Sebutkan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan kata

Diksi merupakan pemilihan kata. Maksudnya, penulis memilih kata yang tepat untuk menyatakan sebuah kalimat. Salah satu permasalahan yang dialami penulis pemula adalah pemilihan kata yang tidak variatif dalam memproduksi sebuah tulisan. Pemilihan kata yang monoton tersebut menciptakan suasana membosankan dari sebuah tulisan. Terkadang, penulis cenderung mengulang kata, padahal kata tersebut dapat digantikan dengan kata lain yang memiliki peran yang serupa.

Contoh:

  • Cinta pergi ke kampus pagi ini, lalu pergi ke perpustakaan untuk mencari buku, lalu ke kantin makan siang bersama teman-teman sampai sore, lalu pulang ke rumah .

Terjadi pengulangan kata khususnya pemilihan kata hubung “lalu”. Kalimat tersebut akan lebih baik jika direvisi seperti berikut ini.

  • Cinta pergi ke kampus pagi ini, lalu pergi ke perpustakaan untuk mencari buku. Setelah itu, dia pergi ke kantin makan siang bersama teman-teman, kemudian pulang ke rumah di sore hari.

Pemilihan kata menjadi poin penting dalam penyusunan kalimat yang efektif. Contoh kalimat tersebut tidak memenuhi syarat dalam pemilihan kata, sehingga menjadi kalimat tidak efektif. Ada lima syarat dalam memilih kata, yaitu (1) kebenaran, (2) kecermatan, (3) ketepatan, (4) kelaziman, dan (5) keserasian. Mari kita bahas lebih perinci.

  1. Syarat kebenaran, kata yang benar adalah kata yang mengikuti kaidah tata bahasa (morfologi dan sintaksis).

Contoh:

  • Bu Candrika sudah mengetahui tentang berita itu.
  • Bu Candrika sudah tahu tentang berita itu.

Manakah kata yang tidak benar dari kedua kalimat di atas? Jawabannya, pada pemilihan kata “tentang”. Kata “mengetahui” tergolong verba transitif yang dapat diikuti secara langsung oleh objek (berita itu). Jadi, kata “tentang” sebagai preposisi tidak perlu dipakai. Sementara itu, verba intransitif “tahu” tidak dapat diikuti oleh pelengkap (berita itu) secara langsung, karena itu, wajib diikuti preposisi “tentang”.

Kalimat revisi:

  • Bu Candrika sudah mengetahui berita itu. (tanpa tentang)
  • Bu Candrika sudah tahu tentang berita itu. (dengan tentang)
  1. Syarat kecermatan, kata cermat adalah kata yang dalam konteks tertentu tidak lebih/tidak kurang, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.

Contoh berikut tentang penggunaan kata sebagaimana dan bahwa pada kalimat berikut.

  • Sebagaimana kita ketahui bahwa bahasa merupakan alat berkomunikasi yang paling penting bagi manusia.

Sudah tepatkah kata bahwa dalam kalimat tersebut? Coba kita pahami melalui dua kalimat berikut ini.

  • Sebagaimana kita ketahui, bahasa merupakan alat berkomunikasi yang paling penting bagi manusia. (tanpa bahwa)
  • Kita ketahui bahwa bahasa merupakan alat berkomunikasi yang paling penting bagi manusia. (tanpa kata sebagaimana)

Artinya, cukup pilih salah satu saja sebagaimana atau bahwa. Dalam konteks kalimat tersebut, ada penggunaan kata yang berlebih.

  1. Syarat ketepatan, kata yang tepat dikenali berdasarkan distribusi atau kolokasinya dengan kata di kiri dan kanannya. Coba cermaticontoh berikut.
  • Pak Karto datang (di/ke/dari) kota Surabaya. Manakah penggunaan preposisi di, ke, dan dari pada kalimat tersebut? Penjelasannya sebagai berikut.

