Siapa nama ahli kedokteran pada masa Daulah Umayyah?

tirto.id - Kekhalifahan Umayyah yang dalam sejarah Islam disebut Dinasti Bani Umayyah berkuasa dalam kurun tahun 661 sampai 1031 M, dengan 2 bagian periode.

Periode pertama kekuasaan Bani Umayyah pada 661-750 M, saat pusat pemerintahan berada di Damaskus, kota yang saat ini menjadi ibu kota Suriah. Kekhalifahan Umayyah di Damaskus berakhir setelah digulingkan oleh Bani Abbasiyah.

Setelah itu, periode kedua kekuasaan Bani Umayyah dimulai dan berlangsung selama 756-1031 M, dengan lokasi pusat pemerintahan di Andalusia (Spanyol), tepatnya di kota Cordoba

Pada periode kedua kehalifahan Bani Umayyah di Andalusia itulah perkembangan ilmu pengetahuan tumbuh pesat dan melahirkan sejumlah ilmuwan muslim dengan pengaruh penting.

Merujuk catatan Muhammad Ahsan dan Sumiyati di buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2017:103-104) dan sejumlah sumber lain, beberapa bidang ilmu berkembang maju di masa Kekhalifahan Umayyah periode 2 di Andalusia.

Berikut ini daftar bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa Kekhalifahan Umayyah periode kedua di Andalusia, beserta tokoh-tokoh ilmuwan muslim penting yang menyokongnya.

1. Ilmu Kimia

Pada masa Bani Umayyah berkuasa di Andalusia, ada seorang ilmuwan yang memprakarsai pengembangan ilmu kimia murni dan kimia terapan, namanya adalah Abu al-Qasim Abbas ibn Farnas. Pemikiran tokoh ini diakui telah menyediakan fondasi bagi perkembangan ilmu farmasi dan kedokteran.

2. Ilmu Kedokteran

Seorang tokoh bernama Abu al-Qasim al-Zahrawi terkenal kala itu sebagai ahli bedah, pemrakarsa ilmu penyakit kulit, dan perintis ilmu tentang penyakit telinga. Di daratan Eropa, ia lebih dikenal dengan nama Abulcasis dan buku ciptaannya (berjudul al-Ta’rif li man ‘Ajaza ‘an al-Ta’lif) kini dijadikan rujukan di perguruan tinggi Eropa.

Bernama lengkap Abu Al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi, ia dilahirkan tahun 936 Masehi di Zahra, sebelah barat daya Cordoba, Andalusia, Spanyol, yang menjadi salah satu pusat peradaban dan ilmu pengetahuan maju kala itu.

Baca juga: Biografi Singkat Abu Al-Qasim Al-Zahrawi, Penemuan, & Karyanya

Abu Al-Qasim Al-Zahrawi telah menemukan 26 peralatan bedah yang belum pernah ada pada masa sebelumnya. Salah satunya adalah catgut atau benang bedah yang mulai dikenal pada pertengahan abad ke-10 atas peran besar Al-Zahrawi.

3. Ilmu Sejarah

Di bidang sejarah, setidaknya ada 3 nama penting pada masa Bani Umayyah menguasai Andalusia. Mereka adalah Abu Marwan Abdul Malik bin Habib (penulis buku al-Tarikh), Abu Bakar Muhammad bin Umar (penulis buku Tarikh Iftitah al-Andalus), dan Hayyan bin Khallaf bin Hayyan (penulis buku al-Muqtabis fi Tarikh Rija al Andalus dan al-Matin).

4. Bahasa dan Sastra

Dalam bidang ini, ada empat orang yang dikenal sebagai pengembangnya. Pertama, Ali al-Qali yang menciptakan karya al-Amali dan al-Nawadir. Kedua, Abu Bakar Muhammad Ibn Umar yang merupakan sejarawan, ahli bahasa Arab, penyair, dan sastrawan.

Ketiga, ada Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih. Ia merupakan pencipta sastra berupa prosa yang berjudul al-Aqad al-Farid.

Keempat, terdapat Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid yang juga menciptakan prosa, judulnya Risalah al-awabi’ wa al-Zawabig, Kasyf al-Dakk wa Alar al-Syakk, dan Hanur ‘Athar.

