Tari Gantar dari Kalimantan salah satu tari tradisional yang dimiliki Indonesia

Tari merupakan bentuk bahasa non verbal yang digunakan sebagai media komunikasi melalui gerakan tubuh. Fungsi tari lainnya yaitu sebagai bagian dari budaya yang perlu dilestarikan. Di Indonesia ada banyak jenis tari tradisional, salah satunya tari gantar.

Dalam “Ensklopedia Musik dan Tari Daerah di Kalimantan Timur”, tarian gantar terbagi menjadi tiga kategori yaitu gantar rayatan, busai, dan kusak. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas tentang tari gantar busai mulai dari makna hingga properti yang digunakan untuk pertunjukan tari ini.

Tari gantar berasal dari Kabupaten Kutai Barat yang biasanya dibawakan dalam perayaan tanam padi atau saat menyambut laki-laki pulang dari medan perang. Dalam e-Journal Ilmu Komunikasi 9(1), makna dari tari gantar busai menggambarkan kehidupan masyarakat Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung.

Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa gerakan tari tradisional memiliki makna dan motivasi tertentu. Tarian merupakan sebuah respon manusia terhadap kehidupan. Selain itu tari juga merupakan media komunikasi yang halus di tengah masyarakat.

Tari gantar dimainkan dengan properti gantar atau bambau panjang yang ternyata memiliki makna tersendiri. Tongkat tersebut bermakna kayu yang digunakan untuk membuat lubang tanam saat menabur benih tanaman.

Tarian ini biasanya dibawakan oleh kaum muda di Kutai Barat dengan harapan panen menjadi melimbah. Tari ini juga biasa ditampilkan untuk menyambut kedatangan tamu, sehingga bisa bermakna keakraban.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Tari gantar busai ini memiliki beberapa jenis beberapa gerak. Menurut penjelasan di e-Journal Ilmu Komunikasi 9(1), tarian ini memiliki tujuh gerakan yang memiliki makna berbeda satu dengan lainnya. Berikut penjelasannya.

1. Gerak tari

Gerakan tari gantar ini merupakan gerak tangan memegang kusak yang menggambarkan gerakan menanam benih padi. Gerakan ini menggambarkan aktivitas masyarakat sekitar. Sehingga tarian ini juga merupakan simbol keakraban dengan kehidupan masyarakat di daerah tersebut.

2. Gerak tangan memegang senak (tongkat)

Gerak tari ini bermakna bentuk penghormatan kepada pahlawan yang menang dalam medan perang.

3. Gerak kaki berjalan dan posisi badan

Dalam jurnal tersebut gerakan ini tidak memiliki makna khusus. Namun akan semakin memperindah pertunjukan tarian tradisional ini.

4. Gerak ngelawai

Bagian gerak ini memberikan makna salam hormat kepada tamu yang baik. Gerakan ini juga digunakan sebagai pembuka dan penutup tarian.

5. Gerak gantar giring-giring

Makna dari gerakan ini juga sebagai penambah estetika tarian.

Baca Juga

Gerakan tari gantar ini merupakan sebuah ajakan kepada tamu untuk ikut menari bersama penari tersebut. Gerakan ini juga menambah nilai keindahan dalam pertunjukan tari tradisional ini.

7. Gerak gantar

Gerakan gantar juga memiliki makna estetika dalam tari gantar.

Properti Tari Gantar

Dalam pertunjukan tarian pasti ada properti yang digunakan untuk memperindah penampilan. Properti yang digunakan mulai dari musik pengiring dan tata busana penari.

1. Musik pengiring

Menurut e-Journal Ilmu Komunikasi 9(1), tarian gantar busai ini biasanya diiringi dengan musik dengan suara instrumen yang khas. Musik pengiring tari ini yaitu gong, gening, dan kelentangen.

2. Tata busana

Penari wanita tari gantar busai biasanya mengenakan konsum seperti baju atasan, ta’ah, dan hiasan kepala. Properti pakaian yang dikenakan penari tari gantar bernama Ulap Doyo.

Pakaian ini dibuat dari kain tenun yang diambil dari serat Doyo. Namun jika tidak ada kain ini, biasanya digantikan dengan kebaya panjang atau setengah lengan dari kain tenun.

Penari juga biasanya mengenakan hiasan kepala dengan labung yang diikat di kepala. Hiasan ini umumnya berwarna merah. Hiasan kepala juga umumnya dilengkapi dengan seraung atau topi lebar yang diikat dengan labung.

Baca Juga

Gantar merupakan tongkat kayu yang merupakan properti tari gantar yang sangat penting. Di ujung tongkat ini biasanya terdapat tengkorak manusia yang merupakan musuh dalam perang.

Tengkorak ini juga sebagai simbol kemenangan perang. Maka dari itu, tari tradisional ini bisa ditampilkan untuk menyambut orang yang baru pulang dari medan perang.

4. Bambu

Bambu yang biasanya digunakan dalam tari gantar biasanya memiliki panjang sekitar 50 cm dan berongga. Bagian ini biasanya diisi dengan kacang-kacangan, beras, dan lain sebagainya. Gerakan dari bambu ini akan menghasilkan suara khas dari tarian ini.

Itulah beberapa hal tentang tari gantar khususnya tarian gantar busai yang penting untuk diketahui. Dengan mengetahui dan memahami makna tarian tersebut membuat kita bisa menghargai budaya daerah.

Pengetahuan tersebut juga menjadi salah satu upaya pelestarian budaya untuk menjaga eksistensi tari tradisional tersebut.

Tari Gantar berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Kesenian ini merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang dipentaskan dalam upacara selamatan untuk memohon berkah kepada Dewi Sri atau Dewi Padi. Hal tersebut dijelaskan oleh Drs. Ida Bagus Sudirga dalam buku Agama Hindu SMA.