Penggunaan preposisi di, ke, dan dari bergantung pada aspek verba yang diterangkannya. Jika verb aitu beraspek ‘diam/berhenti’, misalnya tiba, tinggal, dan singgah tepatnya digunakan preposisi, di; jika beraspek ‘gerak/bergerak’ menuju ke suatu tempat, misalnya pergi, berangkat, dan maju tepatnya digunakan preposisi, ke; dan jika beraspek ‘gerak/bergerak‘ menyatakan asal kedatangan, misalnya datang, keluar, pulang, dan jatuh tepatnya digunakan preposisi dari3.

  1. Syarat kelaziman, kata lazim adalah kata yang penggunaannya sudah diterima oleh umum. Misalnya penggunaan kata bersinonim.

Contohnya penggunaan kata sekarang dan kini. Apakah keduakata ini dapat digunakan dalam konteks yang sama? Jawabannya, ada pada kedua kalimat di bawah ini.

  • Kita berangkat sekarang atau besok? – Sekarang saja!
  • Kita berangkat kini atau besok? (x) – Kini saja! (x)

Kata kini tidak digunakan berdiri sendiri; juga tidak digunakan sebagai atribut untuk menerangkat nomina dan verba pada kalimat di atas.

  1. Syarat keserasian, kata serasi adalah kata yang memiliki hubungan secara semantik dengan kata lainnya dalam konteks tertentu. Salah satu contoh, preposisi sejak, dari, dan mulai sering digunakan secara sekaligus sehingga terjadi preposisi rancu sejak dari, mulai dari, dan mulai sejak, seperti pada contoh kalimat berikut ini.
  • Sejak dari kecil Santi suka menari. (x)
  • Sejak kecil Santi suka menari.

Kalimat yang disusun secara asal dan tidak memperhatikan kebenaran kaidah bahasa, akan menyebabkan banyak kekurangan dalam kalimat tersebut. Dengan memperhatikan syarat-syarat pemilihan kata, kalimat yang kita susun akan menjadi efektif. Mulailah memperhatikan kebenaran kaidah tata bahasa, kecermatan, ketepatan, kelaziman, dan keserasian dalam memilih kata. Supaya, kalimat yang disusun menjadi enak dibaca dan tidak salah diartikan oleh pembaca.

Materi dalam artikel ini diadaptasi dari beberapa sumber pustaka. Silakan membaca lebih lanjut untuk mendapatkan pemahaman yang utuh. Berikut daftar pustaka yang dapat dibaca.

1Arifin, Z & Tasai, A. 2015. Cermat Berahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akapress.

2Alamsyah, I. 2014. 101 Dosa Penulis Pemula Mengupas IntiSari Workshop Menulis Asma Nadia. Depok: Asma Nadia Publishing House.

3Soedjito & Saryono, D.2011. Seri Terampil Menulis. Malang: Aditya Media Publishing.

4Kuntarto,N.M. 2013. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana Media.

MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS

KELOMPOK VI (ENAM)

MATERI VII

“REVISI PESAN-PESAN BISNIS”

Sebutkan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan kata

DOSEN PENGAJAR IBU NURHAYATI SE,MM

DI Susun Oleh :

KELOMPOK VI, Yang terdiri dari :

1)      Zahrida Putri Ragil                 (E2A015011) (S1 Manajemen)

2)      Melina Faricha Putri                (E2B016014) (S1 Akuntansi)

3)      M. Irsyadi Yazid                     (E2B016022) (S1 Akuntansi)

4)      Tribuna Chyntia                      (E2B016040) (S1 Akuntansi)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN AJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa, kami mengucapkan terimah kasih kepada Dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah membimbing kami  dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang “Revisi Pesan – pesan Binis”. Makalah ini disusun dari berbagai sumber yang kami dapat dari media elektronik seperti internet dan perpustakaan. Kami berharap agar makalah ini diterimah dan bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa sebagai manusia tidak luput dari kekurangan, kiranya makalah ini bisa diterima oleh pembaca. Kami juga menerimah kritik dan saran dari pembaca.

