Apa maksud yang terkandung dalam bait kedua Puisi surat dari ibu?

Apa maksud yang terkandung dalam bait kedua Puisi surat dari ibu?

Ilustrasi pembahasan isi puisi berjudul Surat dari Ibu karya Asrul Sani, materi Bahasa Indonesia kelas 8 SMP. /Pixabay.com/Free-Photos

RINGTIMES BANYUWANGI – Berikut ini adalah penjelasan secara rinci isi puisi Surat dari Ibu sebagai bahan referensi belajar siswa kelas 8 SMP.

Siswa kelas 8 SMP harus mempelajari materi tentang menyimpulkan isi puisi salah satunya puisi berjudul Surat dari Ibu.

Diharapkan artikel ini dapat membantu adik-adik dalam memahami materi menyimpulkan isi puisi pada setiap baitnya.

Baca Juga: Pembahasan Soal Persamaan Fungsi Matematika Kelas 8 SMP MTs

Simak artikel ini hinga akhri dan inilah pembahasan lengkap isi puisi berjudul Surat dari Ibu karya Asrul Sani, 1948 sebagai bahan referensi belajar Bahasa Indonesia kelas 8 SMP.

Bait I: menceritakan seorang ibu yang meminta anaknya untuk melihat dunia luas agar mendapatkan jati dirinya. Dunia yang luas akan mengantarkan dirinya untuk hidup mandiri.

Dalam hal ini sang Ibu menggambarkan bahwa keadaan dunia yang beragaman dan bebas sebagaimana yang dituliskan ‘dalam rimba dan padang hijau’.

Bait II: menggambarkan keinginan sang Ibu agar anaknya hidup yang bebas sebagaimana diibaratkan di lautan lepas.

Hal ini karena di usia muda butuh banyak pengalaman untuk bekal nantinya dikemudian hari disaat usia tua.

Sumber: Buku Sekolah Elektronik

Apa maksud yang terkandung dalam bait kedua Puisi surat dari ibu?

Kunci Jawaban dari Kegiatan 4.3 dalam buku Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/ MTs bab 4 halaman 104 Kurikulum 2013 terbitan Kemendikbud. Dalam tugas ini, peserta didik masih harus mengerjakan soal yang berkaitan dengan puisi. Agar lebih jelas, kalian bisa membaca puisi di bawah ini kemudian silakan perhatikan soal dan jawaban dari kegiatan 4.3. Surat dari Ibu Pergi ke dunia anak-anaku sayang pergi ke hidup bebas! Sesama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daunan dalam rimba dan padang hijau. Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Sesama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman Boleh engkau datang padaku! Kembali pulang, anakku sayang kembali ke balik malam! Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita "Tentang cinta dan hidupmu pagi hari" (Asrul Sani, 1948)

Soal

A. Jelaskanlah secara rinci isi puisi "Surat dari Ibu" bersama kelompokmu !

Jawab:

Penjelasan Bait I : Menceritakan tentang harapan dari orang tua kepada anak-anaknya untuk meraih cita-cita setinggi langit

Isi Kata-kata Penunjuk dalam puisi: pergi ke dunia luas, anakku sayang



Penjelasan bait II: Masih menggambarkan harapan dari orang tua kepada anaknya, selama masih muda agar terus meraih cita-cita setinggi langit
Isi kata-kata penunjuk dalam puisi:  Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Sesama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.

Penjelasan Bait III: Menceritakan harapan dan impian orangtua, jika kelak sudah berhasil meraih cita-cita, segeralah pulang ke rumah tempat lahir.

Isi kata-kata penunjuk dalam puisi: Tiang-tiang akan kering sendiri


dan nakhoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku!

Penjelasan Bait IV: Masih menggambarkan harapan dan impian orangtua. Harapan itu disertai keinginan yang kuat untuk bercengkerama, berdialog dengan hangat bersama anak tercinta.

Isi kata-kata penunjuk dalam puisi: Kembali pulang, anakku sayang



kembali ke balik malam!

