Surat al-alaq adalah wahyu pertama yang diturunkan pada tanggal

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 05:00 WIB

Malaikat Jibril menyampaikan kalam Allah [wahyu pertama] kepada Baginda Nabi dengan melafazkan Iqra [bacalah] Surat Alaq. Foto/dok SINDOnews

Surah Al 'Alaq, ayat Al-Qur'an yang pertama kali turun ke bumi sekaligus menandai dimulainya periode kenabian [nubuwwah]. Gua Hira Jabal Nur Makkah menjadi saksi turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam bertepatan malam 17 Ramadhan. Riwayat lain menyebut pada malam 21 dan 24 Ramadhan.

Hikmah yang terkandung di Gua Hira tentu tertuju pada salah satu surat dalam Al-Qur'an yaitu Surat Al-'Alaq [surah ke-96] atau disebut juga Surat Iqra' terdiri 19 ayat. Di awal ayat Surat ini berisi perintah membaca [Iqra']. Malaikat Jibril menyampaikan kalam Allah kepada Baginda Nabi dengan melafazkan Iqra' [bacalah].

Baca Juga: Gua Hira, Tempat Rasulullah SAW Menerima Wahyu

Di Gua itu, Nabi Muhammad dibimbing langsung oleh Malaikat Jibril hingga beliau gemetar dan ketakutan. Dalam Sahih Al-Bukhari diterangkan, Malaikat Jibril memegangi Nabi dan memeluknya sangat kuat kemudian melepaskannya sembari berkata: "Iqra' [bacalah]!" Nabi kemudian menjawab: "Aku tidak bisa baca". Maka Jibril kembali memegangi dan memeluk tubuh Nabi sangat kuat kemudian melepaskannya dan berkata lagi: "Iqra' [bacalah]!".

Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Malaikat mulia itu kembali memegangi tubuh Nabi dan memeluknya untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat dan berkata lagi: "Iqra' bismirobbikalladzii kholaq" [bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan]. "Kholaqol insaana min 'alaq [Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah]. "Iqra' warobbukal akrom" [Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah]..."Setelah peristiwa itu Nabi kembali kepada keluarganya dengan membawa kalimat wahyu tadi dalam keadaan ketakutan. Beliau menemui istri tercintanya Sayyidah Khadijah binti Khawailid seraya berkata: "Selimuti aku, selimuti aku!". Tanpa bertanya, Khadijah langsung menyelimuti tubuh Rasulullah yang mulia hingga hilang ketakutannya.

Esoknya, Khadijah mengajak Nabi Muhammad bertemu Waroqoh bin Naufal bin Asad bin Abdul 'Uzza, putra paman Khadijah, seorang ahli kitab beragama Nasrani di masa Jahiliyyah. Kepada Nabi, Waroqoh berkata: "Ini adalah Namus, seperti yang pernah Allah turunkan kepada Musa. Duhai seandainya aku masih muda dan aku masih hidup saat kamu nanti diusir oleh kaummu".

Inilah 5 Ayat Pertama Surat Al 'Alaq yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ [١] خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ [٢] اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ [٣] الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ [٤] عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ [٥]

1. Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan,2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia.4. Yang mengajar [manusia] dengan pena.5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Penjelasan Ayat:

Berikut penjelasan lima ayat di atas dilansir dari tafsir.web:

[1] Surah ini adalah surah yang pertama kali turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam; turun pada awal-awal kenabian ketika Beliau tidak mengetahui apa itu kitab dan apa itu iman, lalu Jibril 'alaihis salam datang kepada Beliau membawa wahyu dan menyuruh Beliau membaca, ia berkata, "Bacalah". Dengan terperanjat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Saya tidak dapat membaca." Beliau lalu direngkuh oleh Malaikat Jibril hingga merasakan kepayahan, lalu dilepaskan sambil disuruh membacanya sekali lagi, "Bacalah." Tetapi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam masih tetap menjawab, "Aku tidak dapat membaca.” Begitulah keadaan berulang sampai tiga kali, dan pada ketiga kalinya Jibril berkata kepadanya, "Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang Menciptakan--Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah--Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah--Yang mengajar [manusia] dengan perantaran kalam--Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. [Terj. Al ‘Alaq: 1-5].