Semarang, 04 Oktober 2017

                                                                                                               Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL (COVER) ..............................................................................           i

KATA PENGANTAR .............................................................................................                       ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................            iii

PETA KONSEP .......................................................................................................           iv

A.      BAB I PENDAHULUAN .................................................................................                       v

a)    Latar belakang ...............................................................................................             6

b)   Rumusan Masalah ..........................................................................................            7

c)    Tujuan Penulisan ...........................................................................................             8

B.       BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................                        9

a)      Keterampilan Merevisi Pesan ....................................................................... 10

b)      Pemilihan Kata Yang Tepat ..........................................................................            11

c)      Membuat Kalimat Yang Efektif ...................................................................            12

d)     Menulis Ulang Pesan ....................................................................................            13

e)      Memproduksi Pesan .....................................................................................             14

f)       SOAL ESSAY, BAHAN DISKUSI Buku Djoko Purwanto ........................          15

C.      BAB III PENUTUP ..........................................................................................                        16

a)      Kesimpulan ...................................................................................................            17

b)      Saran .............................................................................................................            18

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................                       19

PETA KONSEP

“REVISI PESAN-PESAN BISNIS”

Sebutkan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan kata
Sebutkan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan kata

A.  BAB I

PENDAHULUAN

a)      Latar Belakang Masalah

Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut: Subjek dan tujuan harus jelas, semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan, ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis, semua informasi yang penting harus sudah tercakup. Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan agar pesan-pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau ulang atau disempurnakan untuk menghindari terjadinya kesalahan ketik atau kekurangan lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki. Menulis pesan-pesan bisnis sangat berbeda dengan menulis pesan-pesan yang bersifat pribadi. Dalam menulis pesan-pesan bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran, tenaga, dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan maupun format penulisannya. Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh para pelaku bisnis agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa sesuai dengan apa yang direncanakan. Pemilihan kata yang tepat dan pengembangan paragraf yang efektif sangat diperlukan dalam pembuatan revisi pesan-pesan bisnis yang efektif.

b)     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana keterampilan merevisi pesan dalam komunikasi bisnis ?

2.      Bagaimana cara pemilihan kata yang tepat dalam merevisi pesan bisnis ?

3.      Bagaimana cara membuat kata yang efektif dalam merevisis pesan bisnis?

4.      Bagaimana cara menulis ulang pesan ?

5.      Bagaimana cara memproduksi pesan ?

c)      Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui bagaimana  keterampilan merevisi pesan-pesan bisnis.

2.      Mengetahui pemilihan kata yang tepat dalam revisi pesan-pesan bisnis.

3.      Dapat membuat kalimat yang efektif dan mengembangkan paragraf.

4.      Dapat Menulis ulang pesan dengan baik.

5.      Medeskripsikan cara memproduksi pesan.

B.       BAB II

PEMBAHASAN

a)      Ketrampilan Merevisi Pesan

Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah menulis pesan– pesan yang bersifat pribadi (personal), seperti penulisan surat kepada orang tua, saudara, atau teman akrab. Maka dari itu dalam menulis surat-surat bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan – pesan  bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi isi pesan mupun format penulisan. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, pesan-pesan bisnis mencakup pesan-pesan bisnis tertulis dan pesan-pesan bisnis yang disampaikan secara lisan.

1.      Pesan – pesan Bisnis Tertulis.

·         Mengedit isi dan cara pengorganisasiannya

Pada face awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan awal dan akhir, karena pesan – pesan  tersebut mempunyai pengruh besar terhadap audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik, dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang, beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.

·         Mengedit mekanik atau teknis penulisan

Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain :

a.       Susunan kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan yang ada, sehingga mudah dipahami dengan baik.

b.      Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus ditulis dengan huruf kapital).

c.       Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca koma, titik, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).

d.      Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat dipahami dengan mudah.

e.       Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yng telah disampaikan.

·         Mengedit format dan layout

Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit format atau layout secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik, audiens anda akan senang membacanya.

2.      Pesan – pesan bisnis lisan

Sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara tertulis, pesan– pesan bisnis yang disampaikan secara lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan (editing) seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami audiens dengan baik. Perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain :

1.      Substansi pesan

Mengedit substansi pesan yang akan disampaikan kepada audiens

2.      Pengorganisasian pesan

Mencakup 3 poin penting, yaitu :

·      Pembuka

(misalnya : salam pembuka, perkenalan diri).