Jika kapalmu telah rapat ke tepi

Kita akan bercerita

"Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"

Sipakguru.com pada postingan kali ini kami akan membahas tentang makna dan isi puisi dengan judul Surat dari Ibu. Puisi Surat dari ibu ini merupakan ciptaan dari Asrul Sani. Puisi Surat dari Ibu berisikan sebanyak 3 Bait. Pelajaran Bahasa Indonesia pada tema Puisi, Puisi dengan judul Surat dari Ibu terdapat pada siswa tingkat SMP. Pada buku pelajaran Bahasa Indonesia SMP, terdapat soal yang berisikan tentang Puisi Surat dari Ibu, berikut analisa singkat dari Puisi yang berjudul Surat dari Ibu.

Apa maksud yang terkandung dalam bait kedua Puisi surat dari ibu?
Makna dan Isi Puisi Surat dari Ibu

Bait I Puisi Surat dari Ibu.

Pergi ke laut lepas, anakku sayangmencari pengalaman dan menambah wawasanlaut lepas = kata simbol (=dunia / masyarakat / ilmu pengetahuan / kehidupan)Baris 2 pergi ke alam bebas!Alam bebas = kt. Simbol (=membebaskan pikiran; menambah wawasan agar pergaulan dan pengetahuannya luas)Baris 3 Puisi Surat dari Ibu.Selama hari belum petangSelama sang anak belum menadi tuaPetang = kiasan; simbol (=tua)Baris 4dan warna senja belum kemerah-merahanDan pemikirannya belum penuh dengan beban pemikiran tentang hidupSenja belum kemerah-merahan = suasana suram / pekat; menggambarkan pikiran orang tua yang penuh dengan permasalahan hidupBaris 5menutup pintu waktu lampauKita tak mungkin kembali ke masa laluKet :· baris 4-5 mengandung majaspersonifikasi; karena hari diandaikan berlaku seperti manusia (menutup pintu)· baris 3-5 mengandung citraan / imaji visual

Bait II Puisi Surat dari Ibu.

Baris 1Jika bayang telah pudarJika pengalaman yang didapat telah banyak ; digambarkan dengan kata-kata konkret pada baris 1-2 yang menggambarkan hari sudah senja. (Jika bayang telah pudar berarti hari sudah mulai senja / dan elang laut pulang ke sarang juga pada waktu senja). Artinya, pengalaman dan pengetahuan yang didapat sang anak sudah banyak / sudah mencukupi.Baris 2dan elang laut pulang ke sarangBaris 3angin bertiup ke benuaAngin bertiup ke benua / daratan saatnya para nelayan kembali pulang ke darat; artinya saatnya sang anak kembali pulang.Baris 4Tiang-tiang akan kering sendiriTiang-tiang akan kering sendiri artinya kedewasaan dan jiwa sang anak sudah kokoh oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperolehBaris 5dan nakhoda sudah tahu pedomanNakhoda simbol seorang pemimpin yang memimpin kapalnya.Kapal simbol kehidupan / perjalanan hidup seseorangJadi, nakhoda sudah tahu pedoman = pemimpin yang sudah tahu tujuan hidupnya. Sang anak diharapkan sudah tahu tujuan hidupnyaBaris 6boleh engkau datang padaku!Maka sang anak boleh menceritakan seluruh pengalaman dan kesuksesannya kepada sang ibu.

Bait III Puisi Surat dari Ibu.

Baris 1Kembali pulang, anakku sayangSang ibu meminta anaknya pulangBaris 2kembali ke balik malam!Kembali untuk menenangkan diri dan beristirahat / berkumpul dengan keluargaMalam menggambarkan keadaan; saatnya seluruh anggota keluarga berkumpul dan beristirahat bersamaBaris 3Jika kapalmu telah rapat ke tepiJika perjalanan hidup; tujuan hidup sang anak telah tercapaiDigambarkan dengan kapal telah merapat ke tepi (biasanya kapal akan sandar / merapat ke tepi / pelabuhan jika telah sampai tujuan)Baris 4Kita akan berceritaKita (=sang ibu dan sang anak) saling menceritakan pengalamannya; melepas kerinduanBaris 5“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”Menceritakan hal-hal yang baik (tentang kesuksesan sang anak dan bukan tentang keluhan atau kegagalan yang menyebabkan sang ibu bersedih) digambarkan dengan menceritakan tentang cinta; dan menceritakan rencana hidup sang anak di masa depan.