[2] Yakni yang menciptakan semua makhluk. Pada ayat selanjutnya disebutkan secara khusus manusia di antara sekian ciptaan-Nya.[3] Oleh karena itu, yang telah menciptakan manusia dan memperhatikannya dengan mengurusnya, tentu akan mengaturnya dengan perintah dan larangan, yaitu dengan diutus-Nya rasul dan diturunkan-Nya kitab.[4] Yakni banyak dan luas sifat-Nya, banyak kemuliaan dan ihsan-Nya, luas kepemurahan-Nya, dimana di antara kemurahan-Nya adalah mengajarkan berbagai ilmu kepada manusia.[5] Maksudnya, Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

Baca Juga: Nuzulul Qur'an: Tafsir dan Kisah Turunnya Surat Al-Alaq 1-5

al-'Alaq
Informasi Statistik
Berkas:Al-'Alaq.png
Arti Segumpal Darah
Nama lain Iqra' [Bacalah] al-Qalam [pena][1]

Iqra' Bismi Rabbika[2]

Klasifikasi Makkiyah
Surah ke 96
Juz Juz 30
Jumlah ruku' 1 ruku'
Jumlah ayat 19 ayat
Ayat Sajdah Ayat 19

Surah Al-'Alaq [bahasa Arab:العلق, "Segumpal Darah"] adalah surah ke- 96 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Ayat 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua Hira. Surah ini dinamai Al 'Alaq [segumpal darah], diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra' atau Al Qalam.

Kaligrafi surah al-'Alaq ayat 1 sampai 4 yang berasal dari Mesir

Perintah membaca lingkungan alam semesta untuk menemukan siapa sebenarnya Tuhan; tersurat dalam Surat Al Alaq: manusia dijadikan dari segumpal darah; Allah menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan;Janganlah manusia bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba cukup; ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin melaksanakan perintah-Nya.

Surat Al 'alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan. Tetapi manusia tidak ingat lagi akan asalnya, karena itu dia tidak mensyukuri nikmat Allah itu, bahkan dia bertindak melampaui batas karena melihat dirinya telah merasa serba cukup.

Isi Surah:

Surah Al-'Alaq
بِسْــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِـــــــــــــــــــــــيمِ
[1] Bacalah, dengan [menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan. اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ  
[2] Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ  
[3] Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ  
[4] yang mengajar [manusia] dengan pena, الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ  
[5] Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ  
[6] Sekali-kali tidak! Sungguh manusia itu benar-benar melampaui batas, كَلَّا إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَىٰ  
[7] apabila melihat dirinya serba cukup. أَن رَّآهُ اسْتَغْنَىٰ  
[8] Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali[mu]. إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الرُّجْعَىٰ  
[9] Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang. أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَىٰ  
[10] Seorang hamba ketika dia melaksanakan sholat. عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰ  
[11] Bagaimana pendapatmu jika dia [yang dilarang sholat itu] berada di atas kebenaran [petunjuk], أَرَأَيْتَ إِن كَانَ عَلَى الْهُدَىٰ  
—Qur'an Al-'Alaq:1-19

  1. ^ Departemen Agama RI.2007.Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Jumanatul 'Ali Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur.Bandung:J-Art
  2. ^ Allamah M.H. Thabathaba'i [1987]. Mengungkap Rahasia Al-Qur'an. Bandung: Mizan

Wikisource memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:

Surah Al-'Alaq

Surah Sebelumnya:
Surah At-Tin
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Al-Qadr
Surah 96

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surah_Al-%27Alaq&oldid=20944174"

Video yang berhubungan

tirto.id - Surat al Alaq 1-5 adalah wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Surah ini adalah surat yang ke-96 dan terdiri atas 19 ayat. Surat al Alaq tergolong dalam kelompok surah Makkiyah atau ayat-ayat al-Qur'an yang turun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.

Ayat 1 hingga 5 dalam surah al-Alaq merupakan ayat-ayat Al-Quran yang pertama turun. Waktu pewahyuan ayat 1-5 surat al-Alaq terjadi saat Nabi Muhammad saw berdiam diri di Gua Hira.

