Seorang wanita mulai mengeluarkan darah menstruasi pada tanggal 11 januari

Seorang wanita mulai mengeluarkan darah menstruasi pada tanggal 11 januari
darah haid

Seorang wanita mulai mengeluarkan darah menstruasi pada tanggal 11 januari

BincangSyariah.Com – Bagi wanita, haid bagaikan tamu yang akan datang setiap bulannya.  Entah di awal bulan, pertengahan atau di akhir bulan tergantung adat kebiasaan masing-masing.

Pada pembahasan sebelumnya telah diterangkan bahwa batas minimal masa suci antara dua haid adalah 15 hari 15 malam. Lalu bagaimana jika suci belum mencapai 15 hari, tiba-tiba darah keluar lagi? Bagaimana status darah yang keluar lagi tersebut?

Seorang wanita mulai mengeluarkan darah menstruasi pada tanggal 11 januari

Terkait dengan keluarnya darah ketika masa suci belum mencapai 15 hari maka terdapat dua rincian jawaban.

Pertama. Apabila keluarnya darah tersebut setelah 15 hari terhitung dari hari pertama suci dari haid, maka darah tersebut bukan darah haid, tetapi darah istihadhah. Sebab masa tersebut adalah masa tidak boleh haid (bukan waktunya haid). Masa tidak boleh haid adalah mulai terhitung dari awal suci dari haid sampai dengan 15 hari. Jadi meskipun darah keluar tetap wajib melakukan shalat dengan cara shalatnya orang istihadhah (baca di sini).

Contoh: Seorang wanita haid dari tanggal 1 sampai 7, kemudian ia suci karena darah sudah terhenti. Lalu pada tanggal 16 sampai dengan tanggal 22 dia keluar darah lagi. Maka darah yang keluar tersebut darah istihadhah karena berada pada masa tidak boleh haid. Di mana masa tidak boleh haid bagi wanita tersebut adalah dari tanggal 8 sampai 22 atau 15 hari 15 malam, alias batas minimal masa suci antara dua haid.

Jadi pada dasarnya wanita tersebut baru boleh haid lagi pada tanggal 23, tetapi berhubung sebelum tanggal 23 dia keluar darah, maka darah itu disebut darah istihadhah. Ia tetap wajib shalat dan puasa, karena wanita istihadhah sama dengan suci.

Jika darah yang keluar pada masa tidak boleh haid ini terus berlangsung sampai masa boleh haid (masa suci telah mencapai 15 hari), maka darah yang keluar pada masa tidak boleh haid adalah istihadhah. Sedangkan darah yang keluar pada masa boleh haid adalah darah haid jika memenuhi syarat-syaratnya.

Sehingga jika wanita (di dalam contoh di atas) mengeluarkan darah dari tanggal 16 sampai tanggal 25. Maka dari tanggal 16-22 adalah darah istihadhah karena masih berada pada masa suci atau tidak boleh haid, sedangkan 23-25 adalah darah haid, karena sudah memasuki masa boleh haid (jika memenuhi syarat-syaratnya).

Kedua. Apabila darah yang keluar lagi masih dalam lingkup 15 hari 15 malam atau batas maksimal haid, maka darah tersebut dihukumi haid. Dan seluruh darah dan masa terhentinya darah yang menjadi pemisah juga termasuk haid. Sedangkan bila darah terus keluar sampai melebihi 15 hari, maka termasuk masalah istihadah.

Contoh: Seorang wanita haid dari tanggal 1 sampai 7, kemudian darah keluar lagi tanggal 12 sampai 15. Maka darah yang keluar kedua kalinya tersebut dihukumi haid, karena masih berada pada masa batas maksimal haid, yakni 15 hari 15 malam. Jadi, mulai dari tanggal 1 sampai 15 seluruhnya dihukumi haid termasuk masa yang menjadi pemisah. Sehingga jika hal ini terjadi pada bulan puasa, maka wanita tersebut wajib mengqadha’ puasanya mulai dari tanggal 1 sampai 15.

Sementara jika wanita tersebut masih mengeluarkan darah setelah tanggal 15, misalnya darah keluar sampai tanggal 17, maka darah yang keluar melebihi batas maksimal haid dihukumi istihadhah. Sehingga wanita tersebut haid 15 hari dan istihadhah 2 hari.

Demikianlah pembahasan tentang masa suci yang belum sampai 15 hari sudah keluar darah lagi. Wa Allahu A’lam bis Shawab.

(Diolah dari Buku Risalah Haid Nifas dan Istihadlah karya KH. Muhammad Ardani bin Ahmad)

Bagi Anda yang sedang menginginkan kehadiran buah hati, membuat kalender haid dapat menjadi langkah awal memulai program hamil. Kalender haid bertujuan untuk mengetahui masa subur, sehingga Anda bisa mengatur waktu berhubungan seksual yang tepat untuk meningkatkan peluang hamil.

Masa subur wanita bergantung pada siklus menstruasi yang dialaminya. Setiap wanita umumnya memiliki siklus menstruasi yang berbeda. Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi bulan ini sampai hari pertama menstruasi berikutnya.

Seorang wanita mulai mengeluarkan darah menstruasi pada tanggal 11 januari

Biasanya, siklus menstruasi berlangsung selama 21–35 hari. Untuk mengetahui kapan masa subur terjadi, Anda perlu membuat kalender haid.

Cara Menentukan Siklus Menstruasi dengan Kalender Haid

Hari pertama menstruasi menandakan dimulainya siklus kalender haid. Selama siklus menstruasi berlangsung, salah satu indung telur (ovarium) akan melepaskan sel telur ke rahim melalui tuba falopi. Pelepasan sel telur ini disebut sebagai masa ovulasi.