Makna Puisi Surat dari Ibu

Dari beberapa analisis per bait diatas, tampak dengan jelas keinginan atau amanat Puisi Surat dari ibu adalah Doa seorang ibu, serta harapan seorang ibu agar sang buah hati (anaknya) selalu kuat untuk menghadapi segala cobaan yang akan dihadapi di dunia ini.

Isi puisi Surat dari Ibu- dalam sebuah puisi, pasti akan ada kandungan maknanya. Terlebih puisi adalah karya sastra yang sangat padat, jadi isi puisi harus digali agar bisa dipahami isinya. Termasuk dalam memahami puisi "Surat dari Ibu" Karya Asrul Sani yang ditulis pada 1948. Berikut ini adalah penjelasan secara rinci bait I-IV Puisi Surat dari Ibu beserta Isi kata-kata penunjuk yang terdapat dalam puisi.

Sebelum membahas  secara rinci isi puisi Surat dari Ibu ada baiknya kita baca puisi yang terdapat pada halaman 104 Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII kurikulum 2013, ada baiknya kita pahami bagian bait-bait puisi tersebut.

Dalam puisi yang terdapat dalam buku teks bahasa Indonesia untuk SMP tersebut tidak jelas batas antara bait satu dengan bait lainnya. Maka dari itu, kita lihat dulu bait puisi Surat dari Ibu yang tepat.

Apa maksud yang terkandung dalam bait kedua Puisi surat dari ibu?


 

SURAT DARI IBU

Pergi ke dunia luas, anakku sayang

pergi ke hidup bebas !

Selama angin masih angin buritan

dan matahari pagi menyinar daun-daunan

dalam rimba dan padang hijau.

Pergi ke laut lepas, anakku sayang

pergi ke alam bebas !

Selama hari belum petang

dan warna senja belum kemerah-merahan

menutup pintu waktu lampau.

Jika bayang telah pudar

dan elang laut pulang kesarang

angin bertiup ke benua

Tiang-tiang akan kering sendiri

dan nakhoda sudah tahu pedoman

boleh engkau datang padaku !

Kembali pulang, anakku sayang

kembali ke balik malam !

Jika kapalmu telah rapat ke tepi

Kita akan bercerita

“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”

(Asrul Sani, 1948)

Puisi Surat dari Ibu di atas sudah tepat pembagian baitnya. Tinggal menjelaskan isi masing-masing bait puisi di atas.

Bait I Puisi Surat dari Ibu

Pergi ke dunia luas, anakku sayang

pergi ke hidup bebas !

Selama angin masih angin buritan

dan matahari pagi menyinar daun-daunan

dalam rimba dan padang hijau.

Penjelasan:

Bait I puisi Surat dari Ibu menggambarkan harapan seorang Ibu agar anak-anaknya bisa memiliki wawasan yang luas. Dalam puisi tersebut disampaikan pergi ke dunia luas. Maksudnya memperluas cakrawala pengetahuan. Selai masih muda, digambarkan dalam kondisi masih pagi, (selama) matahari pagi menyinar. Jadi, masih banyak waktu untuk belajar. 

Isi Kata-kata Penunjuk dalam Puisi:

dunia luas = memperluas pengalaman, wawasan, dan pengetahuan dari seluruh dunia.

selama angin masih angin buritan = masih pagi, masih ada waktu untuk pergi.

Bait II Puisi Surat dari Ibu

Pergi ke laut lepas, anakku sayang

pergi ke alam bebas !

Selama hari belum petang

dan warna senja belum kemerah-merahan

menutup pintu waktu lampau.

Penjelasan:

Bait kedua puisi Surat dari Ibu di atas menggambarkan harapan seorang ibu pada anaknya yang sudah beranjak dewasa. Terdapat kata selama hari belum petang maksudnya, sudah siang, tapi belum sore. Sudah dewasa tapi belum tua. Masih banyak waktu untuk pergi ke alam bebas. Maksudnya melakukan banyak hal, berusaha untuk mengejar dan mewujudkan cita-cita. 

