Tekanan darah pada aorta dan pembuluh nadi kapiler

Tekanan darah pada aorta dan pembuluh nadi kapiler

Tekanan darah pada aorta dan pembuluh nadi kapiler
Lihat Foto

shutterstock

Ilustrasi mengukur tekanan darah

KOMPAS.com - Tekanan zat cair tidak hanya terjadi pada tumbuhan, melainkan juga dalam tubuh manusia.

Tekanan ini sering disebut sebagai tekanan darah pada peredaran darah. Tekanan darah pada pembuluh darah memiliki prinsip kerja seperti hukum pascal.

Peredaran darah berada di dalam pembuluh darah yang merupakan ruang tertutup. Sehingga tekanan pada pembuluh darah berlaku prinsip hukum pascal.

Organ utama peredaran darah pada manusia adalah jantung. Jantung tersebut terdiri dari empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri.

Dilansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, jantung memompa darah sehingga darah mengalir ke seluruh tubuh.

Darah merpakan sarana pengangkut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam tubuh. Darah mengalir di dalam pembuluh darah.

Baca juga: Pengertian Pembuluh Darah dan Jenisnya

Jantung memompa darah karena adanya otot jantung. Saat otot pada bilik berkontraksi maka darah akan mendapatkan dorongan.

Dorongan tersebut untuk mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh aorta yang disebut tekanan darah sistol.

Sedangkan saat bilik berelaksasi, maka darah akan mendapatkan dorongan untuk masuk ke dalam serambi melalui pembuluh vena, disebut darah diastol.

Agar tekanan darah tetap terjaga maka pembuluh darah harus terisi penuh oleh darah.

Pembuluh darah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pembuluh arteri, vena, dan kapiler. Perbedaan arteri dan vena bisa diketahui saat kita melihatnya dari sisi sistem kardiovaskular.

Sistem kardiovaskular bertanggung jawab memasok nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Selain itu, sistem yang terdiri dari jantung dan pembuluh darah ini juga berperan membawa sisa-sisa hasil prosesmetabolisme menuju organ pembuangan di ginjal dan paru-paru.

Tekanan darah pada aorta dan pembuluh nadi kapiler

Secara garis besar, perbedaan arteri dan vena pada sistem kardiovaskular dapat dilihat pada arah aliran darah yang dibawanya. Pembuluh arteri bertugas membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Sebaliknya, pembuluh vena bertugas mengalirkan darah dari organ tubuh kembali kejantung.

Perbedaan antara Arteri dan Vena

Demi mengenal perbedaan arteri dan vena lebih dalam, beberapa uraian di bawah ini sebaiknya diketahui terlebih dahulu.

Darah yang dialirkan

Tubuh memerlukan oksigen yang terkandung di dalam darah untuk bertahan hidup. Darah yang mengandung oksigen tersebut dipompa dari jantung menuju seluruh jaringan tubuh di sepanjang pembuluh arteri.

Sedangkan tugas vena adalah membawa darah kembali ke jantung. Darah yang dialirkan di pembuluh vena memiliki kandungan oksigen yang lebih rendah dan mengandung residu pernapasankarbon dioksida.

Ketebalan dinding pembuluh darah

Salah satu perbedaan arteri dan vena yang signifikan adalah ketebalan dindingnya. Pembuluh arteri memiliki lapisan otot tebal di dindingnya, yang bisa berkontraksi untuk memperkecil ukuran arteri, atau berelaksasi untuk menjadi lebih lebar sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Sedangkan pembuluh vena berdinding lebih tipis, karena lapisan ototnya lebih tipis.

Percabangan

Arteri terbagi menjadi banyak cabang selayaknya pohon. Cabang arteri yang terbesar disebut sebagai aorta.

Aorta kemudian bercabang beberapa kali menjadi cabang yang lebih kecil. Semakin menjauhi jantung, semakin kecil pula cabang arteri.

Sementara itu, cabang vena menjadi semakin membesar ketika mendekati jantung.

Katup

Perbedaan arteri dan vena yang mencolok antara lain adalah vena memiliki katup satu arah. Katup ini berfungsi mencegah darah mengalir kembali ke arah yang salah. Sementara itu, arteri tidak memerlukan katup karena tekanan dari jantung membuat darah mengalir melalui satu arah.