Biasanya, sel telur hanya dapat bertahan hidup selama 24 jam setelah dilepaskan. Dalam jangka waktu tersebut, sel sperma harus membuahi sel telur agar kehamilan bisa terjadi.

Namun, bukan berarti Anda hanya bisa berhubungan seks pada masa ovulasi. Sperma dapat hidup dan berenang dalam tuba falopi selama beberapa hari setelah berhubungan seks, dan masih bisa membuahi sel telur yang dilepaskan dari ovarium.

Untuk mengetahui kapan masa subur, sebaiknya cari tahu dulu berapa lama siklus menstruasi Anda terjadi. Berikut adalah langkah menghitung lamanya siklus menstruasi menggunakan metode kalender haid:

Catat siklus menstruasi selama 6–12 bulan

Siklus menstruasi dihitung hari pertama menstruasi dalam satu bulan hingga ke bulan berikutnya. Misalkan di bulan Juni Anda mengalami menstruasi pada tanggal 1, lalu di bulan Juli pada tanggal 2. Jarak waktu 1 Juni hingga 2 Juli adalah 32 hari. Anda disarankan untuk menghitung siklus menstruasi selama 6 hingga 12 bulan.

Tentukan siklus menstruasi terpendek

Setelah ditentukan, kurangi jumlah siklus menstruasi terpendek Anda dengan angka 18. Misalkan siklus haid paling pendek Anda adalah 28, maka 28-18=10. Berarti hari ke-10 dalam siklus haid merupakan hari pertama masa subur Anda terjadi.

Tentukan siklus menstruasi terpanjang

Kurangi jumlah siklus menstruasi terpanjang Anda dengan angka 11. Misalnya siklus haid terpanjang Anda adalah 32 hari, maka 32-11=21. Berarti hari ke-21 merupakan waktu terakhir masa kesuburan Anda.

Nah, jika Anda ingin segera memiliki buah hati, disarankan untuk melakukan hubungan seksual di antara dua tanggal tersebut, yaitu hari ke-10 hingga ke-21 dalam kalender haid Anda.

Perlu diingat bahwa waktu ovulasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk stres, kondisi medis, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Menggunakan metode kalender haid untuk memprediksi waktu ovulasi dan kesuburan bisa saja tidak akurat atau tidak dapat diandalkan, terutama jika siklus Anda tidak teratur.

Wanita yang memiliki siklus menstruasi lebih pendek dari 26 hari atau lebih lama dari 32 hari tidak disarankan menggunakan metode kalender haid untuk menentukan masa subur.

Untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur, ada beberapa cara lain untuk menentukan masa subur, seperti metode pengukuran suhu tubuh basal (suhu tubuh di saat baru bangun tidur di pagi hari), atau menggunakan metode lendir serviks.

Memiliki buah hati merupakan dambaan bagi banyak pasangan. Oleh karena itu, cobalah untuk manfaatkan kalender haid dan jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran yang tepat, sehingga program kehamilan bisa berhasil.

Setelah itu, tandai pula di kalender kapan Anda mulai menstruasi pada bulan berikutnya.

Selanjutnya, hitung rentang waktu antara hari pertama menstruasi pada satu bulan tersebut sampai bulan berikutnya.

Ambil contoh, Anda mengalami bercak coklat pada tanggal 14 agustus dan tidak mengalami perdarahan selama satu hari penuh.

Kemudian, pada tanggal 15 agustus Anda baru mengalami perdarahan yang teratur sampai beberapa hari berikutnya.

Nah, tanggal 15 agustus inilah yang menjadi hari pertama Anda menstruasi. Pada tanggal ini juga yang perlu Anda tandai di kalender.

Selanjutnya, tunggulah sampai menstruasi Anda berakhir.

Ketika bulan depan Anda haid lagi, tandai kembali tanggal hari pertamanya di kalender, misalnya pada tanggal 12 September.

Kemudian, hitung rentang waktu antara hari pertama menstruasi pada bulan Agustus (tanggal 15) sampai satu hari sebelum menstruasi Anda berikutnya (tanggal 11 September).

Jangan hitung sampai 12 September, ya! Ini karena tanggal tersebut sudah terhitung ke dalam siklus haid selanjutnya.

Berdasarkan cara menghitung tersebut, berarti rentang waktu antara tanggal haid 15 Agustus hingga 11 September adalah 28 hari.

Nah, angka 28 hari inilah yang menjadi siklus haid Anda.

Bila haid Anda teratur, 28 hari kemudian setelah 12 september, yaitu tanggal 10 Oktober, adalah hari pertama Anda haid pada bulan berikutnya.

Namun, perlu Anda ingat, panjang siklus haid tiap bulan bisa bervariasi.

Selama siklus berikutnya berada pada kisaran 21-35 hari, menstruasi Anda masih tergolong normal.

Bagaimana cara menghitung siklus menstruasi yang tidak teratur?

Bagi Anda yang punya siklus haid yang tidak teratur, Anda mungkin bingung untuk menentukan cara menghitung siklus menstruasi.

Misalnya, siklus haid Anda bulan lalu per 30 hari, tetapi siklus bulan ini ternyata terhitung lebih cepat jadi per 25 hari, atau justru lebih lama selama 35 hari.

Sebetulnya, cara menghitung siklus haid teratur dan tidak teratur itu tetap sama, kok.

Kuncinya tetap dengan menghitung rentang waktu antara hari pertama haid Anda bulan ini sampai satu hari sebelum menstruasi Anda selanjutnya.

Bedanya, Anda yang memiliki menstruasi tidak teratur perlu mencatat siklus haid Anda minimal tiga bulan berturut-turut lalu bagi rata-ratanya.

Nah, hasil yang Anda dapatkan inilah yang menjadi patokan siklus haid Anda.