·      Penyampaian substansi pesan

(misalnya : pengantar pesan dilanjutkan dengan substansi pesan).

·      Penutup

(misalnya : kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).

3.      Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton.

b)     Pemilihan Kata Yang Tepat

Pemilihan kata dalam penyampaian pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting. Penggunaan kata asing yang sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu komunikasi dapat tercapai maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut :

1.      Pilihlah kata yang sudah familiar

Diperlukan suatu analisis audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan – pesan bisnis.

2.      Pilihlah kata-kata yang singkat

Kata-kata yang singkat selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga harus memperhatian kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.

3.      Hindari kata-kata yang bermakna ganda

Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.

c)      Membuat Kalimat Yang Efektif

Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab “siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.

·         Tiga jenis kalimat

a.       Kalimat Sederhana

Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.

b.      Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa independen merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.

c.       Kalimat kompleks

Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.

·         Cara mengembangkan paragraf

Ada dua pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan terlebih dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari kesimpulan, baru diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan paragraf :

1.      Ilustrasi

Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.

2.      Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)

Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.

3.       Pembahasan Sebab-Akibat

Agar dapat memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.

4.      Klasifikasi

Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima pesan. Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.

5.      Pembahasan Pemecahan Masalah

Untuk memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi.

Paragraf hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh, menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.

d)     Menulis Ulang Pesan

Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang disebut menulis yang ada hanya menulis ulang”. Pada kenyataannya, pelaku bisnis banyak melakukan kesalahan berikut :  

1.      Hanya memindahkan kata-kata dan tidak benar-benar memperbaikinya

2.      Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu

3.      Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan

Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi berjumlah separuh dari rencana semula. Dokumen menjadi lebih ringkas, mantap dan kuat.

e)      Memproduksi Pesan

Setelah puas memproduksi pesan, organisasi, gaya , kemudahan dibaca, pilihan kata, pengembangan paragraf dan menulis ulang pesan, proses pembuatan pesan belum selesai. Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronis. Pada masa sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis dipsroduksi menggunakan computer. Berbagai aplikasi bias dipergunakanuntuk membuat desain agar pesan lebih menarik. Misalnya Ms. Word, desktop publishing, photoshop, dan lain-lain.

f)       Soal ESAI dan Bahan Diskusi

·         Soal ESAI

1.      Dalam melakukan revisi atau perbaikan terhadap pesan-pesan bisnis, pada bagian apa saja yang perlu dilakukan revisi. Sebutkan!.

Jawab : Setelah tahapan perencanaan, pengorganisasian dan pembuatan pesan-pesan bisnis dilakukan langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan (revisi) terhadap pesan-pesan bisnis. Revisi ( Perbaikan ) pesan merupakan tahap terakhir dalam proses penyusunan pesan bisnis. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menyunting (editng), menulis ulang pesan dan mencetak pesan. Tahap revisi itu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pesan yang direncanakan dan disusun sudah bebas dari kesalahan.
Beberapa hal yang harus ditelaah ulang adalah isi maupun pengorganisasiannya, gaya bahasa yang dipakai, susunan bahasanya serta format penulisannya. Untuk penggunaan kata hendaknya memilih kata yang sudah dikenal, singkat dan menghindari kata-kata yang bermakna ganda. Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap seluruh komunikasi ‘menulis’, maupun untuk komunikasi ‘berbicara’ terutama yang memerlukan persiapan tertulis seperti presentasi.                                                             

2.      Mengapa dalam penulisan pesan-pesan bisnis perlu diadakan revisi?  

Jawab : Revisi ( Perbaikan ) pesan merupakan tahap terakhir dalam proses penyusunan pesan bisnis. Tahap revisi itu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pesan yang direncanakan dan disusun sudah bebas dari kesalahan. Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap seluruh komunikasi ‘menulis’, maupun untuk komunikasi ‘berbicara’ terutama yang memerlukan persiapan tertulis seperti presentasi.