Selama ini terdapat tiga pendapat mengenai cara diturunkannya Al-Qur'an. Menurut keterangan di artikel "Penjelasan Seputar Nuzulul Qur'an" yang dilansir NU Online, pendapat pertama menyebut bahwa Al-Qur'an diturunkan sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia), dan hal ini terjadi pada Lailatul Qadar. Lalu, ayat demi ayat diturunkan secara bertahap ke bumi. Turunnya Al-Qur'an pertama kali ke bumi ini disebut Nuzulul Quran.

Sedangkan pendapat kedua menyatakan Al-Qur'an diturunkan ke langit dunia selama 20 malam pada saat Lailatul Qadar dalam 20 tahun. Lailatul Qadar hanya muncul sekali dalam setahun, yakni pada bulan Ramadhan. Lalu, ayat-ayat Al-Qur'an dibacakan kepada Rasulullah SAW sesuai dengan kebutuhan.

Sementara menurut pendapat ketiga, Al-Quran turun pertama kali pada saat malam Lailatul Qadar. Lalu, Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara bertahap dalam waktu yang berbeda-beda.

Surat al-alaq adalah wahyu pertama yang diturunkan pada tanggal

Dari ketiga pendapat itu, yang paling banyak dianut adalah teori yang pertama. Surat al-Alaq ayat 1-5 turun pada malam Lailatul Qadar. Suatu malam yang oleh Al-Quran disebut "lebih baik dari seribu bulan." Pendapat mengenai turunnya pewahyuan, yang terjadi di malam Lailatul Qadar, didasarkan pada penjelasan Al-Qur`an di surat Al-Qadr ayat 1, surat Ad-Dukhan ayat 3-4 dan surat Al-Baqarah ayat 185.

Meskipun masih ada perbedaan pendapat, banyak ulama berpandangan bahwa peristiwa turunnya Al-Qur`an turun (Nuzulul Quran) itu terjadi saat Lailatul Qadar yang datang pada malam 17 Ramadhan.

Taufik Adnan Amal, dalam buku "Rekonstruksi Sejarah Al-Quran" (hlm. 71) menulis, mayoritas mufassir menyimpulkan, Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan, karena merujuk penjelasan Al-Qur`an di surat Al-Anfal ayat 41:

"Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Para mufassir menginterpretasikan bahwa hari "furqaan" atau "hari bertemunya dua pasukan" di ayat itu merujuk pada peristiwa pertempuran perang Badar yang berlangsung pada 17 Ramadan.

Dalam "Sejarah Nabi Muhammad (2): Wahyu Pertama yang Menggetarkan", disebutkan pada suatu malam bulan ramadan tahun 610 Masehi bertempat di Gua Hira, beliau didatangi malaikat dan berkata, "Bacalah!".

Beliau kemudian menjawab, "Aku tidak bisa membaca". Lalu, malaikat tersebut menariknya dan memeluk erat-erat hingga membuatnya merasa kepayahan. Kejadian ini terulang sebanyak tiga kali dan setelah melepaskan badannya, kemudian sang malaikat yang diketahui sebagai Jibril tersebut mengucapkan surah al-Alaq ayat 1 hingga 5.

Setelah itu, Rasulullah pulang ke rumah istrinya, Khadijah binti Khuwailid. Usai meminta diselimuti oleh sang istri, kemudian beliau menceritakan yang telah terjadi sebelumnya di Gua Hira.

Khadijah kemudian mengatakan, "Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakan engkau. Sesungguhnya engkaulah orang yang selalu menyambung tali persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu mengusahakan apa yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela kebenaran."

Bacaan Surah al-Alaq 1-5 Arab dan Latin

ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ

iqra` bismi rabbikallażī khalaq

خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ

khalaqal-insāna min 'alaq

ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ

iqra` wa rabbukal-akram

ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ

allażī 'allama bil-qalam

عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

'allamal-insāna mā lam ya'lam

Terjemahan Surah al-Alaq 1-5

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam,

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Baca juga:

  • Kapan Nuzulul Quran dan Lailalul Qadar Terjadi pada Bulan Ramadhan?
  • Nuzulul Quran: Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu Pertama
  • Bacaan Shalat Tarawih: Surah an-Nasr (Arab, Latin, & Terjemahan)

Baca juga artikel terkait RAMADAN atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/add)


Penulis: Beni Jo
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Beni Jo

Subscribe for updates Unsubscribe from updates