A.NASIONALISME DI KAWASAN ASIA AFRIKA Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri.
1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama. 2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise bangsa. 3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya. 4. Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri. lahirnya Nasionalisme Asia dan Afrika Maksud dari nasionalisme Asia dan Afika adalah aliran yang mencerminkan bangunnya bangsa-bangsa Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa Barat. Dengan demikian nasionalisme di Asia dan Afrika merupakan gerakan yang menentang imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa Barat. Adapun faktor-faktor yang mendorong timbulnya Nsionalisme Asia dan Afrika adalah sebagian berikut.
Nasioanalisme bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki tiga aspek dan tiga tujuan, yakni:
Cina merupakan negara yang memiliki sejarah cukup tua. Negara ini diperintah oleh berbagai dinasti. Kepala pemerintahannya disebut kaisar. Salah satu dinasti asing yang pernah menguasai Cina adalah dinasti Manchu (dinasti Ching) 1644 – 1912 yang berasal dari Manchuria.Dari keterangan di atas, apakah Anda dapat menduga bagaimana munculnya nasionalisme dari negara tersebut? Kalau belum bisa, simaklah uraian selanjutnya. Nasionalisme Cina tersulut setelah rakyat kecewa terhadap penguasa Manchu yang dinilai bukan dinasti keturunan Cina. Kebencian itu semakin memuncak setelah bangsa Inggris mengungguli pasukan kaisar dalam Perang Candu tahun 1842. Kaisar dinilai lemah dan bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Cina akibat penjajahan bangsa Eropa, AS dan Jepang. Akhirnya revolusi pun pecah. Kaisar Manchu tahun 1911 digulingkan oleh rakyatnya sendiri dan Cina menjadi republik. Namun republik ini rapuh karena panglima perangnya saling bertikai. Apakah Anda tahu siapakah tokoh nasionalis Cina? Betul sekali, salah satu tokoh nasionalis Cina adalah Dr. Sun Yat Sen. Berikut ini simaklah perjuangan Dr. Sun Yat Sen .
Dr. Sun Yat Sen merupakan tokoh nasionalis Cina ternama. Ia mencita-citakan
Cina baru yang didasarkan San Min Chu I (Tiga Sendi Kedaulatan Rakyat) yaitu
nasionalisme, demokrasi dan sosialisme.Revolusi nasional di bawah pengaruhnya
meletu di Wuchang 11 Oktober 1911. Mulanya revolusi ini berperan di Cina
Selatan, sementara Cina Utara masih dikuasai orang Manchu (kaisar Pu Yi) dan
para Warlord (panglima perang). Chiang berhasil mengalahkan panglima perang. Keberhasilan Chiang ditopang oleh cara agen komunis yang mempengaruhi rakyat(petani di Utara) untuk menentang para panglima perang. Tetapi Chiang khawatir kaum komunis akan berbalik menentangnya. Kemudian, dia memerintahkan pembantaian para pendukung kaum komunis. Jenderal Chiang Kai Sek dan kaum komunis walaupun telah berjuang bersamasama, tetapi satu sama lain tidak saling percaya. Salah seorang komunis yang bernama Mao Zedong selamat dari pembantaian itu. Kemudian dia memimpin perlawanan dengan membentuk pemerintahan yang berkiblat kepada Soviet. Akhirnya pasukan Mao berjaya. Tahun 1949, Mao mendirikan Republik Rakyat Cina (RRC). Sementara Chiang Kai Shek yang di dukung Amerika Serikat namun tidak di dukung oleh rakyat (petani) beserta pendukungnya meninggalkan Cina daratan maupun lautan melanjutkan pemerintahan menurut garis politik kuo Min Tang. Turki pernah menjadi negara adidaya. Pada jamannya dimana wilayah kekuasaannya meliputi jazirah Belkan, Afrika Utara dan jazirah Arab. Nasionalisme dan revolusi bangsa Turki terjadi setelah Perang Dunia I, dimana Turki berada dipihak yang kalah dan harus tunduk pada keputusan sekutu antara lain menyeragkan wilayah kekuasaannya. Prancis, Inggris dan Italia mendapatkan wilayah Turki di Afrika dan Jazirah Arab. Sementara Yunani di Belkan memperoleh kemerdekaannya dari Turki. Nasionalisme Turki semakin tumbuh setelah negara-negara sekutu berusaha terus melemahkan Turki dengan cara membantu gerakan nasionalis Yunani merebut wilayah Turki di bagian Barat Balkan tahun 1919.
