Pengoptimalan TPA terus ditingkatkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin. Untuk mengoptimalkan TPA, disyaratkan harus memisahkan jenis-jenis sampah yang dibuang. Tempat pembuangan sampah seperti di pemukiman, perkantoran bahkan sekolah pun harus dibedakan sesuai dengan jenis sampah tersebut, pemisahan atau pemilahan sampah untuk dibuang dibedakan dengan warna tempat sampah seperti dibawah ini : Show
1. Tempat sampah organik (warna hijau) Jenis tempat sampah bewarna hijau merupakan wadah untuk sisa makanan organik. nantinya sampah ini bisa dijadikan pupuk kompos. biasanya sampah organik berupa daun-daunan, bekas sayuran, dan lain-lain. selain itu, tempat sampah ini juga mempercepat pembuatan kompos.
2. Tempat Sampah Non Organik (warna kuning) Warna kuning menjadi ciri khas bagi tempat sampah untuk jenis non organik, seperti plastik bekas, kemasan air mineral berbahan plastik dan lain-lain. dengan adanya tempat sampah ini dapat mempermudah pemanfaatannya sebagai kerajinan daur ulang atau daur ulang di pabrik.
3. Tempat Sampah Non Organik Berbahaya / B3 (Warna Merah) Sampah jenis ini harus dipisah karena biasanya berasal dari B3 (Bahan Berbahaya Beracun) yaitu sampah kaca, kemasan detergen atau pembersih lainnya serta pembasmi serangga dan sejenisnya. hal tersebut berguna supaya sampah jenis ini tidak membahayakan kesehatan dan keselamatan orang lain dan mahluk hidup lainnya.
4. Tempat Sampah Non Organik Berbahan Kertas (Warna Biru) Tempat sampah biru ini diperuntukan bagi sampah jenis kertas. pemisahan sampah kertas bermanfaat untuk mempermudah pengrajin dan industri daur ulang untuk mengolah sampah menjadi kebutuhan lainnya.
5. Tempat Sampah Residu (Warna Abu-abu) Tempat sampah jenis ini diperuntukan bagi tempat sampah residu. artinya tempat sampah ini hanya boleh di isi sampah-sampah selain 4 jenis tersebut diatas. dari berbagai sumber.
Ilustrasi tempat sampah. Foto: easy2buyusa
TEMPO.CO, Jakarta - Tempat sampah sebenarnya bisa terbuat dari berbagai bahan dan bentuknya bermacam pula, tapi khususnya di Indonesia terbagi menjadi beberapa warna. Sayangnya, tidak semua fasilitas pembuangan sampah memiliki tempat sampah yang lengkap. Warna-warna pada tempat sampah terbagi menjadi 5, di antarannya Biru, Hijau, Merah, Kuning, Abu-abu ini disesuaikan dengan hieraki pemanfaatannya. Ada beberapa peraturan pemerintah yang mengatur soal permasalahan sampah, contoh UU no 23 tahun 1997 “Pengelolaan Lingkungan Hidup”, juga ada UU no 18 tahun 2008 tentang “pengelolaan sampah”. Pemberian warna bukan hanya sekadar alasan estetis pada tempat sampah, ada alasan mengapa tempat sampah menggunakan warna tertentu, dalam sebuah jurnal publikasi “Desain dan Pengaruh Warna Tempat Sampah secara Psikologis serta Dampak yang Ditimbulkan terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat dalam Konteks Lingkungan Hidup (Studi Kasus di Kota Bandung)” mengatakan bahwa warna pada tempat sampah berfungsi bahasa visual dan menguatkan makna pada objek (tempat sampah). Juga bersinggungan dengan pendekatan kognitif dan persuasif, terhadap psikologis masyarakat. sehingga dapat membantu terlaksananya usaha menjaga lingkungan ekologi. Fungsi penampungan sampah sesuai warnanya seperti warna hijau berarti sampah organik (daun, sisa makanan, ranting), warna kuning seperti sampah guna ulang (plastik, kaca, kaleng) lampu, aki, obat nyamuk), warna merah seperti sampah B3/Bahan Berbahaya dan Beracun (baterai, Alat medis) warna biru untuk sampah daur ulang (kertas, kardus, koran), warna abu-abu untuk sampah residu (puntung rokok, popok, tisu, kapas). Baca: Mulut Kuda Nil Bukan Tempat Sampah, 4 Cara Didik Anak Buang Sampah Selain pemberian warna pada tempat sampah, akan jadi hasil optimal jika diberikan dengan tambahan informasi atau ikon atau tulisan sebagai penanda. Tujuan yang sama yakni sebagai artifak dari aturan dalam hal pembuangan sampah untuk memberikan informasi, apalagi bagi tempat sampah yang memiliki satu warna (monotone).
