Tokoh pemusik kontemporer yang bersumber dari unsur etnik adalah

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by lastryscristhinh on Mon, 29 Aug 2022 10:50:20 +0700 with category Seni and was viewed by 345 other users

Jawaban:

e, gesang maaf kalo salah

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

29 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Home/Edukasi/Salah Satu Tokoh Musik Kontemporer Yang Bersumber Unsur Etnik Adalah

Salah Satu Tokoh Musik Kontemporer Yang Bersumber Unsur Etnik Adalah.



“SEKILAS Irama KONTEMPORER



DI INDONESIA”


by: Michael Gunadi Widjaja

Tokoh pemusik kontemporer yang bersumber dari unsur etnik adalah

Jika seseorang ditanya tentang jenis irama yang diketahuinya, hampir boleh dipastikan engkau akan memanggil varietas-jenis musik seperti: Pop, Jazz, Klasik, Dang dut, dan Keroncong. Ringkas kata, jenis musik yang memang akrab menjadi perbincangan masyarakat mahajana. Berat orang menyebut varietas Nada Kontemporer. Dan memang begitulah keberadaan Musik Kontemporer: mempunyai kesejatian belaka seolah “mengambil jarak” dari hiruk pikuk kesemestaan musik, khususnya Nada Industri.

Musik Kontemporer sebetulnya yaitu nada yang


con tempo(rary)

. Keberadaannya berpaut damping dengan mengalirnya hari atau tempo. Itulah kok Irama Kontemporer sering pun disebut
Musik Garda
Depan
(

avantgarde

)
, karena musik tersebut senantiasa mengedepani sebuah era. Musik masa kini lazim juga menyandang sebutan


new musik



atau Musik Hijau
(namun bukan genre musik

new age). Dikarenakan perumpamaan konsekuensi keberadaannya nan senantiasa mengedepani sebuah era, Musik Mutakhir “dituntut” bagi menghadirkan sesuatu yang baru.

Beberapa makhluk sering menganggap bahwa Nada Kontemporer adalah produk dari modernisasi ataupun pelecok suatu penampakan era modern. Sebetulnya, biji kekontemporeran n domestik musik sudah dikenal sejak jaman
Johann Sebastian Bach. Puas jamannya, musik Bach telah dianggap sebagai Musik Kontemporer. Komposisi irama Bach nan bagai air mengalir sonder jeda, ditambah tendensi
kontrapung (alur bass dan melodi saling kontra membentuk sirkulasi harmoni, ialah sebuah tata letak nan jauh melangkahi kelaziman momen itu. Lakukan Musik Masa kini sebagai sebuah genre musik nan mandiri, keberadaannya mulai mercu setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Tokoh pemusik kontemporer yang bersumber dari unsur etnik adalah

Dipelopori maka dari itu

Arnold Schoenberg
dengan tangganada


duodekatonik


atau 12 nada. Tangga nada yang umum dikenal yaitu diatonik, terdiri berusul 7 irama:
do re mi fa so la ti
. Sekali lagi musik dengan teknik garapan yang menggunakan idiom dan tata gramatika matematika dari

Pierre Boulez
.

Olivier Messiaen
dengan teknik garapan musik konkret perbandingan geometri bangunan. Kemudian irama perkusi mulai sejak


John

Cage

dan banyak lagi pemusik yang merupakan pelopor Musik Kontemporer di dunia. Untuk daerah Asia, harus disebut tera


Nam June Paik
berasal Korea.

Baca Juga:  If You Visit Seattle the First Thing to Do is


JUDUL MUSIK Masa kini

Nada Kontemporer, bisa dikenali dengan beberapa ciri nan dekat senantiasa melekat dalam kehadirannya.

Judul karya Musik Masa kini lazim menggunakan kop nan aneh dan bahkan asing, seperti misalnya: Gymnopedie, Liturgi Kristal, dan Telemusik. Dan ada juga nan menggunakan bahasa yang sudah tidak sahih, seperti tajuk karya


Steve Reich



“Tehilin”
.