3.         Apa perbedaan antara bahasa tulis dengan bahasa lisan?

Jawab :

     

Sebutkan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan kata

4.      Sebutkan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan kata!

Jawab : Pertama, pilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untukmenyampaikansuatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan kata merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pembaca. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa yang digunakan.

5.      Suatu kalimat paling tidak mencakup subjek dan predikat. Jelaskan!

Jawab : Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis / pembicara. Sedangkan rasional kalimat efektif adalah kalimat yang harus mencakup syarat kelengkapan unsur sebuah kalimat karena sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki paling tidak subjek dan predikat. Kalimat yang lengkap ini harus ditulis sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD). Dalam membentuk sebuah kalimat yang efektif harus menggunakan kata-kata yang dipilih dengan tepat agar kalimat menjadi jelas maknanya. Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut. Contoh Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif). Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

6.      Dalam menulis pesan-pesan bisnis, kalimat aktif lebih banyak digunakan. Mengapa demikian?

Jawab : Karena agar lebih memberi kesan atas apa yg telah kita produksi kepada cline atau konsumen, serta kalimat aktif lebih ringkas.

7.      Apa perbedaan antara kalimat sederhana dan majemuk!

Jawab :

·         KALIMAT SEDERHANA

Kalimat yang hanya memiliki sebuah subyek dan sebuah predikat, walaupun seringkali dilengkapi obyek baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : 

ü Saya membeli buku komunikasi bisnis di toko buku Gramedia kemarin.

ü Andi mengirim pesanan buku ke konsumen.

·         KALIMAT MAJEMUK

Kalimat yang berisi dua atau lebih klausa independen (klausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh) dan tidak mempunyai klausa dependen (klausa yang tidak dapat berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh). Suatu kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung: dan, tetapi, atau. Contoh :

ü  Adik membeli buku dan kakak membeli printer.

ü  Omset penjualan meningkat 10% tetapi keuntungan perusahaan menurun 15%.

8.      Sebutkan beberapa karakteristik suatu paragraf yang baik!

Jawab : Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat antara yang satu dengan kalimat yang lain. Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu, sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan, dan diperjelas. berikut ini adalah ciri-ciri atau karakteristik paragraf yang baik :

a.    Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan. Dalam setiap paragraf hanya ada satu pokok pikiran.

b.    Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.

c.    Pargraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.

d.   Pargraf adalah kesatuan yang koheren dan padu.

e.    Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.

9.      Bagaimana Anda mengembangkan suatu paragraf?

Jawab : Dalam melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan mengubah topik cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat umum, dimana kalimat ini masih menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang disebut dengan kalimat utama. Setelah kalimat utama tersebut dijadikan permulaan paragraf, maka langkah selanjutnya ialah menguraikan kalimat - kalimat yang sesuai dengan kalimat utama. Kalimat inilah yang disebut kalimat penjelas.

10.  Apa yang menjadi kendala dalam penulisan surat-surat bisnis?

Jawab : Kendala yang sering muncul pada penulisan surat adalah ketika pembaca surat tidak langsung dapat memahami bagaimana alur pemikiran seseorang, termasuk sejauha mana respon pengirim surat kepada pihak lain. Misalnya penulisan dengan bahasa yang kacau, tidak runtut, dan penggunaan kata yang terkesan "kasar" atau tidak etis, maka seseorang secara tidak langsung akan memperoleh penilaian yang kurang sopan dalam menghargai orang lain.

·         Bahan Diskusi

1.      Dalam melakukan proses revisi, menurut Anda pada tahap mana yang paling penting, apakah pada tahap edit isi dan pengorganisasiannya, mengedit gaya penulisannya, atau mekanika dan format penulisannya. Jelaskan!

Jawab : Menurut kami yang paling penting ialah pemilihan kata yang tepat. Dalam menyampaikan pesan bisnis, peranan kata menjadi sangat penting artinya. Penggunaan kata yang sama sekali tidak diketahui atau sangat asing bagi audiens, bukan saja pemborosan atau membuang waktu, tetapi yang lebih penting dari itu adalah penyampaian maksud komunikasi menjadi terganggu. Ada beberapa yang perlu dicermati sehubungan dengan pemilihan kata dalam sebuah pesan bisnis.