Dalam perang melawan agresi Barat tampil Mustapha Kemal Pasha (tokoh militer Turki) yang bersimpati pada gerakan Turki Muda. Gerakan ini dianggap sebagai realisasi dari nasionalisme Turki karena terbentuk atas dasar semangat kebangsaan yang berusaha mengusir kekuasaan Barat/ asing dan menentang rezim lama yang lemah (Sultan hamid II). Gerakan tersebut berhasil mengusir sekutu dan memaksanya untuk duduk dimeja perundingan Perjanjian Laussane 1923 berisikan - Turki tetap berdaulat, hanya kehilangan daerah pendudukannya di jazirah Arab. Kemal Pasha berhasil mempengaruhi Majelis nasional (semacam Parlemen)untuk membuktikan memberhentikan Sultan serta mendirikan negara Republik Turki. Ia menjadi presiden pertama pada 29 Oktober 1923 dan memindahkan ibukota dari Istambul (wilayah Eropa) ke Arkara (di Asia). a. Sebab-sebabnya
Kebangkitan nasionalisme Flipina termasuk yang tumbuh lebih awal di bandingkan dengan kebangkitan nasionalis negara-negara asia tenggara lainnya. Hai itu dilatar belakangi oleh system pemerintahan kolonial yang melaksanakan dua model kekuasaan, sebagai berikut : 1. Pemerintah sipil dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol. 2. Pemerintahan agama dipimpin oleh Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma. Peran pemerintahan agama sangat membantu rakyat Filipina dalam menumbuhkan kesadaran sebagai bangsa karena system pemerintahan itu berfungsi untuk mendidik rakyat sebagai missionaries dalam penyebaran agama Katolik di Filipina. Sebab-sebab timbulnya nasionalisme di Filipina antara lain : 1. Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Setiap tuntunan mengenai-mengenai perbaikan pemerintahan, dianggap sebagai pengkhianat an terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam. 2. Lahir kaum inteletual atau golongan terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol yang menyebarkan agama katolik Roma, akan membawa Bangsa Filipina ke cara-carahidup Eropa, sehingga menggantikan cara hidup asli. Pendidikan Filipina termasuk maju, dibandingkan dengan negara-negara Asia, karena mendapat pendidikan dengan system negara Barat. Pendidikan tersebut menimbulkan golongan pelajar yang tau bahwa mereka dijajah. Mereka ingin merbeka. 3. Penguasa gereja yang mengekang kehidupan bangsa Filipina. Sebagian besar tanah Filipina milik biara, sehingga para petani Filipina hanya sebagai penyewa tanah belaka. Hidup para petani sangat menderita. 4. Pengruh paham-paham baru seperti demokrasi dan liberalisme. Pembukaan Terusan Suez mempermudah hubungan Eropa dan Asia. Oleh karena itu buku yang memuat paham demokrasi dan liberalisme dengan mudah masuk ke Asia, termasuk ke Filipina. Sebaliknya banyak orang Asia pergi ke Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat, yang dibawa ke Filipina. 5. Pengruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan. b. Gerakan Nasionalisme Filipina Gerakan Nasionalisme Filipina sebagai berikut: Companerismo artinya persahabatan, merupakan gerakan nasional yang pertama di Filipina yang lahir pada tahun 1880, tujuannya adalah mengusahakan pendidikan yang patriotis. 2. Liga Flipina Liga Filipina didirikan oleh Jose Rizal pada tahun 1982. tujuannya mempersatukan Filipina untuk menentang penjajah Spanyol. Ia merupakan pelopor kemerdekaan dan perlawanan nasional Filipina. Ia seorang dokter, ahli sastra, dan telah mengunjungi Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris. Ia menulis buku yang terkenal dan menggemparkan pemerintah kolonial Spanyol di Filipina. Judul bukunya adalah Noli metangere, yang artinya jangan menyinggung saya. Isi buku itu mengkritik pedas penguasa greja dan pemerintah kolonial. Ia ditangkap dan diasingkan. Para pemimpin gerakan kemerdekaan, Jose Rizal diasingkan, menganggap bahwa dengan jalan damai sulit untuk memperoleh