Steve Reich “Different Trains”


Steve Reich “The City Life”, Part 1 – “Check It Out”


TEMA Musik Mutakhir

Intern musik yang seremonial dikenal, tema nan diangkat rata-rata berkisar pada comar, duka, gembira. Nada Kontemporer mengusung tema yang seringkali “baru”. Misalnya

“Tetabuhan Berengos”
karya

Slamet Abdul Terima kasih, nan mengusung tema penekanan kemampuan bunyi ucapan sosok.



Slamet Abdul Sjukur “The Source”



INSTRUMENTASI
DAN PARTITUR MUSIK Kontemporer

Dalam Irama Kontemporer, bukan sekadar perkakas musik yang lazim dikenal saja, melainkan juga digunakan benda-benda nan menghasilkan bunyi. Misalnya pengobar gelombang bunyi n domestik karya
Stockhausen, musik berasal tepukan tangan karya
Steve Reich, dan piano yang disumbat dengan sekrup dan benda-benda logam

“Prepared Piano”
karya

John Cage.

Tokoh pemusik kontemporer yang bersumber dari unsur etnik adalah



John Cage “Prepared Piano”

Untuk Musik Masa kini,

notasi balok dan/atau biji, tidaklah cukup
. Konsep musik dalam Irama Kontemporer seringkali harus disertai petunjuk nan detail tentang cerminan obstulen dan cara memproduksi bunyi tersebut. Itulah cak kenapa privat ranah Musik Kontemporer dikenal lagi

notasi auditif dan notasi tindakan.



TEKNIK GARAPAN/KOMPOSISI MUSIK Kontemporer

Seringkali, komponis Musik Masa kini membuat sendiri pengelolaan gramatika dan idiom musiknya. Sekali lagi susunan dan struktur harmoni yangt baru. Ide garapan dapat belaka menggunakan idiom dan pengelolaan gtramatik Musik Adat istiadat. Atau juga perhitungan ponten matematis dan dapat lagi nisbah ataupun perbandingan sebuah struktur rangka bangunan.

Tokoh pemusik kontemporer yang bersumber dari unsur etnik adalah


Partitura auditif dari musik karya Stockhausen

Keberadaan Musik Kontemporer di Indonesia boleh dirunut setelah berakhirnya perang kemandirian. Lamun pada era perang kebebasan, komponis sekaligus pianis
Amir Pasaribu telah merevitalisasi lagu-lagu tradisional Indonesia lakukan keperluan permainan solo piano klasik. Secara masyarakat, menurut kajian

Prof Dieter Mack


– komposer, pianis, dan pakar mengenai budaya Nada Indonesia berpokok Universitas Freiburg Jerman, kesediaan irama kontemporer di Indonesia bisa dibagi menjadi:






1. Musik Kontemporer internal idiom tradisi barat


Tercantum n domestik kategori ini adalah penggubah lagu
Amir Pasaribu, Dua Srikandi piano: Trisutji Kamal dan

Marusya Nainggolan Abdullah. Materi garapannya dapat riil Musik Tradisional. Namun teknik garapannya mengaryakan kaidah-prinsip nan seremonial di kenal sreg Nada Barat. Misalnya: nuansa gendhing klonengan Jawa nan ditranskripsikan ke internal piano. Sudah tentu, masalah laras dan alur musiknya tak lagi


pelog, slendro,
atau
ladrang. Melainkan misalnya mengambil bentuk sonata, prelude, dan semacamnya.



