentunya narasumber yang cocok adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan lainnya. 3. Menyusun pertanyaanSetelah tema dan narasumber sudah ditentukan, kita bisa langsung menyusun daftar pertanyaan wawancara. Pastikan semua pertanyaan terkait dengan tema yang akan dibahas. 5W+1H bisa kita gunakan sebagai pembuka kalimat tanya. 4. Mempersiapkan alat bantu yang dapat digunakanAlat bantu yang dapat digunakan adalah alat tulis, tape recorder, dan kamera. 5. Mengatur janji bertemuPewawancara hendaknya menyusun janji bertemu dengan narasumber agar tidak mendadak dan narasumber pun lebih siap untuk diwawancara. Kiat-kiat saat wawancara berlangsungTiba saatnya wawancara, ada beberapa hal yang wajib kita perhatikan, di antaranya: 1. Datang tepat waktuDalam wawancara, waktu sangatlah berharga. Setelah sebelumnya telah membuat perjanjian untuk wawancara, tentunya waktu wawancara juga sudah ditentukan. Usahakan kita datang lebih dulu dari narasumber. Ingat bahwa kita yang membutuhkan narasumber. Kita harus hargai waktu orang lain. Selain datang tepat waktu untuk wawancara, datang tepat waktu juga sangat diharuskan kalau kamu hendak melakukan wawancara kerja. Simak contoh pertanyaan wawancara seleksi kerja yang telah dirangkum tim Lifepal. 2. Perkenalkan diri dan jelaskan maksud serta tujuanSalami narasumber ketika pertama kali bertemu. Jangan lupa kita perkenalkan diri dan langsung jelaskan maksud dan tujuan secara singkat. Kesan baik yang kita ciptakan di awal akan sangat baik untuk membangun interaksi. 3. Siapkan alat perekamKita bisa memulai sesi wawancara dengan mengeluarkan daftar pertanyaan dan alat perekam yang akan membantu kita menangkap segala informasi yang nantinya akan dituangkan dalam laporan hasil wawancara. Setelah semua proses di atas kita jalani, hasil wawancara perlu kita tuangkan dalam sebuah laporan karena sangat penting untuk dijadikan sebagai bukti di samping alat rekam, apalagi laporan itu bisa mempermudah kita dalam menganalisis kata demi kata yang keluar dari mulut narasumber. Alhasil, semua pertanyaan mampu terjawab satu persatu. Dalam pembuatannya terdapat format yang bisa diaplikasikan dalam penulisan laporan ini, yaitu format pertanyaan-jawaban dan narasi. Format laporan hasil wawancaraSetelah semua proses di atas kita jalani, hasil wawancara perlu kita tuangkan dalam sebuah laporan karena sangat penting untuk dijadikan sebagai bukti di samping alat rekam, apalagi laporan itu bisa mempermudah kita dalam menganalisis kata demi kata yang keluar dari mulut narasumber. Alhasil, semua pertanyaan mampu terjawab satu persatu. Dalam pembuatannya terdapat format yang bisa diaplikasikan dalam penulisan laporan ini, yaitu format pertanyaan-jawaban dan narasi. 1. Format tanya-jawab (Q&A)Format ini mengharuskan kita menuliskan latar belakang dan identitas dari narasumber. Selain itu, kita tambahkan informasi mengenai tempat wawancara dan tema yang diangkat. Dalam format ini, kita bisa memakai inisial untuk penanya dan narasumber. Setiap setelah inisial kita langsung tuliskan jawabannya tanpa harus ada tanda petik. Format ini sangat mudah diaplikasikan. Pada akhir laporan ini kita perlu menuliskan kesimpulan dari apa yang dibahas. Kita harus membuat inisial dari penanya dan narasumber terlebih dahulu, contohnya inisial P untuk penanya dan inisial DU untuk narasumber bernama Dolores Umbridge. Berikut contoh laporan wawancara format tanya-jawab (QnA): Contoh di atas adalah contoh laporan wawancara dengan format tanya-jawab. Selanjutnya kita bisa menuliskan kesimpulan atas apa yang kita bahas dengan narasumber pada bagian akhir laporan. 2. Format narasiFormat ini kita pakai jika narasumber tidak terlalu responsif dan aktif dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Apalagi tidak banyak terdapat pernyataan-pernyataan yang bagus. Pada bagian ini kita bisa menulis tanda petik di setiap kalimat yang dilontarkan dengan ditambahi narasi terkait. Yuk, kita lihat contoh contoh laporan hasil wawancara di bawah ini! Seperti di format sebelumnya, format ini juga membutuhkan penutup atau kesimpulan di akhir laporannya. Kedua format laporan di atas akan sangat mudah dipahami jika pembuka, isi, dan penutup dibuat sedemikian rupa. Maka dari itu, untuk menyusun semua runtutan laporan, mari kita bahas outline laporan wawancara! Cara menyusun laporan hasil wawancaraUsahakan menulis hasil wawancara dengan memerhatikan kalimat langsung dan tidak langsung. Dapun sistematikanya sebagai berikut: Latar belakangLatar belakang ini berisi deskripsi suasana ketika melakukan wawancara. Cantumkan juga alasan mengambil topik wawancara tersebut. Tujuan wawancaraMengemukakan tujuan kamu melakukan wawancara. Dapat dituliskan dengan poin-poin atau paragraf. Topik pembicaraan dalam wawancaraDi bagian ini, bisa mencantumkan topik pembicaraan atau tema yang dibahas dalam wawancara. Susun topik wawancara dengan benar dan rapi untuk memudahkan pembaca mengerti gambaran topik wawancara secara umum. Waktu dan tempat wawancara Waktu dan tempat wawancara sangat penting. Sebab, waktu dan tempat sangat membuktikan keobjektifan wawancara. Hasil wawancaraYang terakhir dan paling penting adalah laporan hasil wawancara. Bagian ini mencakup informasi narasumber, pewawancara, dan transkrip hasil wawancara yang telah dilakukan. Contoh outline laporan hasil wawancaraBerikut ini adalah outline yang bisa kita gunakan baik untuk melaporkan hasil wawancara dari format Q&A dan Narasi. Bagian ini berisi informasi terkait narasumber, tema, dan tempat wawancara berlangsung. Hal menarik bisa dituliskan di bagian ini. Topik pertama yang didapatkan Topik kedua yang didapatkan Topik ketiga yang didapatkan Berisi kesimpulan hasil wawancara Nah, itulah informasi terkait laporan hasil wawancara yang bisa kita pakai. Selamat mencoba! Oya, selama menyusun hasil wawancaranya, jangan lupa untuk menjaga kesehatan, ya. Lebih bagus lagi jika kita memproteksi diri dengan asuransi. Coba saja lihat langsung di Lifepal untuk mendapatkan referensi produk asuransi kesehatan yang terbaik. Buat kamu yang punya pertanyaan seputar keuangan, Lifepal bisa membantu lewat fitur Tanya Lifepal. Pertanyaan seputar laporan hasil wawancara |