kemerdekaan. Untuk itu mereka melaksanakan jalan pemberontakan bersenjata. Pada tahun 1893 Andres Banifacio mendirikan katipunan, yaitu gerakan nasionalis untu kelawan penjajah Spanyol. Pergerakan kebangsaan di Filipina meletus dalam bentuk pemberontakan katipunan terhadap kekuasaan Spanyol sejak tahun 1896 yang dipinpin oleh Jose Rizal, namun pemberontakan itu gagal. Andres Banifacio kemudian memimpin gerakan rahasia, yaitu Liga Filipina. Mengakibatkan Jose Rizal ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tanggal 30 Desember 1896. Kematian Jose Rizal menimbulkan kemarahan rakyat Filipina untuk mengusir Spanyol. Ini terbukti sejak tahun 1896 pemberontakan rakyat Katipunan melawan penjajah Spanyol, dilanjutkan oleh Euriho Aqwnaldo yang terus berkobar. Pemerintah Spanyol tidak berhasil menindasnya. Pemberontakan semakin besar, akhirnya Spanyol mengadakan perjanjian Filipina, yaitu Perjanjian Biacna Bato(1897), dengan Aqwnaldo, yang berisi: Spanyol berjanji akan mengadakan perbaikan pemerintahan dalam 3 tahun. Tetapi Aqwnaldo dan kawan-kawan harus meninggalakn Filipina (yaitu ke Hongkong) ternyata setelah ia meningalkan Filipina maka perjuangan melawan penjajah berhenti. Bahkan pada saat perebutan daerah koloni di sekitar Laut Karibia antara Amerika dan Spanyol tahun 1898. Spanyol memusatkan perhatin terhadap perang itu. Melihat keadaan ini Euriho Aqwnaldo kembali ke Filipina. Euriho Aqwnaldo kembali untuk memproklamasikan Filipina sebagai negara yang yang merdeka pada tanggal 12 Juni 1898. Bersama Amerika ia melawan Spanyol. kemudian ia menggempur tentara kolonial Spanyol. Spanyol mundur maka Filipina jatuh. Tinggal manila yang belum jatuh. Pada tanggal 13 Agustus 1898 Manila jatuh. Kemudian sementara itu, Amerika yang memperoleh kemenangan atas Spanyol dalam perang di Laut Karibia. Dalam perjanjian perdamaian Paris tanggal 10 Desember 1898 Spanyol menyerahkan Filipina kepada Amerika, dengan menerima uang sebanyak $20.000.000,00. Penjajah Spanyol pergi dari Filipina. Filipina lepas dari penjajah Spanyol, tetapi jatuh lagi ke tangan Amerika, yang lebih kuat dan besar. Untuk itu, Amerika tidak mengakui kemerdekaan Filipina yang telah diproklamasikan pada tanggal 12 juni 1898, bahkan sebaiknya, daerah itu dijadikan sebagai daerah jajahan Amerika sejak tahun 1898. Tetapi Euriho Aqwnaldo, dan tetap memegang teguh kemerdekaan Filipina. Pada tahun 1898 itu juga UUD terbentuk, dan Euriho Aqwnaldo menjadi presiden. Perjuangan melawan Amerika dimulai. Dua tahun lamanya ia melawan Amerika, namun belum berhasil. Pada tahun 1901 Amerika dengan tipu muslihatnya berhasil menangkap Euriho Aqwnaldo. Tetapi gerilyawan- gerilyawan lainya meneruskan perjuangan sampai tahun 1902. c. Kemerdekaan Filipina Baru pada tanggal 4 Juli 1946 Amerika menepati janjinya memberi kemerdekaan Filipina dengan Manuel Quezon sebagai presiden yang pertama. Tetapi di awal kemerdekaan tersebut, bangsa Filipina hanya diberikan kemerdekaan dalam bidang sosial politik saja sebagai wujud pengruh Amerika, sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai oleh Amerika. Begitu juga dengan masalah militer, Amerika masih menempatkan pasukannya di Pangkalan Militer (Clark dan Subic) yang dianggap sebagai jaminan keamanan di lautan Pasifik setelah usainya perang dunia II. Tokoh-tokoh pergerakan nasional Filipina yang popular menjelang kemerdekaan Filipina adalah: Manuel Quezson, Manuel Roxas, dan Romula. a. Pemberontakan Sepoy Sampai awal abad ke-19, sebagian besar wilayah India telah jatuh ke tangan Inggris. Eksploitasi Inggris telah menimbulkan kesengsaraan dan kebencian rakyat India terhadap Inggris. Dengan diprakarasi oleh para prajurit India yang masuk dinas militer Inggris (tentara Sepoy) meletuslah suatu pemberontakan yang dikenal sebagai Pemberontakan Sepoy.
Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut. 1) Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul terakhir ditangkap dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana. 2) East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1 November 1858 secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.
3) Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara tergesa-gesa. Di samping itu, mereka juga sadar bahwa Inggris tidak mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik dan perkumpulan agama. Pada tahun 1885 berdirilah All Indian National Congres sebagai organisasi politik yang pertama di India. Meskipun gerakan militer Inggris tidak diikuti oleh masyarakat umum, namun menjadi pendorong lahirnya pergerakan nasional India. Sebab-sebab timbulnya nasionalisme India adalah sebagai berikut:
1) Perbaikan nasib
rakyat oleh pemerintah Inggris setelah pemberontakan Sepoy tidak kunjung datang
sehingga rakyat India-lah yang harus bergerak sendiri. 3) Kebudayaan Barat yang dipaksakan oleh Inggris, menimbulkan reaksi keras dari rakyat India yang ingin tetap mempertahankan kebudayaan India asli. Kebudayaan Barat dianggap terlampau materialistis pada hal kebudayaan India lebih mementingkan kejiwaan dan kerohanian. 4) Munculnya kaum terpelajar yang telah mengenyam pendidikan Barat Mereka telah mengetahui apa itu liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme. 5) Pemberian status dominian Kanada tahun 1867 menimbulkan keinginan bangsa India untuk memperoleh status yang sama.
Gerakan nasionalisme di
India tidak hanya di bidang politik, tetapi juga di dalam bidang keagamaan
(kerohanian). Nasionalisme India bukan hanya gerakan kebangsaanuntuk mencapai
kemerdekaan, tetapi juga untuk pembaharuan manusianya. Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan kepercayaan umat Hindu dari hal-hal yang mengotori agama dan memberantas keburukan yang ada dalam masyarakat Hindu. Misalnya upacara Sati harus dihapus sebabdianggap sebagai pembunuhan. Di samping itu, Brahma Samad melarang adanya perkawinan di bawah umur dan poligami. Tokoh gerakan ini ialah Ram Mohan Roy. 2) Rama Krisna Rama Krisna adalah aliran yang menghendaki kembali kepada ajaran agama Hindu yang murni. Tokohnya adalah Swami Vivekananda. 3) Santineketan Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, cinta bangsa, dan cinta kebudayaan India. Tokohnya adalah Rabindranath Tagore. 4) Kongres (All Indian National Congres) 1885. Kongres pada dasarnya merupakan majelis rakyat di mana duduk para wakil rakyat India dari berbagai golongan yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan India lepas dari belenggu penjajahan Inggris. Berdirinya Kongres tahun 1885 ini atas inisiatif Allan Octavian Home (seorang Inggris kelahiran Skotlandia) yang simpati terhadap perjuangan rakyat India. Partai Kongres di bawah pimpinan W.C. Bannerji dalam perkembangannya banyak program dan kegiatannya yang didominasi oleh golongan Hindu. Bahkan, dari pihak Hindu yang ekstrim menyatakan semboyan "India untuk Hindu" (India adalah Hindu). Itulah sebabnya para tokoh Islam yang aspirasi kelompoknya tidak mendapat tempat yang wajar dalam Kongres memisahkan diri.Pada tahun 1907 dalam Kongres sendiri terdapat dua aliran, yakni: a) Aliran Moderat, yang puas dengan tuntutan swaraj atau home rule. Artinya menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris. Tokohnya W.C. Bannerji dan Motilal Nehru. b) Aliran Ekstrim (radikal) yang menuntut kemerdekaan penuh (purna swaraj) dengan tokohnya Tilak dan Jawaharlal Nehru. c) Liga Muslim (Muslim League) 1906. Pada 1906 kelompok muslim keluar dari Kongres dan mendirikan partai tersendiri, yakni Liga Muslim (Muslim League) dengan tokoh-tokohnya Moh. Ali Jinnah, Liquat Ali Khan, dan Aga Khan. d) Ajaran Mahadma Gandhi Mahadma Gandhi yang ditetapkan sebagai Bapak Kemerdekaan India dilahirkan pada tahun 1869 di Gujarat dengan nama kecilnyanya Mohandas Karamchand Gandhi. Sebagai tokoh Kongres beliau menjiwai perjuangan Kongres dengan ajaran-ajarannya sebagai berikut: 1) Ahisma, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.