Ø  Pilihlah kata yang sudah dikenal oleh audiens.

Ø  Pilihlah kata-kata yang singkat (efisien).

Ø  Hindari kata-kata yang bermakna ganda.

2.      Dalam kenyataan menunjukkan bahwa suatu paragraf ada yang hanya terdiri atas sebuah kalimat saja. Bahkan tak jarang dijumpai bahwa ada yang membuat sebuah paragraf dalam satu lembar halaman penuh. Menurut Anda bagaimana suatu paragraf itu harus disusun. Jelaskan!

Jawab : Tidak semua kumpulan kalimat dapat dikatakan sebagai sebuah paragraf, dan tidak semua paragraf dapat dikatakan sebagai paragraf yang baik. Kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan memenuhi persyaratan tertentu sajalah yang dapat dikatakan sebuah paragraf. Paragraf yang baik hendaklah memenuhi persyaratan: kesatuan, kepaduan, kelengkapan, dan urutan. Paragraf hendaknya hanya memuat satu kalimat topik dan setiap paragraf hendaknya memiliki unsur kelengkapan, yaitu memiliki beberapa kalimat penjelas yang bisa berupa fakta-fakta atau contoh-contoh. Selain itu, kalimat-kalimat yang membangun paragraf tersebut hendaknya benar-benar saling berhubungan.

3.      Menurut Anda, di antara beberapa cara pengembangan paragraf yang ada, cara mana yang paling baik? Jelaskan apa alasannya!

Jawab : Kelompok kami memilih cara pengembangan paragraf dengan menggunakan Pengembangan umum khusus-khusus umum. Karena, cara pengembangan paragraf umum khusus-khusus umum merupakan cara yang paling umum dipakai. Paragraf umum khusus dikembangkan dengan meletakkan pikiran utama pada awal paragraf kemudian rician-rincian berada pada kalimat-kalimat berikutnya. Sebaliknya paragraf khusus umum, mula-mula dikembangkan rincian-rincian kemudian pada akhir paragraf disampaikan generalisasinya. Jadi paragraf umum khusus bersifat deduktif, sedangkan paragraf induktif bersifat khusus umum.

C.    BAB III

PENUTUP

a.      Kesimpulan

Pesan-pesan bisnis merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam proses pelaksanaan bisnis, karena di dalamnya terkandung informasi-informasi yang dapat dijadikan sumber referensi perusahaan dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya. Tak jarang bentuk pesan bisnis tersebut terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian sehingga menimbulkan banyak hambatan informasi. Oleh karena itu, bertindak untuk merevisi pesan-pesan bisnis tersebut adalah cara yang terbaik untuk dilakukan. Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan pengorganisasiannya, gaya penyampaiannya, maupun format penulisannya. Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat. Dalam memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang sudah familliar/sudah dikenal secara umum,singkat, dan hindarkan kata yang memiliki pengertian ganda. Penulisan pesan-pesan bisnis yang paling efektif akan mencangkup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jenis kalimat yaitu kallimat sederhana,majemuk,kompleks. Kalimat-kalimat yang singkat dan menggunakan kalimat aktif akan mempermudah audiens anda dalam memahami maksud dan tujuan suatu pesan-pesan bisnis. Dalam mengembangkan suatu paragraf dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain dengan menggunakan ilustrasi, perbandingan, pembahasan mengenai sebab akibat, melakukan klasifikasi, dan pembahasan mengenai pemecahan masalah (problem solving). Pusatkan perhatian pada ide tunggal dan usahakan untuk setiap paragraf singkat saja.

b.      Saran

Sebaiknya dalam melakukan revisi pesan bisnis dan tata cara penulisan direct request, harus lebih memperhatikan poin-poin pentingnya sehingga ketika pesan bisnis telah di revisi dan penulisan direct request dapat mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau yang berkepentingan dalam bisnis.

DAFTAR PUSTAKA


5.      Diposting oleh Dwi Nalole @ 08.00  0 komentar


Page 2