Siapa nama bidadari yang menjadi istri dari Joko Tarub?

Solo -

Jawa Tengah memiliki beragam cerita rakyat. Salah satu yang cukup dikenal adalah cerita Jaka Tarub.

Cerita mengenai Jaka Tarub dianggap sebagai latar terbentuknya Kerajaan Mataram Islam. Hal ini membuat cerita itu diabadikan dalam Babad Tanah Jawi.

Meski demikian, cerita seorang pria yang menikahi bidadari itu justru lebih banyak menyebar secara lisan. Hal itu membuat cerita Jaka Tarub terdiri dari berbagai versi meski memiliki alur utama yang serupa.

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dalam bukunya Legenda Jaka Tarub dan Perbandingannya mencatat ada beberapa versi cerita, seperti dari Grobogan, Jepara, Magelang, Karanganyar hingga Tegal.

Masyarakat di daerah-daerah tersebut juga mempercayai Jaka Tarub memiliki petilasan di daerah tersebut.

Berikut ini adalah ringkasan cerita mengenai Jaka Tarub yang dikenal secara umum.

Pada masa lalu hiduplah seorang pemuda bernama Jaka Tarub. Dia merupakan pemuda desa yang gemar berburu. Suatu hari, dia sedang berburu burung di tengah hutan.

Selama seharian Jaka Tarub belum menemukan burung buruan. Dia masuk hutan semakin dalam. Di tengah belantara, sayup-sayup dia mendengar suara beberapa wanita sedang berbincang.

Suara perempuan itu beradu dengan suara air gemericik. Karena penasaran, Jaka Tarub mencari sumber suara tersebut.

Betapa terkejutnya dia saat melihat ternyata ada sekelompok bidadari yang tengah mandi di telaga. Paras para bidadari itu sangatlah cantik. Kemudian timbul sebuah ide nakal.

Jaka Tarub mengambil salah satu baju milik bidadari itu. Kemudian dia kembali bersembunyi sambil membawa pakaian itu.

Menjelang sore, para bidadari itu selesai mandi. Mereka mengenakan pakaian mereka kembali dan pulang menuju langit.

Namun, ada satu bidadari yang tertinggal dan tidak ikut pulang. Sebab, dia kehilangan pakaiannya. Bak malaikat penolong, Jaka Tarub muncul meminjamkan kain kepada bidadari itu. Bidadari bernama Nawang Wulan itu lantas diajak pulang ke rumah.

Mereka berdua kemudian menikah. Nawang Wulan kini juga harus bekerja seperti layaknya manusia, seperti memasak dan mencuci.

Namun, sebagai seorang bidadari dia memiliki kesaktian. Setiap hari dia hanya memasukkan sehelai padi ke dalam periuk. Anehnya, hasilnya bisa menjadi nasi yang cukup dimakan sekeluarga.

Namun, kesaktiannya itu bisa hilang jika ada orang yang membuka periuk saat dia memasak nasi. Dia selalu berpesan kepada Jaka Tarub untuk tidak membuka periuk itu.

Kisah Nawang Wulan kehilangan kesaktian di halaman berikutnya

Siapa nama bidadari yang menjadi istri dari Joko Tarub?

Legenda Jaka Tarub konon berasal dari desa Widodaren, kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, di Provinsi Jawa Timur. Menurut legenda, nama desa Widodaren berasal dari kata bidadari yang diambil dari cerita Jaka Tarub dan 7 Bidadari ini.

Jaka Tarub adalah pemuda yang tampan. Dia sangat populer di desanya. Banyak gadis muda jatuh cinta padanya. Namun Jaka Tarub berpikir bahwa mereka tidak cukup cantik untuk menjadi istrinya.Itu lah sebab nya mengapa dia masih lajang. Dia ingin memiliki istri yang sangat cantik.

Seperti biasa Jaka Tarub pergi ke hutan untuk mengumpulkan kayu. Tiba-tiba dia mendengar suara dari air terjun. Dia penasaran, suara itu terdengar seperti banyak gadis sedang mandi di air terjun didalam hutan. Agak mengendap-endap, Jaka Tarub berjalan ke arah air terjun. Ketika dia tiba di sana, dia melihat tujuh gadis sangat cantik sedang mandi.

Dia benar-benar terpesona dengan kecantikan mereka. Setelah mereka selesai mandi, gadis-gadis itu perlahan mengambil selendang mereka. Hebatnya setelah mereka mengenakan selendang, mereka terbang ke langit.

“Mereka bukan manusia. Mereka Bidadari dari Kahyangan!” kata Jaka Tarub terkesima.

Setelah itu Jaka Tarub pulang. Dia sangat gelisah. Dia terus memikirkan tujuh gadis cantik itu.

Pada hari berikutnya, Jaka Tarub kemudian memutuskan untuk kembali ke air terjun. Ketika para Bidadari itu mandi, dia mencuri salah satu selendangnya. Dan itu membuat satu bidadari tidak bisa terbang kembali ke langit.

Dia menangis.

Jaka Tarub kemudian mendekatinya. “Ada apa? Kenapa kamu menangis?”

“Aku kehilangan selendangku. Aku tidak bisa kembali ke rumah. Semua saudariku telah meninggalkanku. Namaku Nawang Wulan. Aku akan memberimu apa pun jika kamu dapat menemukan syalku.” kata bidadari itu.

“Aku akan membantumu. Tetapi jika kita tidak dapat menemukannya, kamu bisa tinggal di rumahku. Kamu bisa menjadi istriku,” kata Jaka Tarub.

Kemudian Jaka Tarub berpura-pura mencari selendang. Dan tentu saja mereka tidak dapat menemukannya.

