Baik pria maupun wanita, organ reproduksi adalah bagian tubuh yang harus dijaga kesehatannya. Selama ini, sebagian orang mungkin hanya memerhatikan aspek kebersihannya. Padahal, masih ada banyak cara menjaga kesehatan reproduksi yang penting untuk dilakukan. Show
Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi? Apa saja dampak yang ditimbulkan jika mengabaikannya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini! Cara menjaga kesehatan organ reproduksiSelain dapat meminimalkan terjadinya penyakit, kesehatan reproduksi juga berpengaruh pada aktivitas seksual dan tingkat kesuburan. Berikut enam cara menjaga kesehatan reproduksi yang bisa kamu terapkan: 1. Minum air yang cukupCara menjaga kesehatan reproduksi yang pertama adalah dengan mencukupi asupan cairan. Kekurangan cairan atau dehidrasi bisa menganggu proses metabolisme tubuh. Dilansir dari Healthline, asupan cairan yang cukup dapat mencegah berbagai gangguan pada sistem reproduksi, salah satunya adalah infeksi saluran kemih. Penyakit ini tak pandang jenis kelamin. Namun, wanita lebih rentan mengalami kondisi tersebut. Dengan memastikan asupan cairan tercukupi, pembentukan urine akan semakin optimal. Urine bisa membantu tubuh untuk mengeluarkan zat sisa dan limbah yang mungkin membahayakan. Jumlah asupan cairan yang disarankan untuk orang dewasa adalah delapan gelas berukuran 230 ml per hari, setara 2 liter air. Baca juga: Jangan Malas Minum Air Putih! Cek Manfaatnya bagi Tubuh di Sini 2. Menjaga kebersihan area genitalOrgan genital adalah bagian sistem reproduksi yang terlibat langsung dengan dunia luar. Dari sini, kuman, bakteri, dan virus bisa masuk dan berjalan lebih jauh ke saluran kemih dan bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan area genital. Jangan biarkan keringat menumpuk, karena dapat menjadi sarang kuman dan bakteri. Berikut anjuran dari Kementerian Kesehatan tentang menjaga kebersihan area genital:
3. Rajin olahragaCara menjaga kesehatan reproduksi berikutnya adalah dengan rutin berolahraga. Studi yang terbit pada Journal of Reproductive and Biomedicine memaparkan, olahraga bisa membawa efek positif bagi organ reproduksi pria maupun wanita. Pada pria, olahraga dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi dan meningkatkan proses pembentukan sperma atau spermatogenesis. Dua hal tersebut sangat memengaruhi tingkat kesuburan pria. Sedangkan untuk wanita, aktif bergerak dapat membantu meredakan berbagai masalah yang muncul ketika haid, misalnya kram atau nyeri perut. Jika siklus menstruasi tidak teratur, olahraga juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut. 4. Batasi rokok dan alkoholTak sedikit pria dan wanita yang rutin merokok dan mengonsumsi alkohol. Padahal, dua hal tersebut bisa berdampak serius pada kesehatan organ reproduksi. Rokok dan alkohol sama-sama mengandung zat yang dikategorikan sebagai ‘perusak’. Dilansir dari News Scientist, pada wanita, rokok dan alkohol bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, nyeri saat haid, serta mempercepat gejala menopause. Sedangkan pada pria, merokok dan konsumsi alkohol dapat memicu impotensi atau disfungsi ereksi, penurunan hormon testosteron, dan berdampak serius pada tingkat kesuburan. Ada efek yang lebih berbahaya dari beberapa dampak buruk di atas, yaitu risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya. Baca juga: Awas! Sering Minum Alkohol Bisa Picu 8 Penyakit Berbahaya Ini 5. Tidur yang cukupTidur adalah waktu yang tepat bagi tubuh untuk mengembalikan atau me-reset fungsi terbaiknya, termasuk pada organ reproduksi. Menurut sebuah publikasi di Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, kurang tidur bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks, baik pada pria maupun wanita. Lalu, berapa lama durasi tidur yang baik untuk orang dewasa? Kementerian Kesehatan menjelaskan, durasi tidur ideal bagi pria maupun wanita dewasa (18-40 tahun) adalah 7 hingga 8 jam dalam sehari. 6. Perhatikan pola dan asupan makanCara menjaga kesehatan reproduksi yang terakhir adalah dengan memerhatikan pola dan asupan makanan, yaitu dengan:
Nah, itulah enam cara menjaga kesehatan reproduksi yang bisa kamu terapkan. Tidak hanya meminimalkan terjadinya penyakit, menjaga organ reproduksi juga bisa mendukung aktivitas seksual dan tingkat kesuburanmu. Tetap jaga kesehatan, ya! Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya! Kini, semua informasi kesehatan ada di genggamanmu!
Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas – Sistem reproduksi manusia harus mulai dijaga sendiri ketika memasuki masa pubertas. Untuk melihat apakah sistem reproduksi manusia sudah siap atau matang, bisa terlihat cukup mudah. Contohnya pada remaja laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Sedangkan pada remaja perempuan adalah keluarnya haid pertama kali. Kesehatan reproduksi pada masa pubertas bisa dilihat dari fungsi, proses, dan juga sistem reproduksinya. Tentunya sehat di sini tidak hanya bebas dari ancaman penyakit semata. Sehat juga bisa berarti matang secara fisik dan juga mental. Pentingnya Kesehatan Reproduksi pada Masa PubertasPada usia pubertas atau remaja, masalah kesehatan reproduksi terkadang jarang dibicarakan. Padahal, pada saat remaja mengalami pengalaman pertama seperti haid dan mimpi basah, mereka bingung harus bersikap seperti apa. Apalagi pada masa pubertas, akan ada perubahan lainnya seperti emosi, psikis, dan juga fisik. Oleh sebab itu, untuk kamu yang masuk ke dalam pubertas, harus membaca atau mencari informasi tentang kesehatan reproduksi. Dengan begitu, kamu sudah membiasakan diri untuk menjaga alat reproduksi hingga dewasa. Untuk bisa menjaga kesehatan reproduksi ini, kamu harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut. 1. Selalu bersihkan alat reproduksiHal ini merupakan dasar saat menjaga kesehatan reproduksi. Kebersihan alat reproduksi ini memiliki jangka panjang karena tidak hanya berpengaruh pada diri sendiri, tetapi juga berpengaruh pada saat dia berkeluarga. Contohnya seperti mengeringkan area kelamin dengan handuk lembut dan bersih, ganti pakaian dalam setidaknya dua kali sehari, membersihkan alat kelamin ketika buang air kecil, hingga khitan atau sunat untuk laki-laki. 2. Tidak melakukan aktivitas seksual yang resikonya tinggiPada masa pubertas, pendidikan seks memang membuatnya penasaran. Di sinilah harus diperkenalkan bahaya yang ditimbulkan jika melakukan aktivitas seksual sebelum waktunya. Contohnya menjelaskan penyakit seksual seperti HIV/AIDS dan berbagai jenis penyakit lainnya. Jika sudah dijelaskan risiko yang akan ditimbulkan, maka timbul kesadaran untuk tidak melakukan aktivitas seksual secara sembarangan. 3. Selalu jaga berat badanBerat badan juga dapat berpengaruh pada kesehatan organ reproduksi. Cobalah untuk menjaga berat badan yang termasuk ideal. Maksud dari ideal ini adalah berat badan proporsional yang artinya tidak kurang maupun berlebihan. Kondisi berat badan yang ideal erat kaitannya dengan masa kesuburan sistem reproduksi. Oleh sebab itu, bagian ini juga penting untuk kesehatan reproduksi.
4. Mengonsumsi makanan bergiziHal ini juga berhubungan dengan berat badan sebelumnya. Dengan mengonsumsi makanan bergizi, maka dapat berpengaruh besar pada kesehatan reproduksi, khususnya bagian kesuburan. Namun, tetap tidak boleh konsumsi berlebihan agar tidak menjadi penyakit di dalam tubuh. 5. Tidak merokok maupun konsumsi alkoholKedua produk satu ini sebaiknya kamu hindari. Baik rokok maupun alkohol dapat memberikan masalah besar pada kesehatan. Hal ini juga berlaku untuk sistem reproduksi manusia. Pada wanita yang sering konsumsi rokok maupun minuman beralkohol dapat mempengaruhi ovulasi. Sedangkan pada laki-laki dapat mempengaruhi kualitas spermanya. Oleh sebab itu, jangan coba-coba mengonsumsinya meskipun dalam takaran sedikit. 6. Lakukan istirahat yang cukupTubuh juga perlu istirahat dari keseharian. Dengan adanya relaksasi pada tubuh, maka dapat memberikan keseimbangan pada hormon tubuh. Namun bukan berarti harus istirahat berlama-lama atau malas-malasan. Kamu ambil waktu istirahat jika diperlukan. 7. Menggunakan produk khusus secara berkalaUntuk poin ini lebih fokus pada bagian perempuan. Sebab perempuan yang memasuki masa pubertas akan lebih sering mengalami haid. Nah, untuk bisa mengatasi itu, dibutuhkan alat khusus seperti pembalut. Tentunya pemilihan pembalut tidak bisa sembarangan karena berhubungan dengan kenyamanan dan kebersihannya. Jika tidak maka bisa jadi adanya infeksi seperti bakteri maupun jamur di sekitar organ reproduksi. Itulah cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat dan selalu jagalah kesehatan. |