2) Hartal, artinya
pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes 3) Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas kebenaran. Jadi, satyagraha berarti noncooperation.
4) Swadesi, artinya
hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar bangsa India dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata ini
tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan Inggris, dan ditekankan
pada penggunaan barang-barang buatan sendiri. a. Krisis Keuangan Mesir Sejak dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869, negara-negara Barat terutama Inggris dan Prancis saling berlomba memperebutkan pengaruhnya di Mesir. Pengaruh kekuasaan Inggris makin kuat mulai tahun 1875, yakni saat Khedive Ismail (1863–1879) membutuhkan uang sehubungan dengan krisisnya keuangan Mesir. Khedive Ismail kemudian menjual sebagian besar saham Mersir pada Terusan Suez kepada Inggris. Di samping itu, Mesir juga meminjam uang dari Inggris dan Prancis. Mesir karena tidak dapat membayar hutang-hutangnya maka Inggris dan Prancis masuk ke Mesir dan memberesi hutang-hutangnya. Dengan demikian, sejak tahun 1876, Inggris dan Prancis telah ikut campur dalam pemerintahan di Mesir. Adanya campur tangan Inggris dan Prancis dalam pemerintahan, khususnya pada saham-saham Terusan Suez menimbulkan kekecewaan yang kemudian muncul perlawanan rakyat. Kebangkitan nasional Mesir ditandai dengan adanya pemberontakan Arabi Pasha (1881–1882). Mulamula gerakan ini antiorang asing (Inggris, Prancis dan Turki), tetapi akhirnya menjadi gerakan untuk menuntut perubahan sistem pemerintahan. Gerakan Arabi ini timbul karena pengaruh Jamaluddin al Afghani yang ketika itu mengajar di Mesir. Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Arabi Pasha ini sangat membahayakan kedudukan Inggris dan Prancis di Mesir. Inggris akhirnya bertindak dan berhasil menumpas pemberontakan Arabi Pasha. b. Timbulnya Nasionalime Mesir Mesir termasuk negara Arab sehingga bangkitnya nasionalisme Mesir merupakan hal yang sama dengan bangkitnya nasionalisme Arab. Adapun sebab-sebab timbulnya nasionalisme Mesir adalah sebagai berikut. 1) Adanya gerakan Wahabi, semula merupakan gerakan agama yang kemudian memberontak pemerintahan Turki. Dengan demikian, secara politik membangkitkan tumbuhnya nasionalisme Mesir.
2) Adanya pengaruh
Revolusi Prancis. Ketika Napoleon Bonaparte mendarat di Mesir, ia juga membawa
suara Revolusi Prancis yang kemudian menimbulkan paham liberal dan nasionalisme
Mesir.
4) Adanya Gerakan Pan
Arab, yang dirintis oleh Amir Chetib Arslan dengan yang menganjurkan persatuan
semua bangsa Arab dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsanya.
Ketika Perang Dunia I selesai, Partai Wafd menuntut Mesir sebagai negara merdeka dan ikut serta dalam konferensi perdamaian di Prancis. Inggris menolak, bahkan mengasingkan Zaghlul Pasha ke Malta. Pada tahun 1919 di Mesir timbul pemberontakan dan Zaghlul Pasha dibebaskan kembali. Kaum nasionalise Mesir menuntut kemerdekaan penuh. Pemberontakan berkobar lagi, Zaghlul Pasha ditangkap lagi dan diasigkan ke Gibraltar. Inggris yang tidak dapat menekan nasionalisme Mesir, terpaksa mengeluarkan Pernyataan Unilateral (Unilateral Declaration) pada tanggal 28 Februari 1922. 1) Inggris mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Mesir. 2) Inggris berhak atas empat masalah pokok,seperti berikut: a) mempertahakan Terusan Suez; b) mempergunakan daerah militer untuk operasi militer; c) mempertahankan Mesir terhadap agresi bangsa lain; d) melindungi bangsa asing di Mesir dan kepentingannya. Uniteral Declaration 1922 merupakan saat yang bersejarah bagi Mesir sebab sejak itu dunia internasional menganggap Mesir telah merdeka, meskipun belum penuh. Sebaliknya, di pihak kaum nasionalis Mesir tetap tetap menentangnya sebab Inggris tetap berhak atas empat masalah pokok tersebut di atas. Itulah sebabnya, kaum nasionalisme Mesir terus berjuang melawan Inggris untuk mencapai kemerdekaan penuh. Hal ini baru terwujud setelah Perang Dunia II berakhir (Oktober 1954). .