Isi kata-kata Penunjuk dalam Puisi:

Selama hari belum petang = selama masih ada waktu sebelum tua.

Bait III Puisi Surat dari Ibu

Jika bayang telah pudar

dan elang laut pulang kesarang

angin bertiup ke benua

Tiang-tiang akan kering sendiri

dan nakhoda sudah tahu pedoman

boleh engkau datang padaku !

Penjelasan:

Jika sudah pada saatnya pandangan sudah mulai kabur jika bayang telah pudar, itulah tandanya harus segera menentukan arah pulang. Untuk pulang, tentu semua anak, sebagai nahkoda akan dirinya sendiri yang telah berpetualang menuntut ilmu dan mengejar cita-cita, sudah tahu pedoman. Seorang ibu akan selalu membuka pintu boleh engkau datang padaku. 

Isi kata-kata penunjuk dalam Puisi:

angin bertiup ke benua = maksudnya arah angin membawa kembali ke daratan, tidak lagi ke lautan.

dan nahkoda sudah tahu pedoman = maksudnya semua orang yang pergi, tahu ke mana harus pulang.

Bait IV Puisi Surat dari Ibu

Kembali pulang, anakku sayang

kembali ke balik malam !

Jika kapalmu telah rapat ke tepi

Kita akan bercerita

“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.”

Penjelasan:

Jika pada bait keempat, kata yang digunakan adalah boleh engkau datang padaku pada dasarnya dipersilakan. Boleh pulang, mau lanjut, juga tak apa. Karena sudah petang. Tapi, pada bait keempat, karena sudah kembali ke balik malam, berarti sudah pulang. Ibu akan memanggil anaknya kembali pulang, anakku sayang. Di sini sudah perintah. Untuk segera menepi, untuk kembali diceritakan kisah tentang (ibu yang) cinta (padamu) dan terlebih pada hidupmu. Cerita itu tak akan pernah habis, saking banyaknya meskipun diceritakan sejak malam hingga pagi hari.

Arti kata penunjuk dalam puisi:

jika kapalmu telah rapat ke tepi = maksudnya sudah sampai pada tujuan, sudah tidak lagi berlayar. 

Dalam memahami teks puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani (Bukan Arsul, dulu pertama kali baca nama Penyair Besar di zamannya ini, saya sempat mengira namanya Arsul), dilihat dari judulnya sudah menggambarkan adanya 'jarak fisik'. 

Judul Surat dari Ibu menandakan si Ibu tidak sedang berkumpul dengan anak kesayangannya. Penggunaan kata 'surat' menandakan bahwa sang anak sedang berada jauh. Ketika hendak memberi tahu, ibu harus menulisnya dalam bentuk surat. 

Jadi secara keseluruhan, isi puisi tersebut menunjukkan bahwa ibu sedang rindu pada anak kesayangannya. Memberitahunya  melalui surat, agar anak ke tepi untuk menemui ibunya.

Puisi tersebut, ditulis pada tahun 1948. Surat adalah media komunikasi jarak jauh yang bisa digunakan. Seandainya puisi tersebut ditulis hari ini, mungkin bisa berjudul "email dari ibu". Atau yang lebih jamak, "pesan dari ibu". Siapa tahu sang ibu menulisnya melalui chat. Untuk lebih puitis, mungkin juga judul Surat dari Ibu bisa menjadi Pesan Suara dari Ibu. 

Apapun itu, Puisi Surat dari Ibu karya Asrul Sani ini menandakan betapa cintanya seorang ibu kepada anaknya. Meskipun sedang berada di tempat yang jauh, ibu selalu mengingatkan, membimbing, dan memberitahu. Meskipun itu harus melalui surat.

Demikian penjelasan tentang isi puisi Surat dari Ibu karya penyair Asrul Sani. .Semoga menginspirasi bahwa Cinta Ibu tak pernah bertepi.