Pada zaman dahulu, setelah selesai menampilkan Tari Gantar, seekor kerbau disembelih sebagai korban. Menurut kepercayaan masyarakat, jika darah kerbau yang disembelih menyembur dengan sangat deras, berarti hasil panen akan berlimpah.

Mengutip Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tari Gantar melambangkan kegembiraan dan juga keramahan Suku Dayak dalam menyambut tamu yang datang berkunjung, baik sebagai wisatawan, investor, atau para tamu yang dihormati. Bahkan, mereka diajak menari bersama para penari.

Properti Tari Gantar

Properti tari adalah adalah perlengkapan yang tidak termasuk kostum, tidak termasuk pula perlengkapan panggung, tetapi merupakan perlengkapan penari. Misalnya kipas, pedang, tombak, panah, topeng, dan piring.

Secara umum, fungsi atau tujuan penggunaan properti tari yaitu sebagai penambah nilai estetika tarian yang ditampilkan serta sebagai media dalam penyampaian pesan dan makna dari tarian yang dipentaskan.

Busana yang digunakan untuk Tari Gantar adalah tenun ulap doyo, yaitu kain tenun yang terbuat dari serat daun doyo, tanaman sejenis pandan yang berserat kuat. Sedangkan properti Tari Gantar terdiri dari:

Advertising

Advertising

  • Senak: tongkat panjang.
  • Kusak: Bambu berisi biji-bijian.
  • Pesapu: lkat kepala yang banyak dikenakan oleh para penari pria suku Dayak Benuaq dan Tunjung di Kalimantan Timur. Terbuat dari kain atau batik.

Baca Juga

Tari Gantar menggambarkan gerakan orang yang tengah menanam padi. Penari menggunakan properti senak sebagai kayu penumbuk untuk melubangi tanah. Sedangkan kusak berisi padi-padian yang melambangkan benih padi dan wadahnya.

Jenis Tari Gantar

Bersumber dari Ensiklopedia Musik dan Tari Daerah di Kalimantan Timur, ada beberapa jenis Tari Gantar, yaitu:

1. Gantar Rayatan

Tari Gantar Rayatan hanya menggunakan satu alat, yaitu kayu yang panjang. Pada ujung kayu diikatkan tengkorak manusia yang dibungkus dengan kain merah dan dihiasi dengan gebang, yaitu sejenis pohon palem. Para penari berkeliling sambil bernyanyi.

Pada pinggang penari terikat mandau, yaitu senjata tradisional khas Kalimantan berbentuk parang, bersarung khas atau kumpang, berujung runcing, bagian punggung biasanya berukir, gagangnya terbuat dari tanduk rusa yang diberi hiasan bulu kambing atau ekor kuda.

Penari berkeliling sambil menyanyi (bergurindam). Apabila tidak memegang tongkat, mereka mengelewai (melambaikan tangan sesuai irama).

Baca Juga

Jenis Tari Gantar Busai menggunakan properti bambu yang diisi dengan biji-bijian. Para penari memegangnya di tangan sebelah kanan, sedangkan tangan kiri tidak memegang apa pun. Saat menari, tangan kiri melambai-lambai sesuai irama.

Tangan kanan yang memegang bambu digerakkan sehingga keluar bunyi gemerincing. Jumlah bambu atau gantar sesuai dengan jumlah penarinya. Penari berkelompok untuk menampilkan tarian.

3. Gantar Kusak

Jenis Tari Gantar Kusak membutuhkan dua properti, yaitu senak atau tongkat yang dipegang pada tangan kiri dan kusak (bambu) berisi biji-bijian di tangan kanan. Kusak dipegang dengan telapak tangan telentang dan siku ditekuk.

Senak biasanya berukuran satu sampai seperempat meter, sedangkan kusak dengan 30cm yang diisi dengan biji-bijian dan ujungnya diberi penutup yang disebut dengan ibus, yaitu sejenis pohon palem.

Baca Juga

Gerakan yang ditampilkan saat menari Tari Gantar adalah sebagai berikut.

  • Gerakan memegang kusak: Keempat jari tangan yang memegang kusak menggenggam dari bawah ke atas, sedangkan ibu jari melingkari kusak dari atas.
  • Posisi kusak saat digenggam: Pada saat menggerakkan tangan yang memegang kusak, sudut siku sebesar 25 hingga 45 derajat untuk menggerakkan kusak. Pergelangan tangan ikut digerakkan agar kusak berbunyi.
  • Gerakan memegang senak: Keempat jari tangan memegang senakl dan menggenggam dari sisi luar ibu jari hingga menutup dari atas ujung senak.
  • Posisi senak: Saat diangkat, bagian bawah senak kurang lebih satu jengkal dari lantai dan ditaruh kembali hingga ujung bawah. Senak bertumpu di dasar lantai bagian depan ujung jari kaki kiri. Saat kaki melangkah, senak diangkat. Begitu pula saat kaki diletakkan, senak bertumpu pada lantai.

Baca Juga

Menurut artikel oleh Euis Yuniastuti dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 15, No. 3, makna Tari Gantar awalnya hanya ditarikan pada saat upacara adat saja. Tari Gantar merupakan tarian yang dilaksanakan pada saat upacara pesta tanam padi.

Properti tari menggunakan sebuah tongkat panjang melambangkan kayu yang digunakan untuk melubangi tanah pertanian dan bambu pendek adalah tabung benih padi yang siap ditaburkan pada lubang tersebut.

Gerakan kaki dalam Tari Gantar menggambarkan cara menutup lubang tanah untuk menanam padi. Para pemuda dan pemudi dengan suka cita menarikan tari tersebut dengan harapan panen kelak akan berlimpah ruah hasilnya.