Tujuan Italia menguasai Lybia adalah untuk menguasai Laut Tengah sebagai usaha awal untuk memdirikan kerajaan Romawi baru di Afrika. Untuk menjalankan hal tersebut Italia menggunakan cara kekerasan dengan melebur Lybia sama sekali dan dijadikan suatu daerah 7.Pembentukan Republik Afrika Selatan
Pada tahun 1958 mulai diterapkan politik Apartheid di Afrika selatan oleh Pemimpin partai Nasional Dr Malam. Tahun 1958 Partai Nasional dipimpin oleh Hendrik F. Verwoerd yang juga memperteguh Apartheid . pada saat itu muncul suara dari Penduduk kulit putih yang merupakan minoritas untuk melepaskan Afrika Selatan dari Inggris. Dan pada tanggal 31 mei 1961 negara Afrika Selatan resmi Merdeka dengan nama Republik Afrika Selatan.
1. Kenya dan Tanganyika Sejarah Kenya dimulai sejak abad ke-7 m. Dimulai dari orang orang Arab yang tinggal di sepanjang pantai. Kemudian datanglah orang Eropa, bangsa Eropa yang pertama datang adalah Portugis dibawah pimpinan Vasco da Gama. Perkembangan setelah itu adalah Kenya berada dibawah Protektorat Inggris tentu saja dalam hal ini rakyat Kenya juga ingin merdeka secara penuh. Pada masa perjuangan inilah muncul gerakan “Mau-mau” yang mngejutkan masyarakat Eropa pada tahun 1952. Gerakan Mau-mau adalah Sebuah organisasi rahasia yang terutama diikuti oleh masyarakat Kikuyu dengan tujuan Untuk mengusir Pemjajah dari Kenya. Dengan juru bicara Jomo Kenyatta. Akhirnya Kenya berhasil merdeka pada tanggal 12 Desember 1963 dan Jomo Kenyatta diangkat sebagai perdana Menteri pertama. Gerakan kemerdekaan juga muncul di Tanganyika dengan tokoh Yulis Nyrere seorang pemimpin Tanganyika African National Union ( TANU ). Mei 1961 Tanganyika Memperoleh hak mengatur pemerintahan dan pada Desember 1961 Tanganyika resmi merdeka. 2. Kamerun Nama Kamerun pertama diungkapkan oleh bangsa Portugis “Rio Dos Camaoes”.Sebelum PD I Kamerun merupakan derah protektorat Jerman. Setelah Jerman kalah dalam PD I maka Kamerun dibawah mandat LBB. Dalam hal ini LBB menyerahkan pada Inngris dan Prancis. Kamerun dibawah Prancis merdeka tahun 1960, sedangkan kamerun dibawah Inggris merdeka 1961. baru pada 1972 setelah keluar undang-undang Kamerun dapat bersatu dengan nama Republik Persatuan Kamerun dengan Presiden merangkap sebagai kepala pemerintahan 3. Republik Somalia. Sejarah Somalia dimulai sejak abad ke 7 m dari orang orang Arab sebagai cikal bakalnya. Sejarah moderen Somalia dimulai sejak dikuasai oleh Inggris yang secara bergantian menguasai Somalia dengan Italia. Orang Somalia Inggris mulai memperjuangkan kemerdekaanya dan berhasil pada juni 1960 disusul 1 bulan kemudian Somalia Italia. Dan keduanya bergabung membentuk Republik Somalia. Republik ini merupakan negara Demokrasi Parlementer sampai tahun 1969 saat presiden terbunuh dan kekuasaan diambil alih oleh militer. 4. Angola Orang Eropa pertama yang datang di Angola adalah Diogo Cao dari Portugis, sehingga mulai saat itu Portugis yang menguasai Angola. Pada saat bersamaan Inggris yang sedang memperluas wilayah juga ingin menguasai Angola sehingga diadakan perjanjian dengan Inggris yang mengatur wilayah perbatasan. Setelah PD II Portugis mengubah status hukum tanah jajahan jadi Propinsi Sebrang Laut. Setelah terjadi kekacauan di Portugis maka portugis memberikan kemerdekaan pada Angola pada tahun 1975. Walaupun begitu bukan berarti masalah Angola selesai Karena setelah merdekapun masih terjadi banyak kekacauan di Angola. 