Setelah itu mereka pergi ke rumah Jaka Tarub. Kemudian mereka menikah. Mereka punya bayi perempuan. Mereka memiliki kehidupan yang bahagia. Mereka selalu punya cukup nasi untuk dimakan. Mereka tidak harus bekerja keras seperti tetangga mereka yang lain. Itu karena Nawang Wulan menggunakan sihirnya untuk memasak.

Suatu hari, Jaka Tarub bertanya kepada istrinya mengenai keanehan beras mereka yang tidak pernah habis. Nawang Wulan tidak memberitahunya rahasia itu dan memintanya untuk jangan pernah membuka tutup panci saat memasak.

Dia mengatakan bahwa jika Jaka Tarub membuka tutupnya, mereka harus bekerja keras untuk mendapatkan banyak nasi untuk dimasak.

Suatu hari, Jaka Tarub benar-benar ingin tahu. Dia kemudian membuka tutup panci memasak. Dia terjekut ketika melihat hanya ada beberapa butir beras untuk dimasak.Ketika Nawang Wulan sampai di rumah, dia tahu bahwa Jaka Tarub telah membuka tutupnya. Dia marah karena dia sudah kehilangan keajaiban dalam memasak. Sekarang dia harus mengambil nasi dalam porsi besar untuk dimasak. Perlahan-lahan cadangan beras mereka di tempat penyimpanan semakin berkurang.

Dan ketika Nawang Wulan ingin mengambil beras terakhir, dia menemukan selendangnya. Jaka Tarub menyembunyikan selendangnya di tempat penyimpanan beras.

Nawang Wulan sangat senang, sekaligus sedih. Dia kemudian berkata, “Aku akan pulang sekarang. Jaga putri kita. Ketika ada bulan purnama, bawa dia keluar dari rumah dan aku akan datang untuk menjemputnya.”

Nawang Wulan kemudian terbang ke langit.

Jaka Tarub sangat sedih.Dan untuk menepati janji, Jaka Tarub selalu pergi keluar rumah bersama putrinya saat bulan purnama. Namun Nawang Wulan tidak pernah kembali.

Nawang Wulan yang marah karena mengetahui bahwa suaminya adalah pencuri selendang miliknya akhirnya meninggalkan Jaka Tarub.Walaupun Jaka Tarub memohon istrinya agar tidak pulang ke kahyangan. Namun tekad Nawang Wulan sudah bulat.Hanya saja, pada waktu-waktu tertentu ia rela datang ke marcapada untuk menyusui bayi Nawangsih.

Setelah sekian lama Jaka Tarub kemudian menjadi pemuka desa bergelar Ki Ageng Tarub, dan bersahabat dengan Brawijaya Raja Majapahit. Pada suatu hari Brawijaya mengirimkan keris pusaka Kyai Mahesa Nular supaya dirawat oleh Ki Ageng Tarub.

Utusan Brawijaya yang menyampaikan keris tersebut bernama Ki Buyut Masahar dan Bondan Kejawan, anak angkatnya. Ki Ageng Tarub mengetahui kalau Bondan Kejawan sebenarnya putra kandung Brawijaya. Maka, pemuda itu pun diminta agar tinggal bersama di desa Tarub.

Sejak saat itu Bondan Kejawan menjadi anak angkat Ki Ageng Tarub, dan diganti namanya menjadi Lembu Peteng. Ketika Nawangsih tumbuh dewasa, keduanya pun dinikahkan.

Setelah Jaka Tarub meninggal dunia, Lembu Peteng alias Bondan Kejawan menggantikannya sebagai Ki Ageng Tarub yang baru. Nawangsih sendiri melahirkan seorang putra, yang setelah dewasa bernama Ki Getas Pandawa.

Ki Ageng Getas Pandawa kemudian memiliki putra bergelar Ki Ageng Sela, yang merupakan kakek buyut Panembahan Senapati, pendiri Kesultanan Mataram.

Penulis                                  : Aulia Wahyu Ranti

Redaktur                               : Ari Rahmad Nawawi

Referensi                              :

https://dongengceritarakyat.com/legenda-jaka-tarub/

https://id.wikipedia.org/wiki/Legenda_Jaka_Tarub/

Siapa nama bidadari Jaka Tarub?

Jaka Tarub datang diam-diam dan mencuri pakaian salah satu bidadari. Bidadari yang dicuri pakaiannya itu bernama Nawangwulan. Seiring waktu mereka menikah dan memiliki anak. Pada suatu kesempatan Nawangwulan mengetahui bahwa Jaka Tarub-lah yang mencuri jubahnya.

Bidadari yang menikah dengan Jaka Tarub?

Lalu, Jaka Tarub mendekati bidadari yang tertinggal yang bernama Nawang Wulan. Jaka Tarub mengajaknya ke rumah. Akhirnya, keduanya menikah dan memiliki anak yang bernama Nawangsih.

Siapa yang ambil selendang bidadari?

Tanpa sengaja, ia melihat dan kesudahan mengamati tujuh bidadari sedang mandi di telaga tersebut. Karena terpikat, Jaka Tarub mengambil selendang yang tengah disampirkan milik salah seorang bidadari. Ketika para bidadari selesai mandi, mereka berdandan dan siap kembali ke kahyangan.

Siapa nama asli Dewi Nawang Wulan?

Joko Tarub memilih perempuan cantik yang bernama Rara Purwaci, nama asli Dewi Nawang Wulan. Rombongan dari negeri Prahyangan itu akhirnya kembali pulang. Namun, Rara Asri memilih untuk menemani kakaknya, Rara Purwaci. Desa Tarub pun gempar!