Semua arteri berfungsi membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh, kecuali arteri pulmonalis yang membawa darah tanpa oksigen ke paru-paru.

Sebaliknya, semua vena berfungsi untuk membawa darah kaya karbon dioksida dari tubuh ke jantung, kecuali vena pulmonalis yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung.

Gangguan yang Menyerang Arteri dan Vena

Perbedaan arteri dan vena yang mencolok lainnya adalah gangguan yang berpotensi menimpa keduanya. Berikut ini adalah beberapa gangguan yang bisa menyerang arteri dan vena:

Gangguan arteri

Pada arteri, potensi berbahaya yang mengancam adalah sumbatan. Penyumbatan pada arteri bisa disebabkan oleh zat lemak yang disebut dengan plak atau ateroma. Gangguan pada arteri ini dinamakanaterosklerosis.

Karena timbunan plak, arteri akan mengalami pengerasan dan penyempitan. Hal ini akan mengganggu aliran darah dan pasokan oksigen menuju organ-organ vital tubuh.

Risiko lain yang muncul adalah pembekuan darah yang berpotensi menyebabkan terhalangnya aliran darah menuju jaringan dan organ tubuh, seperti otak atau jantung.

Aterosklerosiscenderung terjadi tanpa adanya gejala awal sehingga banyak yang tidak menyadari sedang menderita penyakit ini. Penyakit ini berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang dapat mengancam nyawa.

Jika tidak ditangani, gangguan arteri ini bisa menyebabkanstroke dan serangan jantung. Gangguan pada arteri juga dapat menyebabkan penyakit arteri perifer.

Gangguan vena

Gangguan umum pada pembuluh vena adalah varises,yaitu pembesaran pembuluh darah vena. Semua pembuluh vena berisiko terkena varises, namun yang paling sering adalah vena di kaki.

Hal ini terjadi akibat tekanan berlebih pada pembuluh darah bagian bawah tubuh karena berdiri atau berjalan tegak terlalu lama.

Selain varises, penyakit pada vena yang perlu diwaspadai adalah trombosis vena dalam (DVT).Kondisi ini terjadi ketika terdapat bekuan darah yang menyumbat pembuluh vena di tungkai.

Gejalanya berupa nyeri pada tungkai kaki, perubahan warna tungkai menjadi kemerahan atau kebiruan, hingga pembengkakan dan rasa hangat pada tungkai.

Terkadang DVT dapat terjadi tanpa gejala. Jika tidak segera diobati, bekuan darah ini dapat berpindah ke bagian tubuh lain sehingga menimbulkan gangguan kesehatan yang berat sepertiemboli paru.

Setelah melihat perbedaan arteri dan vena dari fungsi dan gangguan yang sering menyerangnya, sudah seharusnya kita menjadi lebih waspada dalam menjaga kesehatan sistem kardiovaskular.Hal ini mengingat sistem kardiovaskular memiliki fungsi yang sangat krusial bagi kelangsungan hidup manusia.

“Sistem peredaran darah terdiri dari tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Ketiganya memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing untuk mengalirkan darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh."

Tekanan darah pada aorta dan pembuluh nadi kapiler

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa setiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai Hari Kesadaran Darah Nadi? Pertanyaannya, apa pentingnya nadi di dalam tubuh kita? 

Pembuluh nadi atau dikenal juga dengan sebutan arteri merupakan pembuluh darah yang bertugas untuk membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Tubuh kita memiliki jaringan pembuluh darah yang panjangnya lebih dari 96.000 kilometer, loh. 

Dalam sistem peredaran darah yang menakjubkan ini, terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Masing-masing memiliki peran penting dalam mendistribusikan darah ke seluruh tubuh, sehingga tubuh bisa berfungsi dengan baik sehari-hari. Yuk, kenali lebih jauh jenis pembuluh darah dan fungsinya di sini.

Jenis Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah struktur seperti tabung kecil yang mengangkut darah di dalam tubuh. Ketiga jenis pembuluh darah di atas memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing. Berikut penjelasannya:

1. Arteri

Arteri memiliki fungsi untuk membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung. Pembuluh darah ini memiliki dinding tebal dan lapisan otot yang membuat darah bergerak. Ukurannya bisa selebar nikel (sekitar dua sentimeter) dan merupakan jenis pembuluh darah terbesar di tubuh kita.