5. Bidang Lainnya

Selain nama-nama tokoh di atas, masih banyak lagi tokoh ilmuwan muslim dengan karya berpengaruh besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Kekhalifahan Bani Umayyah periode 2 di Andalusia.

Sejumlah nama yang pengaruh besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa diabaikan itu, mengutip catatan Ana Ruiz dalam buku Vibrant Andalusia: The Spice of Life in Southern Spain (2007) ialah Ibnu Hazm, Ibnu Rusyd, Ibnu Arabi, Abu Ishaq Al-Zarqali, Abu Hakam Al-Kirmani, dan lain sebagainya.

Baca juga artikel terkait BANI UMAYYAH atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/add)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Siapa nama ahli kedokteran pada masa Daulah Umayyah?

Siapa nama ahli kedokteran pada masa Daulah Umayyah?
Lihat Foto

Encyclopædia Britannica

Masjid Agung Damaskus atau Masjid Umayyah yang berdiri di Kota Tua Damaskus, Suriah.

KOMPAS.com - Bani Umayyah adalah kekhalifahan kedua yang didirikan setelah wafatnya Nabi Muhammad, menggantikan Khulafaur Rasyidin.

Daulah Umayyah resmi berdiri pada 661 M, setelah wafatnya pemimpin terakhir Khulafaur Rasyidin, Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Pendiri dan khalifah pertama Bani Umayyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I.

Pemerintahan kekhalifahan ini sebenarnya berlangsung cukup lama, yaitu selama 365 tahun.

Namun, pemerintahannya terbagi atas dua periode, yaitu pemerintahan di Damaskus selama 90 tahun (661-750 M) dan pemerintahan di Cordoba (Spanyol) selama 275 tahun (setelah kekuasaannya di Damaskus digulingkan Kekhalifahan Abbasiyah).

Daulah Umayyah mencapai masa kejayaan pada periode pemerintahan Khalifah al-Walid I atau al-Walid bin Abdul Malik, yang memerintah antara 705-715 M.

Pada masanya, pembangunan tidak hanya difokuskan pada perluasan wilayah, tetapi juga membangun jalan raya, pabrik, gedung, masjid, dan panti asuhan untuk orang cacat.

Selain itu, ilmu pengetahuan juga berkembang pesat dan umat Islam hidup dengan aman, makmur, dan tenteram.

Baca juga: Kekhalifahan Bani Umayyah: Masa Keemasan dan Akhir Kekuasaan

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah

Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah tidak terlepas dari Al-Farabi.

Al-Farabi adalah salah seorang ilmuwan muslim pada masa Bani Umayyah yang berhasil menuliskan karya-karyanya yang hingga saat ini masih digunakan rujukan oleh ilmuwan-ilmuwan dari zaman modern.

Siapa nama ahli kedokteran pada masa Daulah Umayyah?

Siapa nama ahli kedokteran pada masa Daulah Umayyah?
Lihat Foto

khamenei

Tokoh ilmuwan muslim Ibnu Sina

KOMPAS.com - Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan Islam ketiga yang memimpin setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Bani Abbasiyah didirikan oleh keturunan dari paman Nabi Muhammad, yaitu Abbas bin Abdul-Muththalib, yang berkuasa selama lima abad (750-1258).

Selama lima abad kepemimpinannya, Daulah Abbasiyah melahirkan banyak tokoh Muslim yang ikut memajukan dunia Islam.

Beberapa di antaranya adalah tokoh cendekiawan Islam di bidang kedokteran.

Lantas, siapa saja ulama kedokteran pada masa Daulah Abbasiyah beserta karyanya?

Baca juga: Latar Belakang Berdirinya Dinasti Abbasiyah

Ibnu Sina adalah seorang filsuf dan ilmuwan di bidang kedokteran yang lahir di Persia pada tahun 980.

Atas kontribusi besarnya di bidang kedokteran, Ibnu Sina mendapat julukan sebagai Bapak Pengobatan Modern dan Mahaguru Kedokteran.

Karya Ibnu Sina yang paling dikenal masyarakat adalah Qanun fi Thib, yang merupakan kitab pengobatan yang dijadikan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Qanun fi Thib atau The Canon of Medicine sudah terjemahkan ke dalam 15 bahasa dunia.

Sebagai dokter yang jenius, Ibnu Sina merupakan dokter pertama yang memperkenalkan eksperimen dan hitungan cermat dalam berbagai jenis penyakit menular.