2. Musik Kontemporer yang bersumber berasal unsur etnik




Kategori ini dimotori oleh nama-tera seperti mana:
A.W. Sutrisna, Rahayu Supanggah, Wayan Sadra, Dody Satya Ekagust Diman – seorang penggubah lagu mulai dewasa yang banyak mendapat pujian di Jerman. Karya dalam kategori ini dapatlah dikatakan sebuah


revitalisasi Musik Tradisi
. Misalnya Degung Sunda yang diberi “baju” baru. Faktual pendirian menabuh dengan teknik baru misalnya dengan sendok makan, cara pial dandi dengan menggunakan gesekan ceker jari. Penyelenggaraan gramatik musikpun mujur pakem hijau. Misalnya peralihan fungsi tiap radas. Sekali lagi kemungkinan peran sebagai solis plong tiap perkakas. Degung klasik nan murni yakni sebuah ensemble permainan musik bersama.




3. Musik baru yang berlatar belakang budaya Indonesia dan budaya Barat


Komponis terkemuka dalam kategori ini yaitu:
Slamet Abdul Sjukur, Alm. Sapto Ragardjo, Alm. Ben Pasaribu, Tony Prabowo, dan
Otto Sidharta. Ciri garapan kategori ini adalah


mixed culture

– percampuran dua macam budaya. Misalnya karya Slamet Abdul Sjukur nan berjudul

“Tetabuhan Sungut”

merupakan sebuah canon vocal, namun strukturnya mengambil teknik garapan gendhing.

Baca Juga:  Berikut Ini Yang Bukan Merupakan Kewajiban Warga Negara Adalah

Tokoh pemusik kontemporer yang bersumber dari unsur etnik adalah


Slamet Abdul Sjukur

Para komponis Musik Kontemporer di Indonesia, mewujudkan sebuah forum komunikasi nan disebut
Pergaulan Komponis Indonesia (AKI)
.
Kiprah Indonesia di forum Musik Kontemporer marcapada sebetulnya dapat dikatakan lumayan. Mas Slamet Abdul Sjukur termasuk komponis papan atas alam semesta, semacam itu juga dengan

Tony Prabowo
dan


Dody Satya Ekagust Diman
. Dalam Liga Komponis Asia Pasifik pun Indonesia senantiasa berkiprah. Saya sendiri wasilah mengaplus Indonesia bersama Dody Satya Ekagust Diman dalam “
The 20th
Asia Pacific Composer League Festival and Conference”

pada tahun 1999. Pendidikan para penggubah lagu remaja dalam Musik Kontemporer pun masih patuh intens dilakukan. Riuk satu hasil semenjak pendidikan tersebut adalah lahirnya sebuah kelompok nan menamakan diri


The Circle”

– sebuah kelompok beranggotakan 9 komponis Nada Masa kini. Mereka tergolong penggubah lagu belia. Plong 22 Januari 2011, mereka menggelar konser di Komunitas Salihara Jakarta. Konsernya berjudul

PHI,
ditampilkan 11 atak Musik Kontemporer untuk piano, perkakas tiup, dan alat elektronik.

Tokoh pemusik kontemporer yang bersumber dari unsur etnik adalah


Para juru rumpaka muda dalam The Circle

Musik Kontemporer di Indonesia sebetulnya boleh menjadi sebuah alternatif yang menyenangkan. Detik industri musik mulai menancapkan saing dan kukunya. Hingga selera dan pengelolaan estetis musikal publik serius didikte dan dijajah kepentingan industri. Saat irama mutakadim begitu banyak dimuati unsur-atom nan menciptakan menjadikan musik kekeringan kesejatiannya. Detik irama menjadi alat angkut tunggangan pesan politis yang seringkali mengarang-ngarang. Musik Kontemporer masih menyisakan kesejatian, bahwa

musik adalah sublimasi terdalam dalam karsa manusia
. Tercurahkan n domestik karya nan merupakan ungkapan

KEMURNIAN RASA
,

bukan melulu tentang cinta yang penangis, doang kata hati bersumber lubuk yang paling internal.

Source: http://imajiner07.blogspot.com/2013/08/sekilas-musik-kontemporer-di-indonesia.html