Tahapan produksi kerajinan ada 3 jelaskan

Dalam proses produksi, tahap pembahanan adalah salah satu aspek yang menentukan keluaran produk yang dihasilkan. Tahap pembahanan diketahui juga sebagai proses mempersiapkan bahan baku sebelum proses produksi dilakukan.

Menurut buku Prakarya dan Kewirausahaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tahap pembahanan memiliki proses yang beragam, bergantung pada jenis bahan baku yang digunakan.

Ilustrasi Tahap Pembahanan. Foto: Pixabay

Salah satu contohnya ialah tahap pembahanan dalam produksi kerajinan. Dalam pembuatannya terdapat beragam bahan baku. Mulai dari bahan alam seperti tanah liat, kayu, serat alam, batu, dan logam. Termasuk bahan bekas, misalnya, botol plastik, kertas bekas, dan masih banyak lagi.

Sebelum memulai kegiatan produksi, tahapan pembahanan merupakan proses yang tidak bisa dilewatkan. Penentuan bahan-bahan untuk memproduksi barang atau kerajinan akan menentukan tahapan produksi selanjutnya. Di antaranya tahap pembentukan, perakitan, dan penyelesaian (finishing).

Hal tersebut berlaku karena beragam karakteristik bahan baku memerlukan pemrosesan yang berbeda pula. Oleh karena itu, menentukan bahan baku sesuai konsep produk dapat mempermudah tahapan produksi selanjutnya.

Berikut bahan-bahan yang bisa dijadikan sebagai referensi untuk membuat kerajinan:

Salah satu bahan baku alam ini mudah ditemui dan banyak dimanfaatkan sebagai produk dalam rumah tangga. Selain sebagai kerajinan yang memiiliki nilai keindahan (estetis), tanah liat juga banyak diproduksi sebagai barang yang berguna tinggi. Misalnya, gerabah, keramik, teko, pot, cobek, dan masih lainnya.

Kerajinan berbahan dasar tanah liat memerlukan teknik pembuatan yang tepat agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas baik.

Bahan baku alami lain yang kerap digunakan sebagai kerajinan adalah kayu dan bambu. Pemilihan kedua bahan ini dalam produk kerajinan juga memengaruhi nilai dan harga suatu produk.

Semakin kokoh konstruksi bahan, semakin mahal harga yang ditawarkan. Misalnya kerajinan dari kayu mahoni, pinus, atau jati memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan bahan kayu lainnya.

Serat alam menjadi bahan baku alami alternatif yang dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Di Indonesia, bahan serat alam antara lain pelepah pisang, eceng gondok, dan lainnya.

Bahan baku dari serat alam memiliki berbagai kelebihan. Salah satu di antaranya mempunyai karakteristik serat yang kuat, misalnya, eceng gondok.

Pemanfaatan eceng gondok sebagai produk kerajinan contohnya tas, keranjang, topi, sandal, vas bunga, kotak tisu, dan sebagainya.

Salah satu bahan alam ini banyak dipilih oleh para perajin karena karakteristiknya yang tahan lama. Penggunaan logam sebagai produk kerajinan bisa dapat ditemui untuk keperluan rumah tangga atau fesyen seperti aksesori.

Batu merupakan bahan baku yang melimpah di alam. Penggunaan batu sebagai bahan kerajinan ditujukan untuk menambah kesan natural. Misalnya, patung yang dipahat dari batu besar.

Tak hanya itu, batu juga dimanfaatkan untuk membuat cobek, lesung, dan berbagai produk rumah tangga lainnya.

Salah satu bahan baku kerajinan yang banyak dimanfaatkan adalah bahan bekas. Selain untuk mengurangi timbulan sampah, menggunakan bahan bekas juga bisa menghemat biaya produksi.

Itulah penjelasan mengenai tahapan pembahanan dan jenis bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat produk kerajinan.

Produksi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka menambah nilai pada suatu barang kerajinan. Produksi barang kerajinan memiliki proses yang disebut dengan tahapan produksi. Tahapan produksi adalah urutan proses produksi dari awal sampai akhir.

Tahapan produksi secara umum terbagi atas tahap perbahanan, tahap pembentukan, tahap perakitan, finishing. Berikut pembahasannya.

1. Tahap Perbahanan

Tahap perbahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi.

Bahan yang digunakan dalam pembentukan kerajinan sangat beragam. Oleh karena itu, perlakuan terhadap bahan produksi pun beragam.

2. Tahap Pembentukan

Tahap pembentukan adalah tahap yang dilakukan setelah proses perbahanan selesai.

Pembentukan bahan baku tergantung pada jenis material, bentuk dasar material, dan bentuk produksi yang akan dibuat.

Bahan berupa surat atau lembaran dapat dibentuk dengan cara digunting sesuai bentuk yang diinginkan, dianyam, dirangkai, atau direkatkan dengan lem.

3. Tahap Perakitan

Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen untuk membentuk suatu konstruksi kerajinan hiasan yang diinginkan.

Perakitan dilakukan apabila produk hiasan yang dibuat terdiri atas beberapa bagian. Setiap jenis bahan mempunyai sifat khusus dari bahan lainnya sehingga sebelum dilakukan perakitan harus mengetahui sifat-sifat bahan tersebut.

Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung, seperti lem, paku, benang tali atau teknik sambungan tertentu.

4. Tahap Finishing

Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembuatan kerajinan hias. Finishing akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk.

Finishing dilakukan sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan.

Finishing dapat berupa penghapusan atau pelapisan permukaan.
Setiap jenis kerajinan hias biasanya memiliki jenis finishing antara satu dan lainnya.