5. Mozambik Sama halnya dengan Angola Mozambik juga daerah bekas kekuasaan Portugis. Portugis juga menjadikan Mozambik sebagai propinsi sebrang laut. Budaya portugis juga sangat kental berlaku disana. Sama halnya dengan negara lain rakyat Mozambik juga menuntut kemerdekaan penuh pada Portugis. Sehingga munculah gerakan pemberontakan pada tahun 1964 yang disebut Fremilo ( front pembebasan Mozambik ).dengan wadah Fremilo rakyat Mozambik terus memperjuangkan kemerdekaan. Akhirnya setelah terjadi kekacauan di pemerintah Portugis maka Mozambik resmi merdeka pada tanggal 25 juni 1955 dengan Presiden pertama Samora Mackel yang juga tokoh Fremilo. Selain itu tokoh-tokoh Fremilo juga banyak diangkat sebagai pejabat pemertintah. . Latar Belakang Konferensi Asia Afrika Sebelum perang dunia II, negara-negara dunia ketiga yang berada di kawasan benua Asia dan Afrika umumnya adalah daerah jajahan. Namun setelah berakhirnya perang dunia II pada Agustus 1945, negara-negara dunia ketiga menjadi bangkit dan semakin meningkatkan perjuangan mereka untuk memperoleh kemerdekaan. Hal tersebutlah yang menyebabkan timbulnya konflik dan pergolakan di berbagai tempat seperti konflik di Semenanjung Korea, Vietnam, Palestina, Yaman, Daratan China, Afrika, dan Indonesia. Kondisi keamanan dunia yang masih belum stabil pasca berakhirnya perang dunia kedua tersebut semakin diperparah dengan munculnya perang dingin antara dua blok yang saling berseberangan yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Sovyet. Kedua kekuatan besar yang saling berlawanan baik secara ideologis maupun kepentingan tersebut terus berlomba-lomba untuk membangun senjata modern, sehingga situasi dunia pada saat itu selalu diliputi oleh kecemasan akan terjadinya perang nuklir. Kondisi tersebutlah yang mendorong negara-negara yang baru merdeka untuk menggalang persatuan dan mencari jalan keluar demi meredakan ketegangan dunia dan memelihara perdamaian.
B. Persiapan Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika Sebelum Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan, telah terlebih dahulu dilaksanakan pertemuan pendahuluan di Colombo (Srilanka) pada tanggal 28 April 1954 hingga 2 Mei 1954. Pertemuan inilah yang dikenal sebagai Konferensi Colombo. Hasil dari Konferensi Colombo ini adalah kesepakatan untuk menyelenggarakan konferensi lanjutan antara negara-negara Asia-Afrika. Pertemuan selanjutnya diadakan di Bogor (Indonesia) pada tanggal 28-31 Desember 1954. Dalam pertemuan ini, dibahas mengenai persiapan penyelenggaraan KAA. Konferensi di Bogor ini dikenal sebagai Konferensi Panca Negara. Hasil dari Konferensi Panca Negara antara lain:
Konferensi Panca Negara sendiri dihadiri oleh lima negara pelopor, yaitu:
a. Tujuan Konferensi Asia Afrika
Tujuan diselenggarakan KAA antara lain:
b. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika Konferensi Asia Afrika dilaksanakan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-25 April 1955. Konferensi ini berlangsung di Gedung Merdeka yang sekarang terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung. Konfrensi yang dibuka secara resmi oleh Presiden Sukarno pada tanggal 18 April 1955 ini dihadiri oleh 29 negara, dan dan 6 diantaranya adalah negara-negara Afrika.
Ke-29 negara peserta Konferensi Asia Afrika di Bandung tersebut antara lain: Afganistan, Yordania, Saudi Arabia, Burma, Kamboja, Srilanka, Jepang, Laos, Sudan, Ethiopia, Libanon, Suriah, Filipina, Liberia, Turki, Ghana, Libya, Vietnam Selatan, India, Thailand, Vietnam Utara, Indonesia, Mesir, Yaman, Irak, Nepal, Pakistan, Iran, dan RRC. Susunan pengurus Konferensi Asia Afrika adalah sebagai berikut:
Berbagai masalah yang dibahas dalam konferensi tersebut antara lain:
Page 2 |