Sampah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sifat dan bentuk. Tiap sifat dan bentuk memiliki wadahnya penampungnya sendiri. Umumnya kamu akan menemukan perbedaan warna dalam tempat sampah yang ada di jalanan kotamu. Kali ini mari kita kenali jenis-jenis tempat sampah berdasarkan warnanya dan bagaimana kamu dapat mengelola sendiri sampahmu di rumah. Baca Juga: Apakah Plastik Organik Solusi dari Penumpukan Limbah Plastik? Mengenali jenis-jenis tempat sampahDi Jakarta sendiri terdapat tiga jenis warna tempat sampah untuk membedakan isi dari masing-masing tempat sampah tersebut. Jenis-jenis tempat sampah tersebut dapat kamu jumpai dalam warna Warna hijauWarna hijau menjadi wadah untuk kamu membuang sampah organik. Kamu bisa membuang sisa makanan, ranting pohon dan dedaunan ke dalam tempat sampah jenis ini. Sampah organik nantinya dapat diolah kembali menjadi kompos. Warna kuningBuang sampah anorganik kamu pada tempat sampah yang berwarna kuning. Gunakan tempat sampah kuning untuk membuang sampah anorganikmu seperti plastik, kaleng, styrofoam dan lainnya. Warna merahWarna merah menandakan tempat sampah untuk sampah berjenis B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Kamu dapat membuang kaca atau pecahan kaca, bahan kimia, komponen elektronik dan berbagai bahan berbahaya lainnya dalam wadah berwarna merah. Jenis-jenis tempat sampah di atas umunya dapat kamu temukan di sudut ibukota, tapi selain ketiga warna di atas ternyata masih ada warna lainnya juga. Warna biruTempat sampah berwarna biru menandakan tempat sampah khusus kertas. Fungsinya agar semakin mudah untuk mendaur ulang kertas dan membuatnya menjadi kerajinan lainnya. Warna abu-abuTerakhir, warna abu-abu yang berarti untuk sampah residu. Jenis tempat sampah ini dapat kamu isi dengan sampah selain dari jenis-jenis sampah di atas. Tips kelola sampah di rumahItu tadi jenis-jenis tempat sampah yang dapat kamu temukan. Kamu juga bisa mengaplikasikan warna tersebut untuk pengelolaan dan pengelohan sampah di rumah. Apabila dirasa untuk mencukup kelima warna sampah di atas terlalu memakan tempat kamu dapat mencoba langkah berikut ini yang lebih singkat. Pisahkan sampah organik, anorganik dan B3Dengan mengerucutkan berdasarkan sifatnya akan lebih mudah bagi kamu untuk memilah sampah di rumah. Sampah organik dan anorganik umumnya paling sering dihasilkan di rumah. Sedangkan untuk B3 perhatikan kembali apakah ada barang elektronik dan kimia lainnya yang perlu kamu buang. Kamu juga dapat menambah klasifikasi sendiri sesuai dengan kebutuhan pengelolaan sampah di rumahmu. Buat wadah sendiriSetelah memilah sampah, kamu juga dapat membuat wadahnya sendiri agar tidak tercampur. Beri label untuk tiap jenis sampah yang sudah kamu pilah atau gunakan warna-warna di atas untuk mengklasifikasikannya. Pilah dan berikan pada bank sampahCara mudah terakhir kalau kamu tidak ada tempat untuk menaruh banyak tempat sampah adalah dengan memilahnya sesuai jenisnya. Kemudian kamu dapat menyerahkannya pada bank sampah terdekat atau organisasi yang mengelola sampah agar sampahmu dapat diolah dan diurai lebih baik lagi. Baca Juga: 5 Jenis Limbah yang Tidak Dapat Didaur Ulang dengan Cepat Itu tadi, jenis-jenis tempat sampah serta cara pengelolaan yang mudah di rumah. Kamu dapat langsung menerapkannya kapan pun kamu siap. Bicara limbah, limbah cair merupakan salah satu bentuk limbah yang dapat merugikan lingkungan. Penggunaan deterjen yang tidak ramah lingkungan dapat merusak ekosistem dan air di lingkunganmu Mulai beralih pada penggunaan deterjen ramah lingkungan atau percayakan pada laundry ramah lingkungan seperti D-laundry. Cuci pakaianmu semudah dalam satu aplikasi. Yuk, mulai cuci pakaianmu di sini. Kalau kamu tertartik berbisnis laundry ramah lingkungan? Bisa juga cek ke D-laundry Store ya. |