Aorta adalah arteri terbesar di dalam tubuh. Aorta membawa darah dari jantung ke organ. Arteri juga memiliki cabang yang lebih kecil yang disebut arteriol. Baik arteri maupun arteriol berubah ukuran untuk menjaga tingkat tekanan darah kita.

2. Vena

Vena membawa darah terdeoksigenasi ke jantung dan sering kali terletak dekat dengan kulit. Jenis pembuluh darah ini tidak memiliki lapisan otot seperti arteri, jadi mereka bergantung pada katup untuk menjaga darah tetap bergerak. 

Pada awalnya, vena berupa pembuluh darah kecil yang disebut venula, yang kemudian akan berkembang menjadi vena ukuran penuh saat mendekati jantung.

3. Kapiler

Ini adalah jenis pembuluh darah yang menghubungkan arteri ke vena. Kapiler adalah jenis pembuluh darah terkecil. Mereka bisa sekecil 5 mikrometer yang kurang dari sepertiga lebar rambut. 

Dinding kapiler hanya setebal satu sel. Dinding tersebut terbuat dari sel-sel endotel dan memungkinkan oksigen, nutrisi dan limbah untuk lewat ke dan dari sel-sel jaringan.

Fungsi Pembuluh Darah

Sistem pembuluh darah tubuh adalah sistem pipa yang membawa darah dari jantung ke organ-organ dalam tubuh untuk metabolisme. Semua sel dalam tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi penting yang terdapat dalam darah. Tanpa oksigen dan nutrisi ini, semua sel akan mati. Berkat kontraksi jantung, oksigen dan nutrisi dapat mencapai jaringan dan organ tubuh melalui sistem vaskular untuk membantu mempertahankan aktivitas sehari-hari.

Tidak hanya membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan organ, pembuluh darah juga mengangkut karbon dioksida (CO2) dan produk limbah keluar dari jaringan. CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru dan sebagian besar produk yang berlebih akan dibuang melalui ginjal. Pembuluh darah juga berperan penting dalam mengatur tekanan darah tubuh.

Berikut adalah proses aliran darah dalam tubuh:

  • Vena membawa darah yang miskin oksigen ke sisi kanan jantung.
  • Kemudian arteri pulmonalis membawa darah tersebut ke paru-paru, di mana mereka akan menerima oksigen.
  • Lalu, darah yang sudah kaya oksigen akan dipindahkan melalui vena pulmonalis ke sisi kiri jantung.
  • Aorta (arteri utama dalam tubuh) membawa darah dari sisi kiri jantung ke seluruh tubuh melalui banyak cabang arteri.
  • Kapiler dengan dinding tipisnya memungkinkan oksigen, nutrisi, karbon dioksida, dan produk limbah melewati, menuju dan keluar dari sel-sel jaringan.
  • Vena kemudian membawa darah kembali ke jantung dan kembali lagi ke proses yang sama.

Tips Menjaga Kesehatan Pembuluh Darah

Nah, mengingat pembuluh darah memiliki fungsi penting dalam tubuh kita, penting untuk menjaganya agar tetap sehat dan kuat. Cara dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti:

  • Menjaga berat badan yang sehat.
  • Jangan merokok. 
  • Batasi asupan alkohol.
  • Konsumsi makanan yang rendah sodium, kolesterol, dan lemak jenuh.
  • Kontrol tekanan darah.
  • Jaga kadar kolesterol tetap rendah.
  • Berolahraga secara teratur.

Bila kamu mengalami tanda dan gejala masalah pembuluh darah, seperti kelelahan, nyeri di dada, perut, lengan atau kaki, atau mati rasa di lengan dan kaki, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. 

Sekarang berobat ke dokter sudah lebih mudah dengan aplikasi Halodoc. Caranya tinggal buat janji di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. What’s the Difference Between Arteries, Veins, and Capillaries?
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022.  Blood Vessels.
Vinmec International Hospital. Diakses pada 2022. What are the three main types of blood vessels in the body?